[TAX CRIME]
a. [10%] Apa yang dimaksud dengan sengketa pajak? Dan, di mana tempat menyelesaikan
sengketa pajak di ranah yudikatif?
Dalam Undang-undang no 14 tahun 2002, Sengketa pajak merupakan sengketa yang akan
timbul dalam bidang perpajakan yaitu antara wajib pajak dengan pejabat yang berwenang,
sebagai akibat dikeluarkan keputusan yang diajukan banding berdasarkan perundang-
undangan perpajakan. Upaya hukum yang dapat ditempuh oleh Wajib Pajak yaitu antara
lain keberatan, banding, gugatan dan peninjauan kembali.
Penyelesaian sengketa pajak di ranah yudikatif yaitu pengadilan pajak dengan banding dan
gugatan sesuai dengan syarat yang telah ditentukan pada undang-undang perpajakan.
Putusan pengadilan pajak bersifat final, jika wajib pajak merasa keberatan dengan putusan
tersebut maka dapat mengajukan peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung.
SPT harus diisi dengan benar, lengkap, dan jelas sebagaimana dijelaskan dalam pasal 3
Undang-Undang No 6 tahun 1988 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan yang
diubah menjadi Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 (KUP).
Mengisi SPT dengan benar artinya SPT yang dilaporkan harus benar dalam perhitungan,
penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan, dan penulisan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
Mengisi SPT dengan lengkap artinya SPT harus diisi dengan lengkap semua unsur yang
berhubungan dengan objek pajak dan unsur lainnya sesuai yang ada dalam SPT yang perlu
dilaporkan.
Mengisi SPT dengan jelas artinya SPT harus diisi dengan jelas dan harus dilaporkan asal
usul sumber objek dan unsur lain yang perlu dilaporkan. Serta perlu adanya tanda tangan
wajib pajak dan menyampaikan SPT ke kantor DJP terdaftar.
2. [TAX INVESTIGATION]
a. [5%] Produk hukum apa saja yang dapat menjadi dasar penagihan pajak? Dan, kapan
dasar penagihan pajak tersebut harus dilunasi?
Penagihan pajak diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 200 perihal penagihan
pajak dengan surat paksa (UU PPSP). Produk hukum yang menjadi dasar penagihan pajak
antara lain PPh, PPN, PPnBM, Bunga Penagihan, dan PBB. Jangka waktu penagihan pajak
yang dilakukan Wajib pajak yaitu dalam kurun waktu 1 bulan sejak diterbitkan surat dasar
penagihan pajak.
b. [5%] Dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan, berapa jumlah utang pajak yang
harus dilunasi sebelum mengajukan keberatan?
Pengajuan keberatan diatur dalam pasal 25 UU KUP. Wajib pajak wajib melunasi pajak
yang masih harus dibayar sesuai dengan jumlah yang telah disetujui oleh wajib pajak
dalam pembahasan akhir pemeriksaan, tentunya sebelum surat keberatan disampaikan.
c. [5%] Sebutkan hal-hal yang harus dipenuhi agar dapat diterbitkan SKPKBT disertai dasar
hukumnya?
SKPKBT diatur dalam pasal 15 PP 74 tahun 2011 tentang tata cara pelaksanaan hak dan
pemenuhan kewajiban perpajakan.
SKPKBT diterbitkan jika setelah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap data baru, dan
ditemukan penambahan jumlah pajak terutang, termasuk dengan data yang belum
terungkap. SKPKBT diterbitkan dalam jangla waktu 5 tahun setelah terutangnya pajak
atau berakhirnya masa pajak. Serta dikenakan sanksi administrasi sebesar 100% dari
jumalh pajak yang tidak atau kurang diabayar. Namun jika SKPKBT dikeluarkan lebih
dari 5 tahun setalah masa berakhirnya pajak maka akan dikenakan sanksi 48%. Namun
jika WP menyadari adanya kekeliruan dan membuat keterangan tertulis kemudian
SKPKBT dikeluarkan, maka sanksi tidak akan dikenakan kepada WP.
a. [5%] Apabila PT Z mengajukan keberatan, berapa nilai pembayaran yang wajib dilunasi
sebelum surat keberatan disampaikan? Selain itu syarat apalagi yang harus dipenuhi agar
permohonan keberatannya dapat dipertimbangkan?
b. [5%] Apabila SK Keberatan diterbitkan dan dikirimkan pada tanggal 10 May 2023
menyatakan penolakan seluruh keberatan PT Z (diterbitkan dengan jumlah pajak sesuai
SKPKB), berapa denda yang harus dibayar PT Z, jika sekiranya PT Z hanya membayar
sebesar yang disetujuinya (= Rp20.000.000)?
Jika terjadi penolakan oleh pihak DJP maka PT Z akan dikenakan sanksi denda administrasi
sebesar 50% dari jumlah kekurangan pajak yaitu ;
Sanksi administrasi
50% x 20.000.000 = 10.000.000
PT Z denda harus membayar sebesar 10.000.000
c. [5%] Apabila PT Z mengajukan banding, apakah denda pada poin b wajib dibayar?
Jika PT Z mengajukan banding dan pihak DJP menyetujui, maka PT Z tidak membayar
denda pada poin b. Kemudian PT Z akan dikenakan sanksi sebesar 100% karena
mengajukan banding.
d. [5%] Apabila Putusan Banding diterbitkan tanggal 15 Oct 2023 menyatakan menolak
seluruh permohonan banding PT Z (diterbitkan dengan jumlah pajak sesuai SKPKB),
berapa denda yang harus dibayar PT Z (kondisi sama dengan poin b)?
Jika permohonan banding ditolak maka PT Z akan dikenakan denda administrasi sebesar
100% dari jumlah pajak.
Denda administrasi
100% x 20.000.000 = 20.000.000
PT Z harus membayar denda sebesar 20.000.0000
e. [10%] Apabila SKPKB diterbitkan dan dikirimkan tidak tertanggal 20 Oct 2022,
melainkan 20 Nov 2022, hitunglah besar sanksi administrasi berupa bunga untuk SKPKB
tersebut, jika diketahui suku bunga acuan Bank Indonesia yang digunakan sebagai acuan
penetapan tarif bunga periode Nov 2022 adalah 4,5%?
Dari kasus PT Y diatas, ketidak puasan DJP atas hasil permohonan banding yang
diteruskan untuk diajukan peninjuan Kembali ke MA dapat dilakukan berdasarkan UU
Nomor 14 tahun 2002 Pasal 77 ayat 3. Dengan diajukan ketidak puasan banding yang
diberikan ke PT Y, maka MA akan melakukan peninjuan kembali dengan proses
pengadilan yang berbeda-beda seperti ;
- Pemeriksaan acara biasa, dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan setelah permohonan
diterima oleh MA.
- Pemeriksaan acara cepat, dilakukan dalam jangka waktu 1 bulan setelah permohonan
diterima oleh MA.
- Namun untuk putusan atas permohonan peninjauan kembali yang diajukan harus
diucapkan dalam sidang terbuka.