Anda di halaman 1dari 19

Mata Kuliah:

Kegiatan Belajar

PELAKU KEGIATAN EKONOMI

PENDAHULUAN

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan tentang Pelaku Kegiatan Ekonomi.


Taruna akan memperoleh materi berupa pengetahuan tentang Para pelaku
kegiatan ekonomi, dan Arus perputaran mesin perekonomian (circular flow).

1
Mata Kuliah:

TUJUAN

1. Taruna STIP mampu menjelaskan tentang para pelaku kegiatan


ekonomi berupa Rumah Tangga Keluarga, Rumah Tangga
Perusahaan, Rumah Tangga Pemerintah,dan Negara-negara
lain.
2. Arus perputaran mesin perekonomian (circular flow) baik Model
Ekonomi Sederhana maupun Model Ekonomi Modern

2
Mata Kuliah:

URAIAN MATERI

1. Pelaku-pelaku ekonomi
Mikroekonomi dan Makroekonomi mempunyai sasaran yang sama yaitu
memepelajari dan mencoba menerangkan pelaku-pelaku ekonomi yang ada,
hanya saja analisanya yang berbeda sesuai prinsip teorinya masing-masing.
Pelaku-pelaku ekonomi meliputi :
a. Rumah Tangga Keluarga.
Dalam literature kelompok pelaku-pelaku ekonomi ini biasa disebut
sebagai household, yang dapat berupa organisasi keluarga atau dapat
pula berupa orang perorangan. Orang atau perorangan kita anggap
sebagai rumah tangga keluarga yang beranggotakan tungggal. Kegiatan-
kegiatan yang dilakukan pada pokoknya meliputi :
1) Menjual atau menyerahkan sumber-sumber daya yang mereka miliki
dengan mendapatkan penghasilan berupa : gaji, upah, sewa, bunga
sebagai hasil penjualan atau hasil menyewakan sumber-sumber daya
mereka.
2) Membayar pajak yang merupakan suatu kewajiban kepada Negara.
3) Membali dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang
dihasilkan oleh rumah tangga perusahaan.
4) Memanfaatkan jasa pemakaian barang-barang public yang disediakan
oleh pemerintah.
5) Menyisihkan sisa dari penghasilan tersebut untuk ditabung pada
lembaga keuangan.

3
Mata Kuliah:

6) Masuk dalam pasar sebagai ‘ peminta “ (demanders), karena


kebutuhan mereka akan uang tunai untuk transaksi sehari-hari.
b. Rumah Tangga Perusahaan.
Kelompok ini termasuk semacam kelompok produsen. Pelaku-pelaku
ekonomi yang tergolong dalam katagori ini mempunyai bentuk yuridis
yang bermacam-macam. Ada yang berbentuk perseroan terbatas,
persekutuan komanditer, persekutuan dengan sebutan firma, perusahaan
perseorangan, perusahaan Negara, koperasi dan sebagainya. Rumah
Tangga Perusahaan yang disebut dengan sebutan produsen, perusahaan
atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada
dasarnya meliputi :
1) Membeli/menyewa/menggunakan factor-faktor produksi dan sumber
daya yang dimiliki kelompok rumahtangga dan rumah tangga
pemerintah untuk proses produksi.
2) Membayar pajak kepada pemerintah berupa kewajiban atas
penggunaan sarana dan prasarana dalam aktivitas produksi yang
dilakukannya.
3) Memproduksi dan menjual barang-barang/jasa-jasa (sebagai supplier
di pasar barang) kepada rumah tangga keluarga, rumah tangga
pemerintah dan juga kepada sesame rumah tangga perusahaan.
4) Memanfaatkan barang-barang public yang dihasilkan pemerintah.
5) Menentukan pembelian barang-barang modal dan stock barang-
barang lain (selaku investor, masuk dalam pasar barang sebagai
demander).
6) Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi
mereka (sebagai demander di pasar uang).

