Anda di halaman 1dari 6

Nama : FITRIYANOOR

NIM : 049607848

TUGAS TUTORIAL KE-1


AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
UNIVERSITAS TERBUKA

SOAL 1
Anda adalah seorang analis kebijakan pada Kementerian B. Anda diminta pimpinan untuk
menelaah Standar Akuntansi Pemerintahan yang terbaru daripada yang sudah digunakan
sebelumnya yaitu PP No 24 Tahun 2005. Sebagai mahasiswa UT yang sedang belajar
Akuntansi Keuangan Publik, anda mengetahui bahwa PP No 24 Tahun 2005 seperti pada
BMP sudah tidak digunakan lagi di tahun 2020 ini dan sudah menggunakan dasar hukum
terbaru dalam Standar Akuntansi Pemerintah.
Lakukan penelaahan terhadap aturan terbaru Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut
dengan melakukan analisis deskriptif terhadap:
a. Dasar hukum Standar Akuntansi Pemerintah yang saat ini digunakan sekaligus
resume singkat dasar hukum terbaru tersebut termasuk latar belakang penggantiannya
b. Perbedaan SAP versi terbaru dengan PP No 24 Tahun 2005, dilihat dari:
a. Ruang lingkup dan basis akuntansi
b. Komponen laporan keuangan
Jawab :
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010, maka PP
Nomor 24 Tahun 2005 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Sesuai dengan PP Nomor
71 Tahun 2010, penerapan SAP Berbasis Akrual dapat dilaksanakan secara bertahap.
Pemerintah dapat menerapkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual paling lama 4 (empat) tahun
setelah Tahun Anggaran 2010. Dengan ditetapkannya PP 71 Tahun 2010 tentang SAP ini
maka PP 24 Tahun 2005 dinyatakan tidak berlaku lagi. Namun meski sudah dinyatakan
berlaku secara substansial PP 24 Tahun 2005 masih dilaksanakan dalam rangka proses
transisi penyusunan laporan keuangan berbasis Kas Menuju Akrual kepada penyusunan
laporan keuangan berbasis akrual. Substansi PP  24 Tahun 2005 ini dinyatakan dalam
Lampiran II PP 71 Tahun 2010 tentang SAP.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dalam Pasal 32
mengamanatkan bahwa bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar
akuntansi pemerintahan tersebut disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintahan yang
independen dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu mendapat
pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Penyusunan SAP Berbasis Akrual dilakukan oleh KSAP melalui proses baku penyusunan
(due process). Proses baku penyusunan SAP tersebut merupakan pertanggungjawaban
profesional KSAP yang secara lengkap terdapat dalam Lampiran III. Penyusunan PSAP
dilandasi oleh Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, yang merupakan konsep dasar
penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan merupakan acuan bagi
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, penyusun laporan keuangan, pemeriksa, dan
pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum
diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Keuangan Negara tersebut, Pemerintah telah
menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut menggunakan basis kas untuk
pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan
aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat sementara
sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran
pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual
menurut Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling
lambat 5 (lima) tahun. Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu
diganti.
Lingkup pengaturan Peraturan Pemerintah ini meliputi SAP Berbasis Akrual dan SAP
Berbasis Kas Menuju Akrual.SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran I dan berlaku
sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas. SAP Berbasis Kas
Menuju Akrual pada Lampiran II berlaku selama masa transisi bagi entitas yang belum siap
untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual.
Penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual ini dilaksanakan sesuai dengan jangka
waktu sebagaimana tercantum dalam Lampiran II.Selanjutnya, setiap entitas pelaporan, baik
pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah wajib melaksanakan SAP Berbasis
Akrual.Walaupun entitas pelaporan untuk sementara masih diperkenankan menerapkan SAP
Berbasis Kas Menuju Akrual, entitas pelaporan diharapkan dapat segera menerapkan SAP
Berbasis Akrual.
Laporan keuangan yang dihasilkan dari penerapan SAP Berbasis Akrual dimaksudkan
untuk memberi manfaat lebih baik bagi para pemangku kepentingan, baik para pengguna
maupun pemeriksa laporan keuangan Pemerintah, dibandingkan dengan biaya yang
dikeluarkan.Hal ini sejalan dengan salah satu prinsip akuntansi yaitu bahwa biaya yang
dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.
Selain mengubah basis SAP dari kas menuju akrual menjadi akrual, Peraturan Pemerintah
ini mendelegasikan perubahan terhadap PSAP diatur dengan Peraturan Menteri
Keuangan.Perubahan terhadap PSAP tersebut dapat dilakukan sesuai dengan dinamika
pengelolaan keuangan negara. Meskipun demikian, penyiapan pernyataan SAP oleh KSAP
tetap harus melalui proses baku penyusunan SAP dan mendapat pertimbangan dari BPK.

