Anda di halaman 1dari 12

Resume Materi Lomba

A. Ilmu Ekonomi dan permasalahannya


Ilmu ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu oikos= rumah tangga dan nomos = aturan.
Apabila diterjemahkan ekonomi merupakan sebuah aturan rumah tangga suatu negara dari
masyarakat, produsen, pemerintah dan masyarakat luar negeri.
Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 yaitu..
1. Ilmu ekonomi diskriptif
Analisis ekonomi dari keadaan nyata
2. Ilmu ekonomi teori
Analisis ekonomi yang mencari dan menjelaskan hubungan sebab akibat
a. Mikro ekonomi = hanya seputar konsumen dan produsen
b. Makro ekonomi = mencangkup luas melibatkan pemerintah dan masyarakat luar negeri
3. Ilmu ekonomi terapan : solusi permasalahan
Masalah ekonomi
 Masalah pokok ekonomi : kelangkaan ( alat pemuas < kebutuhan manusia )
 Masalah ekonomi mikro : kenaikan harga, susah mencari barang produksi
 Masalah ekonomi makro : kemiskinan,pengangguran, inflasi dll
Masalah ekonomi modern
 Barang apa yang akan di produksi ?
 Untuk siapa barang akan diproduksi ?
 Bagaimana cara memproduksinya ?
Masalah ekonomi modern
 Konsumsi
 Distribusi
 Produksi
B. Kegiatan ekonomi
1. Konsumsi : Menghabiskan barang-jasa, menyediakan faktor produksi, membayar balas jasa
produk output
2. Produsen : menawarkan produk output, menerima balas jasa produk output dan mengolah
faktor produksi
3. Pemerintah : menerima pajak dan memberikan subsidi
4. Masyrakat luar negeri; ekspor impor
B. Permintaan dan penawaran
𝑃−𝑃1 𝑄−𝑄1
Rumus persamaan penawaran/permintaan : 𝑃2−𝑃1 = 𝑄2−𝑄1

Rumus Keseimbangan Pasar Qd = Qs atau Pd = Ps


a. Permintaan
Memiliki slope negatif artinya semakin tinggi harga barang maka barang yang diminta akan
menurun (Hukum permintaan ). Faktor yang mempengaruhi permintaan
 Harga barang itu sendiri
 Harga barang subtitusi
 Pendapatan
 Selera masyarakat
 Ekspetasi masa depan

b. Penawaran
Memiliki slope positif artinya apabila harga suatu barang tersebut meningkat maka
jumlah barang yang ditawarkan akan meningkat (Hukum penawaran ). Faktor yang
mempengaruhi penawaran:
 Harga faktor produksi
 Gaji pegawai
 Teknologi
 Harga barang lain
 Harga barang itu sendiri
C. Stuktur Pasar
a. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri
 Terdapat banyak pembeli dan penjual
 Barang yang dijual homogen
 Harga ditentukan oleh mekanisme pasar ( price taker)
 Informasi pasar bersifat umum
 Mudah keluar masuk pasar
 Indeks lerner = 0
b. Pasar Monopoli
 Terdapat 1 penjual
 Harga ditentukan oleh produsen
 Barang yang dijual bersifat unik
 Susah keluar masuk pasar
 Indeks lerner = 1
c. Pasar oligopoli
 Terdapat 2 sampai 10 penjual
 Barang yang dijual bersifat homogen indeferensi
 Membutuhkan iklan
 Kurva berbentuk patah (kind cut)
d. Pasar Monopolistik

 Banyak perusahaan.
 Kebebasan masuk dan keluar bagi perusahaan baru.
 Perusahaan menghasilkan produk yang berbeda.
 Perusahaan memiliki permintaan harga yang tidak elastis, sehingga mereka dapat
menjadi pembuat harga karena produk yang khas.
 Perusahaan menghasilkan laba normal dalam jangka panjang tetapi bisa menghasilkan
laba sangat tinggi dalam jangka pendek.
 Perusahaan tidak efisien secara alokasi dan produktif

