Anda di halaman 1dari 10

BAB 7

UANG, PERBANKAN DAN KEBIJAKAN MONETER

A. Uang
Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai
penyimpan nilai.
 Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat
mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu
menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
 Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena uang dapat
digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam barang/jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar kecilnya
pinjaman.
 uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk
mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang
penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa
yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk digunakan membeli
barang dan jasa di masa mendatang.
Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut sebagai fungsi turunan.
Fungsi turunan itu antara lain:
 Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat
dipenuhi melalui cara tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan
barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima
semua orang, yaitu uang.
 Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa yang akan datang.
 Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan
konsumsi. Ada sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
1. Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan
kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara
menjualnya. Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan menggunakan
uang hasil penjualan rumah yang lama.
 Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan
adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

Nilai uang dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut:

a. Nilai nominal dan nilai intrinsic


Nilai nominal adalah nilai yang tertulis pada setiap mata uang atau nilai yang tertulis pada
uang itu sendiri.
Nilai intrinsik adalah nilai atau harga bahan yang digunakan untuk membuat mata uang
tersebut.

Full bodied money : nilai uang = nilai bahan


Token money. Nilai uang tdk = nilai bahan
Fiat money : tidak ada nilai bahan atau has no intrinsic value

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


a. Nilai internal dan nilai eksternal
Nilai internal adalah nilai uang atau daya untuk membeli sejumlah barang atau jasa
tertentu. Nilai internal merupakan nilai riil, yaitu nilai yang dapat diukur dengan jumlah
benda yang menunjukkan daya beli uang tersebut.

Nilai eksternal yaitu nilai suatu mata uang yang diukur dengan mata uang asing (mata uang
negara lain), yang dinamakan kurs uang atau nilai tukar uang.

JENIS UANG
Dewasa ini uang yang dipergunakan secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
uang kartal dan uang giral.

1. Uang Kartal
Uang kartal artinya uang yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat bayar. Uang
kartal ada yang berbentuk logam dan ada yang berbentuk kertas yang benar-benar beredar dari
tangan ke tangan sebagai alat pembayaran dalam masyarakat. Uang kartal disamping
berbentuk logam, ada pula yang berbentuk kertas Saat ini uang kertas yang beredar disebut
uang kepercayaan dan terdiri atas beberapa nilai pecahan, seperti Rp. 100,00, Rp. Rp. 500,00,
Rp. 1.000,00, Rp. 5.000,00, sampai dengan Rp. 100.000,00. Uang kertas dibuat dengan kertas
khusus dan menggunakan pengaman untuk menghindari pemalsuan.

2. Uang Giral
Uang giral disebut juga demand deposit artinya saldo rekening koran yang ada di Bank dan
sewaktu-waktu dapat digunakan. Uang giral merupakan uang yang sah secara ekonomi tetapi
secara hukum tidak, artinya hanya berlaku pada kalangan tertentu saja sehingga orang yang
menolak.

Teori Uang Dinamis.


Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara
lain:
a) Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah
uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan
menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya. Secara rumus teori ini dapat
dinyatakan dengan rumus:

M = K P atau P = 1K x M

M = Jumlah uang
K = pembanding tetap/konstanta
P = Tingkat harga

b) Teori Kuantitas dari Irving Fisher


Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan
memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang
mempengaruhi nilai uang dan Fisher mengajukan rumus yang lazim disebut Fishers equation,
dengan rumus sebagai berikut:

MV=PT

M = Jumlah uang yang beredar


V = Kecepatan peredarannya

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


P = Tingkat harga
T = Jumlah transaksi

Sehingga nilai uang dapat dicari dengan cara jumlah uang dikali kecepatan peredaran uang
dibagi jumlah transaksi atau P = M . V
T

Contoh:
Jumlah uang beredar 200 juta, kecepatan peredaran uang 0,5 dan jumlah transaksi 500 ribu,
berapakah:
a. Nilai Uang
b. Jika uang naik 2 kali yang lain tetap, berapa nilai uang?
Jawab:
a. Nilai Uang
M = 200.000.000
V = 0,5
T = 500.000
P=M.V
T

