A. Pendapatan Nasional
Lingkaran Aktivitas Ekonomi
Aktivitas ekonomi dapat kita bedakan kedalam dua golongan, yaitu aktivitas
yang terjadi di Rumah Tangga Konsumen (RTK) dan aktivitas ekonomi yang
terjadi di Rumah Tangga Produksi (RTP).
Pada Rumah tangga konsumsi (konsumen masayarakat) lebih banyak
dilakukan aktivitas konsumsi dari pada aktivitas produksi. Sebaliknya pada rumah
tangga produksi (firma, perusahaan) lebih banyak dilakukan aktivitas produksi
dari pada aktivitas konsumsi. Kedua rumah tangga tersebut saling pengaruh
mempengaruhi satu sama lain.
Rumah tangga produksi mengambil nilai-nilai yang berupa faktor-faktor
produksi dari rumah tangga konsumsi dan memberikan niali-nilai baru yang
berupa barang yang dihasilkan oleh faktor-faktor produksi tersebut kepada rumah
tangga konsumsi. Sebaliknya rumah tangga konsumsi memberi nilai yang berupa
faktor-fakor produksi kepada rumah tangga produksi, dan mengambil nilai berupa
berang-barang jadi yang dibuat rumah tangga produksi. Jadi kedua rumah tangga
tersebut saling memerlukan dan melengkapi satu sama lain.
Untuk dapat memproduksi barang-barang dan jasa-jasa rumah tangga
produksi (RTP) membutuhkan faktor-faktor produksi yang berasal dari alam
(tanah, bahan, dan sebagainya) dalam contoh tanah, tenaga kerja, modal, dan skill.
Faktor-faktor produksi tersebut dimiliki oleh rumah tangga konsumsi (RTK,
masyarakat). Sebagai balas jasa untuk pemakaian faktor produksi tersebut, rumah
tangga produksi memberikan rente/sewa untuk pemakaian tanah, upah untuk
pemakaian tenaga kerja, bunga untuk pemakaian tenaga kerja, bunga untuk
pemakaian bunga untuk pemakaian modal dan skill dalam pengertian yang
mengorganisasi faktor lainnya dalam proses produksi memperoleh sisanya yang
berupa profit (laba). Balas jasa diberikan oleh rumah tangga produksi maka bagi
rumah tangga konsumsi (masyarakat) adalah merupakan pendapatan.
Produk Domestik Bruto (PDB) meliputi produk akhir yang dihasilkan setiap
orang atau perusahaan (nasional maupun asing) yang ada dalam wilayah sesuatu
negara. Produk Nasional Bruto meliputi semua produk akhir yang dihasilkan oleh
setiap warga negara atau perusahaan nasional sesuatu negara, baik yang berada di
dalam maupun di luar negeri.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam menghitung PDB.
1. Produk yang dihasilkan dinilai menurut harga pasar
2. Produk yang dinilai hanya meliputi produk akhir (final goods). Caranya
dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) dari setiap tahapan
produksi
PDB Nominal adalah PDB dimana produk akhir yang dihasilkan dinilai
menurut harga berlaku. Karena itu, PDB Nominal sering disebut juga disebut PDB
menurut harga berlaku. Sedangkan yang dimaksud dengan PDB riil adalah PDB
dimana produk-produk akhir akhir yang dihasilkan dinilai menurut harga konstan
pada tahun tertentu. Karena itu, istilah lain untuk PDB riil adalah PDB menurut
harga konstan.
Produk Nasional Buto (PNB) sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya,
memang diakui merupakan ukuran yang sangat berguna dan akurat untuk menilai
kinerja ekonomi (economic performance) dari suatu negara. Namun demikian
PNB tidak pernah dimaksudkan untuk mengukur indeks kesejahteraan sosial atau
ekonomi dari penduduk suatu negara. PNB hanya mengukur volume tahunan dari
kegiatan yang ditujukan ke pasar (market oriented).
Y = C + I + G + (X-M)
Dimana:
Y = pendapatan nasional (GNP atau GDP)
C = nilai pasar pengeluaran konsumsi barang-barang dan jasa-jasa oleh rumah tangga
I = nilai pasar pengeluaran investasi barang-barang modal
G = nilai pasar pengeluaran pemerintah untuk barang-barang dan jasa-jasa
(pemerintah pusat, daerah I dan II)
X = nilai pasar pengeluaran atas barang-barang dan jasa-jasa yang diekspor
M = nilai pasar pengeluaran untuk barang-barang dan jasa-jasa yang diimpor
Dimana :
Y = Produk nasional atau produk dometik bruto (GNP atau GDP)
P = harga barang dari unit ke-1 hingga unit ke-n
Q = jumlah barang dari jenis ke-1 hingga jenis ke-n
C = a + bY
C = pengeluaran untuk konsumsi
a = besarnya konsumsi pada saat pendapatan tidak ada (sama dengan nol) dan
disebut konsumsi otonom
b = besarnya tambahan konsumsi yang disebabkankarena tambahan pendapatan dan
disebut hasrat berkonsumsi marginal (marginal propensity to consume = MPC)
C
dan ditulis secara matematis : Y Y = pendapatan nasional (makro) jika C
F. Investasi
Investasi adalah pengeluaran untuk membeli barang modal riil. Barang riil
ini berbentuk:
[
G. Teori Produksi
1. Pengertian Fungsi Produksi
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau kegiatan ekonomi dengan
memanfaatkan beberapa input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa
kegiatan produksi adalah mengombinasikan berbagai input untuk
menghasilkan output. Hubungan antara jumlah output (Q) dengan jumlah input
yang dipergunakan dalam proses produksi (X1, X2, X3,XZ). Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Q = f(X1, X2, X3,XZ).
dimana, Q = Output dan X = input.
Apabila input yang dipergunakan dalam proses produksi hanya terdiri dari
modal (K) dan tenaga kerja (L) maka fungsi produksi yang dimaksud dapat
diformulasikan menjadi: Q = f(K,L)
Dimana :
Q = output
K = input modal
L = input tenaga kerja
2. Isoquant
Isoquant merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi input yang dipakai
dalam proses produksi, yang mengahsilkan outpun tertentu dalam jumlah yang
sama.
Isoquant mempunyai ciri-ciri yang sama dengan kurva indiferen dalam analisis
perilaku konsumen, yaitu :
a. Turun dari atas ke kanan bawah
b. Cembung ke arah titik origin
c. Tidak saling berpotongan , dan
d. Kurva di atas menunjukkan jumlah output yang lebih banyak, artinya
perubahan produksi digambarkan dengan pergeseran isoquant.
4. Isocost
Isocost adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input
yang berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama.
Secara umum dapat ditulis :
TC = PK . K + PL . L
Dimana :
TC = total cost
PK = Harga capital K = kapital
PL = Harga tenaga kerja L = labor
Sedangkan slope dari isocost dapat diturunkan dari persamaan di atas yaitu :
TC / PK TC PL P L
atau . =
TC / PL PK TC P K
5. Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen akan digambarkan dengan persinggungan antara
isocost dan isoquant. Persinggungan tersebut akan menggambarkan pilihan
produsen disebut Least Cost Combination (LCC), yang menunjukkan
kombinasi input terbaik. Pada titik singgung ini, slope isocost sama dengan
slope isoquant, berarti :
MP L P L
=
MP K P K
Apabila input produksi hanya tenaga kerja (L) dan modal (K), maka P L/PK
dapat digantikan dengan w/r karena harga tenaga kerja (P L) adalah tingkat upah
(w), sedangkan harga dari modal (PK) adalah balas jasa atas modal, yaitu
tingkat bunga (r).