Anda di halaman 1dari 5

Tugas Tutorial 2

Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro/ESPA4110

Petunjuk Pengerjaan Tugas Tutorial:


 Silakan Anda jawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat dan lengkap!
 Jika Anda menggunakan referensi bacaan terkait dengan jawaban, silakan uraikan dengan
kaklimat sendiri (tidak copy paste) dan tuliskan referensinya
 Waktu pengerjaan adalah 2 (dua) minggu sejak Tugas Tutorial ini dapat diakses

SOAL:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan permintaan agregat dan komponen-komponen apa
saja yang membentuk permintaan agregat !
2. Jika diketahui pendapatan (Y) dalam suatu perekonomian sebesar 1.500 dan penawaran
uang (M) sebesar 750 sedangkan laju peredaran uang (V) sebesar 3, hitunglah besarnya
tingkat harga dan besarnya tingkat harga jika terjadi kenaikan penawaran uang sebesar
27%!
3. Jelaskan bagaimana proses penciptaan uang oleh bank umum jika dimisalkan pada
awalnya besarnya tabungan giral sebesar Rp 200 juta dan rasio cadangan sebesar 25%!,
dan berapa jumlah tabungan giral yang tercipta!
4. Stabilisator terpasang digunakan untuk mengurangi fluktuasi pendapatan nasional yang
disebabkan oleh perubahan pengeluaran. Kebijakan apa yang dapat ditempuh oleh
Pemerintah jika stabilisator terpasang tidak dapat menghilangkan fluktuasi tersebut ?

~~Selamat Mengerjakan~~

Jawaban :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan permintaan agregat dan komponen-komponen apa saja
yang membentuk permintaan agregat !
Pada dasarnya, kata agregat mengandung makna total atau keseluruhan. Permintaan agregat
dapat didefinisikan sebagai keseluruhan permintaan domestik dan luar negeri terhadap suatu
perekonomian yang memiliki sumber daya terbatas dikurangi seluruh permintaan dalam negeri
terhadap barang dan jasa yang berasal dari luar negeri. Permintaan agregat merupakan total
permintaan barang/jasa dalam sebuah perekonomian pada tingkat harga tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu. Disebut pada tingkat harga tertentu mengacu pada tingkat harga keseimbangan,
karena bagaimanapun juga di pasar harga mengalami fluktuasi dalam jangka pendek. Permintaan
agregat ini pada dasarnya merupakan penjumlahan dari permintaan seluruh individu, yaitu
konsumen, pengusaha, pemerintah, dan masyarakat luar negeri untuk berbagai tujuan pengeluaran,
baik untuk konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, maupun untuk memperoleh barang
ekspor/impor. Secara matematis permintaan agregat dituliskan dalam bentuk persamaan linier :
Y=C+I+G+ NX (1)
dimana C merupakan konsumsi rumah tangga, I investasi swasta, G pengeluaran pemerintah, dan
NX ekspor bersih. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, konsumsi (C) ditentukan oleh
besarnya pendapatan disposabel. Hasil studi mengindikasikan bahwa, saat tingkat harga
mengalami kenaikan, konsumen cenderung untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah sedikit
karena kenaikan harga barang tidak sebanding dengan tingkat pendapatan mereka. Pada fungsi
konsumsi dapat terjadi pergeseran-pergeseran yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu perubahan
selera, perubahan harapan dan suku bunga, perubahan pajak dan perubahan pembayaran transfer.
Pengeluaran investasi (I) ialah pembelian barang-barang modal seperti gedung dan perlengkapan
serta penambahan inventori yang dilakukan oleh pihak swasta. Dalam permintaan agregat
dijelaskan bahwa penentu utama tingkat investasi ialah tingkat output, biaya yang dikeluarkan
untuk membeli barang modal, dan harapan di masa yang akan datang. Kebijakan yang dapat
dilakukan untuk memengaruhi investasi adalah kebijakan moneter, yaitu menaikkan suku
bunga/menurunkan suku bunga untuk mengurangi/menggalakkan investasi. Jika suku bunga
rendah maka biaya barang modal (cost of capital) menjadi murah.
Komponen ketiga dalam permintaan agregat adalah pengeluaran pemerintah (G) akan barang
dan jasa. Contoh pengeluaran pemerintah di antaranya belanja aparatur sipil negara, belanja
infrastruktur, subsidi, bantuan sosial, dan sebagainya. Bagaimanapun peran pemerintah di dalam
perekonomian sangat penting. Ketika perekonomian sedang lesu, maka pengeluaran pemerintah
menjadi mesin penggerak perekonomian nasional dan daerah. Belanja pemerintah juga sering kali
dialokasikan untuk belanja barang publik dimana mekanisme pasar gagal menyediakannya karena
tidak ada sektor swasta yang bersedia. Komponen terakhir dari permintaan agregat adalah ekspor
neto (NX) yang didapat dari selisih nilai ekspor dikurangi nilai impor. Ekspor kita ke luar negeri
mencerminkan permintaan luar negeri terhadap barang dan jasa kita. Sebaliknya, impor
mencerminkan permintaan dalam negeri terhadap barang dan jasa dari luar negeri.

