2 PELAKU EKONOMI
AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN VETERAN
JAWA TIMUR
2022-2024
BAB 2 Pendapatan Nasional Dengan 2 Pelaku Ekonomi
Suatu model dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional yang dimisalkan hanya
perusahaan – perusahaan dan rumah tangga saja yang menjalankan kegiatan ekonomi.
Dalam model ekonomi 2 sektor tidak terdapat pemerintah dan perekonomian ini tidak
melakukan perdagangan luar negeri.
A. Pelaku Ekonomi
1. Rumah Tangga
merupakan pelaku kegiatan ekonomi dalam lingkup masyarakat yang terdiri dari
beberapa orang saja. Rumah tangga konsumen memiliki 2 peran, yaitu sebagai
pelaku produksi dan pelaku konsumsi. Peran rumah tangga sebagai pelaku
produksi dapat dilihat dari pemanfaatan tenaganya untuk perusahaan atau instansi
pemerintah. Sedangkan dari sisi konsumsi, peran rumah tangga dapat dilihat dari
pemanfaatan produk, baik barang atau jasa untuk memenuhi segala kebutuhannya.
Untuk mendapatkan penghasilan, rumah tangga keluarga memanfaatkan faktor
produksi yaitu tenaga, untuk dijual pada rumah tangga perusahaan. Berikut
beberapa kegiatan pokok yang dilakukan rumah tangga :
a) Memperoleh penghasilan dari perusahaan atau produsen berupa upah atau
gaji
b) Membelanjakan pendapatan di pasar barang.
c) Menabung sebagian dari pendapatan di lembaga keuangan negara.
d) Membayarkan sejumlah pajak kepada pemerintah.
e) Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang
tunai untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
2. Perusahaan
merupakan organisasi usaha yang dibentuk untuk menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh konsumen. Peran perusahaan sebagai pelaku ekonomi lebih
luas, karena dapat berperan sebagai produsen, distributor, dan konsumen. Adapun
beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai berikut :
a) Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai
pemasok di pasar barang atau jasa.
b) perusahaan memberikan penghasilan berupa upah, gaji, sewa, laba,dan jenis
pendapatan lainnya ke rumah tangga atas jasa yang diberikan.
c) Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi
untuk melakukan proses produksi.
d) Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun
atau mengembangkan usaha mereka.
e) Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
f) Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang
dihasilkannya.
A. Konsumsi
Adalah kegiatan mengurangi nilai guna barang dan jasa dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan. Alat untuk melakukan konsumsi yaitu menggunakan
pendapatan, maka konsumsi juga di artikan sebagai bagian pendapatan masyarakat
yang digunakan untuk membeli barang atau jasa dalam rangka memenuhi kebutuhan.
Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional perekonomian tersebut. Fungsi nya adalah
C = a + bY
Dimana :
a : Konsumsi rumah tangga saat pendapatan nasional = 0
b : MPC tetap yaitu 0,75
B. Tabungan
Tabungan (saving) adalah bagian pendapatan masyarakat yang tidak digunakan
untuk konsumsi. Masyarakat yang mempunyai penghasilan lebih besar dari
kebutuhan konsumsi akan mempunyai kesempatan untuk menabung. Dalam
perekonomian 2 sektor pendapatan nasional digunakan untuk Konsumsi dan
Tabungan.
Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di
antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan
nasional perekonomian tersebut. Rumus nya Ialah :
S = - a + (1 – b ) Y
C. Investasi
Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam
penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang barang modal dan
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa
yang tersedia dalam perekonomian. Investasi meliputi :
a) Pembelian barang modal, contoh mesin- mesin dan peralatan produksi untuk
mendirikan berbagai jenis industri dari perusahaan
b) Pengeluaran untuk mendirikan rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
bangunan pabrik, dll
c) Pertambahan nilai stok barang barang yang belum terjual, bahan mentah dan
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun perhitungan
pendapatan nasional.
memberikan gambaran lebih jelas, seberapa besar kenaikan konsumsi bila terjadi
kenaikan pendapatan. Nilai MPC berkisar antara 0-1. Misalkan nilai MPC yang
diperoleh sebesar 0,8 berarti bila pendapatan mengalami kenaikan sebesar
1 maka Y=C+I
akan ada kenaikan konsumsi sebesar 0,8 dari kenaikan pendapatan disposabel
tersebut.
Sebaliknya dari I = S contoh tersebut akan didapat nilai dari MPS sebesar 0,2.
MPS menggambarkan kecondongan menabung marginal atau perubahan
tabungan
akibat dari perubahan pendapatan. Sama halnya dengan MPC, pada nilai MPS ini
juga menggambarkan hubungan keterkaitan antara perubahan tabungan dan
perubahan pendapatan. Hal ini sesuai dengan pembahasan kita diawal bahwa
pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
Pendekatan Aljabar
Seperti dengan cara grafik dan angka, penentuan tingkar keseimbangan pendapatan
nasional dengan menggunakan aljabar dapar dilakukan dengan 2 cara :
a) Dengan menggunakan persamaan Y = C + I
b) Dengan menggunakan persamaan S = I
Dimana :
Y : Pendapatan
C : Fungsi Konsumsi
I : Investasi
Contoh Soal
Fungsi Konsumsi rumah tangga adalah C = 90 + 0,75, sedangkan fungsi investasi adalah
I = 120. Maka tingkat pendapatan nasional pada keseimbangan adalah :
Y=C+I
Y = 90 + 0,75Y + 120
Y - 0,75Y = 90 +120
0,25 Y = 210 Y = 210/ 0,25
Y = 840
S = - Co + ( 1-b) y
= -90 + (1-0,75) y
= - 90 + 0,25y
S=I
-90 + 0,25Y = 120
0,25Y = 120+ 90
0,25Y = 210
Y= 210/0,25
Y= 840