= 200.000.000 x 0,5 = 100.000.000 = 200


500.000 500.000

b. Nilai Uang
M = 2 x 200.000.000 = 400.000.000
V = 0,5
T = 500.000
P = M.V
T
= 400.000.000 x 0,5 = 400
500.000

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN UANG DALAM


MASYARAKAT

Menurut J.M. Keynes ada tiga alasan mengapa orang memegang uang, yaitu:
a. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Permintaan uang untuk bertransaksi mengacu kepada penggunaan uang untuk transaksi
sehari-hari dalam pemenuhan kebutuhan seperti pembelian bahan baku, pembayaran upah dan
pembayaran listrik.
Asumsi: adanya bank
Jika tingkat bunga tinggi, maka orang tdk suka pegang uang, tp kalua tingkat rendah maka
orang akan pegang utk transaction

b. Motif Spekulasi
Permintaan uang untuk ditujukan memperoleh keuntungan secara cepat karena mengetahui
peluang ekonomi yang menguntungkan.

c. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)


Permintaan uang untuk ditujukan pada pemenuhan kebutuhan darurat yang tidak dapat
diperhitungkan sebelumnya, penambahan uang untuk membayar kenaikan harga yang
mendadak.

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


Faktor-Faktor yang mempengaruhi permintaan Uang:
2. Harga
3. Pendapatan
4. Jumlah uang beredar

INFLASI

PENGERTIAN DAN SEBAB-SEBAB INFLASI


Inflasi adalah suatu keadaan dalam perekonomian di mana terjadi kenaikan harga-harga secara
umum.

Laju inflasi dapat dicari dengan rumus:


Laju Inflasi = Indeks harga periode ini - Indeks harga periode lalu x 100%
Indeks harga periode lalu

Contoh soal:
Daftar harga beras dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001

Tahun Harga
1999 2500
2000 2800
2001 3100

Berdasarkan data di atas:


a. Hitung Indek Harga Konsumen
b. Hitung laju inflasi tahun 2000 dan tahun 2001 dengan tahun dasar tahun 1999

Jawab:
a. IHK tahun 1999 = IHK 1999 x 100% = 2500 x 100% = 100%
IHK 1999 2500

IHK tahun 2000 = IHK 2000 x 100% = 2800 x 100% = 112%


IHK 1999 2500

IHK tahun 2001 = IHK 2001 x 100% = 3100 x 100% = 124%


IHK 1999 2500

b. Laju inflasi tahun 2000 = 112 – 100 x 100% = 12%


100

Laju inflasi tahun 2001 = 124 – 112 x 100% = 12%


100
Laju inflasi 2001 = 124 -112 x 100% = 10,71%
112

Macam-macam Inflasi
Dari uraian di atas kita sudah dapat menyimpulkan bahwa inflasi yang terjadi di suatu negara
tentu jenisnya berbeda-beda. Hal ini tentu tergantung dari penyebabnya. Inflasi terbagi atas:

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


a. Menurut tingkat keparahan atau laju inflasi, meliputi:
1) Inflasi Ringan (Creeping Inflation)
Inflasi yang tingkatannya masih di bawah 10% setahun
2) Inflasi Sedang
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 10% - 30% setahun
3) Inflasi Berat/tinggi
Inflasi yang tingkatannya berada diantara 30% - 100% setahun
4) Hiper Inflasi
Inflasi yang tingkat keparahannya berada di atas 100% setahun.
Hal ini pernah dialami Indonesia pada masa orde lama.

b. Menurut penyebab awal inflasi


1) Demand Pull Inflation
Yaitu Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu
kuat.

2) Cost Push Inflation


Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi secara terus menerus.

