Anda di halaman 1dari 5

Nama : Abdul Hafidh At Thariq

NIM : 041285601

Matkul : Akuntansi Sektor Publik (EKSI4207)

Tugas 1

SOAL 1

Anda adalah seorang analis kebijakan pada Kementerian B. Anda diminta pimpinan untuk menelaah
Standar Akuntansi Pemerintahan yang terbaru daripada yang sudah digunakan sebelumnya yaitu PP
No 24 Tahun 2005. Sebagai mahasiswa UT yang sedang belajar Akuntansi Keuangan Publik, anda
mengetahui bahwa PP No 24 Tahun 2005 seperti pada BMP sudah tidak digunakan lagi di tahun 2020
ini dan sudah menggunakan dasar hukum terbaru dalam Standar Akuntansi Pemerintah.

Lakukan penelaahan terhadap aturan terbaru Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut dengan
melakukan analisis deskriptif terhadap:

a. Dasar hukum Standar Akuntansi Pemerintah yang saat ini digunakan sekaligus resume
singkat dasar hukum terbaru tersebut termasuk latar belakang penggantinya.

Jawab : PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan mengganti Peraturan


Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. PP 71 tahun
2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan adalah amanat Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 32, bahwa bentuk dan isi laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat sementara sebagaimana


diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan
dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran
berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut
Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima)
tahun. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4503) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; dan Pasal 9 ayat (1)
PP 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan


ditetapkan di Jakarta oleh Presiden Doktor Haji Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 22
Oktober 2010. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan diundangkan Menkumham Patrialis Akbar pada tanggal 22 Oktober 2010 di
Jakarta.

Agar setiap orang mengetahuinya Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang
Standar Akuntansi Pemerintahan ditempatkan dalam Lambaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 123. Penjelasan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan ditempatkan pada Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5165.

b. Perbedaan SAP versi terbaru dengan PP No 24 Tahun 2005, dilihat dari :

PP 71 Tahun 2010 PP No 24 Tahun 2005

Ruang Lingkup dan Basis Standar Akuntansi Akuntansi pemerintahan


Akuntansi Pemerintahan yang sebenarnya tetap berinduk
merupakan amanat Undang- pada kata akuntansi yang
Undang Nomor 17 Tahun mengharuskan adanya suatu
2003 tentang Keuangan proses berupa siklus
Negara dalam Pasal 32, akuntansi untuk
bahwa bentuk dan isi laporan menghasilkan laporan
pertanggungjawaban keuangan.
pelaksanaan APBN/APBD
Standar Akuntansi
disusun dan disajikan sesuai
Pemerintahan pada PP No 24
dengan Standar Akuntansi
Tahun 2005 menggunakan
Pemerintahan.
basis kas akrual untuk
PP 71 tahun 2010 pengakuan pendapatan,
menggunakan basis belanja dan pembiayaan
pencatatan akrual penuh. dalam LRA Basis akrual untuk
Basis akrual untuk pengakuan pengakuan aset, kewajiban,
pendapatan-LO, beban, aset, dan ekuitas dalam Neraca.
kewajiban, dan ekuitas.
Dalam hal anggaran disusun
dan dilaksanakan berdasar
basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas.
Bilamana anggaran disusun
dan dilaksanakan
berdasarkan basis akrual,
maka LRA disusun
berdasarkan basis akrual.
Komponen Laporan Laporan keuangan menurut Laporan keuangan menurut
Keuangan PP 71 Tahun 2010 tediri atas PP No. 24 Tahun 2005 terdiri
tujuh jenis laporan keuangan dari Laporan realisasi
yaitu empat jenis laporan anggaran, Neraca, Laporan
keuangan sam dengan PP Arus Kas, dan Catatan atas
sebelumnya ditambah tiga Laporan Keuangan,
jenis laporan keuangan yaitu
Laporan Perubahan Saldo
Anggaran Lebih, Laporan
Operasional dan Laporan
Perubahan Ekuitas.
SOAL 2

Saat ini pemerintah menerapkan pendekatan akuntansi kas menuju akrual. Kebijakan akuntansi kas
menuju akrual ini merupakan transisi kebijakan menuju akuntansi berbasis akrual. Karena berbagai
pertimbangan, saat ini pemerintah belum benar-benar dapat menerapkan akuntansi berbasis akrual.

Soal di bawah ini akan melatih anda memahami dengan melakukan analisis mengaitkan komponen-
komponen laporan keuangan untuk anda masukkan ke dalam tabel akuntansi kas menuju akrual
atau akrual

Pertanyaan:

Isilah tabel jawaban di bawah ini dengan alternatif pilihan komponen laporan keuangan tersebut di
bawah tabel jawaban. Anda dapat menempatkan suatu komponen atau perlakuan dalam 2 kolom
sekaligus.

Tabel jawaban:

Jenis laporan dalam basis kas menuju akrual dan basis akrual dan/atau perlakuan pencatatan

No Basis Kas Menuju Akrual Basis Akrual


1. Laporan realisasi anggaran Laporan realisasi anggaran

2. - Laporan perubahan SAL

3. Neraca dengan ekuitas dirinci, menjadi : -

-Ekuitas Dana Lancar

-Ekuitas Dana Investasi

-Ekuitas Dana Cadangan

4. - Neraca dengan ekuitas tidak dirinci

5. - Laporan operasional
6. - Laporan perubahan ekuitas

7. Laporan arus kas Laporan arus kas

8. catatan atas laporan keuangan catatan atas laporan keuangan

9. Penerimaan dan pengeluaran diakui dan -


dicatat pada saat kas diterima/diakui
10. - Penerimaan dan pengeluaran diakui dan
dicatat pada saat timbulnya hak dan
kewajiban tanpa memperhatikan kas
diterima/dikeluarkan

Pilihan jawaban:
 laporan realisasi anggaran
 laporan perubahan SAL
 neraca dengan ekuitas dirinci
 neraca dengan ekuitas tidak dirinci
 laporan operasional
 laporan perubahan ekuitas
 laporan arus kas
 catatan atas laporan keuangan
 penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat kas diterima/diakui
 penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat timbulnya hak dan kewajiban
tanpa memperhatikan kas diterima/dikeluarkan

SOAL 3

Anda adalah seorang analis kebijakan pada Kementerian Keuangan. Diceritakan anda adalah ASN
baru dan sebagai bagian dari pemanasan kerja, pimpinan anda menghendaki anda untuk menelaah
laporan keuangan pemerintah pusat dengan mengisi tabel-tabel yang kosong di bawah ini. Bagian
yang kosong, anda diminta untuk mencari informasinya dan menyebutkan sumber informasinya

Pertanyaan:

Isilah kotak kosong di bawah ini serta titik-titik di bawah tabel

Ringkasan laporan realisasi APBN Tahun Anggaran 2019

Uraian Realisasi anggaran TA 2019 Realisasi TA 2018


(audited)

Anggaran Realisasi %
Pendapatan negara dan hibah 2.165, 1 1.959, 3 90, 5 1.943, 7
Belanja negara: 2.461, 1 2.300, 4 93, 5 2.213, 1
I. belanja pemerintah pusat 1.634, 3 1.489, 3 91, 1 1.455, 3

II. transfer ke daerah dan dana 826, 8 811, 1 98, 1 757, 8


desa
Surplus (defisit anggaran) (296, 0) (341, 1) 115, 2 (269, 4)
Pembiyaan netto 296, 0 394, 4 133, 2 305, 7

siLPA (siKPA) 0 53, 3 18, 0 36, 3

a. Realisasi transfer ke daerah dan dana desa tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp
53.3 triliun atau peningkatan sebesar 6, 57 % dibandingkan tahun 2018.
b. Realisasi pendapatan negara dan hibah tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp 15, 6
triliun atau peningkatan sebesar 0, 79 % dibandingkan tahun 2018.
c. Pada tahun 2019 terjadi SiLPA atau SiKPA? Berapa peningkatan/penurunannya?
Pada penyusunan Anggaran angka siLPA sama dengan 0. Artinya penerimaan pembiayaan
harus dapat menutup defisit anggaran yang terjadi. Kemudian pada realisasinya, terjadi
SiLPA Positif, yang berarti bahwa secara anggaran masih terdapat dana dari penerimaan
pembiayaan sebesar Rp 53, 3 triliun yang belum dimanfaatkan untuk pembiayaan belanja
negara dan pengeluaran pembiayaan negara.

d. Berdasarkan realisasi pendapatan negara dan hibah, dan realisasi belanja negara terdapat
defisit anggaran sebesar Rp 341, 1 triliun

Anda mungkin juga menyukai