Anda di halaman 1dari 12

NASKAH TUGAS TUTORIAL KE-3

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


UNIVERSITAS TERBUKA

Nama : Abel Manuah


NIM : 041725484

SOAL 1
Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran dapat dilihat dari tiga perspektif yang berbeda, yakni
sebagai fungsi, sebagai penunjang karir, dan sebagai seperangkat keputusan

Pertanyaan:

Jelaskan realisasi anggaran dari perspektif realisasi anggaran sebagai fungsi, penunjang karir,
dan seperangkat keputusan!

Jawaban
Pengelolaan operasi atau realisasi anggaran dapat dilihat dari tuga perspektif yang berbeda ,
yakni sebagai fungsi, sebagai penunjang karier, dan sebagai seperangkat keputusan

a. Realisasi Anggaran sebagai fungsi


Operasi adalah salah satu dari berbagai fungsi dalam organisasi . pada organisasi berukuran
besar, penetapan masing – masing fungsi ke dalam departemen yang berbeda diasumsikan
sebagai pertanggungjawaban atas aktivitas tertentu namun, saling terkait satu sama lain.

b. Realisasi Anggaran sebagai penunjang karier Operasi telah menjadi tingkatan karier menuju
posisi manajemen yang lebih tinggi dengan baik di beberapa organisasi. Sebagai contoh , jabatan
kepala pelaksana yang berlatar belakang keuangan.

c. Realisasi Anggaran sebagai perangkat keputusan


Pembuatan keputusan merupakan aspek yang sangat penting bagi seluruh aktivitas manajemen .
SOAL 2
Pada masing-masing tahapan dalam siklus realisasi anggaran publik terbagi ke dalam tiga
kegiatan utama yakni: (1) pencairan anggaran (pengeluaran), (2) realisasi pendapatan, dan (3)
pelaksanaan

Pertanyaan:

Kemukakan tiga kegiatan utama dalam siklus realisasi anggaran yakni pencairan anggaran
(pengeluaran), realisasi pendapatan, dan pelaksanaan !

Jawaban
Setiap tahapan realisasi anggaran public terbagi kedalam tiga kegiatan utama yakni (1) pencairan
anggaran (pengeluaran),(2) realisasi pendapatan, dan (3) pelaksanaan. Masing – masing kegiatan
utama tersebut berlaku sebagai siklus realisasi anggaran. setiap kegiatan utama itu terbagi lagi ke
dalam kegiatan per tahapan persiapan , proses pelaksanaan dan penyelesaian.

Kegiatan utama yang pertama,yakni pencairan anggaran(pengeluaran). dimulai dengan tahap


persiapan yang terdiri dari kegiatan pembuatan prosedur dan formulir serta pembuatan anggaran
kas; tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegiatan pengumpulan bukti untuk pencatataan,
penyelesaian tata prosedur pencatatan barang dan modal, serta pelaporan aktivitas jasa.
 
Kegiatan utama yang kedua,yakni realisasi pendapatan, dimulai dengan tahapan persiapan yang
terdiri dari kegiatan menghitung potensi dan mmbuat regulasi untuk prosedur serta
formulir;tahap proses pelaksanaan terdiri dari kegitan penagihan dan pengumpulan pendapatan
serta pengenaan sanksi dan insentif.
 
Kegiatan utama yang ketiga, yakni pelaksanaan program , dimulai dengan tahapan persiapan
yang terdiri dari kegiatan pembentukkan tim dam meembuat data aturan serta pembagian beban
kerja. Tahap proses pelaksanaaan terdiri dari kegiatan pelaksanaan pekerjaan , sementara tahap
penyelesaian terdiri dari kegiatan finalisasi produk dan pembuatan laporan.
 
SOAL 3
Di dalam teknik realisasi anggaran publik terdapat beberapa item harus dipenuhi.

Pertanyaan:

Kemukakan item yang harus dipenuhi dalam teknik realisasi anggaran dan berikan contohnya !