D. Sistem ekonomi
i. Sistem ekonomi tradisional : sistem ekonomi yang masih bersifat tradisi dan alat
pembayaran mengikuti adat istiadat daerah
ii. Sistem ekonomi liberal/pasar : Sistem ekonomi yang semua kegiatan ekonomi
diserahkan oleh masyarakat tanpa campur tangan pemerintah
iii. Sistem ekonomi komando/terpusat : sistem ekonomi diatur negara saja
iv. Sistem ekonomi campuran : Bidang penting diatur oleh pemerintah dan sisanya swasta
E. Bank
Bank Sentral Indonesia adalah Bank Indonesia yang memiliki ketentuan dibawah ini.
1. Tujuan
Tujuan bank sentral di Indonesia adalah untuk memelihara kestabilan nilai rupiah.
Memelihara kestabilan nilai rupiah sendiri terbagi menjadi dua aspek, yakni memelihara
kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa untuk menghindari inflasi, serta memelihara
kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing.
2. Tugas dan wewenang

F. Lembaga Keuangan Non-Bank


a. Leasing : Sistem yang digunakan leasing adalah pembelian secara cicilan dengan kontrak
sewa. Leasing melayani konsumen dari segmen individu atau perusahaan.
b. Perusahaan Asuransi : Asuransi menanggulangi risiko atau kehilangan, kerusakan, kerugian,
atau tanggung jawab hukum yang diakibatkan ketidakpastian. Perusahaan asurasi menghimpun
dana melalui penarikan premi setiap bulan dalam jangka waktu tertentu atau sesuai masa
kontrak.
c. Pegadaian : Pegadaian adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai solusi
bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman dengan cara menggadaikan aset ataupun barang
yang dimiliki.
d. Koperasi simpan pinjam : Koperasi yang menghimpun dan menyalurkan dana pada
masyarakat.
e. Pasar Modal : Pasar modal adalah tempat yang ideal untuk para pencari dana (emiten) untuk
mendapatkan penanam modal (investor). Nantinya para penanam modal ini dapat menanamkan
modalnya dengan cara membeli saham atau obligasi perusahaan melalui pihak sekuritas.
f. Ajak piutang : Lembaga keuangan non bank berikut memiliki peranan dalam pengambilan
alih kredit suatu perusahaan yang tengah mengalami kendala serta mengelola penjualan kredit
perusahaan yang membutuhkan.
g. Perusahaan dana pensiun : Lembaga keuangan non bank yang satu ini berperan sebagai
layanan penjamin hari tua. Cara kerjanya yaitu dengan menghimpun dana yang diperoleh dari
pemotongan gaji pegawai setiap bulannya dan selama pegawai tersebut masih dikatakan aktif
bekerja.
G. Koperasi
Koperasi merupakan lembaga yang didirikan oleh suatu perorangan atau kelembagaan yang
berasaskan kekeluargaan sekaligus sebagai ekonomi kerakyatan yang berwatak sosial.
Koperasi dibedakan menjadi 2
1. Koperasi primer : koperasi yang beranggotakan 20 orang
2. Koperasi sekunder : koperasi yang beranggotakan 5 koperasi primer
Cara menghitung SHU Koperasi
 Pertama menghitung SHU Jasa modal dan Jasa usaha
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏+𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘
SHU Jasa Modal = X SHU X Persentase jasa modal
𝑗𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑆𝐼𝑀𝑃𝐴𝑁𝐴𝑁 𝐾𝑂𝑃𝐸𝑅𝐴𝑆𝐼

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎


SHU Jasa Usaha = 𝑗𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖 X SHU X Persentase jasa usaha

