Anda di halaman 1dari 4

Nama : Putri juwita

Nim : 048786878

Prodi : Akuntansi

Matkul : HUkum pajak

Upbjj : Bandung

SOAL 1

Pajak Penghasilan Pasal 25 tahun 2020 setiap bulan sebesar Rp 200.000.000 jatuh tempo
misalnya tiap tanggal 15. Pajak Penghasilan Pasal 25 bulan Juni 2020 dibayar tepat waktu
sebesar Rp140.000.000. Atas kekurangan Pajak Penghasilan Pasal 25 tersebut diterbitkan Surat
Tagihan Pajak pada tanggal 18 September 2020. Hitunglah berapa jumlah yang harus dibayar,
jelaskan bagaimana ketentuan sanksi yang dikenakan dan ketentuan cara pembayarannya?

Jawaban :

Sanksi yang didapatkan karena pembayaran pajak yang kurang/tidak sesuai nominal adalah
Sanksi Administratif berupa Bunga, Jenis sanksi ini biasanya berkaitan dengan ketidakdisiplinan
Wajib Pajak dalam melakukan pembayaran pajak. Misalnya, terlambat atau menunda
pembayaran pajak, gagal bayar pajak karena gagal berproduksi, atau kurang bayar. Rincian
sanksi tersebut adalah :

2% per bulan dari jumlah pajak tidak/ kurang dibayar maksimal 24 bulan Jadi, perhitungannya :

Sanksi Administrasi, (Bunga)

= 2% X (Rp. 200.000.000)

= Rp. 4.000.000

Berdasarkan pada penghitungan di atas, sanksi administrasi berupa denda yang harus dibayar
adalah senilai Rp. 4.000.000.

SOAL 2

PT BTK berencana untuk mengajukan keberatan untuk SKPKB. SKPKB hasil pemeriksaan
adalah Rp.100jt. Pada closing conference, PT BTK bersedia membayar Rp 30 juta untuk SKPKB
walaupun tidak terdapat lampiran perhitungan Pemeriksa atas SKPKB. Pada tanggal 19 Januari
2020, PT BTK mengajukan keberatan. Beberapa bulan kemudian, hasil Keberatan untuk SKPKB
menunjukkan bahwa pengajuan keberatan diterima sebagian oleh Hakim, sehingga jumlah pada
SKPKB turun menjadi Rp80 juta. Namun, PT BTK tetap tidak terima karena menurut perhitungan
PT BTK, PT BTK seharusnya hanya membayar Rp30 juta. Oleh karena itu, PT BTK kembali
mengajukan banding. Hasil Putusan Banding menunjukan bahwa PT BJT dikabulkan kembali
sebagian sehingga pajak yang seharusnya dibayar kembali sebesar Rp65juta.

a. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan
hasil keberatan?

b. Berapakah jumlah pajak (pokok dan sanksi) yang harus dibayar oleh PT BTK atas keputusan
hasil banding?

c. Jelasakan apa syarat untuk pengajuan banding yang anda ketahui ?

Jawaban :

a. Berdasarkan pada kasus di atas, PT BTK akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda
sebesar 30% sesuai dengan ketentuan Pasal 25 ayat (9) UU KUP. Sanksi administrasi denda
tersebut dihitung dari jumlah pajak berdasarkan pada keputusan keberatan dikurangi dengan
pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. Adapun penghitungannya sebagai
berikut:

Sanksi Administrasi Denda

= 30% X (Rp. 80.000.000 – Rp. 30.000.000)

= 30% X (Rp. 50.000.000)

= Rp. 15.000.000

Jadi, PT BTK harus membayar pajak pokok Rp. 80.000.000 + denda/sanksi administrasi Rp.
15.000.000, yaitu sebesar Rp. 95.000.000

b. Merujuk pada kasus di atas, dalam hal permohonan banding PT BTK dikabulkan sebagian, PT
BTK dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 60% sebagaimana diatur dalam Pasal
27 ayat (5d) UU KUP. Sanksi administrasi denda tersebut dihitung dari jumlah pajak
berdasarkan putusan banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum
mengajukan keberatan. Adapun penghitungannya adalah sebagai berikut.

Sanksi Administrasi Denda

= 60% X (Rp. 65.000.000 – Rp. 30.000.000)

= 60% X (Rp. 35.000.000)

= Rp. 21.000.000

Jadi, PT BTK harus membayar pajak pokok Rp. 65.000.000 + denda/sanksi administrasi Rp.
21.000.000, yaitu sebesar Rp. 86.000.000
c. Syarat untuk pengajuan banding :

1. Banding harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima Keputusan
yang dibanding, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan perpajakan.

2. Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding.

3. Banding diajukan dengan disertai alasan-alasan yang jelas, dan dicantumkan tanggal tanggal
terima surat keputusan yang dibanding.

4. Pada Surat Banding dilampirkan Salinan Keputusan yang dibanding.

5. Banding hanya dapat diajukan apabila besarnya jumlah pajak yang terutang dimaksud telah
dibayar sebesar 50% lima puluh persen) dengan melampirkan Surat Setoran Pajak (SSP) atau
Pemindah Bukuan (Pbk)

Anda mungkin juga menyukai