Anda di halaman 1dari 9

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pratikum AKBI

Dosen Pengajar : Rina Asmeri SE,M.Si

Disusun Oleh :

Ekselti
1810034510024

UNIVERSITAS EKASAKTI

AKADEMI AKUNTANSI INDONESIA

2020
Perbedaan Utama Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Berikut adalah beberapa poin substansial tentang perbedaan antara 2 biaya ini  dalam
ilmu akuntansi :

1. Biaya tetap adalah biaya yang tidak bervariasi dengan perubahan kuantitas
unit produksi. Biaya variabel adalah biaya yang bervariasi dengan perubahan
dalam jumlah unit produksi.
2. Biaya tetap adalah berdasarkan waktu terkait, yaitu tetap konstan selama suatu
periode. Berbeda dengan biaya variabel yang berhubungan dengan volume,
yaitu berubah dengan perubahan volume.
3. Biaya tetap adalah biaya ‘pasti’, biaya itu akan terjadi bahkan ketika tidak ada
unit yang diproduksi. Sebaliknya, biaya variabel tidak pasti dan hanya akan
terjadi ketika perusahaan melakukan produksi.
4. Perubahan biaya tetap adalah per-unit. Di sisi lain, biaya variabel tetap
konstan dalam per-unitnya
5. Contoh biaya tetap adalah sewa, pajak, gaji, depresiasi, biaya, bea, asuransi,
dll. Contoh biaya variabel adalah biaya pengepakan, pengiriman, material
yang dikonsumsi, upah, dll.
6. Biaya tetap tidak termasuk pada saat penilaian persediaan, tetapi biaya
variabel disertakan.

Mix cost (biaya semi variabel) adalah varian biaya yang ikut berubah bila
volume produksi berubah akan tetapi tidak seperti biaya variable yang tidak
mengalami perubahan dalam proporsi langsung (biaya campuran). Dengan kata lain,
biaya ini berisi kedua komponen baik biaya tetap maupun variable.

Contohnya adalah penyewaan truk pengangkut, dimana sewa tetap yang dibayarkan
masih harus ditambah dengan beban variabel yang didasarkan pada jarak tempuh dan
biaya tenaga dimana pengeluaran beban terdiri atas jumlah tetap ditambah berbagai
beban berdasarkan konsumsi.

Metode yang bisa digunakan untuk memisahkan biayasebagai biaya variabel dan
tetap yaitu :

a) Metode titik tertinggi dan terendah (high and low points)

Dalam metode ini, biaya tetap dan biaya variabel dihitung menggunakan dua titik
yaitu titik tertinggi dan titik terendah karena keduanya mewakili kondisi dari dua
tingkat aktivitas yang paling berjauhan.

Langkah-langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan


metode ini adalah sebagai berikut:
1. Tentukan titik terendah dan titik tertinggi untuk masing-masing variabel.
2. Tentukan biaya variabel per unit dengan rumus:

dimana,
y2 adalah total biaya tertinggi
y1 adalah total biaya terendah
x2 adalah ukuran keluaran tertinggi x1 adalah ukuran keluaran terendah

3. Tentukan biaya tetap.


Biaya tetap = y2 – biaya variabel per unit dikali x2 atau
Biaya tetap = y1 – biaya variabel per unit dikali x1

Metode ini memiliki kelebihan yaitu bersifat sederhana karena hanya dengan
menentukan dua titik yaitu titik tertinggi dan terendah. Kekurangan dari metode ini
adalah oleh karena hanya menggunakan dua titik untuk menganalisis perilaku biaya
(cost behavior), ditambah dengan asumsi bahwa titik-titik data yang lain berada pada
garis lurus diantara kedua titik tersebut, maka dapat menghasilkan estimasi biaya
tetap dan biaya variabel yang bias sehingga estimasi total biaya menjadi tidak akurat.

b) Metode scattergraph

Dalam metode ini, biaya yang dianalisis disebut variabel dependen dan diplot di garis
vertikal atau yang disebut sumbu Y. Aktivitas yang terkait disebut variabel
independen yang diplot sepanjang garis horizontal yang disebut sumbu X. Unsur
variabel diperoleh dari trend yang diperlihatkan oleh kebanyakan titik data sedangkan
unsur tetap digambarkan sejajar dengan garis dasar dari titik perpotongan pada sumbu
Y.