2. Jika diketahui pendapatan (Y) dalam suatu perekonomian sebesar 1.500 dan penawaran uang
(M) sebesar 750 sedangkan laju peredaran uang (V) sebesar 3, hitunglah besarnya tingkat harga
dan besarnya tingkat harga jika terjadi kenaikan penawaran uang sebesar 27%!
Diketahui:
Y = 1.500
M = 750
V=3
ditanya: Besarnya P? dan besarnya tingkat harga jika kenaikan penawaran uang sebesar 27 %?
Jawab:
MV = P.Y
750.3 = P. 1500
750 x 3 = P
1500
P = 1,5
Jika M naik sebesar 27%
27% x 750 = 202,5
202,5 + 750 = 952,5
MV = P.Y
952,5 x 3 = P.1500
2857,5 = P
1500
P = 1,905

3. Jelaskan bagaimana proses penciptaan uang oleh bank umum jika dimisalkan pada awalnya
besarnya tabungan giral sebesar Rp 200 juta dan rasio cadangan sebesar 25%!, dan berapa
jumlah tabungan giral yang tercipta!
Jawab:
Bank akan menahan 25% dari tabungan giral yang diperolehnya sebagai cadangan wajib.
Cadangan wajib = 25 %
25 x 200.000.000 = 50.000.000
100
Bank Umum I
Aktiva Pasiva
Cadangan 50.000.000 Tabungan giral 200.000.000
Peminjaman 150.000.000 - -
Jumlah 200.000.000 Jumlah 200.000.000

Bank Umum II
Aktiva Pasiva
Cadangan 37.500.000 Tabungan giral 150.000.000
Peminjaman 112.500.000 - -
Jumlah 150.000.000 Jumlah 150.000.000
Bank Umum III
Aktiva Pasiva
Cadangan 28.125.000 Tabungan giral 112.500.000
Peminjaman 84.375.000 - -
Jumlah 112.500.000 Jumlah 112.500.000

4. Stabilisator terpasang digunakan untuk mengurangi fluktuasi pendapatan nasional yang


disebabkan oleh perubahan pengeluaran. Kebijakan apa yang dapat ditempuh oleh
Pemerintahjika stabilisator terpasang tidak dapat menghilangkan fluktuasi tersebut ?
Kebijakan fiskal diskresioner perlu dilakukan bila stabilisator terpasang tidak bisa
menghilangkan fluktuasi kecil jangka pendek, bahkan kadang muncul kesenjangan yang lebih
besar dan lebih lama. Kebijakan fiscal diskresioner yang perlu pemerintah lakukan adalah
memberlakukan perubahan tarif pajak dan perubahan pengeluaran yang dirancang untuk
mengurangi kesenjangan yang timbul. Kebijakan fiskal harus diubah oleh pemerintah secara
periodik agar dapat dilakukan secara efektif. Departemen yang bersangkutan seharusnya
mengamati kecenderungan ekonomi yang sedang berlangsung dan menganalisanya sehingga dapat
dibuat ramalan tentang kemungkinan jalannya perekonomian di masa yang akan datang. Bila
sekiranya perekonomian di masa yang akan datang tidak begitu baik, maka pemerintah dan dewan
perwakilan rakyat diharapkan untuk membuat undang-undang yang diperlukan. Posisi kebijakan
fiskal mengacu pada akibat-akibat yang bersifat ekspansif dan bersifat kontraktif. Kebanyakan
pemerintah suatu negara berusaha menggeser permintaan agregat dengan mengubah posisi
kebijakan fiskal mereka. Kebijakan fiskal yang bersifat ekspansif akan membuat permintaan
agregat meningkat dan pendapatan nasional juga cenderung mengalami peningkatan.
Kebalikannya, kebijakan fiskal yang bersifat kontraktif akan membuat peemintaan agregat
menurun sehingga pendapatan nasional akan mengalami penurunan juga
Sumber:
Harmadi, Sonny Harry .B. 2020. ESPA4110 – Pengantar Ekonomi Makro (Edisi 3).
TangerangSelatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai