Nama Kelompok :
3) Alokasi (allocation)
Ada biaya yang terjadi akan tetapi tidak memiliki hubungan sebab-akibat
dengan objek biaya. Ada juga biaya tidak secara langsung dapat ditelusuri ke
objek biaya. Apabila hal ini terjadi, maka alternatif metode yang tersedia
untuk membebankan biaya ke objek biaya adalah alokasi. Oleh karena tidak
memiliki hubungan langsung dan sebab-akibat, maka metode alokasi biaya
dilakukan berdasarkan kemudahan (convenience). Dasar alokasi yang lazim
digunakan adalah jam mesin, jam kerja langsung, jumlah karyawan, jam
pemeliharaan, luas lantai, dan jumlah kwh listrik. Berikut ini ilustrasi alokasi.
Inventarisasi Pemicu
Biaya
Pemilihan Pemicu
Biaya
Dengan adanya kriteria diatas, pemicu biaya yang benar (true cost driver)
tidak selalu diperoleh. Perlu ada kompromi dalam penentuan pemicu biaya
sehingga ditemukan pemicu biaya terbaik yang tersedia (best available cost
driver).
F. Biaya Barang dan Jasa
Pada dasarnya ada dua jenis produk perusahaan, yaitu produk berwujud dan
tidak berwujud. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengonversi
bahan melalui penggunaan tenaga kerja dan berbagai sumber daya lain, seperti
peralatan, mesin, dan tanah produk berwujud disebut barang. Produk tidak berwujud
adalah jasa yang dipoduksi dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber
daya lain, seperti perlengkapan dan peralatan. Produk tidak berwujud disebut jasa.
1. Fitur Jasa
Produk barang dan jasa memiliki fitur yang berbeda.
1) Kewujudan. Dikarenakan jasa tidak berwujud,maka jasa tidak dapat
disimpan.Jasa rentan terhadap peniruan karena tidak ada perlindungan paten.
2) Daya tahan. Manfaat jasa dapat segera hilang setelah digunakan.
3) Keterpisahan. Terkadang jasa diberikan kepada pelanggan,sementara
pelanggan itu sendiri tidak terlibat dalam proses produksi jasa
tersebut,misalnya jasa asuransi.
4) Heterogenitas. Perusahan perlu mengukur dan meningkatkan produktivitas
dan kualitas antarjenis jasa.
2. Biaya Berbeda Untuk Tujuan Berbeda
Ada 3 definisi biaya produk setiap definisi digunakan untuk tujuan manajerial
yang berbeda ke 3 definisi biaya produk tersebut adalah sebagai berikut :
1) Biaya Produk Rantai Nilai (value chain product cost) adalah biaya produk
yang mempertimbangkan semua biaya, mulai dari riset dan
pengembangab,produksi,pemasaran,sampai layanan pelanggan.
2) Biaya Produk Operasional (operating product cost) adalah biaya produk yang
mempertimbangkan aktivitas yang dikonsumsi produk mulai dari
produksi,pemasaran,sampai dengan layanan pelanggan.
3) Biaya produk tradisional (traditional product cost) adalah akumulasi biaya
bahan, tenaga kerja, dan overhead pabrik yang digunakan dalam
menghasilkan produk.
3. Biaya Produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal
Salah satu tujuan utama sistem akuntansi manajemen adalah penentuan biaya
produk untuk pelaporan keuangan eksternal. Ada 2 fungsi utama dalam
perusahaan, yaitu produksi dan produksi. Biaya produksi dapat diklasifikasi lebih
lanjut menjadi biaya bahan baku,tenaga kerja langsung,dan overhead. Hanya 3
unsur biaya ini yang diakumulasi ke produk dalam pelaporan eksternal. Biaya
produksi sering dikelompokkan menjadi 2, yaitu biaya utama dan biaya konversi.
Biaya utama (prime cost) adalah jumlah biaya bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Biaya konversi (conversion cost) adalah jumlah biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead. Biaya konversi menggambrkan biaya untuk
mengubah bahan baku menjadi produk akhir.
4. Biaya Produk Pelaporan Keuangan Eksternal
Salah satu tujuan utama sistem akuntansi manajemen adalah penentuan biaya
produk untuk pelaporan keuangan ksternal. Untuk tujuan perhitungan biaya
produk, biaya harus diklarifikasi berdasarkan fungsi. Ada dua fungsi utama dalam
perusahaan, yaitu produksi dan nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi terjadi
dalam fungsi produksi. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan
fungsi perancangan, pengembangan, penjualan, distribusi, layanan pelanggan, dan
administrasi umum. Biaya pemasaran, distribusi, dan layanan pelanggan biasa
ditempatkan dalam satu kategori yaitu biaya pemasaran. Biaya perancangan,
pengembangan, dan administrasi umum ditempatkan dalam kategori biaya
administrasi.