4
Mata Kuliah:

c. Rumah Tangga Pemerintah


Pelaku ekonomi ini sering juga disebut sbagai sebutan sederhana saja,
yaitu pemerintah. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
pemerintah ini pada dasarnya meliputi :
1) Membeli sumber-sumber daya (untuk system perekonomian terutama
yang berupa sumber daya manusia), barang-barang dan jasa-jasa dari
rumah tangga keluarga dan rumah tangga perusahaan.
2) Dengan sumber daya barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya,
rumah tangga pemerintah menghasilkan serta menjadikan jasa-jasa
dan barang-barang public untuk dimanfaatkan oleh rumah tangga
keluarga dan rumah tangga perusahaan.
3) Memungut pajak (langsung dan tidak langsung) dari rumah tangga
keluarga dan rumah tangga perusahaan dengan maksud antara lain
membiaya i pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta sumber
daya yang diperlukan pada butir satu diatas.
4) Bertindak sebagai pengatur perekonomian sehingga pemerintah
berkewajiban mengusahakan pembagian pendapatan nasional yang
adil, mengusahakan tingkat pendapatan nasional dan tingkat
kesempatan kerja yang tinggi, mengusahakan tingkat harga yang
relative stabil dan mengusahakan pertumbuhan ekonomi-yang
memadai.
5) Meminjam uang dari luar negeri guna meningkatan aktivitas
masyarakat banyak secara nasional serta menghidupkan aktivitas
serta kegiatan ekonomi dalam masyarakat.
6) Menyediakan kebutuhan uang (chartal) bagi masyarakat (sebagai
supplier di pasar uang)

5
Mata Kuliah:

d. Negara-negara lain
Kelompok ini juga mempunyainnskop yang luas sekali atau yang bersifat
internasional. Negara yang mempunyai system ekonomi terbuka, maju
mundurnya aktivitas dalam negeri tidak terlepas juga dari pengaruh luar
negeri. Oleh karena itu Negara luar atau Negara-negara lainjuga
merupakan pelaku-pelaku ekonomi. Kegiatan yang dilakukannya meliputi :
1) Menyediakan kebutuhan barang impor (sebagai supplier di pasar
barang)
2) Membeli hasil-hasil ekspor kita
3) Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swasta
4) Membeli dari pasar baranguntuk kebutuhan cabang perusahaanya,
umpama di Indonesia (sebagai investor)
5) Masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyaalur uang
(devisa) dari luar negeri (sebagai supplier dana) dan sebagai peminta
kredit adan uang chartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang
perusahaan mereka di Indonesia (sebagai demander akan dana). Jadi
Negara-negara lain secara singkatnya adalah juga sebagai
penghubung pasar uang dalam dan luar negeri.

2. Arus perputaran mesin perekonomian (circular flow)


Studi ekonomi yang mempelajari aktivitas ekonomi secara keseluruhan
atau rata-rata dari suatu negara yaitu mempelajari kegiatan perekonomian
antara komponen sistem ekonomi secara aggregat suatu negara. Komponen
sistem ekonomi agregat dapat meliputi : pendapatan, employment, harga dan
uang

6
Mata Kuliah:

a. Model Ekonomi Sederhana


Secara sederhana kegiatan perekonomian dinamakan model
ekonomi uang sektor, yaitu model dengan menganggap bahwa ekonomi
hanya terdiri dari sektor rumah tangga (household) dan sektor
perusahaan (bisnis). Ini berarti bahwa dalam perkonomian dianggap tidak
terdapat kegiatan pemerintah dan perdagangan internasional
Sektor rumahtangga (household) terdiri dari orang-orang, baik perorang,
kelompok, lembaga maupun badan-badan yang berfungsi sebagai:
a. Konsumen, yaitu pihak yang membeli barang dan jasa dengan jalan
membelanjakan semua pendapatannya. Ini berarti tidak ada orang
yang menabung.
b. Pemilik faktor produksi, yaitu pihak yang menawarkan berbagai jenis
factor produksi yang dimilikinya kepada sektor perusahaan yang
digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Jenis faktor produksi
adalah tanah, tenaga kerja, modal dan kewiraswastaa
Sektor perusahaan terdiri dari perusahan swasta asing (PMA) dan
nasional, perusahaan negara (BUMN), dan koperasi yang berfungsi
sebagai:
a. Penjual, yaitu mereka yang menjual semua barang yang
diproduksikannya Ini berarti stok barang dari produsen tidak pernah
mengalami perubahan
b. Produsen, yaitu mereka yang mengkombinasikan berbagai jenis factor
produksi untuk memproduksi barang dan jasa, serta membayar
penggunaan faktor produksi dari pendapatan hasiil penjualan
produksinya

