Anda di halaman 1dari 8

PENDAPATAN NASIONAL DENGAN

2 PELAKU EKONOMI

NAMA : DONNA ALVINA


NPM : 23013010034
MATA KULIAH : TEORI EKONOMI

AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN VETERAN
JAWA TIMUR
2022-2024
BAB 2 Pendapatan Nasional Dengan 2 Pelaku Ekonomi

I. PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL

Dalam analisis makroekonomi selalu digunakan istilah “pendapatan nasional” atau


“sosial income” dan biasanya istilah itu dimaksudkan untuk menyatakan nilai barang dan
jasa yang dihasilkan dalam suatu negara. Dengan demikian dalam konsep tersebut istilah
pendapatan nasional adalah mewakili arti Peoduk Domestik Bruto atau Produk Nasional
Bruto. Di samping itu arti lain dari pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh faktor faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan
jasa dalam suatu tahun tertentu . Dalam sistem penghitungan pendapatan nasional,
Jumlah pendapatan itu dinamakan Produk Nasional Neto pada harga faktor atau secara
ringkas nya Pendapatan Nasional.

II. PEREKONOMIAN 2 SEKTOR

Suatu model dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional yang dimisalkan hanya
perusahaan – perusahaan dan rumah tangga saja yang menjalankan kegiatan ekonomi.
Dalam model ekonomi 2 sektor tidak terdapat pemerintah dan perekonomian ini tidak
melakukan perdagangan luar negeri.
A. Pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga
merupakan pelaku kegiatan ekonomi dalam lingkup masyarakat yang terdiri dari
beberapa orang saja. Rumah tangga konsumen memiliki 2 peran, yaitu sebagai
pelaku produksi dan pelaku konsumsi. Peran rumah tangga sebagai pelaku
produksi dapat dilihat dari pemanfaatan tenaganya untuk perusahaan atau instansi
pemerintah. Sedangkan dari sisi konsumsi, peran rumah tangga dapat dilihat dari
pemanfaatan produk, baik barang atau jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya.
Untuk mendapatkan penghasilan, rumah tangga keluarga memanfaatkan faktor
produksi yaitu tenaga, untuk dijual pada rumah tangga perusahaan. Berikut
beberapa kegiatan pokok yang dilakukan rumah tangga :
a) Memperoleh penghasilan dari perusahaan atau produsen berupa upah atau
gaji
b) Membelanjakan pendapatan di pasar barang.
c) Menabung sebagian dari pendapatan di lembaga keuangan negara.
d) Membayarkan sejumlah pajak kepada pemerintah.
e) Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang
tunai untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
2. Perusahaan

merupakan organisasi usaha yang dibentuk untuk menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh konsumen. Peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi lebih
luas, karena dapat berperan sebagai produsen, distributor, dan konsumen. Adapun
beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai berikut :

a) Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai
pemasok di pasar barang atau jasa.
b) perusahaan memberikan penghasilan berupa upah, gaji, sewa, laba,dan jenis
pendapatan lainnya ke rumah tangga atas jasa yang diberikan.
c) Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi
untuk melakukan proses produksi.
d) Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun
atau mengembangkan usaha mereka.
e) Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
f) Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang
dihasilkannya.

B. Alur perekonomian 2 Sektor


Rumah tangga memiliki faktor produksi yaitu tanah, tenaga kerja, modal,dan
wirausaha. Dengan adanya faktor produksi yang dimiliki, maka rumah tangga
memiliki peran penting dalam terlaksananya produksi di perusahaan. Hal ini
dikarenakan faktor produksi dari rumah tangga menghasilkan barang dan jasa di
perusahaan.
Setelah adanya interaksi dari rumah tangga ke perusahaan, maka perusahaan
mengalirkan arus uang yang bisa berupa upah gaji, sewa, laba dan jenis pendapatan
lainnya ke rumah angga konsumsi. Arus uang tersebut ada karena adanya balas jasa
atas penggunaan faktor produksi yang dimiliki runah tangga oleh perusahaan.

Pendapatan yang diterima rumah tangga akan kembali mengalir ke perusahaan.


Arus uang ini akan terus berlanjut dengan syarat rumah tangga memiliki pendapatan
yang dapat digunakan untuk belanja atau memenui kebutuhan dan perusahaan masih
tetap berproduksi.
Dengan adanya uang yang dikeluarkan rumah tangga untuk belanja atau
memenuhi kebutuhan, maka perusahaan akan mengalirkan barang dan jasa yang di
butuhkan. Perusahaan dapat memberikan barang atau jasanya melalui perantara
distributor, dan pada akhirnya barang atau jasa dapat sampai ke rumah tangga
konsumen.

Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan pada perekonomian 2 sektor akan


menggambarkan bagaimana bentuk hubungan diantara pendapatan, konsumsi dan
tabungan. Hubungan ini akan menggambarkan misalkan pada perubahan
pendapatan tertentu, akan menyebabkan seberapa konsumsi berubah (fungsi
konsumsi) dan berapa tabungan berubah (fungsi tabungan).
memberikan gambaran lebih jelas, seberapa besar kenaikan konsumsi bila terjadi
kenaikan pendapatan. Nilai MPC berkisar antara 0-1. Misalkan nilai MPC yang
diperoleh sebesar 0,8 berarti bila pendapatan mengalami kenaikan sebesar 1 maka
akan ada kenaikan konsumsi sebesar 0,8 dari kenaikan pendapatan disposabel
tersebut.
Sebaliknya dari contoh tersebut akan didapat nilai dari MPS sebesar 0,2.
MPS menggambarkan kecondongan menabung marginal atau perubahan tabungan
akibat dari perubahan pendapatan. Sama halnya dengan MPC, pada nilai MPS ini
juga menggambarkan hubungan keterkaitan antara perubahan tabungan dan
perubahan pendapatan. Hal ini sesuai dengan pembahasan kita diawal bahwa
pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
memberikan gambaran lebih jelas, seberapa besar kenaikan konsumsi bila terjadi
kenaikan pendapatan. Nilai MPC berkisar antara 0-1. Misalkan nilai MPC yang
diperoleh sebesar 0,8 berarti bila pendapatan mengalami kenaikan sebesar 1 maka
akan ada kenaikan konsumsi sebesar 0,8 dari kenaikan pendapatan disposabel
tersebut.
Sebaliknya dari contoh tersebut akan didapat nilai dari MPS sebesar 0,2.
MPS menggambarkan kecondongan menabung marginal atau perubahan tabungan
akibat dari perubahan pendapatan. Sama halnya dengan MPC, pada nilai MPS ini
juga menggambarkan hubungan keterkaitan antara perubahan tabungan dan
perubahan pendapatan. Hal ini sesuai dengan pembahasan kita diawal bahwa
pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
III. FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN, DAN INVESTASI

A. Konsumsi
Adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi yaitu menggunakan
pendapatan, maka konsumsi juga di artikan sebagai bagian pendapatan masyarakat
yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.
Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional perekonomian tersebut. Fungsi nya adalah

C = a + bY
Dimana :
a : Konsumsi rumah tangga saat pendapatan nasional = 0
b : MPC tetap yaitu 0,75

B. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan
untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari
kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung. Dalam
perekonomian 2 sektor pendapatan nasional digunakan untuk Konsumsi dan
Tabungan.
Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional perekonomian tersebut. Rumus nya Ialah :

S = - a + (1 – b ) Y

C. Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang barang modal dan
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa
yang tersedia dalam perekonomian. Investasi meliputi :
a) Pembelian barang modal, contoh mesin- mesin dan peralatan produksi untuk
mendirikan berbagai jenis industri dari perusahaan
b) Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
bangunan pabrik, dll
c) Pertambahan nilai stok barang barang yang belum terjual, bahan mentah dan
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan
pendapatan nasional.

IV. KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN NEGARA


Dalam perekonomian dua sektor, keseimbangan perekonomian negara tercapai apabila:
1. Ketika pendapatan nasional sama dengan konsumsi dan investasi

2. Investasi sama dengan tabungan

memberikan gambaran lebih jelas, seberapa besar kenaikan konsumsi bila terjadi
kenaikan pendapatan. Nilai MPC berkisar antara 0-1. Misalkan nilai MPC yang
diperoleh sebesar 0,8 berarti bila pendapatan mengalami kenaikan sebesar
1 maka Y=C+I
akan ada kenaikan konsumsi sebesar 0,8 dari kenaikan pendapatan disposabel
tersebut.
Sebaliknya dari I = S contoh tersebut akan didapat nilai dari MPS sebesar 0,2.
MPS menggambarkan kecondongan menabung marginal atau perubahan
tabungan
akibat dari perubahan pendapatan. Sama halnya dengan MPC, pada nilai MPS ini
juga menggambarkan hubungan keterkaitan antara perubahan tabungan dan
perubahan pendapatan. Hal ini sesuai dengan pembahasan kita diawal bahwa
pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan

 Proses Penentuan Tingkat Keseimbangan perekonomian Negara

Menggunakan 3 cara yaitu,

1. Dengan menggunakan angka yang membandingkan pendapatan nasional dan


pengeluaran agregat
2. Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan kesamaan pengeluaran agregat
dengan penawaran agregat, dan kesamaan di antara investasi dan tabungan
3. Dengan menggukan cara penentuan aljabar

Pendekatan Aljabar
Seperti dengan cara grafik dan angka, penentuan tingkar keseimbangan pendapatan
nasional dengan menggunakan aljabar dapar dilakukan dengan 2 cara :
a) Dengan menggunakan persamaan Y = C + I
b) Dengan menggunakan persamaan S = I

Dimana :
Y : Pendapatan
C : Fungsi Konsumsi
I : Investasi
Contoh Soal

Fungsi Konsumsi rumah tangga adalah C = 90 + 0,75, sedangkan fungsi investasi adalah
I = 120. Maka tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan adalah :

Y=C+I
Y = 90 + 0,75Y + 120
Y - 0,75Y = 90 +120
0,25 Y = 210 Y = 210/ 0,25
Y = 840

Dengan menggunakan persamaan ke 2, yaitu S = I, tingkat pendapatan nasional pada


keseimbangan adalah :

S = - Co + ( 1-b) y
= -90 + (1-0,75) y
= - 90 + 0,25y

S=I
-90 + 0,25Y = 120
0,25Y = 120+ 90
0,25Y = 210
Y= 210/0,25
Y= 840

Kedua perhitungan aljabar tersebut menunjukkan pendapatan nasional pada


keseimbangan adalah 840 miliun rupiah

Anda mungkin juga menyukai