 Kedua tambahkan kedua hasil diatas


SHU anggota = SHU Jasa Modal + SHU Jasa Usaha
H.Uang
Fungsi Uang
Menurut ilmu ekonomi, uang digunakan sebagai alat perantara dalam berdagang dan memiliki
dua kelompok fungsi, yaitu:
a. Fungsi asli
 Uang sebagai alat tukar guna mempermudah kita untuk mendapatkan suatu barang.
Dengan begitu, kita dapat menghemat waktu serta tenaga karena tinggal menukarkan
uang untuk membeli kebutuhan.
 Uang sebagai alat ukur mampu menentukan besaran nilai suatu barang. Misalnya,
harga penggaris yang akan dibeli Tedy senilai Rp3.000, menunjukkan bahwa Tedy
cukup membayar uang sejumlah Rp3.000 untuk mendapatkan penggaris.
b. Fungsi turunan
 Uang sebagai alat pembayaran berbeda dengan uang sebagai alat tukar. Maksudnya
di sini adalah ketika uang dibayarkan tanpa ditukar dengan benda/jasa apapun.
Contohnya, membayar pajak.
 Uang sebagai alat pembayaran utang digunakan untuk melunasi utang piutang.
 Uang sebagai alat penimbun kekayaan dapat digunakan ketika ada keperluan
mendadak.
b. Syarat uang
Uang yang telah disepakati oleh masyarakat harus memenuhi 7 syarat sebagai berikut:
 Ada jaminan artinya harus dijamin pemerintah sehingga penggunaannya untuk
berbagai keperluan dapat dipercaya oleh masyarakat.
 Diterima secara umum (acceptability) yakni kegunaannya harus diterima sebagai alat
tukar, penimbun kekayaan, atau pembayar utang.
 Nilainya stabil (stability of value) artinya tidak naik-turun (fluktuatif) supaya orang-
orang mau menggunakaannya sebagai alat tukar.
 Mudah disimpan (storable) berarti bentuk fisiknya tidak boleh terlalu besar.
 Mudah dibawa (portability) berarti harus mudah dipindahkan dari satu tangan ke
tangan lain.
 Tidak mudah rusak (durability) agar dapat bertahan untuk jangka waktu yang relatif
lama.
 Mudah dibagi (divisibility) maksudnya apabila nominal uang hanya terdiri dari satu
jenis pecahan, maka tidak memungkinkan kita untuk bertransaksi. Bayangkan kalau
kamu ingin membeli baju seharga Rp80.000, namun pecahan nominal yang ada hanya
Rp100.000
2. Jenis uang
Berdasarkan pengelompokkannya, jenis uang dibagi menjadi 4 yaitu:
a. Berdasarkan bahan pembuatnya
 Uang logam terbuat dari logam, emas, atau perak dan nominalnya kecil seperti Rp100,
Rp200, Rp500, dan Rp1.000.
 Uang kertas dibuat agar tidak mudah robek, luntur, dan tahan terhadap air. Nominalnya
besar contohnya Rp10.000, Rp20.000, atau Rp100.000.
c. Berdasarkan lembaga yang menerbitkan
 Uang kartal diterbitkan oleh Bank Sentral yaitu Bank Indonesia serta digunakan oleh
seluruh masyarakat dalam bentuk logam dan kertas.
 Uang giral diterbitkan oleh bank umum dalam bentuk cek atau bilyet giro.
d. Berdasarkan kawasan
 Uang lokal hanya berlaku di satu negara tertentu, misalnya mata uang peso hanya dapat
digunakan di negara Filipina.
 Uang regional berlaku di suatu kawasan yang lebih luas daripada uang lokal, misalnya
mata uang euro dapat digunakan untuk beberapa negara yang ada di benua Eropa seperti
Jerman, Spanyol, Austria, Spanyol, dan lain-lain.
 Uang internasional berlaku di seluruh dunia sebagai standar pembayaran, contohnya
US dollar.
Teori Kuantitatif uang menurut Irving Fisher
M.V = P.T
M : Jumlah uang beredar
V : Kecepatan uang beredar
P : Jumlah harga barang
V = Jumlah barang yang diperdagangkan
I. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan jumlah produksi barang dan jasa pada periode
tertentu. Hasil produksi barang dan jasa ini tergambar melalui nilai pendapatan nasional suatu
negara. Pertumbuhan ekonomi ditandai dengan ciri berupa bertambahnya produksi
barang dan jasa, bertambahnya output per kapita, dan perubahan pada struktur
ekonomi.
Contoh pertumbuhan ekonomi bisa kita lihat pada pembangunan kawasan industri di beberapa
daerah, seperti Cikarang. Selain itu, pemerintah juga gencar mendorong UMKM untuk
menghasilkan produk yang lebih banyak dan beragam, seperti makanan, pakaian, sepatu,
aksesoris, dan lain-lain.
Indikator Pertumbuhan Ekonomi
Dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, kita dapat menggunakan 2 konsep pendapatan
nasional yaitu Gross Domestic Product (GDP) atau Gross National Product (GNP).
GDP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan semua warga
negara yang ada di dalam negeri, baik warga negara Indonesia atau warga negara asing. Dalam
bahasa Indonesia, GDP disebut sebagai Produk Domestik Bruto.
GNP adalah pendapatan nasional yang menghitung produksi atau pendapatan semua warga asli
yang tinggal di suatu negara maupun yang berada di luar negeri. Dalam bahasa Indonesia, GNP
disebut sebagai Produk Nasional Bruto.
Untuk menghitung besarnya pertumbuhan ekonomi, kamu bisa memilih pendapatan
nasional mana yang paling tinggi diantara keduanya. Umumnya, negara berkembang
menggunakan GDP untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Sedangkan GNP digunakan oleh
negara-negara maju. Hal ini selaras dengan pernyataan berikut:
1) Jika GDP lebih besar dari GNP, dapat dipastikan suatu negara masih berada di tahap
berkembang. Karena masih menerima bantuan modal dari luar negeri.
2) Jika GNP lebih besar dari GDP, maka perekonomian negara tersebut tergolong maju.
Karena negara tadi mampu menanamkan modalnya ke negara tetangga.

