Permintaan agregat dapat diartikan sebagai jumlah total permintaan untuk semua jenis barang dan jasa
yang diproduksi pada masa tertentu. (https://vocasia.id)
Permintaan agregat (aggregate demand) adalah nilai seluruh permintaan pada seluruh jenis produk barang
dan jasa yang dibuat dalam suatu periode tertentu. Nilai permintaan yang terdapat di dalam agregat ini
akan dinyatakan dalam wujud nilai keseluruhan yang yang digunakan untuk produk barang dan jasa
tersebut hingga level harga yang lebih spesifik dan pada periode waktu tertentu. (accurate.id)
Dalam dunia ekonomi, terdapat beberapa komponen yang mampu mempengaruhi aggregate demand,
yaitu:
Sumber:
https://vocasia.id/blog/apa-itu-permintaan-agregat/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/aggregate-demand/#Pengertian_Aggregate_Demand
2.
Diketahui:
Pendapatan (T) = 1.500
Penawaran uang (M) = 750
Laju peredaran uang (V) = 3
Ditanya:
1. Tingkat harga (P), dan
2. Tingkat harga (P) ketika M mengalami kenaikan sebesar 27%
Jawab:
Rumus persamaan peredaran uang adalah MV = PT, sehingga:
1. Menghitung tingkat harga:
MxV = PxT
750 x 3 = P x 1500
2250 = P x 1500
P = 1,5
Maka tingkat harga yang terjadi adalah sebesar 1,5.
MxV = PxT
2452,5 x 3 = P x 1500
7357,5 = P x 1500
P = 4,9046
Maka tingkat harga ketika M mengalami kenaikan 27 yaitu 4,9046.
3. Diketahui:
Tabungan giral Rp200.000.000
Rasio cadangan 25%
Ditanya:
Berapa jumlah tabungan giral yang tercipta?
Jawaban:
Penciptaan uang giral dilakukan oleh bank atas simpanan uang dari nasabah bank. Tabungan giral terbagi
dalam 2 jenis yaitu:
1. Tabungan giral utama yaitu tabungan giral yang didapat bank dari setoran nasabah ke bank umum
atau melalui cek dari bank lain.
2. Tabungan giral derivatif, di mana terciptanya tabungan giral tanpa adanya setoran dana dari
nasabah.
Jumlah Tabungan Giral yang Tercipta = Tabungan giral - (Tabungan giral x Rasio cadangan)
= Rp200.000.000 - (Rp200.000.000 x 25%)
= Rp200.000.000 – Rp50.000.000
= Rp150.000.000
Dikutip dari Kompas.com bahwa berdasarkan Investopedia, stabilisator terpasang (automatic stabilizer)
adalah kebijakan fiskal yang dirancang untuk mengimbangi fluktuasi aktivitas ekonomi suatu negara
melalui operasi normalnya tanpa otorisasi tambahan dan tepat waktu oleh pemerintah atau pembuat
kebijakan. Automatic stabilizer bersifat cepat, juga dinamis, dan seperti namanya terjadi secara otomatis.
Automatic stabilizer berkaitan langsung dengan pajak dan APBN negara. Disadur dari Khan Academy,
ketika perekonomian sedang mengalami penurunan, pajak penghasilan yang diterima negara juga akan
menurun karena penghasilan masyarakat berkurang. Namun, disaat bersamaan belanja negara meningkat.
Sedangkan, ketika ekonomi mengalami ekspansi, pajak akan meningkat dan dibarengi dengan
pengeluaran pemerintah yang berkurang.
Menteri Keuangan juga menambahkan yang dimaksud dengan automatic stabilizer yaitu ketika ekonomi
masyarakat sedang sulit, maka pemerintah akan membantu dengan cara menambah APBN untuk
membantu pemulihan ekonomi masyarakat. Adapun ketika ekonomi dirasa telah pulih atau membaik,
maka APBN akan menurun kembali ke besaran normalnya. Besar APBN yang fleksibel dan relatif
terhadap ekonomi rakyat tersebutlah yang membantu stabilitas juga kesehatan ekonomi negara. Pada saat
ekonomi mengalami kontraksi (menurun), APBN dianggarkan untuk membantu masyarakat, melakukan
pelayanan masyarakat, juga meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk membantu negara bertahan
dari krisis ekonomi yang melanda. Namun ketika ekonomi membaik, APBD akan kembali dipangkas.
Analogi sederhana dari automatic stabilizer adalah ketika seseorang sakit, ia akan izin bekerja dan gajinya
dipotong sehingga pendapatannya juga berkurang. Namun disaat yang bersamaan ia akan lebih banyak
membelanjakan uangnya untuk pengobatan supaya tubuhnya kembali sehat. Lalu ketika orang tersebut
telah sehat atau stabil, ia akan kembali bekerja. Pendapatannya akan kembali meningkat, dan pengeluaran
berlebih akibat sakit akan kembali dipangkas menjadi pengeluaran bulanan normalnya kembali
Berdasarkan soal, dapat disimpulkan bahwa kebijakan yang dapat ditempuh oleh pemerintah jika
stabilisator terpasang tidak dapat menghilangkan fluktuasi tersebut yaitu melalui Kebijakan Fiskal.
Kebijakan adalah suatu langkah dan rangkaian konsep atas asas yang menjadi pedoman dan dasar suatu
pemerintahan. Pemerintah memiliki suatu kebijakan yang dapat ditempuh dan diambil untuk mengatasi
berbagai hal dan permasalahan yang ada di dalam suatu negara tertentu. Kebijakan tersebut disesuaikan
dengan permasalahan yang ada. Dalam mengambil kebijakan harus memperhatikan berbagai faktor dalam
negara.
Sumber:
https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/30/220406569/apa-itu-automatic-stabilizer-dalam-
perekonomian