Jawaban
Berdasarkan sistem realisasi anggaran yang telah dirancang, pengelola (manajer) akan
mengoordinasikan kegiatan sehari  – harinya dengan strategi operasi organisasi.
1.Peramalan
Pada proses perencanaan , pengelolaan organisasi menggunakan peramalan. namun, ada
beberapa fakta bahwa peramalan lekat dengan kekeliruan. Menurut pengertiannya, peramalan
adalah proses memperkirakan kejadian di masa depan.

a. Karakteristik Permintaan 
Penawaran barang dan jasa sangat beraneka ragam. Proses peramalan akan mudah dilakukan jika
pola permintaan atas produk tertentu telah dikuasai. Berbagai factor , baik internal maupun
eksternal, akan mempengaruhi sebuah permintaan.
Dari berbagai factor yang mempengaruhi permintaan ,lima komponen dasar permintaan pada
kebanyakan organisasi adalah rata –  rata, kecenderungan,pengaruh musiman, siklus pergerakan,
dan kesalahan yang tidak disengaja. Komponen rata-rata dalam derajat yang berbeda untuk
menetapkan rumus permintaan yang dipicu oleh factor eksternal dan internal.

b. Pelaksanaan peramalan dalam Realisasi Anggaran Karena permintaan memiliki berbagai


perbedaan karakteristik , beberapa metode peramalan yang berbeda akan dibutuhkan. Tujuan
peramalan adalah mengembangkan peramalan yang berguna dari informasi yang ada . Dalam
buku operation management (1990:349), krawjeski dan Rizman menyatakan bahwa tiga jenis
teknik peramalan yang digunakan untuk meramalkan permintaan adalah
1) Time series Analisy
2) Metode Kausal
3) Teknik Kualitatif
c. Merancang Sistem Peramalan Pada saat merancang sistem peramalan permintaan , manajer
harus menetapkan :
(1) apa yang harus diramalkan ,
(2) perangkat apa yang akan digunakan , dan
(3) bagaimana sistem yang dapat membantu pembuatan keputusan manajerial.

2.Manajemen Bahan
Manajemen bahan terkait erat dengan persediaan , tingkatan produksi , pola pegawai , jadwal dan
distribusi. Menurut manajemen bahan , dua alasan dalam membuat keputusan taktis tentang
bahan yang harus dipertimbangkan pentingnya adalah
(1) peran utama bahan dalam proses produksi, dan
(2) dampak dari inventaris organisasi.
a.Pembelian dan distribusi Pembelian bahan merupakan proses perolehan yang melibatkan
keputusan tentang penjajakan penggunaan , kontrak negosiasi , dan pemutusan pembelian .
pembelian merupakan titik awal dari siklus manajemen bahan yang terdiri dari penjajakan ,
penyimpanan , pengubahan, penyimpanan dan distribusi.

b.Contoh pembelian bahan Pada BUMN pembuat kain, manajemen bahannya dilakukan pada (1)
pembelian bahan dengan membeli peralatan / mesin, benang, dan bahan kimia lainnya pada
harga yang paling murah, kualitas terbaik berdasarkan perbandingan harga, dan biaya pengataran
yang paling minimal.

3.Sistem Persediaan
Kunci utama pengelolaan persediaan adalah apakah item pokok yang diminta independen atau
dependen. Terhadap kedua hal tersebut, manajer organisasi menggunakan sistem produksi dan
sistem pengendalian persediaan yang berbeda.
a. Economic Order Quality
Merupakan ukuran bagian yang meminimalkan biaya penggunaan dan pemesanan seluruh
persediaan tahunan. Hal ini didasarkan pada asumsi:
1) Tingkat permintaan item bersifat konstan
Item diproduksi atau dibeli dalam bagian, dimana pemesanan item diterima sekaligus tidak ada
batasan ukuran bagi masing – masing bagian seperti kapasitas truk atau batasan penggunaan
bahan.

2)Ada dua biaya yang relevan. Pertama , biaya penggunaan persediaan yang berasal dari
penggandaan tingkat rata- rata persediaan dalam unit dengan biaya untuk menggunakan satu unit
pada periode waktu tertentu.

3)Tidak ada ketidaktentuan dalam permintaan, waktu yang pasti atau persediaan tingkatan
persediaan tidak hanya bersifat konstan namun juga diketahui jumlah yang diterima seuai dengan
apa yang dipesan.
b. Sistem Review Berkelanjutan Salah satu sistem pengendalian persediaan terbaik yang dikenal
adalah sistem review berkelanjutan (continous review sistem) , dimana kuantitas akhir item
direview setiap waktu untuk menentukkan apakah sudah waktunya memesan kembali.
c. Sistem Review Periodik Sistem pengendalian persediaan yang lain adalah sistem review
periodik , dimana posisi item persediaan direview secara periodik adan tidak secara terus
menerus. Pemesanan baru dilakukan pada akhir setiap review dan periode antarpemesan yang
sudah pasti.
d. Sistem Hybrid Sistem lain yang digunakan dalam pengedalian persediaan adalah sistem
Hybrid. Sistem ini menguji pilihan perlengkapan , dasar persedian, dan sistem visual. Sistem
pilihan perlengkapan adalah sistem dimana posisi persediaan direview pada interval pada waktu
yang sudah pasti, dan jika posisi sedang menurun ketingkat yang ditetapkan sebelumnya ukuran
variable pemesanan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan yang diharapkan.

4. Sistem Produksi
Strategi organisasi harus diterjemahkan ke dalam perencanaan operasi secra detail. Salah satunya
adalah perencanaan produksi . pada organisasi yang menghasilkan produk/jasa rencana produksi
terkait dengan tujuan dan sasaran strategis melalui penjadwalan produksi .

Perencanaan produksi adalah pernyataan manajerial tentang waktu yang dibutuhkan untuk
tingkat produksi , tingkat angkatan kerja , dan investasi persediaan ,yang dilakukan dalam
pertimbangan permintaan konsumen dan batasan kapasitas organisasi. Perencanaan disesuaikan
dengan tujuan memaksimalkan pelayanan , meminimalkan investasi persediaan, memelihara
stabilitas angkatan kerja , meminimalkan biaya produksi, dan meminimalkan keuntungan(khusus
organisasi
berorientasi laba). Product family adalah kelompok barang dan jasa yang mempunyai kesamaan
permintaan dan proses ,SDM, serta permintaan bahan. hal ini sering kali terkait dengan
pengelompokkan pasar, atau dalam perencanaan produksi terkait dengan proses khusus. Barang
atau jasa organisasi dapat dikelompokkan ke dalam product family untuk menghindari tahapan
yang terlalu banyak pada proses perencanaan. Dalam hal ini, harus digunakan pengukuran yang
sesuai seperti unit, mata uang, standar jam, atau ukuran lainnya.

5. Perencanaan Sumber Daya Manusia


Perencanaan SDM berperan penting dalam pencapaian tujuan organisasi . hal ini tidak terlepas
dari input manajerial, tujuan, alternative, dan strategi terkait perencanaan SDM organisasi.
a. Proses Perencanaan SDM sama dengan proses perencanaan produksi dalam perencanaan
SDM, penerapan seorang perencana menyangkut permintaan SDM bagi masing – masing
kelompok SDM didasarkan pada penilaian sejarah permintaan atau penilaian pendapat dan
jaminan simpanan yang ada untuk pelayanan.
b.Strategi perencanaan SDM Strategi perencanaan bertujuan memilih alternative tertentu yang
akan digunakan organisasi dalam perencanaan SDM.seperti sistem produksi,pada perencanaan
SDM juga terdapat dua strategis yaitu strategis pengajaran dan strategi tingkatan.
6.Penjadwalan
Perencanaan produksi mengolah sumber daya untuk berbagai kebutuhan produksi selama periode
wakru tertentu. Proses penjadwalan produksi dimulai dengan penggunaan perencanaan produksi
yang telah disahkan oleh organisasi sebagai dasar pengembangan skedul prospektif produk/ jasa.
Pengembangan skedul induk produksi prospektif
a.Perhitungan proyeksi persediaan yang ada
b.Penetapan waktu dan ukuran kuantitas skedul induk produksi
c.Perhitungan kuantitas yang dijanjikan\

