Anda di halaman 1dari 8

NASKAH TUGAS TUTORIAL KE-1

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


UNIVERSITAS TERBUKA

SOAL 1
Anda adalah seorang analis kebijakan pada Kementerian B. Anda diminta pimpinan untuk
menelaah Standar Akuntansi Pemerintahan yang terbaru daripada yang sudah digunakan
sebelumnya yaitu PP No 24 Tahun 2005. Sebagai mahasiswa UT yang sedang belajar Akuntansi
Keuangan Publik, anda mengetahui bahwa PP No 24 Tahun 2005 seperti pada BMP sudah tidak
digunakan lagi di tahun 2020 ini dan sudah menggunakan dasar hukum terbaru dalam Standar
Akuntansi Pemerintah.
Lakukan penelaahan terhadap aturan terbaru Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut dengan
melakukan analisis deskriptif terhadap:
a. Dasar hukum Standar Akuntansi Pemerintah yang saat ini digunakan sekaligus resume
singkat dasar hukum terbaru tersebut termasuk latar belakang penggantiannya Perbedaan
b. SAP versi terbaru dengan PP No 24 Tahun 2005, dilihat dari:
 Ruang lingkup dan basis akuntansi
 Komponen laporan keuangan

SOAL 2
Saat ini pemerintah menerapkan pendekatan akuntansi kas menuju akrual. Kebijakan akuntansi
kas menuju akrual ini merupakan transisi kebijakan menuju akuntansi berbasis akrual. Karena
berbagai pertimbangan, saat ini pemerintah belum benar-benar dapat menerapkan akuntansi
berbasis akrual.
Soal di bawah ini akan melatih anda memahami dengan melakukan analisis mengaitkan
komponen-komponen laporan keuangan untuk anda masukkan ke dalam tabel akuntansi kas
menuju akrual atau akrual
Pertanyaan:
Isilah tabel jawaban di bawah ini dengan alternatif pilihan komponen laporan keuangan
tersebut di bawah tabel jawaban. Anda dapat menempatkan suatu komponen atau
perlakuan dalam 2 kolom sekaligus.
Tabel jawaban:
Jenis laporan dalam basis kas menuju akrual dan basis akrual dan/atau perlakuan pencatatan
No Basis kas menuju akrual Basis akrual
Pilihan jawaban:
 laporan realisasi anggaran
 laporan perubahan SAL
 neraca dengan ekuitas dirinci
 neraca dengan ekuitas tidak dirinci
 laporan operasional
 laporan perubahan ekuitas
 laporan arus kas
 catatan atas laporan keuangan
 penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat kas diterima/diakui
 penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat timbulnya hak dan kewajiban
tanpa memperhatikan kas diterima/dikeluarkan

SOAL 3
Anda adalah seorang analis kebijakan pada Kementerian Keuangan. Diceritakan anda adalah
ASN baru dan sebagai bagian dari pemanasan kerja, pimpinan anda menghendaki anda untuk
menelaah laporan keuangan pemerintah pusat dengan mengisi tabel-tabel yang kosong di bawah
ini. Bagian yang kosong, anda diminta untuk mencari informasinya dan menyebutkan sumber
informasinya

Pertanyaan:
Isilah kotak kosong di bawah ini serta titik-titik di bawah tabel
Ringkasan laporan realisasi APBN Tahun Anggaran 2019

Uraian Realisasi anggaran TA 2019 Realisasi TA


(audited) 2018
Anggaran Realisasi %
Pendapatan negara dan hibah
Belanja negara:
I. belanja pemerintah pusat
II. transfer ke daerah dan dana
desa
Surplus (defisit anggaran)
Pembiyaan netto
siLPA (siKPA)

a. realisasi transfer ke daerah dan dana desa tahun 2019 mengalami peningkatan/penurunan
sebesar Rp ..... atau .....% dibandingkan tahun 2018
b. realisasi pendapatan negara dan hibah tahun 2019 mengalami peningkatan/penurunan
sebesar Rp ..... atau .....% dibandingkan tahun 2018. Adakah pendapat yang bisa anda
tambahkan terhadap peningkatan/penurunan ini?
c. pada tahun 2019 terjadi SiLPA atau SiKPA? Berapa peningkatan/penurunannya?
d. Berdasarkan realisasi pendapatan negara dan hibah, dan realisasi belanja negara terdapat
defisit anggaran sebesar Rp .......