Ruang Lingkup dan Basis Akuntansi


Laporan keuangan untuk tujuan umum disusun dan disajikan dengan basis
akrual.Pernyataan Standar ini berlaku untuk entitas pelaporan dalam menyusun laporan
keuangan suatu entitas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan laporan keuangan
konsolidasian, tidak termasuk perusahaan negara/daerah.

Berikut ini adalah tabel perbandingan penjelasan basis akuntansi pada Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010:
PP Nomor 24 Tahun 2005 PP Nomor 71 Tahun 2010
Pada Kerangka Konseptual Paragraf 39 Pada Kerangka Konseptual Paragraf
dijelaskan: 42 dan Paragraf 44 dijelaskan:
Basis kas untuk pengakuan pendapatan, Basis akrual untuk pengakuan
belanja, dan pembiayaan dalam LRA. pendapatan – LO, beban, aset,
Basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas.
kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca. Dalam hal anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasar basis kas, maka
LRA disusun berdasar basis kas.
Bila anggaran disusun dan
dilaksanakan berdasarkan basis akrual,
maka LRA disusun berdasar
basis
akrual.
Pada PSAP 01 Paragraf 5 dan Pada PSAP 01 Paragraf 5 dijelaskan:
Paragraf 6 dijelaskan: Basis akuntansi yang digunakan
Basis akuntansi yang digunakan dalam dalam laporan keuangan pemerintah
laporan keuangan pemerintah yaitu adalah basis akrual.
basis kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan.
Basis akrual digunakan untuk
pengakuan aset, kewajiban, dan
ekuitas dana.
Penggunaan sepenuhnya basis
akrual
bersifat opsional.

Perbedaan SAP versi terbaru dengan PP No 24 Tahun 2005, dilihat dari Komponen Laporan
Keuangan :
Berikut ini adalah perbandingan komponen laporan keuangan pada basis Kas Menuju Akrual
yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dengan Basis Akrual yang
diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010:

PP Nomor 24 Tahun 2005 PP Nomor 71 Tahun 2010


Berdasarkan Paragraf 25 Kerangka Berdasarkan Paragraf 28 Kerangka
Konseptual, Laporan Keuangan pokok Konseptual , Laporan Keuangan pokok
terdiri atas : terdiri atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran 1. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA); (LRA);
2. Neraca; 2. Laporan Perubahan SAL (LP SAL);
3. Laporan Arus Kas (LAK); 3. Neraca;
4. Catatan atas Laporan Keuangan 4. Laporan Operasional (LO);
(CaLK). 5. Laporan Arus Kas (LAK);
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE);
7. Catatan atas Laporan Keuangan
(CaLK).

Berikut ini adalah perbandingan penjelasan informasi keuangan yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dengan Basis Akrual yang diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010:
PP Nomor 24 Tahun 2005 PP Nomor 71 Tahun 2010
Berdasarkan Paragraf 11 PSAP Nomor 1, Berdasarkan Paragraf 11 Kerangka
infomasi laporan keuangan menyediakan Konseptual, PSAP Nomor 1, infomasi laporan
informasi mengenai entitas pelaporan dalam keuangan menyediakan informasi mengenai
hal : entitas pelaporan dalam hal :
1. Aset; 1. Aset;
2. Kewajiban; 2. Kewajiban;
3. Ekuitas dana; 3. Ekuitas;
4. Pendapatan; 4. Pendapatan – LRA;
5. Belanja; 5. Belanja;
6. Transfer; 6. Transfer;
7. Pembiayaan; dan 7. Pembiayaan;
8. Arus Kas. 8. Saldo Anggaran Lebih;
9. Pendapatan – LO;
10. Beban; dan
11. Arus Kas.