Langkah-langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan


metode ini adalah sebagai berikut:

1. Tentukan titik-titik aktivitas dengan biaya yang dikeluarkan.


2. Ambil dua titik yang dapat membelah antara titik yang tinggi dengan titik
yang rendah.
3. Hitung biaya tetap dan biaya variabel per unit.
Perhitungan biaya variabel dan biaya tetap menggunakan rumus yang sama
dengan metode titik tertinggi dan titik terendah. Kelebihan metode ini adalah
analisis cost behavior dihitung tidak hanya dengan dua titik saja tetapi
menggunakan semua data. Metode ini juga memungkinkan inspeksi data
secara visual untuk melihat apakah hubungan antara biaya dengan aktivitas
bersifat linear dan dapat mendeteksi adanya data abnormal.
Kekurangan metode ini adalah analisis cost behavior dapat menjadi bias
karena garis biaya yang digambar melalui plot data hanya berdasarkan
interpretasi visual.

c) Metode kuadrat terkecil (least squares)

Metode ini sering disebut analisis regresi. Metode ini menentukan secara matematis
garis yang paling sesuai ataugaris regresi liniermelaluisekelompok titik, sehingga
jumlah pengkuadratan deviasi dari setiap titik yang diplot di atas atau di bawah garis
regresi akan minimum atau nol.

Langkah-langkah menghitung biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan


metode ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan biaya variabel dengan rumus:

Tentukan biaya tetap dengan rumus:


Biaya tetap = Y - biaya variabel per unit dikali x

Dimana,
xi adalah ukuran keluaran ke-i
yi adalah biaya ke-i
x adalah rata-rata ukuran keluaran y adalah rata-rata biaya

Kelebihan dari metode ini adalah ketepatan matematis dari metode ini memberikan
tingkat objektivitas yang tinggi dalam analisis. Kekurangan dari metode ini adalah
sulit untuk mendeteksi data yang abnormal, yang dapat dengan mudah dideteksi
menggunakan metode scattergraph.

Metode-metode di atas digunakan tidak hanya untuk mengestimasikan komponen


tetap dan variabel dari biaya semivariabel, tetapi juga untuk menentukan apakah
suatu biaya seluruhnya tetap atau seluruhnya variabel dalam rentang aktivitas yang
relevan.

Meskipun penggunaan metode perhitungan biasanya menghasilkan


analisis perilaku biaya yang lebih dapat diandalkan dibandingkan penggunaan
penilaian manajemen, analisis sebaiknya mengingat bahwa hasil yang diperoleh
bergantung pada data historis. Jika kondisi abnormal atau yang tidak biasanya terjadi
selama satu periode atau lebih dalam database, observasi yang mewakili abnormalitas
sebaiknya dikeluarkan dari sampel.
Estimasi biaya tetap dan biaya variabel berdasarkan data historis sebaiknya
disesuaikan untuk merefleksikan apa yang diperkirakan akan terjadi selama periode
perkiraan, karena perbaikan teknologi dalam teknik atau fasilitas produksi dapat
mempengaruhi perilaku biaya.

Jika database historis memasukkan observasi dari beberapa tahun yang berbeda,


analisis harus mempertimbangkan potensi dampak distorsi dari inflasi. Jika tingkat
inflasi cukup substansial selama satu periode sampel atau lebih, estimasi biaya tetap
dan biaya variabel kemungkinan besar tidak dapat diandalkan. Salah satu cara
mengatasi masalah ini adalah menghitung kembali biaya dari setiap periode sampel
dalam nilai uang sekarang dan kemudian melakukan analisis atas biaya yang telah
disesuaikan terhadap inflasi.

Contoh 1

PT MUMU mengeluarkan biaya pemeliharaan untuk peralatan mesinnya selama lima


bulan pertama tahun 2011. Rentang yang relevan untuk jam mesin adalah antara
1.500 jam sampai dengan 2.600 jam. Observasi yang dilakukan memaparkan data
sebagai berikut:

Hitunglah biaya tetap dan biaya variabel dengan menggunakan metode high and low
points dan least squares
Jawab
Contoh 2

Biaya PT MUMU pada beberapa level aktivitas yang berbeda:

Adapun jumlah produksi aktual yang terjadi pada bulan April 2011 adalah sebanyak
1.250 unit, jumlah jam tenaga kerja langsung 6.750, jumlah pembelian 15 kali,
jumlah set up 5 kali dan jumlah desain 3 kali.

a. Kelompokkan masing-masing biaya tersebut menjadi biaya tetap, variabel dan


semivariabel!
b. Pisahkan biaya semivariabel dengan metode high and low points dan least squares!
c. Hitunglah besar setiap biaya tersebut sesuai dengan kondisi aktual pada bulan April
2011!

Jawab
a. Biaya tetap adalah depreciation expense-machine
Biaya variabel adalah direct material, direct labor dan material handling
Biaya semivariabel adalah inspection, set up dan design changes

Anda mungkin juga menyukai