PRODI AKUNTANSI
2023
1.1 Definisi dan Konsep Pendapatan Nasional
A. Definisi Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menentukan
tingkat perekonomian suatu negara. Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh masyarakat suatu negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu
tahun. Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari
Inggris yang berusahan menaksir pendapatan nasional negaranya pada tahun 1665. Namun
pendapat tersebut tidak disepakati oleh ahli ekonomi modern karena menurut ahli ekonomi
modern, alat utama untuk mengukur kegiatan perekonomian adalah suatu jumlah barang
atau jasa yang dihasilkan setiap tahun oleh suatu negara.
Oleh karena itu, pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total
barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu satu tahun yang
dinyatakan dalam satuan uang. Pendapatan nasional menjadi salah satu tolak ukur yang
digunakan untuk menilai kondisi perekonomian suatu negara.
B. Konsep Pendapatan Nasional :
1) Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
GDP adalah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi yang
berada dalam suatu domestik /wilayah yang diukur dengan satuan uang selama 1 tahun.
2) Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
GNP adalah nilai akhir barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara dari suatu
negara yang diukur dengan satuan uang selama satu tahun.
3) Produk Nasional Neto (Net National Product)
NNP adalah nilai akhir barang dan jasa bersih yang sudah dikurangi penyusutan
/depresi modal
4) Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
NNI adalah keseluruhan pendapatan atau balas jasa yang dihasilkan oleh pemilik faktor
produksi. Besarnya NNI merupakan hasil pemotongan pajak tidak langsung dari NNP.
Pajak tidak langsung mengacu pada pajak yang dapat diteruskan kepada orang lain,
seperti pajak konsumsi dan pajak hadiah.
5) Pendapatan Personal (Personal Income)
PI adalah pendapatan yang diterima perorangan namun belum dapat dibelanjakan
karena masih harus dikurangi dengan pajak langsung.
6) Pendapatan Disposabel (Disposable Income)
DI adalah pendapatan personal yang sudah siap dibelanjakan karena sudah dikurangi
dengan pajak langsung.
1.2 Definisi dan Perhitungan Barang Akhir, Barang Antara, Nilai Tambah dan Perhitungan
Ganda
Perhitungan ganda terjadi ketika dalam perhitungan GDP memasukkan nilai produk antara
dalam perhitungan GDP. Produk antara (intermediete goods) adalah barang yang digunakan
sebagai input dalam mengahsilkan barang akhor (final goods). Perhitungan GDP hanya
memasukkan produk akhir (final goods) dalam perhitungannya. Misalnya jika suatu roti adalah
produk akhir maka dalam perhitungan GDP, maka tepung yang digunakan sebagai input dalam
1
membuat roti tersebut tidak boleh dimasukkan dalam perhitungan GDP karena jika nilai
gandum dan tepung dimasukkan dalam perhitungan GDP, maka akan terjadi perhitungan
ganda terhadap nilai roti tersebut.
Pendekatan nilai tambah (value added) digunakan untuk menghindari perhitungan
ganda. Nilai tambah adalah nilai selisih antara nilai penjualan perusahaan dengan
nilai pembelian bahan mentah serta jasa dari perusahaan lain. Dimana dalam setiap tahapan
produksi untuk mengahasilkan suatu produk akhir. dihitung “value added” dari suatu produk
dan inilah yang dimasukkan dalamperhitungan GDP. Hasil perhitungan “value added” dari
setiap tahapan produksiakan sama dengan nilai produk akhir dari barang tersebut.
1.3 Definis dan Perhitungan Pendapatan Nasional Harga Konstan dan Harga Berlaku
Berlaku PDB Riil yaitu total nilai harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
dalam periode tertentu (umumnya satu tahun) dan dinilai berdasarkan harga yang berlaku
dalam kurun waktu tertentu.
PDB Nominal yaitu total nilai harga barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara
dalam kurun waktu tertentu dan dinilai menurut harga yang berlaku pada saat dilakukan
penilaian. Menghitung nilai hasil PDB dengan menggunakan harga berlaku dapat memberi
hasil yang menyesatkan, karena pengaruh inflasi. Untuk memperoleh gambaran yang lebih
akurat, maka perhitungan PDB sering menggunakan perhitungan berdasarkan harga konstan.
Hasil perhitungan ini menghasilkan nilai PDB atas harga konstan. Yang dimaksud dengan
harga konstan adalah harga yang dianggap tidak berubah.
Untuk memperoleh PDB harga konstan, kita harus menentukan tahun dasar (based year),
yang merupakan tahun di mana perekonomian berada dalam kondisi baik/stabil. Harga barang
pada tahun tersebut kita gunakan sebagai harga konstan.
