HUKUM PAJAK
UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL 1
Pajak Penghasilan Pasal 25 tahun 2020 setiap bulan sebesar Rp 200.000.000 jatuh tempo misalnya tiap
tanggal 15. Pajak Penghasilan Pasal 25 bulan Juni 2020 dibayar tepat waktu sebesar Rp140.000.000. Atas
kekurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 tersebut diterbitkan Surat Tagihan Pajak pada tanggal 18
September 2020. Hitunglah berapa jumlah yang harus dibayar, jelaskan bagaimana ketentuan sanksi yang
SOAL 2
PT BTK berencana untuk mengajukan keberatan untuk SKPKB. SKPKB hasil pemeriksaan adalah
Rp.100.000.000. Pada closing conference, PT BTK bersedia membayar Rp 30.000.000 untuk SKPKB
walaupun tidak terdapat lampiran perhitungan Pemeriksa atas SKPKB. Pada tanggal 19 Januari 2020, PT
BTK mengajukan keberatan. Beberapa bulan kemudian, hasil Keberatan untuk SKPKB menunjukkan
bahwa pengajuan keberatan diterima sebagian oleh Hakim, sehingga jumlah pada SKPKB turun menjadi
Rp80.000.000. Namun, PT BTK tetap tidak terima karena menurut perhitungan PT BTK, PT BTK
seharusnya hanya membayar Rp30.000.000. Oleh karena itu, PT BTK kembali mengajukan banding. Hasil
Putusan Banding menunjukan bahwa PT BTK dikabulkan kembali sebagian sehingga pajak yang
a. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan hasil
keberatan?
b. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan hasil
banding?
1.
1. Diketahui:
- Pajak Kurang bayar = Rp 200.000.000 - Rp 140.000.000
- Sanksi keterlambatan= 2%
- Lama keterlambatan terhitung 16 Juli - 16 September 2020 = 3bulan
Ditanya:
Jumlah yang harus dibayar?
Jawaban:
Bunga = 2% × Rp 60.000.000 × 3
= Rp 3.600.000
Yang perlu dibayar = Rp 60.000.000 + Rp 3.600.000
= Rp 63.600.000
2. PPh pasal 25 adalah dikenakan kepada setiap wajib pajak yang
memiliki kegiatan usha. Pajak dibayarkan dengan metode angsur setiap
bulannya. hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk meringankan
ebban wajib pajak.
2.
1. Jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas
keputusan hasil keberatan yaitu sebesar 80 juta rupiah.
2. Jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas
keputusan hasil banding yaitu sebesar 65 juta rupiah.
3. Syarat untuk pengajuan banding meliputi:
Pembahasan :
Berdasarkan bacaan yang ada pada soal PT BTK tidak melakukan
kewajibannya dalam membayar pajak sesuai dengan aturan yang berlaku
sehingga mendapat SKPKB. SKPKB adalah Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar yang digunakan sebagai sarana administrasi oleh Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) dalam melakukan penagihan pajak kepada pihak yang wajib
pajak. Pihak wajib pajak disini adalah PT BPK. Dalam bacaan menceritakan
bahwa PT BPK mendapat SKPKB sebesar 100 juta rupiah dari hasil
pemeriksaan namun PT BPK hanya bersedia membayar 30 juta rupiah. Lalu,
PT tersebut mengajukan keberatan dan mendapat persetujuan adanya
penurunan menjadi 80 Juta rupiah. Namun, akhirnya PT BPK mengajukan
banding karena dirasa tidak adil dan akhirnya putusan hasil banding
menunjukkan jumlah yang perlu dibayar adalah sebesar 65 juta rupiah.