7.Pengendalian
Pengendalian yang dimaksud disini adalah pengendalian kualitas yang berfokus pada
pencegahan permasalahan kualitas, yang ditujukan ke implikasi biaya dari kualitas yang
rendah.pembahasan ini ditekankan pada keterlibatan public dan umpan balik yang diterimanya,
serta seluruh bagian organisasi yang mengupayakan peningkatan kualitas. Selain itu,
pembahasan juga ditujukan pada bagaimana mengembangkan perencanaan.
a.Pelaksanaan Total Quality Control (TQC)
b.Pengukuran kualitas
c.Paremeter manajerial
d.Metode statistik pengendalian proses

8.Keuangan
Banyak keputusan menyangkut realisasi anggaran melibatkan investasi dengan modal besar.
Sebagian besar asset organisasi memiliki fungsi operasi. Oleh karena itu, pengelola organisasi
harus mencari proyek yang menghasilkan modal besar dan memperkirakan biaya keuntungan,
serta resikonya.
a.Time value of money
Konsep penting pada beberapa teknik analisis keuangan adalah bahwa satu rupiah di tanggal
pada hari lebih bernilai dari satu rupiah yang diterima di masa depan.
1)Nilai masa depan investasi
2)Nilai sekarang dari jumlah di masa depan
b.Teknik Analisis Ada dua teknik analisis keuangan dasar, yaitu
1)Net present value method
2)Payback method

9.Pemasaran Produk Jasa


Pemasaran produk atau jasa merupakan muara dari proses produksi organisasi. Kegiatan ini
menentukan kelangsungan organisasi di masa depan kerena melalui kegiatan ini pendapatan
organisasi mengalir.contoh: proses pemasaran produk/jasa sebuah perusahaan daerah penghasil
teh di jawa tengah

10.Pemberian Jasa
Pemberian jasa merupakan produk organisasi selain yang berwujud barang keberhasilan
pemberian jasa dipengaruhi oleh “bagaimana jasa itu itu diselenggarakan”kepuasan
pengguna merupakan output yang sangat penting terkait dengan standar kualitas produk/jasa
organisasi apabila pengguna puas dengan jasa yang diberikan organisasi, maka aliran pendapatan
organisasi akan berjalan lancar.
Contoh pemberian jasa
a. Pemberian layanan pendidikan dan kesehaatan oleh pemerintah
b. Pemberian pendidikan politik oleh partai politik
c. Penyebaran wacana mengenai gender,kesehatan dan reproduksi oleh LSM

11.Kualitas (Kinerja)
Untuk mencapai kuaitas atau kinerja produk/jasa organisasi, kegiatan yang harus dilakukan
pertama kali adalah merencanakan kualitas produk/jasa. Kegiatan ini dilakukan dengan dasar
input kepuasan pengguna. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan, kualitas produk/jasa
harus dijaga pada batasan yang telah ditetapkan untuk memenuhi kualitas yang telah disepakati.
Pada  
tahap penyelesaian, kegiatan dilakukan untuk memastikan bahwa kualitas yang sesuai dengan
permintaan pasar atau pengguna produk/jasa telah terpenuhi. 
Contoh kualitas
Kualitas beras yang yang diharapkan konsumen meliputi :
-Harga murah
-Kondisi bersih
-Warna cerah
-Kadar gizi tinggi
-Tidak berbau
-Tidak terkontaminasi virus atau penyakit
-Bisa didapatkan dengan mudah

CONTOH REALISASI ANGGARAN DI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK


1. Pemerintah Pusat
Pemerintah berencana memenuhi amanah konstitusi (UUD 1954) yang mengharuskan aloksi
anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realiasi anggaran ini
dimulai pada tahun 2009. Jumlah realisasi anggaran ini merupakan suatu kemajuan yang cukup
berarti dalam pembangunan dunia pendidikan di Indonesia setelah selama ini sering
terpinggirkan.