Manfaat dari perhitungan PDB harga konstan, selain dengan segera dapat mengetahui
apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak, juga dapat menghitung perubahan
harga (inflasi).
GDP deflator merupakan rasio antara GDP nominal dengan GDP rii. GDP deflator
berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan tingkat kenaikan atau penurunan harga secara
umum dalam suatu periode tertentu. Adapun persamaan GDP deflator yaitu:
2
GDP Nominal
GDP Deflator = x 100
GDP Riil
1.4 Definisi dan Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Metode Produksi, Pendapatan dan
Pengeluaran
A. Perhitungan Pendapatan Nasional Dengan Metode Produksi
Dalam metode produksi, pendapatan nasional adalah jumlah nilai tambah produk
barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua sektor perekonomian di suatu negara.
Perekonomian dikelompokkan menjadi sektor ekonomi dan lapangan kerja. Jumlah sektor
ekonomi dan lapangan kerja digunakan untuk keperluan perhitungan pendapatan nasional
antar negara, dan antar waktu di suatu negara. pendekatan ini menekankan pada kegiatan
yang menciptakan nilai tambah (value added).
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
P1 = Harga barang ke-1
Pn = Harga barang ke-n
Q1 = jenis barang ke-1
Qn = jenis barang ke-n
Contoh :
Industri pengolahan bahan tekstil melakukan kegiatan sebagai berikut:
1. Membeli 1500 kapas dari petani kapas dengan harga 150.000 per meter
2. Kapas diolah menjadi benang dengan harga 170.000
3. Benang diolah menjadi kain dengan harga 200.000
4. Kain diolah menjadipakaian garment dengan harga 250.000
5. Pakaian dijual di pusat perbelanjaan dengan harga 300.000
3
Dalam metode pendapatan, pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh sektor perekonomian dalam suatu negara dalam jangka waktu
biasanya satu tahun. Masyarakat sebagai pelaku ekonomi yang memiliki faktor produksi
akan menerima pendapatan dari perusahaan. Faktor produksi tersebut berupa sumber daya
alam, sumber daya manusia, modal, dan tenaga ahli. Bagi yang memiliki SDA berupa
tanah, maka ia akan memperoleh uang sewa (rent). Bagi yang memiliki SDM, maka ia
akan memperoleh upah (wage). Bagi yang mempunyai modal, maka ia aka menerima
bunga (interest). Dan bagi yang mempunyai tenaga ahli, maka ia akan memperoleh laba
(profit).
Contoh :
Suatu negara memiliki data pendapatan yang diterima masyarakat konsumen terdiri dari
pendapatan sewa 123.300, upah 212.500, bunga 232.000, dan laba 315.400. maka jumlah
pendapatan nasional adalah:
= 123.300 + 212.500 + 232.000 + 315.400
= 883.200
Contoh :
Pengeluaran rumah tangga yang terjadi di suatu negara terdiri dari konsumsi rumah tangga
342.300, investasi produsen 250.000, pengeluaran pemerintah 239.000, expor barang dan
jasa 348.300, impor barang dan jasa 158.000. maka pendapatan nasional adalah
= 342.300 + 250.000 + 239.000 + (348.300 – 158.000)
4
= 342.300 + 250.000 + 239.000 + 190.300
= 1.021.600
5
Daftar Pustaka
Dumairy, Syamsul Hadi, Muhammad. 2018. Model Perhitungan Pendapatan Nasional dalam
Perspektif Ekonomi Islam. Surakarta: Jurnal CMES volume XI Nomor 2.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/pengantar-ekonomi-mikro/definisi-
pendapatan-nasional/10382787
TUGAS KELOMPOK
Oleh
KELOMPOK 14 :
PRODI AKUNTANSI
Jawab :
OLEH :
KELOMPOK 2
Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh
para penerima pendapatan maka nilai yang tersisa disebut disposibel. Dengan
demikian, pada hakikatnya pendapatan disposibel adalah pendapatan yang
digunakan oleh penerimanya, yaitu semua rumah tangga yang ada dalam
perekonomian untuk membeli barang-barang dan jasa yang mereka inginkan.
Masalah Perhitungan
1) masalah mengumpulkan data dan informasi
2) memilih kegiatan yang nilai produksinya dihitung
3) masalah perhitungan dua kali
4) menentukan harga barang-barang
5) investasi bruto dan investasi neto
6) masalah kenaikan harga dan perubahan kualitas datang
Manarung, Mandala dan Pratama Raharja. 2000. “Teori Ekonomi Makro Suatu
Pengantar”. Edisi kedua. Lembaga Penerbit FE UI
Nanga, Muana, (2000). “Pengantar Ekonomi Makro”