7
Mata Kuliah:

Pada gambar dapat dilihat arus perputaran kegiatan ekonomi dengan


dua sector atau 2 (dua) mesin yang dihubungkan dengan 4 (empat)
arus yang saling berlawanann Arus bagian atas adalah arus uang
(penerimaan) dan arus barang dan jasa. Arus bagian bawah meliputi
arus faktor produksi dan arus uang (pendapatan)

ke sektor perusahaan. Untuk itu rumahtangga memperoleh bajas jasa


atau pembayaran atas penggunaan jenis faktor produksi yang dapat
dikelompok sebagai berikut:
Jenis Faktor Produksi : Macam Pembayaran yang diperoleh :
a. Tanah a. Sewa
b. Tenaga kerja b. Upah dan gaji
c. Modal c. Bunga
d. Kewiraswastaan d. Laba

8
Mata Kuliah:

Arus balas jasa (pembayaran) ini dipandang dari rumahtangga berupa


pendapatan dan bilamana dilihat dari perusahaan disebut biaya produksi
Perusahaan memproduksi barang dan jasa yang dijual kepada
rumahtangga-rumahtangga dapat membeli barang dan jasa ini karena
mereka mempunyai pendapatan. Arus ini dilihat dari rumahtangga disebut
pengeluaran rumahtangga dan bilamana dilihat dari segi perusahaan disebut
pendapatan perusahaan
Dalam kenyataannya, transaksi bukan hanya antar perusahaan dan
rumahtangga. kegiatan dapat berlangsung dari perusahaan satu dengan
perusahan yang lain. Petani sebagai pengusaha membeli pupuk ke pabrik
pupuk, pabrik pupuk memberi bahan baku pupuk dari perusahaan lainnya.
Oleh karena itu produk perusahaan tidak langsung selalu dijual kepada
konsumen, produk semacam ini disebut produk setengah jadi (intermediate
product).
Nilai barang dan jasa yang dihasilkan sektor perusahaan dan kemudian
dibeli sektor rumahtangga yang disebut dengan Produk Nasional.
Sedangkan nilai dari pengeluaran atau belanja sektor rumahtangga untuk
memperoleh barang dan jasa disebut dengan Pengeluaran Nasional atau
Belanja Nasional.

b. Model Ekonomi Modern


1). Model Ekonomi Modern 2 (Dua) Sektor
Kegiatan ekonomi tidak hanya seperti diatas, namun dapat juga
digambarkan sebagai sistem pompa hidrolika, yang menyebabkan
terjadinya kebocoran (leakage) maupun injeksi (injection). Kebocoran

9
Mata Kuliah:

terjadi bila pendapatan rumahtangga tidak seluruhnya dikonsumsi,


melainkan disimpan misalkan Rp. 1.000,-. Dengan demikian produsen
hanya mampu menjaul produksi sebesar Rp. 9.000,-, hal demikian
menunjukkan adanya kebocoran yang akan mengurangi produksi.
Namun demikian produsen berkeinginan membeli Rp. 1.000,- dari
simpanan/tabungan rumahtangga untuk menambah kapasitas
produksinya. Hal ini berarti bilamana rumahtangga berkeinginan
mengurangi konsumsinya, menyebabkan adanya output yang tidak
dikonsumsikan yang akan digunakan oleh produsen untuk menambah
kapasitas berproduksi. Bilamana keinginan investasi sama dengan
simpanan, maka keseimbangan masih tetap dapat dipertahankan pada
tingkat pendapatan dan produksi semula, sehingga gambar 1 dapat
disempurnakan menjadi gambar 2

10
Mata Kuliah:

2). Model Ekonomi Modern 3 (tiga) Sektor


Gambar 3 menunjukkan, Output total Rp. 10.000,- yang menghasilkan
pendapatan sebelum dikurangi pajak Rp. 10.000,- Pemerintah menarik
pajak Rp. 1.000,- dari sector rumahtangga, sehingga pendapatan
rumahtangga menjadi sebesar Rp. 9.000,-. Diasumsikan dengan
menurunnya pendapatan setelah dikurangi pajak ini menyebabkan
konsumsi rumahtangga berkurang Rp, 900 dan simpanan juga berkurang
rumahtangga Rp. 100. Dengan demikian maka simpanan menjadi Rp. 900,- dan
pemerintah seharusnya bernilai Rp.9000 sehingga menyebabkan jumlah
permintaan tetap Rp. 10.000,-

11
Mata Kuliah:

Dapat dilihat bahwa pengeluaran pemerintah tidak sama dengan


pajak, simpanan tidak sama dengan investasi. Yang perlu dipenuhi untuk
mencapai keseimbangan yaitu pengeluaran harus sama dengan output
total, atau dengan kata lain total kebocoran harus sama denganinjeksi.
Dalam contoh di atas: pajak dan simpanan mengurangi konsumsi menjadi
Rp. 8.100
Selanjutnya permintaan sisanya Rp. 1.900 yang dapat berbentuk
intended investasi, pengeluaran atau kombinasi keduanya. Bilamana
investasi lebih kecil dari simpanan, maka pengeluaran pemerintah harus
dapat mengkompensasikan dengan cara pengeluaran pemerintah lebih
besar dari paja

3). Model Ekonomi Modern 4 (Empat) Sektor


Dalam kenyataannya masyarakat yang terlibat dalam arus perputaran mesin
ekonomi ada empat yaitu
a. Sektor Rumahtangga
b. Sektor Perusahaan (Bisnis)
c. Sektor Pemerintah (Pusat, Pemprov, Pemkab/Pemkot, Pemdes)
d. Sektor Luar Negeri
Dengan masuknya sektor pemerintah dan luar negeri , maka arus
perputarannya menjadi lebih rumit. Kerumitan ini muncul karena arus barang dan
jasa dariperusahaan tidak hanya mengalir se sektor rumahtangga melainkan
juga ke sektor pemerintah dan sektor luar negeri sebagai ekspor/impor (lihat
gambar).

12
Mata Kuliah:

Pemerintah adalah konsumen bagi barang dan jasa yang dihasilkan sektor
perusahaan dan bagian pemerintah yang lain. Jadi, pemerintah dalam
perekonomianIndonesia berfungsi sebagai
a. produsen barang dan jasa, seperti hankam dan hukum, listrik, air dan gas,
pendidikan, kesehatan, pertambangan, pengangkutan dan lainnya
b. arus uang dari sektor rumahtangga, perusahaan, dan sektor luar negeri ke
sector pemerintah, berupa pembayaran pajak, cukai, retribusi dan lainnya
c. arus uang dari pemerintah ke sektor lainnya, berupa subsidi, hadiah, bantuan,
pah dan gaji, pembelian barang dan lainnya.
Sektor luar negeri mempunyai uang untuk membayar barang dan jasa yang
diimpornya dari Indonesia dari berbagai sumber mereka sendiri. Uang pembayar
dari luar negeri ini bernama Devisa, sebagai hasil ekspor Indonesia ke luar
negeri. Sektor luar negeri juga mengirimkan barang dan jasa sebagai impor
Indonesia dan sebagai balas jasanya adalah pembayaran ke luar negeri dengan
devisa sebagai hasil ekspor Indonesia ke luar negeri.
Demikian halnya dengan faktor-faktor produksi selain digunakan oleh
sekttor perusahaan juga digunakan sektor pemerintah dan luar negeri, dan
tentunya sebagai balas jasa atau pembayarannya arus uang mengalir ke
rumahtangga berupa upah/gaji, sewa, bunga dan laba. Demikian perputaran
mesin ekonomi ini berlangsung dan tidak hentihentinya.
Apabila arus perputaran mesin ekonomi berhenti, berarti berhenti pula
kegiatan produksi barang dan jasa, berhenti pula arus pendapatan, sehingga
menganggurlah faktorfakrtor produksinya. Jadi penghentian arus perputaran
ekonomi berarti bencana. Sebaliknya semakin giat perputaran mesin
ekonominya, berarti pula semakin besar produk nasionalnya.

13
Mata Kuliah:

14
Mata Kuliah:

LATIHAN

1. Jelaskan arus kegiatan barang, faktor produksi, dan uang dalam


perekonomian dengan empat sector
2. Apakah akibatnya apabila aliran barang dan jasa dari perusahaan ke
rumah tangga terputus ?
3. Jelaskan yang dimaksud dengan uang pembayar dari luar negeri ini
bernama Devisa.
4. Jelaskan yang dimaksud dengan rumaht angga memperoleh balas
jasa atau pembayaran atas penggunaan jenis faktor produksi yang
dimilikinya.

15
Mata Kuliah:

TES
FORMATIF
Pilihlah salah satu jawaban yang benar

1. Masalah pokok perekonomian adalah …….


A. Pajak
B. Kelangkaan
C. Kelebihan
D. Ketidakmerataan

2. Dalam kenyataan, pelaku ekonomi secara keseluruhan tidak bias


mendapat semua yang mereka inginkan, maka …….
A. Mereka harus membuat pilihan
B. Mereka harus berusaha mendapatkan semua apapun resikonya
C. Mereka harus melakukan pengorbanan
D. Mereka harus menerima kenyataan

3. Pada hakekatnya dalam membuat pilihan dapat dilihat dari dua segi, yaitu
…..
A. Segi keinginan dan segi kebutuhan
B. Segi pendapatan dan segi kebutuhan
C. Segi konsumsi dan produksi
D. Segi Segi kemampuan dan keinginan

16
Mata Kuliah:

4. Ilmu ekonomi yang menggambarkan mengenai kejadian-kejadian atau


kegiatan-kegiatan ekonomi di masyarakat disebut ekonomi ....
A. deskriptif
B. teori
C. terapan
D. normative

5. Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos” yang artinya peraturan
rumah tangga, dikemukakan oleh ....
A. Adam Smith
B. David Ricardo
C. Xenophon
D. JM Keynes

6. Kebutuhan manusia yang relatif tidak terbatas, sedangkan alat pemuas


jumlahnya relatif terbatas, merupakan ....
A. masalah ekonomi
B. prinsip ekonomi
C. tindakan ekonomi
D. objek ilmu ekonomi

7. Yang menjadi sasaran atau objek bagi ilmu ekonomi adalah ....
A. kebutuhan manusia
B. alat pemuas kebutuhan
C. usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan
D. masalah kebutuhan

17
Mata Kuliah:

8. Hukum ekonomi perlu persyaratan yang disebut Citeris Paribus,


artinya ….....
A. faktor lain dianggap konstan
B. faktor lain tidak diketahui
C. ekuilibrium atau keseimbangan
D. disekuilibrium atau tidak seimbang

9. Berkat berhasilnya menyusun buku “The Wealth of Nation”, dia dianugrahi


gelar sebagai “bapak ekonomi” adalah ....
A. Adam Smith
B. David Ricardo
C. JB Say
D. JM Keynes

10. Berikut ini manakah yang bukan manfaat dari mempelajari ilmu ekonomi
mikro?
A. Mengetahui cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi
B. Mengetahui cara menghemat biaya produksi
C. Mengetahui cara mencapai kepuasan maksimum
D. Mengetahui jenis-jenis pasar

18
Mata Kuliah:

DAFTAR PUSTAKA

Boediono, 1997, Ekonomi Makro, Seri Sinopsis


Iskandar Putong, 2.000, Pengantar Ekonomi Mikro & Makro
Mankiw. (1998). Economics. The Dryden Press
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung. (1999). Teori Ekonomi Mikro:
Suatu Pengantar. Edisi Kedua. Jakarta: FEUI.
Samulson, PA. (1985). Ekonomi . Jakarta: Erlangga.
Stonier, AW. (1984). Teori Ekonomi . Jakarta: PT Ghalia Indonesia.
Suherman Rosyidi. (1994). Pengantar Teori Ekonomi. Edisi Keenam.
Surabaya: Duta Jaya Printing
Sukirno Sadono, 1985, Pengantar Teori Mikro Ekonomi
Sudarsono, 1990, Pengantar Ekonomi Mikro

19

Anda mungkin juga menyukai