Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Biaya

Kos (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh barang atau jasa
yang diharapkan memberi manfaat sekarang atau masa yang akan datang. Kos diukur dengan
satuan mata uang. Biaya (expense) adalah kos barang atau jasa yang telah digunakan untuk
memperoleh pendapatan. Pendapatan adalah nilai barang yang dijual atau jasa yang
diberikan. Laba atau rugi merupakan selisih antara pendapatan dengan biaya.
Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan
(forgone) untuk mencapai tujuan tertentu (Horngren, dkk, 2008)

Klasifikasi Biaya
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Ketertelusuran. Berdasarkan ketertelusuran biaya ke
produk, biaya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Biaya Langsung (direct cost)
Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur sampai kepada produk secara
langsung. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung adalah biaya langsung yang
dapat ditelusur sampai kepada produk. Biaya tenaga kerja langsung adalah gaji atau upah
karyawan produksi yang terlibat lagsung dalam mengerjakan produk. Karyawan dan jam
kerjanya dapat diidentifikasi hingga ke setiap produk yang dihasilkan.
2. Biaya Tidak Langsung (indirect post)
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung ditelusur ke produk.
Gaji mador adalah contoh biaya tidak langsung. Seorang mandor dapat mengawasi
pengerjaan beberapa produk sekaligus. Oleh karena itu, gaji mandor produksi tidak dapat
dikategorikan sebagai biaya langsung melainkan biaya tidak langsung.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Perilaku
Perilaku biaya menggambarkan pola variasi tingkat aktivitas terhadap perubahan biaya.
1. Biaya Variabel (variable cost)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan
dengan tingkat aktivitas. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
2. Biaya Tetap (fixed cost)
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas dalam
kisaran tertentu. Walaupun tingkat aktivitas meningkat atau menurun, jumlah biaya tetap
tidak berubah. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa peralatan pabrik.
3. Biaya Campuran (mixed cost)
Biaya campuran adalah biaya yang memiliki karakteristik biaya variabel dan sekaligus
biaya tetap. Sebagian unsur biaya campuran berubah sesuai dengan perubahan aktivitas.
Sementara, sebagian unsur biaya campuran yang lain berubah walaupun tingkat aktivitas
berubah. Contoh biaya campuran adalah biaya listrik.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi
1. Biaya Produksi (production cost)
Biaya produksi adalah biaya untuk membuat lahan menjadi produk jadi. Biaya produksi
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
2. Biaya Pemasaran (marketing expense)
Biaya pemasaran meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk memasarkan produk atau
jasa. Biaya pemasaran terjadi dalam fungsi pemasaran. Contoh biaya pemasaran adalah
biaya promosi, biaya iklan dan biaya pengiriman.
3. Biaya Administrasi dan Umum (general and administrative expense)
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yangterjadi dalam rangka mengarahka,
menjalakan dan mengendalikan perusahaan. Biaya administrasi dan umum terjadi dalam

Bab 2* Konsep Biaya 1


fungsi administrasi dan umum. Contoh biaya administrasi dan umum adalah biaya gaji
pegawai administrasi, biaya depresiasi gedung kantor dan biaya perlengkapan kantor.
Klasifikasi Biaya Berdasarkan Elemen Biaya Produksi
Aktivitas produksi adalah aktivitas mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Pengolahan
bahan dilakukan oleh tenaga keraja, mesin, peralatan dan fasilitas pabrik lainnya.
Berdasarkan fungsi produksi, biaya dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
1. Biaya Bahan Baku (raw material cost)
Biaya bahan baku adalah nilai bahan baku yang digunakan dalam proses produksi untuk
diubah menjadi produk jadi. Apabila bahan mudah ditelusur ke produk atau nilainya
signifikan, maka bahan tersebut dapat dikategorikan sebagai bahan baku. Contoh biaya
bahan baku adalah kertas dan tinta dalam pembuatan buku.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung (direst labor cost)
Biaya tenaga kerja langsung adalahbesarnya gaji dan upah tenaga kerja yang terlibat
langsung untuk mengerjakan produk. Contoh biaya tenaga kerja langsung adalah buruh.
3. Biaya Overhead Pabrik (manufacture overhead cost)
Biaya overhead pabrik adalah semua biaya produksi selain biaya bahan baku dan tenaga
kerja langsung. Contoh biaya overhead pabrik adalah nilai bahan penolong yang
digunakan, gaji tenaga kerja tidak langsung, depresiasi peralatan pabrik, depresisasi
gedung pabrik dan asuransi pabrik.

Ada beberapa metode dalam pemisahan biaya variabel dengan biaya tetap dari suatu
biaya campuran, yaitu:
a. Metode Diagram Pencar (Scattergraph)
Langkah pertama dalam menerapkan metode scatterplot adalah memplot titik-titik data
sehingga hubungan antara biaya penyetelan dan aktivitas dapat dilihat. Plot ini disebut
dengan grafik scatter. Dalam melakukan hal ini, garis yang dipilih seharusnya adalah garis
yang paling sesuai dengan titik-titik tersebut. Keunggulan signifikan metode scatterplot
adalah memungkinkan kita untuk melihat data secara visual. Sedangkan kelemahannya
adalah tidak adanya kriteria objektif untuk memilih garis terbaik.

Bab 2* Konsep Biaya 2


Metode pemisahan biaya tetap dan biaya variabel dengan cara menggambarkan biaya setiap
bulan pada sebuah grafik dan menarik satu garis lurus di tengah titik-titik biaya tersebut.
Biaya ditentukan sebagai variabel dependen karena besarnya biaya akan dipengarhui oleh
tingkat aktivitas. Jika aktivitas meningkat maka biaya juga akan meningkat. Metode ini
memungkinkan inspeksi data secara visual untuk menentukan apakah biaya tersebut tampak
terkait dengan aktivitas itu apakah hubungannya mendekati linear. Meskipun demikian, suatu
analisis perilaku biaya menggunnakan metode scattergraph bisa saja menjadi bias karena
garis biaya yang digambar melalui plot data berdasarkan pada interprestasi visual.
b. Metode Tinggi Rendah
Metode tinggi rendah adalah suatu metode untuk menentukan persamaan suatu garis lurus
dengan terlebih dahulu memilih dua titik (titik tinggi dan rendah) yang akan digunakan untuk
menghitung parameter pemintas dan kemiringan. Titik tinggi di definisikan sebagai titik
dengan tingkat output atau aktivitas tertinggi. Titik rendah di definisikan sebagai titik dengan
tingkat output atau aktivitas terendah.
Persamaan untuk penentuan biaya variabel per unit dan biaya tetap adalah sebagai berikut
Biaya variabel per unit = perubahan biaya / perubahan output (aktivitas)
atau
Biaya variabel per unit =   (biaya tinggi – biaya rendah)
                                        (output tinggi – output  rendah)

Biaya tetap = biaya total titik tinggi – (biaya variabel per unit x output tinggi)
atau
Biaya tetap = biaya total titik rendah  (biaya variabel per unit x output rendah)

Bab 2* Konsep Biaya 3


Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method) memisahkan biaya
variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada
titik tertinggi dengan titik terendah. Perbedaan antara kedua titik  disebabkan karena adanya
perubahan kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan Analisis biaya ini dimulai
dengan mengidentifikasikan periode dengan tingkat aktivitas yang paling rendah dan yang
paling tinggi. Perbedaan biaya pada kedua periode pada kedua periode tersebut dibagi dengan
perubahaan aktivitas antara kedua periode ekstrem tersebut untuk memperkirakan biaya
variabel per unit aktivitas.
c. Metode Regresi Kuadrat Terkecil
Metode pemisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan cara menentukan hubungan
variabel tergantung (dependent variabel) dengan variabel bebas (independent variabel) dari
sekumpulan data. Dalam hubungannya dengan pengukuran varialibitas biaya, maka yang
dimaksud variabel tergantung adalah besamya biaya, sedangkan variabel bebas adalah
tingkatan kapasitas, jadi besamya biaya tergantung tingkatan kapasitas. Jika hanya digunakan
dua variabel, satu variabel tergantung dan satu variabel bebas, maka analisa regresi yang
dipakai adalah regresi sederhana (simple regression). Tetapi jika terdapat dua variabel bebas
atau lebih, jadi terdapat tiga variabel atau lebih, maka analisa regresi yang dipakai adalah
regresi berganda (multiple regression). Metode yang lebih obyektif dan tepat dibandingkan
dengan metode scattergraph. Garis yang ditarik dengan metode scattergraph ditentukan
berdasarkan inspeksi visual sedangkan dengan metode regresi kuadrat terkecil garis tersebut
ditentukan berdasarkan rumus matematis. Selain itu metode regresi kuadrat terkecil
menggunakan semua data yang tersedia untuk menentukan rumus biaya.

Bab 2* Konsep Biaya 4

Anda mungkin juga menyukai