Anda di halaman 1dari 5

Lembar Jawab Tugas 2

Nama : Rissa Khairunnisa


NIM : 0xxx
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Menengah 1
Kelas : xx

1. Jelaskan faktor penyebab pergeseran kurva permintaan agregat!

Jawab :

Beberapa faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan agregat, yaitu :


a. Perubahan tingkat konsumsi
Ketika terjadinya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menabung dalam
rangka persiapan menghadapi masa tua serta pemberlakuan pajak oleh
pemerintah) yang menyebabkan masyarakat merubah jumlah barang/jasa
yang ingin dikonsumsi pada tingkat harga berapa pun merupakan penyebab
terjadinya pergeseran kurva permintaan agregat melalui perubahan tingkat
konsumsi. Digambarkan dalam bentuk kurva

b. Perubahan tingkat investasi.


Meningkatnya investasi akibat kebijakan pemerintah dan meningkatnya uang
beredar akan berdampak pada meningkatnya permintaan agregat.
Dikeluarkannya kebijakan insentif pajak tertentu akan membuat alokasi
dana investor untuk investasi menjadi meningkat, berapapun tingkat suku
bunga yang berlaku. Meningkatnya jumlah uang yang beredar akan
menyebabkan penurunan tingkat suku bunga dalam jangka pendek.
Kondisi ini akan menstimulus investor untuk melakukan pinjaman
uang untuk meningkatkan aktivitas investasinya karena rendahnya biaya
peminjaman modal yang terjadi akibat penurunan tingkat suku bunga yang
terjadi. Kurva permintaan agregat akan bergeser ke kanan.
c. Perubahan pengeluaran pemerintah
Pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menyebabkan peningkatan
belanja pemerintah dimana terjadi peningkatan jumlah barang/jasa yang
diminta pada tingkat harga berapapun yang berlaku di pasar. Kurva
permintaan agregat akan bergeser ke kanan jika terjadi kenaikan belanja
pemerintah, sebaliknya jika pemerintah mengurangi belanja maka kurva
permintaan agregat akan bergeser ke kiri.
d. Perubahan ekspor neto
Terjadinya krisis di suatu negara tujuan ekspor yang mempengaruhi tingkat
ekspor neto negara pengimpor. Penurunan volume ekspor tersebut
menyebabkan penurunan permintaan agregat. Ditandai dengan kurva yang
bergeser ke kiri. Turunnya tingkat suku bunga tentu akan menyebabkan
turunnya daya tarik dalam negeri dalam berinvestasi secara relatif terhadap
negara lain.

Misalnya Investor mengalihkan produk investasinya dari berinvestasi di


dalam negeri menjadi ke luar negeri. Jika investor lebih memilih untuk
berinvestasi di Singapura, maka penggandahan ini tentu melibatkan
pertukaran mata uang dalam negeri (Rupiah) menjadi mata uang luar
negeri (Dollar Singapura) yang menyebabkan terjadinya peningkatan
penawaran Rupiah di pasar forex (foreign currency exchange).

Peningkatan penawaran Rupiah ini akan mendorong terjadinya


depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Singapura. “depresiasi”
untuk mendapatkan Dollar Singapura dibutuhkan lebih banyak
Rupiah, sehingga harga barang luar negeri (di Singapura) menjadi
relatif lebih mahal dibandingkan dengan harga dalam negeri yang
mempengaruhi keputusan pengeluaran konsumen dalam negeri dan
konsumen luar negeri (Karena harga di luar negeri menjadi relatif lebih
mahal, impor akan mengalami penurunan dan konsumen luar negeri
terdorong untuk membeli barang dari dalam negeri) kemudian
mendorong terjadinya peningkatan nilai ekspor netto karena terjadinya
peningkatan ekspor dan penurunan impor peningkatan ekspor netto ini akan
meningkatkan jumlah permintaan aggregat barang/jasa.
2. Fungsi konsumsi C = 2000 + 0,8y. Maka, hitunglah pendapatan nasionalnya, Apabila
Investasi turun sebesar 250 triliun!
Jawab :

C = 2000 + 0,8Y
Asumsi Perekonomian 2 Sektor (Y = C + I)
Y=C+I
Y = 2000 + 0,8Y + I
Y - 0,8Y = 2000 + I
0,2Y = 2000 + I
Y = 10000 + (1/0,2) I
Y = 10000 + 5I
ΔY / ΔI = 5
Bila investasi turun 250 --> ΔI = -250
ΔY = 5 ΔI
ΔY = 5 (-250)
ΔY = -1250
Maka, pendapatan nasional turun 1250