PENGARUH INFLASI
No Golongan yang Mendapat Keuntungan Golongan yang Mendapat kerugian

1. Para speculan dan petani Masyarakat berpenghasilan tetap


2. Pedagang/produsen Pembeli/konsumen
3. Debitur/peminjam uang Kreditur/pemberi pinjaman
4. Penabung dalam bentuk hoarding Penabung dalam bentuk uang
5. Investor berbentuk saham Investor berupa obligasi

Cara Mengatasi Inflasi

Mengatasi inflasi nerupakan salah satu tujuan kebijaksanaan makro ekonomi. Inflasi
dianggap sebagai hal yang tidak diinginkan karena memberi pengaruh buruk terhadap

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


distribusi pendapatan, kegiatan pinjam-meminjam, menimbulkan spekulasi, dan persaingan
perdagangan internasional.
Menurut ahli ekonomi aliran moneter, inflasi akibat naiknya permintaan masyarakat
dapat diatasi dengan mengadakan kontrol yang ketat atas persediaan uang sebagai alat untuk
menurunkan pengeluaran. Sementara itu, aliran Keynes menganjurkan pemotongan-
pemotongan pengeluaran dengan mengutamakan peningkatan pajak dan penurunan
pengeluaran pemerintah.
Sementara itu, inflasi akibat kenaikan biaya produksi terutama biaya tenaga kerja
dapat dikurangi atau dihilangkan, baik secara langsung dengan menggunakan kontrol harga
dan pendapatan maupun secara tak langsung dengan bujukan moral kepada serikat buruh
untuk menurunkan tuntutan kenaikan upha mereka.
Uraian di atas dapat dirangkum ke dalam beberapa hal sebagai berikut.
a. Kebijakan Moneter
Kebijakan Bank Sentral dalam mengatur jumlah uang beredar
1. Kebijakan moneter ekspansif --- Ms
2. Kebijakan moneter kontraktif --- Ms

Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrumen-instrumen berikut.


1. Politik diskonto (discount rate), yaitu bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang
yang beredar dapat dikurangi. Politik ini disebut juga pollitik uang ketat.
i = Ms ----- mengatasi inflasi
i = Ms 
2. Politik pasar terbuka (open market operation), yaitu bank sentral menjual obligasi atau
surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyrakat sehingga jumlah uang
beredar dapat dikurangi.
Sell = Ms ---- mengatasi inflasi
Buy = Ms
3. Peningkatan cash ratio(GWM), yaitu menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank
sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi
berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
GWM = Ms
GWM  = Ms ---- mengatasi inflasi

b. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiscal dapat dilakukan melalui instrumen sebagai berikut.
1) Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah tidak menambah
pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
2) Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan mengurangi jumlah
konsumsinya, karena sebagian pendapatannya untuk membayar pajak.

c. Kebijakan Nonmoneter
Beberapa kebijakan nonmoneter yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut.
1) Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
2) Menekan tingkat upah.
3) Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
4) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh dengan cara melakukan
senering (pemotongan nilai mata uang). Sanering ini pernah dilakukan oleh pemerintah pada

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


tahun 1966 pada saat inflasi mencapai 650%. Pemerintah memotong nilai mata uang pecahan
Rp1.000,00 menjadi Rp1,00

PENGERTIAN DAN FUNGSI BANK


Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk impanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi utama dan
Fungsi Tambahan.
1) Fungsi Utama, meliputi:
- penghimpun dana;
- pembiayaan;
- peningkatan faedah dari dana masyarakat;
- penanggung resiko.
2) Fungsi Tambahan, meliputi:
- memberikan fasilitas pengiriman uang;
- penggunaan cek;
- memberikan garansi bank.
Fungsi bank yang dikemukakan di atas, secara umum merupakan fungsi bank umum, adapun
fungsi dari bank sentral adalah:
1. penyelesaian utang-piutang antar bank;
2. mengedarkan uang kertas;
3. wakil pemerintah dalam menerima pembayaran pajak;
4. sumber dana pinjaman terakhir;
5. memegang cadangan kas sistem;
6. mengontrol volume dan keadaan kredit untuk mempertahankan tingkat kegiatan
ekonomi.

JENIS-JENIS BANK
Sejak diberlakukannya Undang-Undang nomor 10 tahun 1998, jenis bank dapat dibedakan
menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.

Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalulintas
pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum. Bank Umum sering juga disebut Bank
Komersial. Usaha usaha bank umum yang utama antara lain:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan;
b. memberikan kredit;
c. menerbitkan surat pengakuan hutang;
d. memindahkan uang;
e. menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain;
f. menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga;
g. menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

Kegiatan Bank Umum
1) Menghimpun Dana atau Disebut juga Perkreditan Pasif
Secara umum operasi kredit pasif terdiri dari dana-dana yang dpercayakan oleh
masyarakat adalah: Giro, Deposito berjangka, Sertifikat Deposito, Tabungan, Pinjaman

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


dari bank sentral dan penarikan dana-dana dari pihak ketiga dengan agunan(jaminan efek-
efek)
2) Perkreditan dan Jasa-jasa atau disebut juga operasi kredit aktif

Bank Perkreditan Rakyat (BPR)


Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud Bank
Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya:
a. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
dan tabungan;
b. memberi kredit; menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil
sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah; dan
c. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI)

Beberapa Istilah tentang Uang dalam dunia perbankan


a. Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang secara umum mengalami kenaikan
secara terus menerus atau terjadi penurunan nilai uang dalam negeri.
b. Deflasi adalah suatu keadaan dimana terdapat peristiwa penurunan harga barang
umum secara terus menerus atau terjadi peningkatan nilai uang.
c. Devaluasi adalah kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menurunkan
nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan jumlah ekspor ke luar negeri dan membatasi jumlah impor serta
menambah devisa negara.
d. Revaluasi adalah kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
meningkatkan nilai mata uang di dalam negeri terhadap mata uang asing.
e. Apresiasi adalah suatu proses peningkatan nilai mata uang dalam negeri yang
disebabkan oleh adanya mekanisme perdagangan. Dimana ekspor lebih besar daripada
impor.
f. Depresiasi adalah suatu proses penurunan nilai mata uang dalam negeri yang
disebabkan adanya mekanisme pedagangan. Dimana impor lebih besar daripada
ekspor.
g. Sanering adalah kebijaksanaan pemerintan untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat dengan cara memotong uang (nilai mata uang). Cara ini
dilakukan bila berbagai cara untuk menjaga kestabilan nilai mata uang tidak
membawa hasil.

KEBIJAKAN MONETER
dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
a. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara
mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga
pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar,
pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang
yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah
kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau
singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga
Pasar Uang.

b. Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit
yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank
umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank
sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga
bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang
beredar berkurang.

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


c. Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah
mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan
perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang,
pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar,
pemerintah menaikkan rasio.

d. Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk
mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam
mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank
meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada
perekonomian.

e. Kredit selektif Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan
cara memperketat pemberian kredit

Soal Ekonomi Kab-Kota tahun 2008

Nilai uang menurut teori Irving Fisher dipengaruhi oleh faktor M (jumlah uang beredar), V
(kecepatan peredaran uang dan T (jumlah barang dan jasa). Berdasarkan faktor tersebut
perhatikan pernyataan-pernyataan berikut:
1. Jika M naik, sedangkan V dan T tetap maka nilai uang akan turun.
2. Jika V naik, sedangkan M dan T tetap maka nilai uang akan turun.
3. Jika M turun, sedangkan V dan T tetap maka nilai uang akan turun.
4. Jika V turun, sedangkan M dan T tetap maka nilai mata uang akan turun.
Pernyataan di atas yang benar adalah....
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 3
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

Jawab: A
Pembahasan: 1. M↑ V = P↑ T → benar 2. M V↑ = P↑ T → benar
3. M↓ V = P↑ T → salah 4. M V↓ = P↑ T → salah

Soal Ekonomi Kab-Kota tahun 2008


Kebijakan moneter yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menaikkan tingkat
suku bunga bank, bertujuan untuk….
A. menambah jumlah uang beredar
B. menstabilkan jumlah uang beredar
C. mengurangi jumlah uang beredar
D. meningkatkan pendapatan masyarakat
E. memperbaiki gaji pegawai negeri, anggota TNI, dan POLRI
Jawab: C

Soal Ekonomi Provinsi tahun 2008

Menurut Irving Fisher, yang menyebabkan terjadinya inflasi secara langsung adalah . . . .

A. peningkatan jumlah uang beredar

| Modul Olimpiade Ekonomi 91


B. peningkatan biaya produksi
C. peningkatan pengeluaran pemerintah
D. peningkatan permintaan barang dan jasa
E. terjadinya inlasi di luar negeri

Jawab: A

| Modul Olimpiade Ekonomi 91

Anda mungkin juga menyukai