SOAL 2
Saat ini pemerintah menerapkan pendekatan akuntansi kas menuju akrual. Kebijakan
akuntansi kas menuju akrual ini merupakan transisi kebijakan menuju akuntansi berbasis
akrual. Karena berbagai pertimbangan, saat ini pemerintah belum benar-benar dapat
menerapkan akuntansi berbasis akrual.
Soal di bawah ini akan melatih anda memahami dengan melakukan analisis mengaitkan
komponen-komponen laporan keuangan untuk anda masukkan ke dalam tabel akuntansi kas
menuju akrual atau akrual
Pertanyaan:
Isilah tabel jawaban di bawah ini dengan alternatif pilihan komponen laporan
keuangan tersebut di bawah tabel jawaban. Anda dapat menempatkan suatu komponen
atau perlakuan dalam 2 kolom sekaligus.
Tabel jawaban:
Jenis laporan dalam basis kas menuju akrual dan basis akrual dan/atau perlakuan pencatatan
No Basis kas menuju akrual Basis akrual
1 Laporan realisasi anggaran Laporan realisasi anggaran
2 Neraca dengan ekuitas tidak dirinci Laporan perubahan SAL
3 Laporan arus kas Neraca dengan ekuitas dirinci
4 Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas
5 penerimaan dan pengeluaran diakui dan penerimaan dan pengeluaran diakui dan
dicatat pada saat kas diterima/diakui dicatat pada saat timbulnya hak dan
kewajiban tanpa memperhatikan kas
diterima/dikeluarkan
6 laporan operasional
7 laporan perubahan ekuitas
8 Catatan atas laporan keuangan
 laporan realisasi anggaran
 laporan perubahan SAL
 neraca dengan ekuitas dirinci
 neraca dengan ekuitas tidak dirinci
 laporan operasional
 laporan perubahan ekuitas
 laporan arus kas
 catatan atas laporan keuangan
 penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat kas diterima/diakui
 penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat timbulnya hak dan
kewajiban tanpa memperhatikan kas diterima/dikeluarkan

SOAL 3
Anda adalah seorang analis kebijakan pada Kementerian Keuangan. Diceritakan anda adalah
ASN baru dan sebagai bagian dari pemanasan kerja, pimpinan anda menghendaki anda untuk
menelaah laporan keuangan pemerintah pusat dengan mengisi tabel-tabel yang kosong di
bawah ini. Bagian yang kosong, anda diminta untuk mencari informasinya dan menyebutkan
sumber informasinya

Pertanyaan:
Isilah kotak kosong di bawah ini serta titik-titik di bawah tabel
Ringkasan laporan realisasi APBN Tahun Anggaran 2019

Uraian Realisasi anggaran TA 2019 Realisasi TA


(audited) 2018
Anggaran Realisasi %
Pendapatan negara dan hibah 100.000.000 95.000.000 95 80.000.000
Belanja negara: 95.000.000 94.000.000 98,94 75.000.000
I. belanja pemerintah pusat 50.000.000 49.000.000 98 40.000.000
II. transfer ke daerah dan dana 45.000.000 44.500.000 98,89 35.000.000
desa
Surplus (defisit anggaran) 5.000.000 1.000.000 20 5.000.000
Pembiyaan netto 3.000.000 900.000 30 2.000.000
siLPA (siKPA) 2.000.000 100.000 5 3.000.000

a. realisasi transfer ke daerah dan dana desa tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar
Rp 9.500.000 atau 27,14 % dibandingkan tahun 2018
b. realisasi pendapatan negara dan hibah tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp
15.000.000 atau 18,75% dibandingkan tahun 2018. Peningkatan ini terjadi karena
meningkatnya pendapatan dari pajak negara berupa pajak cukai rokok
c. pada tahun 2019 terjadi SiLPA ,Mengalami Penurunan sebesar Rp 2.900.000 atau
96,67% dari tahun 2018
d. Berdasarkan realisasi pendapatan negara dan hibah, dan realisasi belanja negara
terdapat Surplus anggaran sebesar Rp 1.000.000

Anda mungkin juga menyukai