Biaya produksi dapat diklarifikasikan lebih lanjut menjadi biaya bahan baku,
tenaga kerja langsung dan overhead. Hanya tiga unsur biaya ini yang diakumulasi
ke produk dalam pelaporan eksternal. Biaya produksi sering dikelompokkan
menjadi dua, yaitu biaya utama dan biaya konversi. Biaya utama (prime cost)
adalah jumlah biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung. Biaya konversi
(conversion cost) adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.
Biaya konversi menggambarkan biaya untuk mengubah bahan baku menjadi
produk akhir.
5. Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Pada laporan keuangan eksternal, biaya harus diklarifikasi berdasarkan fungsi.
Dalam penyiapan laporan laba rugi, akuntan manajemen harus memisahkan biaya
produksi, biaya administrasi, dan biaya pemasaran. Biaya produksi dipandang
sebagai biaya produk, sementara biaya administrasi dan pemasaran merupakan
biaya periodik. Biaya produk melekat pada produk dan diakui sebagai biaya dalam
harga pokok penjualan apabila produk dijual. Biaya produk yang belum terjual
tetap melekat pada produk dan diakui sebagai persediaan yang tampak di laporan
posisi keuangan (neraca). Sedangkan biaya administrasi dan biaya pemasaran
diperlakukan sebagai biaya periodik dan harus dilaporkan pada laporan laba rugi.
G. Biaya dalam Pembuatan Keputusan
Pembuat keputusan membutuhkan informasi. Akuntan manajemen memasok
informasi tersebut. Informasi yang diperlukan adalah informasi yang relevan untuk
proses pembuatan keputusan tersebut.
1. Biaya Relevan Dan Pendapatan Relevan
Biaya relevan (relevant cost) adalah biaya masa depan yang berbeda antara
satu alternatif dan alternatif lainnya. Berikut dua kriteria biaya relevan tersebut.
1) Biaya masa depan. Biaya masa depan berarti biaya tersebut belum terjadi.
Biaya yang sudah terjadi bukan merupakan biaya yang relevan.
2) Biaya berbeda antar-alternatif. Biaya berbeda antar-alternatif berarti bahwa
suatu elemen tertentu tidak memiliki jumlah yang sama antara satu alternatif
dengan alternatif lainnya. Biaya yang berbeda antar-alternatif disebut juga
biaya diferensial (differential cost).
Biaya harus memenuhi kedua kriteria diatas agar dapat dikategorikan sebagai
biaya relevan. Biaya masa depan tidak relevan apabila tidak berbeda antar-
alternatif. biaya yang berbeda antar-alternatif juga tidak relevan apabila biaya
tersebut sudah terjadi. Pada kriteria yang sama dan terkait dengan pendapatan,
maka disebut pendapatan relevan. Jadi, pendapatan relevan (relevant revenue)
adalah pendapatan masa depan yang berbeda antara satu alternatif dan alternatif
lainnya. Berikut tiga alasan yang mendasari pertimbangan ini.
1) Tidak semua biaya merupakan biaya relevan.
2) Produksi merupakan informasi yang mahal.
3) Kemampuan kognitif yang terbatas.
2. Biaya Diferensial Dan Pendapatan Diferensial
Setiap keputusan melibatkan pemilihan alternatif yang ada. Setiap alternatif
memiliki baiay sekaligus manfaat. Manfaat digambarkan oleh pendapatan yang
diperoleh. Biaya dan manfaat tersebut harus dibandingkan. Biaya diferensial
adalah biaya yang berbeda antar-alternatif keputusan. Sedangkan pendapatan
diferensial adalah pendapatan yang berbeda antar-alternatif keputusan.
Biaya diferensial dapat merupakan kenaikan biaya atau penurunan biaya.
Biaya diferensial berupa kenaikan boiaya disebut biaya inkremental (increment
cost). Sedangkan biaya diferensial berupa penurunan biaya disebut biaya
dekremental (decremental cost).
Pendapatan diferensial dapat berupa kenaikan pendapatan atau penurunan
pendapatan. Pendapatan diferensial berupa kenaikan pendapatan disebut
pendapatan inkremental (incremental revenue). Sedangkan pendapatan diferensial
berupa penurunan pendapatan disebut pendapatan dekremental (decremental
revenue).
3. Biaya Kesempatan
Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang di korbankan saat
suatu alternatif keputusan di pilih dan mengabaikan alternatif lain. Biaya
kesempatan tidak dapat didefinisikan secara langsung dari catatan akuntansi
perusahaan, menejer harus secara eksplisit mengidentifikasi dan
mempertimbangkan biaya ini dalam setiap pembuatan keputusan.
4. Biaya Terbenam
Biaya terbenam adalah biaya yang sudah terjadi dan keputusan masa depan
tidak lagi dapat mengubah biaya tersebut. Oleh karna itu biaya terbenam tidak
dapat di ubah dengan keputusan apapun, maka biaya ini bukan merupakan biaya
diferensial. Oleh karena itu biaya relevan harus biaya diferensial, maka biaya
terbenam bukanlah biaya relevan. Biaya terbenam di abaikan dalam pembuatan
keputusan.
DAFTAR PUSTAKA