3. Jelaskan fungsi uang disertai dengan contoh riil!

Jawab :

Fungsi asli uang

a. Sebagai alat tukar (medium of exchange). Orang tak lagi kesulitan untuk
melakukan pertukaran, di mana pertukaran tak lagi menggunakan barang
dengan barang, tetapi barang dengan uang. Keberadaan uang ini tentu menjadi
solusi dari kesulitan-kesulitan yang timbul dalam sistem barter. Contoh :
kegiatan jual beli di masyarakat yang mengharuskan masyarakat membeli
sesuatu yang mereka inginkan dengan uang.
b. Sebagai satuan hitung (unit of account). Uang menunjukkan nilai suatu barang
dan jasa yang diperjualbelikan, besarnya kekayaan, dan juga menghitung besar
kecilnya pinjaman. Tak hanya itu, uang juga dapat digunakan untuk
menentukan harga suatu barang dan jasa. Pada fungsi ini, uang memiliki peran
dalam memperlancar aktivitas pertukaran. Contoh : untuk menjadi seoraang
pejabat yang berintegritas, maka biasanya dilakukan penghitungan kekayaan
yang dia miliki oleh pemerintah melalui lembaga LHKPN.
c. Sebagai penyimpan nilai (valuta). Keunikan dari fungsi ini adalah uang dapat
mengalihkan daya beli dari masa kini ke masa mendatang. Orang yang
mendapatkan uang karena menjual barang atau jasa, maka ia bisa
menyimpannya untuk kemudian digunakan membeli barang atau jasa di masa
yang akan datang. Contoh : kita melakukan investasi mandiri dengan membeli
emas LM yang mana haraganya bisa naik sewaktu-waktu, dan jika dijual emas
tersebut akan dibeli sesuai harga sekarang bukan dengan harga perolehan.
d. Sebagai alat pemabayaran yang tertunda. Fungsi yang satu ini memiliki
keterkaitan dengan fungsi asli uang sebagai penyimpan nilai, di mana uang
dapat digunakan untuk mengukur pembayaran di masa yang akan datang.
Contoh : penggunaan kartu kredit, yang mengharuskan penggunanya membayar
pada saat jatuh tempo.

4. Terdapat dua asumsi dalam pandangan teori kuantitas. Jelaskan pernyataan tersebut.

Jawab :

Dalam kajian ekonomi, pandangan teori kuantitas memiliki dua asumsi penting yang
perlu dipahami secara mendalam. Dua asumsi tersebut meliputi teori kuantitas uang dan
teori kuantitas barang.

Teori Kuantitas Uang

Teori kuantitas uang menyatakan bahwa kenaikan jumlah uang yang beredar akan
menyebabkan kenaikan level harga. Dalam konteks ini, level harga adalah harga rata-rata
dari semua barang dan jasa yang ada di pasar.

Asumsi ini menyatakan bahwa terdapat hubungan sebab-akibat antara jumlah uang dan
tingkat harga, dimana semakin besar jumlah uang yang beredar maka semakin tinggi
pula level harga. Hal ini dapat dijelaskan dengan prinsip supply and demand dalam
ekonomi Kenaikan jumlah uang yang beredar akan meningkatkan permintaan terhadap
barang dan jasa yang ada di pasar. Sementara itu, permintaan yang meningkat ini akan
membawa efek domino atas peningkatan harga produk tersebut.

Kesimpulannya, makin banyak uang yang beredar, semakin sulit untuk membeli produk
dengan harga yang sama.

Teori Kuantitas Barang

Sementara teori kuantitas barang menyatakan bahwa jumlah barang yang beredar akan
mempengaruhi tingkat harga.

Asumsi ini menyangkut supply dan demand pada produk-produk yang beredar di pasar.
Dalam konteks ini, ketika jumlah barang yang tersedia di pasar meningkat, maka tingkat
harga produk itu sendiri akan menurun. Sebaliknya, ketika terdapat keterbatasan barang
maka harga pun akan mengalami kenaikan.

Pada umumnya, penawaran barang cenderung berkurang ketika tingkat harga meningkat.
Hal ini karena ketika harga tinggi, konsumen akan cenderung mengurangi konsumsinya.
Sementara itu, ketika harga produk turun maka ini akan mendorong konsumen untuk
membeli lebih banyak produk tersebut.

Sumber:

Harmadi, Sonny Harry B., 2020, “Pengantar Ekonomi Mikro” Edisi 3, Universitas Terbuka,
Tangerang Selatan.
Samuelson, Paul A. Dkk, 2020, “Ilmu Makroekonomi Edisi Bahasa Indonesia” Edisi 17,
Media Global Edukasi, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai