Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

MANAJEMEN PERPAJAKAN
SOAL LATIHAN KUP 1

Kelompok 4

Dibuat oleh :

22.1.09.33.0446 Agung Budi Nugroho

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI


2023
1. PT. A melakukan perubahan sistem akuntansi yang menyebabkan laporan keuangan
belum selesai sampai batas akhir melaporkan SPT. Jelaskan langkah yang harus
dilakukan oleh PT. A dan apakah ada denda akibat dari kejadian tersebut?
Jawab:
PT. A dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan untuk paling lama 2
(dua) bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara menyampaikan
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan.

2. PT. ABC mengalami kesulitan untuk membayar pajak karena masalah cash flow.
Jelaskan langkah yang harus dilakukan perusahaan untuk memecahkan masalah
tersebut?
Jawab:
PT. ABC dapat mengangsur pembayaran pajak, Pemberian hak bagi Wajib Pajak untuk dapat
mengajukan permohonan mengangsur atau menunda pembayaran pajak ini ditujukan kepada
setiap Wajib Pajak yang mengalami kesulitan dalam hal likuiditas ataupun diperuntukkan bagi
Wajib Pajak yang sedang berada dalam kondisi di luar kekuasaannya yang menyebabkan Wajib
Pajak tidak dapat memenuhi atau melunasi pajak sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan.
Jenis Pajak yang dapat diangsur diantaranya:
a. Kekurangan dalam pembayaran pajak yang terutang berdasarkan dengan Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh)
b. Pajak yang terutang berdasarkan dengan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi
dan Bangunan (SPPT PBB)
c. Pajak yang terutang berdasarkan dengan Surat Ketetapan Pajak (SKP) Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
d. Pajak yang terutang berdasarkan dengan Surat Tagihan Pajak (STP) Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB)
e. Terhadap Surat Tagihan Pajak (STP)
f. Terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
g. Terhadap Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)
h. Terhadap Surat Keputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan, Putusan Banding, dan
juga terhadap Putusan Peninjauan Kembali yang menyebabkan adanya jumlah pajak yang
harus dibayar bertambah.

3. PT. Intan exportir yang setiap tahun selalu terjadi kelebihan pembayaran PPN.
Karenanya setiap tahun perusahaan mengajukan restitusi. Karena proses restitusi yang
lama, perusahaan mengalami kesulitan cash flow sehingga harus meminjam ke bank. Hal
apakah yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempercepat proses restitusi?
Jawab :
Untuk mengajukan mendapatkan percepatan restitusi, Wajib Pajak menyampaikan SPT Masa
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan status lebih bayar restitusi dengan jumlah lebih bayar
paling banyak Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
Pengajuan permohonan pengembalian pendahuluan dilakukan dengan cara menyampaikan SPT
Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk SPT Pembetulan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) yang diajukan permohonan pengembalian pendahuluan dengan melampirkan Keputusan
Menteri Keuangan mengenai penetapan sebagai perusahaan yang mendapat fasilitas KITE bagi
Wajib Pajak KITE atau izin Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan Berikat,
atau izin PDKB untuk Wajib Pajak Kawasan Berikat. Pengajuan tersebut berlaku hingga masa
pajak September 2020 yang disampaikan paling lambat tangal 31 Oktober 2020.
4. PT. Melati telah menyerahkan SPT 2021, namun pada pada saat menyusun LK 2022
auditor perusahaan menemukan ada kesalahan atas laporan keuangan 2021 yaitu aset
tetap belum didepresiasikan menurut pajak dan akuntansi. Dampak kesalahan tersebut
LK 2021 harus disajikan kembali, yang berakibat laba 2021 menjadi lebih besar. Apa
yang harus dilakukan perusahaan terkait dengan hal ini dari sisi perpajakan.
Jawab:
Atas dasar ketentuan Pasal 8 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan memberikan kesempatan kepada wajib pajak untuk dapat memperbaiki SPT
yang telah dilaporkannya. Berdasarkan Pasal 8 UU KUP tersebut, perbaikan SPT itu sendiri
dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu:
a. Pembetulan SPT;
b. Pengungkapan Ketidakbenaran Pengisian SPT; dan
c. Pengungkapan Ketidakbenaran Perbuatan.

5. PT. Melati 1 Oktober 2021 menerima SKP atas SPT tahun 2019 dengan KB sebesar
300milyar. Atas SKP tersebut perusahaan hanya menerima KB 100miliyar sedangkan
sisanya 200m mengajukan keberatan. Keputusan keberatan menyatakan perusahaan
ditolak seluruhnya. PT. Melati mengajukan banding, dan keputusan banding
memenangkan PT. Melati sebagian yaitu 50m dan tetap harus membayar 150m. Jelaskan
kapan keberatan, keputusan keberatan diberikan dan banding paling lambat diajukan.
Jelaskan konsekuensi denda dari kegiatan tersebut?
Jawaban :
a. Berdasarkan Pasal 25 26 dan 26A jo Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2011 serta
Peraturan Menteri Keuangan No 194/PMK03/2007Cara mengajukan keberatan pajak atas
putusan DJP harus diajukan paling lambat 3 bulan sejak tanggal SKP diterima atau telah
dilakukan pemungutan oleh pihak ketiga. Kecuali terdapat force majeure.
b. Sesuai dengan Pasal 17 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 9/PMK.03/2013
tentang Tata Cara Pengajuan dan Penyelesaian Keberatan sebagaimana telah diubah
dengan PMK No. 202/PMK.03/2015 (PMK 9/2013 stdd PMK 202/2015), Dirjen Pajak
harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan dalam jangka waktu paling
lama 12 bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima.
c. Banding harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima
Keputusan yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan.

6. Apakah akuntan dan pegawai DJP dapat dikenakan sanksi pidana terkait dengan
perpajakan? Analisis apakah kebijakan tersebut tepat.
Jawab:
Akuntan dan Pegawai DJP dapat dikenakan sanksi pajak karena mereka juga Wajib Pajak
sehingga kewajiban dan hak mereka sama dengan Wajib Pajak yang lain

7. Jelaskan denda pajak atas entitas yang tidak melakukan pembukuan atau melakukan
pembukuan namun datanya tidak benar! Mengapa sanksi pajak dibedakan atas pajak
yang dipotong dan pajak yang dibayar sendiri?

Jawab:
Bagi wajib pajak orang pribadi dan badan yang tidak melakukan pembukuan maka akan
mendapatkan sanksi atas tidak mengadakannya pembukuan, sanksi tersebut antara lain :
a. Pajak terutang yang ditetapkan oleh Surat Ketetapan Pajak (SKP) akan dinaikan menjadi
100% , khusus untuk PPh 29 akan dinaikan menjadi 50%
b. Jika WP pribadi ataupun badan memperlihatkan pembukuan atau dokumen lain palsu
yang seolah-olah dibenarkan, tidak mengadakan pembukuan,dan tidak memperlihatkan
dokumen lainnya maka akan mendapat pidana sampai 3 tahun dan denda sampai 4 kali
jumlah pajak yang tidak dibayar.

8. PT. Hafa setiap tahun selalu dalam posisi lebih bayar atas pembayaran PPN karena
Entitas banyak melakukan penyerahan pajak kepada Wajib Pungut. Proses pemeriksaan
yang lama membuat arus kas terganggu. Jelaskan apakah yang sebaiknya dilakukan oleh
entitas agar dapat memperoleh kelebihan pembayaran pajak lebih cepat?
Jawab:
Untuk mengajukan mendapatkan percepatan restitusi, Wajib Pajak menyampaikan SPT Masa
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dengan status lebih bayar restitusi dengan jumlah lebih bayar
paling banyak Rp 5.000.000.000 (lima miliar rupiah).
Pengajuan permohonan pengembalian pendahuluan dilakukan dengan cara menyampaikan SPT
Masa Pajak Pertambahan Nilai (PPN) termasuk SPT Pembetulan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) yang diajukan permohonan pengembalian pendahuluan dengan melampirkan Keputusan
Menteri Keuangan mengenai penetapan sebagai perusahaan yang mendapat fasilitas KITE bagi
Wajib Pajak KITE atau izin Penyelenggara Kawasan Berikat, izin Pengusaha Kawasan Berikat,
atau izin PDKB untuk Wajib Pajak Kawasan Berikat. Pengajuan tersebut berlaku hingga masa
pajak September 2020 yang disampaikan paling lambat tangal 31 Oktober 2020.