Rumus dan Contoh Soal Pertumbuhan Ekonomi


1. Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GDP
Jika diketahui GDP negara Thailand tahun 2016 sebesar 50.000 miliar, dan tahun 2017 sebesar
55.000, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 adalah?
Diketahui:
2) Menghitung Pertumbuhan Ekonomi dengan GNP
Jika diketahui GNP negara Australia pada 2018 sebesar 80.000 miliar, dan tahun 2019 sebesar
85.000 miliar, laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 adalah?
Diketahui:

Pengertian Pembangunan Ekonomi


Oke, kita sudah mengerti definisi dan cara menghitung pertumbuhan ekonomi. Sekarang kita
akan membahas definisi pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi adalah
peningkatan GNP dan GDP suatu negara, yang diiringi dengan perubahan kualitas
hidup dan pemerataan pendapatan masyarakat.
Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa tujuan pembangunan ekonomi tak hanya
mementingkan jumlah pendapatan negara, tetapi juga fokus terhadap kesejahteraan
penduduk.
Contoh pembangunan ekonomi antara lain: pemerataan akses pendidikan di daerah terpencil,
perbaikan layanan kesehatan, pembangunan jalan tol serta moda transportasi, dan aspek lain
yang berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat.

Indikator Pembangunan Ekonomi


Jika pertumbuhan ekonomi dapat diukur dengan angka alias kuantitatif, maka pembangunan
ekonomi mempunyai 3 indikator penting untuk mengukur keberhasilannya, yaitu Indikator
Moneter, Indikator Non Moneter, dan Indikator Campuran.
1. Indikator Moneter
Indikator moneter pada pembangunan ekonomi dilihat dari peningkatan pendapatan per
kapita suatu negara. Masih ingat cara menghitung pendapatan per kapita? Kamu hanya perlu
membagi jumlah pendapatan nasional dengan jumlah penduduk di negara tersebut.

2. Indikator Non Moneter


Indikator non moneter pada pembangunan ekonomi terdiri dari tiga aspek, yaitu:
 Angka Harapan Hidup, yang merupakan tolak ukur kinerja pemerintah dalam
meningkatkan program pembangunan kesehatan dan kecukupan gizi.
 Angka Kematian Bayi, yakni jumlah bayi yang meninggal sebelum mencapai umur 1
tahun pada waktu tertentu per 1000 kelahiran hidup pada periode waktu yang sama.
 Angka Melek Huruf, adalah tolak ukur keberhasilan sistem pendidikan untuk
mengenalkan kemampuan baca tulis. Angka melek huruf berkisar dari 0 hingga 100.
Semakin tinggi nilainya, menjadi tanda bahwa sistem pendidikan di negara tersebut
sudah berjalan efektif.