2. Pemerintah Daerah
Selama tahap realisasi anggaran, salah satu kegiatan dalam pencairan anggaran adalah pengajuan
anggaran kas organisasi. Anggaran kas memuat perkiraan arus kas masuk yang bersumber dari
penerimaan dan perkiraan arus kas keluar yang diguanakan untuk membiayai pelaksanaan
kegiatan selama setiap periode. Mekanisme pengelolaan anggaran kas pemerintah daerah ini
ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

3. LSM
Contoh belanja elanja dari LSM Centre fo Electroral reform(CETRO) beserta lembaga donor
yang mendanai belanja tersebut dapat dilihat pada halaman 257.

4.Yayasan
Berikut adalah salah satu contoh perencanaan investasi dalam bidang keuangan pada salah satu
upaya persiapan teknik realisasi anggaran yayasan:
Yayasan keanekaragaman hayati Indonesia
KEHATI atau yayasan keanekaragaman Hayati Indonesia didirikan pada tahun 1994 dan
mendapat dana abadi 1995 melalui hibah sebesar $ 16,5 juta dari USAID. KEHATI telah
memulai pencarian dana untuk memenuhi kemitmen menambah dana abadinya sekitar $ 4,7 juta
dollar pada tahun 2005. KEHATI juga telah berhasil memikat sejumlah besar donor filantropis,
perusahaan dan
pemerintah. kini SEHATI sedang menjajaki kemungkinan menfaatkan “pengampunan utang
untuk penyelamatan lingkungan” untuk memperbesar dan abadinya.

5. Partai Politik
Sebagai contoh dalam menyiapkan program pendidikan politik kepada konstituen kegiatan
dimulai dengan membentuk tim pelaksana program dan membuat tata aturan kerja program serta
membagi beban kerja anggota tim pembentukkan tim dilakukan melalui serangkaian rapat partai
dan mengambilan keputusan oleh pimpinan tertinggi partai politik menurut tingkatannya yaitu,
jika program yang dilakukan oleh wilayah maka yang mengesahkan keputusan adalah dewan
pimpinan wilayah. Pada tahap penyelesaian kegiatan yang dilakukan adalah mengevaluasi
kegiatan yang sedang berjalan dan membuat laporan tentang masing- masing yang dilakukan.

SOAL 4
Terdapat teknik pengadaan barang dan jasa publik diantaranya yaitu administrasi kontrak dan
pengawasan.

Pertanyaan:

Jelaskan mengapa kebanyakan negara berkembang saat ini dalam melaksanakaan pengadaan
barang dan jasa terdapat penundaan kegiatan dan biaya yang berlebihan, penyalahgunaan,
pemborosan, dan penipuan dalam pelaksanaan kontrak.

Jawaban

Menurut catatan Bank Dunia, setidaknya ada 3 hal penting yang menjadi tantangan pengadaan
publik di negara berkembang yaitu:
• Ketiadaan standar operasional prosedur serta kebijakan dalam manajemen pengadaan publik;
• Ketiadaan organisasi pengadaan yang kuat dan efektif;
• Ketiadaan sumber daya manusia dibidang pengadaan kompeten dan berdedikasi tinggi11.