9. Amir seorang pengusaha, namun sampai saat ini belum memiliki NPWP dan tidak
melaksanakan kewajiban perpajakan. Amir menjadi tokoh publik sehingga ada
kemungkinan ditetapkan memiliki NPWP secara jabatan. Jelaskan perbedaan
konsekuensi jika Amir mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dan jika NPWP-nya
ditetapkan secara jabatan!
Jawab:
Penerbitan NPWP secara jabatan adalah penerbitan NPWP yang dilakukan terhadap wajib pajak
yang tidak melaksanakan kewajibannya mendaftarkan diri. Penerbitan NPWP secara jabatan
dilakukan Dirjen Pajak berdasarkan hasil pemeriksaan atau data/informasi milik Direktorat
Jenderal Pajak (DJP).
Dasar hukum penerbitan NPWP secara jabatan ini tertuang dalam Pasal 2 ayat (4) UU
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) yang menyatakan Dirjen Pajak dapat
menerbitkan NPWP secara jabatan apabila wajib pajak tidak melaksanakan kewajibannya.

10. Jelaskan perbedaan antara penyidikan dan pemeriksaan, dan jelaskan juga perbedaan
konsekuensi yang harus ditanggung WP atas dua hal tersebut!
Jawab:
Kewajiban yang dimaksud merujuk pada ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU KUP yang
mengharuskan setiap wajib pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan untuk mendaftarkan
diri.Perbedaan paling utama dapat dilihat melalui tujuannya. Pemeriksaan dilakukan guna
menguji kepatuhan Wajib Pajak dan tujuan lain. Sedangkan penyidikan pajak dilakukan guna
menemukan bukti sekaligus tersangka yang melakukan tindak pidana dalam perpajakan.

11. Jelaskan perbedaan Surat Ketetapan Pajak dan Surat Tagihan Pajak! Jelaskan
perbedaan perhitungan denda atas SKPKB PPh Badan dan STP atas keterlambatan
pembayaran angsuran pajak!
Jawab:
Surat Ketetapan Pajak ialah surat yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat
Ketetapan Pajak Nihil, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan Surat Ketetapan
Pajak Lebih Bayar. Surat ketetapan pajak ialah surat yang ditebitkan oleh Ditjen Pajak setelah
dilakukan pemeriksaan oleh petugas pajak. Surat ketetapan pajak tersebut dibuat berdasarkan
pendapat dari petugas pajak.
Surat Tagihan Pajak (STP) adalah surat untuk melakukan tagihan pajak atau sanksi administrasi
berupa bunga atau denda dan berfungsi sebagai koreksi pajak terutang, sarana mengenakan
sanksi kepada Wajib Pajak, serta sarana menagih pajak. STP ini memiliki kekuatan hukum yang
sama dengan Surat Ketetapan Pajak.
Secara ringkas, perbedaan SKP dan STP ialah surat yang diterbitkan atas hasil pemeriksaan
untuk penetapan wajib pajak yang memiliki lebih bayar, kurang bayar, atau nihil, sebagai akibat
dari ketidakbenaran dalam pengisian SPT. Sedangkan, STP ialah surat yang dikeluarkan untuk
melakukan penagihan atas tagihan pajak atau sanksi administrasi.

12. Jelaskan perbedaan pembukuan dan pencatatan! Jelaskan mengapa pencatatan masih
diperkenankan dalam ketententuan UU perpajakan dan apa kriteria wajib pajak yang
boleh melakukan pencatatan?
Jawab:
Berdasarkan UU No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan dengan
perubahan berkali-kali hingga menghasilkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 pasal 1 ayat
29 adalah:
Pembukuan merupakan proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan, biaya, serta jumlah perolehan dan penyerahan barang/jasa dalam periode pajak
tersebut.
Sedangkan menurut Undang-undang yang sama pada pasal 28 ayat 9 mengatakan,
Pencatatan terdiri atas data yang dikumpulkan secara teratur tentang peredaran atau
penerimaan bruto dan/atau penghasilan bruto sebagai dasar untuk menghitung pajak terutang.
Termasuk di dalamnya penghasilan bukan objek pajak atau dikenai pajak.

13. PT. Meyda belum menyelesaikan laporan keuangan perusahaan tahun 2018 sampai
dengan bulan april 2019, karena perubahan sistem akuntansi di Perusahaan.
Direncanakan sampai akhir April laporan keuangan tidak dapat diselesaikan. Jelaskan
apa yang harus dilakukan perusahaan dan konsekuensi atas langkah yang dilakukan
perusahaan tersebut.
Jawab:
PT. Meyda dapat mengajukan penundaan pelaporan SPT Tahunan, etiap Wajib Pajak dapat
memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh paling lama 2 (dua) bulan
dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis atau dengan cara lain kepada Dirjen Pajak
sesuai dengan Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 18/PMK.03/2021. Bila
perpanjangan SPT Tahunan disetujui, maka Wajib Pajak memiliki waktu dua bulan lebih lama
untuk menyampaikan SPT Tahunannya dengan benar, lengkap, dan jelas.
a. SPT Tahunan PPh Badan dapat diperpanjang jangka waktu pelaporannya hingga 30 Juni;
b. SPT Tahunan PPh Orang Pribadi dapat diperpanjang jangka waktu pelaporannya hingga
31 Mei.
Berikut ini merupakan dokumen yang harus dilampirkan untuk pengajuan penundaan pelaporan
SPT Tahunan:
a. Laporan Keuangan Sementara untuk Tahun Pajak yang bersangkutan dari wajib pajak itu
sendiri (bukan Laporan Keuangan Sementara dari konsolidasi grup).
b. Surat Setoran Pajak (SSP) PPh Pasal 29 sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran
pajak yang terutang, kecuali jika terdapat izin untuk mengangsur atau menunda
pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 29.
Surat Pernyataan dari Akuntan Publik yang menyatakan audit Laporan Keuangan belum selesai.
Hal ini dicantumkan apabila Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik.
14. Wajib pajak berhak untuk melakukan pembetulan SPT. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan pembetulan? Jelaskan konsekuensi bagi perusahaan jika hasil pembetulan
menyebabkan pajak yang telah dilaporkan lebih tinggi?
Jawab:
Pembetulan SPT berdasarkan pada Undang-Undang perpajakan yaitu permohonan oleh wajib
pajak untuk melakukan revisi laporan. Yakni memperbaiki laporan atas penghitungan pajak dan
pembayaran pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan berlaku. Dimana pembetulan
SPT Tahunan tersebut berlaku untuk setiap pajak yang akan dilakukan revisi. Seperti Pajak
Penghasilan (PPh) pasal 21, PPh pasal 22, PPh pasal 23, dan lain sebagainya.

15. Jelaskan persyaratan apa yang harus dipenuhi ketika WP melakukan banding? Jelaskan
pertimbangan WP dalam mengajukan banding jika dikaitkan dengan denda yang harus
dibayar jika dalam banding tersebut kalah?
Jawab:
Dalam proses pelaksanaan banding pajak terdapat beberapa syarat yang menjadi acuan apakah
wajib pajak dapat mengajukan banding atas pajak terutangnya, yaitu antara lain :
a. Setiap 1 keputusan wajib pajak dapat mengajukan 1 surat banding.
b. Permohonan banding yang diajukan harus diajukan secara tertulis dengan menggunakan
Bahasa Indonesia dalam jangka waktu permohonan pengajuan surat banding yaitu 3 bulan
sejak keputusan keberatan diterima, dan akan dikecualikan bila ada aturan lain dalam
peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku.
c. Surat banding yang akan diajukan harus dilampiri surat keputusan keberatan yang sudah
diputuskan.
d. Pengajuan banding hanya dapat diajukan ketika besarnya jumlah pajak terutang seorang
wajib pajak yang dimaksud sudah terbayar sebesar 50%.
e. Wajib pajak melampirkan Surat Setoran Pajak (SSP)

Anda mungkin juga menyukai