Jawaban :
1. Lakukan penelaahan terhadap aturan terbaru Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut
dengan melakukan analisis deskriptif terhadap:
a. Dasar hukum Standar Akuntansi Pemerintah yang saat ini digunakan
sekaligus resume singkat dasar hukum terbaru tersebut termasuk latar
belakang penggantiannya,

Dasar hukum Standar Akuntansi Pemerintah yang saat ini digunakan adalah
dasar hukum terbaru termasuk latar belakang penggantiannya. Dasar Hukum
Standar AkuntansiPemerintahan (SAP) ditetapkan berdasarkan atas Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No.
24 Tahun 2005. Karena penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2005 masih bersifat sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat
(1) Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang
menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan
belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas. Sedangkan setelah diterbitkannya Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 71 Tahun 2010, maka secara otomatis PP Nomor 24
Tahun 2005 dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Sesuai dengan PP
Nomor 71 Tahun 2010 maka secara bertahap penerapan SAP Berbasis Akrual
dapat dilaksanakan. Pemerintah memberi istimasi penerapan SAP yang
berbasis akrual selambat lambatnya tahun anggaran 2015. PP Nomor 71
Tahun 2010 tidak hanya mengatur SAP yang berbasis Akrual akan tetapi juga
mengatur masa transisi perjalanan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual yang
saat ini masih digunakan oleh seluruh entitas. Akuntansi berbasis akrual
adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya
diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya
transaksi tersebut, tanpa memerhatikan waktu kas atau setara kas diterima atau
dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual waktu pencatatan sesuai dengan
saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang
paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.

Dalam akuntansi berbasis akrual,waktu pencatatan (recording) sesuai


dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi
yang paling komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat.

https://www.dpr.go.id/doksetjen/dokumen/biro-apbn-apbn-Persiapan-
Penerapan-Akuntansi-Berbasis-Akrual-di-Indonesia-1440121829.pdf

file:///C:/Users/acer/Downloads/153-Article%20Text-323-1-10-20181014.pdf
b. Perbedaan SAP versi terbaru dengan PP No 24 Tahun 2005, dilihat dari:
1. Ruang lingkup dan basis akuntansi

Mengenai tentang laporan realisasi anggaran (LRA) sama dengan laporan


operasional (LO). Ada perbedaan antara laporan realisasi anggaran (LRA)
dan dengan laporan operasional (LO) yang sangat mencolok dari
keduanya adalah LRA menggunakan basis kas sedangkan LO
menggunakan basis akrual, perbedaan selanjutnya dapat di lihat dari
perbedaan antara akun belanja untuk mencatat pengeluaran biaya/belanja
dalam LRA sedangkan dalam LO menggunakan akun beban. Perbedaan
paling mencolokdari bukan dari jenis akun tersebut melainkan konsep
atau basis yang digunakan, LRA menggunakan basis kas sedangkan LO
menggkan basis akrual. Karena LO menggunakan basis akrual maka setiap
terjadi surplus atau defisit atas penjualan asset tetap diakui sebagai
pendapatan /beban non opersional. Dan untuk Yang ada kaitanya dengan
beban non kas seperti alokasi atas pengeluaran pada periode sebelumnya
(junk cost), seperti beban penyusutan, beban cadangan penghapusan
pinjaman, amortisasi beban ditangguhkan, dll. Beban-beban sejenis ini
tidak akan ada di LRA (sebab LRA menggunakan basis kas), tetapi di LO
harus ada.

2. Komponen laporan keuangan Perbandingan PP No 24 Tahun


2005 dengan PP No 71 Tahun 2010 PP No 24 Tahun 2005

PP No 24 Tahun 2005 (Basis Kas Menuju Akrual)


 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
 Neraca
 Laporan Arus Kas
 Catatan atas Laporan keuanga

PP No 71 Tahun 2010 (Basis Akrual)


 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
 Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LSAL)
 Neraca
 Laporan Arus kas
 Laporan Operasional (LO)
 Laporan Perubahan Ekuitas
 Catatan Atas Laporan Keuanga

https://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/
AKUNTANASI_PEMERINTAHAN.pdf
2.Pertanyaan: Isilah tabel jawaban di bawah ini dengan alternatif pilihan komponen
laporan keuangan tersebut di bawah tabel jawaban. Anda dapat menempatkan suatu
komponen atau perlakuan dalam 2 kolom sekaligus.

Tabel jawaban:
Jenis laporan dalam basis kas menuju akrual dan basis akrual dan/atau perlakuan pencatatan

NO Basis kas menuju akrual Basis akrual


1 Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Laporan Realisasi Anggaran (LRA
2 Laporan Perubahan (SAL) Laporan Perubahan (SAL)
3 Neraca dengan ekuitas di rinci Neraca dengan ekuitas di rinci
4 Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas
5 Laporan Perubahan Ekuitas Laporan Perubahan Ekuitas
6 Laporan Operasional (LO)
7 penerimaan dan pengeluaran diakui penerimaan dan pengeluaran diakui
dan dicatat pada saat timbulnya hak dan dicatat pada saat kas
dan kewajiban tanpa memperhatikan diterima/diakui
kas diterima/dikeluarkan
8 catatan atas laporan keuangan catatan atas laporan keuangan

Pilihan jawaban:
• laporan realisasi anggaran
• laporan perubahan SAL
• neraca dengan ekuitas dirinci
• neraca dengan ekuitas tidak dirinci
• laporan operasional
• laporan perubahan ekuitas
• laporan arus kas
• catatan atas laporan keuangan
• penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat kas
diterima/diakui
• penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat pada saat timbulnya hak
dan kewajiban tanpa memperhatikan kas diterima/dikeluarkan

3. Pertanyaan:
Isilah kotak kosong di bawah ini serta titik-titik di bawah tabel
Ringkasan laporan realisasi APBN Tahun Anggaran 2019
Realisasi anggaran TA 2019 (audited) RealisasiTA
Uraian
2018
Anggaran Realisasi %
Pendapatan negara dan hibah 2.165,1 1.957,2 90,4 1.942,3
Belanja negara: 2.461,1 2.310,2 93,9 2.202,2
I. belanja pemerintah pusat 1.634,3 1.498,9 91,7 1.444,4
II. transfer ke daerah dan dana
826,8 811,3 98,1 757,8
desa
Surplus (defisit anggaran) (296,0) (353,0) 119,3 (259,9)
Pembiyaan netto 296,0 399,5 300,4
siLPA (siKPA) 46,4 40,5

a. realisasi transfer ke daerah dan dana desa tahun 2019 mengalami


peningkatan/penurunan sebesar Rp 53,3 atau 0,8% dibandingkan tahun 2018
b. realisasi pendapatan negara dan hibah tahun 2019 mengalami
peningkatan/penurunan sebesar Rp 14,9T atau 11,4% dibandingkan tahun
2018. Adakah pendapat yang bisa anda tambahkan terhadap
peningkatan/penurunan ini?
c. pada tahun 2019 terjadi SiLPA atau SiKPA? Berapa
peningkatan/penurunannya?
d. Berdasarkan realisasi pendapatan negara dan hibah, dan realisasi belanja
negara terdapat defisit anggaran sebesar Rp 2,20 T pada tahun 2019 dan Rp.
1,76T pada 2018.

. .
Dengan diberlakukannya SAP Berbasis Akrual, peraturan pelaksanaan dan
sistem akuntansi sudah pasti akan berubah, demikian juga dengan
kapasitas dan kemampuan SDM harus ditingkatkan, karena SAP Berbasis
Akrual memang memberikan informasi keuangan yang lebih baik tetapi
implementasinya lebih rumit dibandingkan SAP Berbasis Kas Menuju
akrual

(a). Ruang lingkup dan basis akuntansi: PP 24 2005 menggunakan


basis kas dalam pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
LRA dan basis akrual dalam pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam
neraca. Sementara PP 71 2010 menggunakan basis akrual untuk pengakuan
pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas. Dalam hal anggaran
disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas. Namun apabila anggaran disusun dan dilaksanakan
berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual. (b).
Komponen laporan keuangan: PP 24 tahun 2005 terdiri dari LRA, neraca,
laporan kinerja keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan
CALK. Sementara PP 71 tahun 2010 terdiri dari LRA, Laporan Perubahan
SAL dan finansial, laporan perubahan ekuitas, Laporan Arus kas, dan
CALK

Pemerintah telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang


Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan tersebut
menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan
pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana.
Namun penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat
sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang- Undang
Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama
pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum
dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan
pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual menurut Pasal 36 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dilaksanakan paling lambat 5 (lima) tahun.
Oleh karena itu, Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 perlu diganti.
a. Ruang lingkuppengaturan Peraturan Pemerintah ini meliputi SAP Berbasis Akrual
dan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual. SAP Berbasis Akrual terdapat pada Lampiran
I dan berlaku sejak tanggal ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas.
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual pada Lampiran II berlaku selama masa transisi
bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual. Penerapan
SAP Berbasis Kas Menuju Akrual ini dilaksanakan sesuai dengan jangka waktu
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II. Selanjutnya, setiap entitas pelaporan, baik
pada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah wajib melaksanakan SAP Berbasis
Akrual. Walaupun entitas pelaporan untuk sementara masih diperkenankan
menerapkan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual, entitas pelaporan diharapkan dapat
segera menerapkan SAP Berbasis Akrual. Laporan

Anda mungkin juga menyukai