Di negara berkembang khususnya Indonesia, pengadaan publik akan selalu menghadapi banyak
tantangan dalam pengembangannya. Setiap negara memiliki lingkungan ekonomi, sosial,
budaya, dan politik yang tidak ringan. Pengadaan publik memiliki fungsi penting bagi
pemerintahan dengan berbagai alasan1.
Pertama, besarnya dana yang terserap mengakibatkan besar pula pengaruhnya bagi
perekonomian dan perlu dikelola dengan baik. Memang, di semua negara di dunia, pada periode
tahun 2000-an perkiraan besaran dana pemerintah yang terserap dalam pengadaan mencapai 10%
hingga 30% dari PNB2 .
Untuk Indonesia pada kwartal IV tahun 2010 konsumsi pemerintah mencapai 12% dari PDB3
dimana didalamnya termasuk pengadaan barang/jasa. Sementara di daerah, khususnya Kaliman-
tan Selatan komponen konsumsi pemerintah pada tahun 2009 sebesar 6,75% dari PDRB4 .
Untuk itulah, kemudian faktor efisiensi dan efektifitas anggaran pengadaan publik menjadi
perhatian khusus dalam penyusunan kebijakan.
Yang kedua, pengadaan publik telah dimanfaatkan sebagai alat utama mencapai target-target
ekonomi, sosial dan lainnya 5. Besarnya anggaran belanja pemerintah mengakibatkan pengadaan
publik menjadi motor penggerak diterbitkannya berbagai kebijakan ekonomi.
Terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah adalah merupakan satu bentuk kebijakan terkait pengadaan publik dalam upaya
mengurangi ekonomi biaya tinggi, mendorong terjadinya pesaingan usaha yang sehat,
meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan keberpihakan kepada pengusaha kecil.
Dimana pada akhirnya semua berdampak luas pada perekonomian Indonesia secara keseluruhan.
Ketiga, dengan berbagai alasan pengadaan publik memiliki potensi untuk disalahgunakan atau
dalam bahasa masa kini mengandung potensi korupsi, kolusi, dan nepotisme yang menjadi
momok menakutkan dari pembangunan. Hal ini terungkap secara gamblang dalam laporan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyebutkan bahwa 43% kasus yang ditangani
KPK adalah terkait Pengadaan Barang/Jasa6.
Keempat, globalisasi dan pasar bebas adalah merupakan tantangan yang tidak bisa dianggap
ringan bagi sektor pengadaan publik. Entitas pengadaan publik harus bisa menyesuaikan
kebijakan dan target pengembangan pengadaan publik dengan tuntutan globalisasi. Isu utama
tersebut antara lain perdagangan bebas dan pelestarian lingkungan (green procurement). Untuk
itulah kemudian dalam salah satu kebijakan dan aturan khusus dalam Perpres 54 dicantumkan
tentang konsep ramah lingkungan.
Kelima, di negara berkembang ketidakselarasan antara lingkungan ekonomi, sosial dan politik
terkait pengadaan publik terjadi terhadap dua hal penting yaitu, manajemen dan kebijakan.
Ruang lingkup manajemen adalah terkait komponen cost yaitu kualitas, waktu dan biaya (lebih
dari sekedar persoalan harga), meminimalisasi resiko usaha, keuangan dan teknis, meningkatkan
kompetisi dan memperbaiki integritas. Sedangkan disisi kebijakan pengadaan termasuk
didalamnya tentang sasaran ekonomi, lingkungan, sosial, dan perdagangan internasional adalah
sangat sulit bagi pembuat kebijakan dan entitas pengadaan untuk memilih prioritas optimal selalu
saja ada yang harus dikorbankan untuk mencapai salah satu tujuan7.
Terakhir, seiring dengan tantangan-tantangan diatas termasuk pesatnya perkembangan teknologi
menempatkan aktifitas pengadaan publik tidak lagi sebagai sebuah kegiatan sekunder dalam
pembangunan daerah. Praktisi pengadaan juga harus terlibat dalam perencanaan pengadaan
publik karena perannya yang besar dalam menentukan keberhasilan pembangunan.

Sumber : JURNAL PENGADAAN “Senarai Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah”


DITERBITKAN OLEH
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

Anda mungkin juga menyukai