3. Indikator Campuran
Indikator campuran pada pembangunan ekonomi terdiri dari dua aspek, yaitu:
 Survei Sosial Ekonomi Nasional Inti (SUSENAS INTI), adalah survei tahunan yang
diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk melihat kondisi sosial ekonomi
masyarakat. SUSENAS INTI merupakan data penting yang digunakan untuk
perencanaan, monitoring, dan evaluasi pembangunan ekonomi yang dilakukan
pemerintah.
Dalam SUSENAS INTI, data yang dikumpulkan antara lain; tingkat pendidikan,
kesehatan, perumahan, jumlah angkatan kerja, keluarga berencana, kriminalitas,
perjalanan wisata, dan akses ke media massa.
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM), adalah data yang menjelaskan bagaimana
penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan,
kesehatan, dan pendidikan. IPM dibentuk dari 3 dimensi dasar, yaitu usia, pengetahuan,
dan standar kelayakan hidup.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mempunyai beberapa manfaat. Pertama, sebagai
alat ukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup penduduk. Kedua,
untuk menentukan peringkat atau level pembangunan suatu negara. Ketiga, IPM
berguna untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah.
Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu negara dipengaruhi oleh 7 faktor, yaitu Sumber
Daya Manusia, Sumber Daya Alam, IPTEK, Sistem Pemerintahan, Sosial Budaya,
Modal, dan Kondisi Politik.
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Perencanaan pembangunan ekonomi negara sangat bergantung pada kualitas manusia. Karena,
SDM dibutuhkan untuk mengolah Sumber Daya Alam menjadi sesuatu yang memiliki nilai
tambah. Supaya menjadi SDM yang berkualitas, individu harus mempunyai keahlian, rasa
ingin tahu yang tinggi, selalu berinovasi, dan bertanggung jawab. Perlu kamu ingat, kualitas
penduduk atau SDM yang baik menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.
2. Sumber Daya Alam (SDA)
Tahukah kamu apa saja yang termasuk Sumber Daya Alam (SDA)? Sumber Daya Alam
meliputi tanah, keadaan iklim atau cuaca, hasil hutan, hasil tambang, dan hasil laut.
Ketersediaan Sumber Daya Alam yang melimpah mempermudah proses pembangunan
ekonomi. Kita sebagai Sumber Daya Manusia pun memiliki peluang lebih besar untuk lebih
produktif.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Jika Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia sudah ada, negara membutuhkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi untuk mengolahnya. Semakin canggih teknologi yang dimiliki,
maka semakin besar peluang negara untuk maju. Melalui pemanfaatan IPTEK, negara dapat
menghasilkan barang dan jasa yang lebih banyak, cepat, mudah, dan memberikan manfaat bagi
kesejahteraan rakyat.
4. Sistem Pemerintahan
Pembangunan ekonomi juga dipengaruhi oleh sistem pemerintahan. Negara yang menganut
sistem liberalis, memberi kebebasan pada penduduknya dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
Hal ini berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem ekonomi terbagi menjadi 5,
yaitu Tradisional, Komando, Liberal, Campuran, dan Sistem Ekonomi Pancasila yang berlaku
di Indonesia.

5. Sosial Budaya
Nilai-nilai sosial budaya berpengaruh terhadap proses pembangunan. Nilai ini dapat menjadi
faktor pendorong atau penghambat. Contohnya, budaya gotong royong yang dimiliki bangsa
Indonesia atau etos kerja yang menjadi ciri khas masyarakat Jepang. Sebaliknya, Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme (KKN) tentu menjadi lambannya proses pembangunan.

6. Modal
Modal sangatlah penting dalam membangun ekonomi suatu negara. Modal dibutuhkan untuk
mengolah bahan baku, membeli peralatan, hingga mendirikan infrastruktur. Modal bisa
diperoleh dari pelaku usaha itu sendiri, anggaran pemerintah, pihak swasta, atau bantuan
investor luar negeri. Semakin tinggi modal yang dimiliki, semakin cepat pembangunan
ekonomi mencapai target.

7. Kondisi Politik
Politik dan pembangunan ekonomi tentunya saling berhubungan. Jika kondisi politik di suatu
negara sedang tidak baik, seperti mengalami peperangan atau kudeta, maka berpengaruh
terhadap investor yang ingin menanamkan modal di negara tersebut. Sebaliknya, stabilitas
politik akan mengundang investor untuk menanamkan modal mereka.

Anda mungkin juga menyukai