Anda di halaman 1dari 16

KEBIJAKAN MALAYSIA DALAM MENANGANI ISU MIGRASI

A. Alasan Pemilihan Judul

Beberapa abad, yaitu dari tahun 1500 hingga awal abad ke-19 kebanyakan

migrasi disebabkan oleh perdagangan budak. Sudah 14 juta orang dibawa dan

diperdagangkan bukan atas kehendak mereka, terutama ke Amerika Selatan,

Kepulauan Carribean dan semenanjung Arab, dan sebagian kecil ke Amerika Utara.

Hal ini berbeda dari pergerakan manusia yang sukarela pindah, dimana jumlahnya

lebih kecil, kemungkinan jumlahnya hamper tiga juta orang dalam tempo tersebut

berbanding dengan migrasi yang semakin meningkat pada abad ke-20 dan ke-21.1

Pada akhir abad ke-20, dunia menyaksikan tamatnya perang ideology antara

negara adikuasa Amerika Serikat dan Uni Soviet. Sejak berakhirnya Perang Dingin

terjadi pemisahan negara-negara yang tergabung dalam Uni Soviet dan membuat

masyarakat yang terdapat di dalam negara tersebut bebar bergerak kemana saja tanpa

ada halangan. Faktor yang membuat terjadinya pergerakan masyarakat seperti faktor

peluang pekerjaan, faktor besar kecil pendapatan di suatu negara, faktor alam, dan

sebagainya. Beberapa faktor tersebut mendesak masyarakat untuk melakukan migrasi

ke daerah lain.

Malaysia merupakan salah satu negara dimana menjadi tujuan favorit para

imigran. Walaupun begitu di Malaysia, imigran tersebut tidak hanya saja tergolong

dari masyarakat pelarian, namun juga para pencari suaka dimana negaranya tidak lagi

1 Zarina Othman dan Nor Azizan Idris, Migrasi dan Keselamatan, (Kuala
Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka,2015).
aman untuk ditinggali, dan juga para masyarakat tanpa kewarganegaraan. Walaupun

begitu mereka semua para masyarakat pelarian tidak mempunyai hak untuk bekerja di

Malaysia karena dianggap pendatang tanpa izin. Banyak diantara mereka tetap

menetap namun bekerja secara tidak formal karena setiap instansi di Malaysia

melarang untuk memperkerjakan mereka. Di Malaysia mereka menyebut para

imigran tanpa status sebagai Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI). Di samping para

masyarakat asing tanpa izin tersebut ada juga imigran yang resmi dimana dibutuhkan

dan didatangkan oleh Malaysia untuk bekerja di negaranya.

Menurut Sejarah, Malaysia memang bergantung kepada tenaga kerja asing untuk

melaksanakan pembangunan ekonominya. Sejak zaman penjajahan, tenaga kerja

asing dari Cina dan India dibawa masuk ke negara ini untuk bekerja dalam sector

perlombongan dan perladangan, hingga zaman kemerdekaan, Malaysia masih

mengambil tenaga kerja asing terutama dari Indonesia, Bangladesh, Nepal dan India

untuk mengisi sector yang kekurangan tenaga kerja. Mulanya hanya di sector

perkebunan, dan pekerja rumah tangga, kemudia meluas ke sector pendidikan dan

perminyakan.2
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengambil judul Kebijakan

Malaysia dalam Menangani Isu Migrasi. Alasan lain yang melatarbelakangi penulis

memilih judul tersebut karena kasus ini masih up to date yang sampai saat ini masih

terjadi dan berkelanjutan di Malaysia.

B. Latar Belakang Masalah

2 Ibid hal 7
Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap

dari suatu tempat ke tempat lain melalui batas politik/negara ataupun batas

administrasi/batas bagian dari suatu negara.

Perserikatan Bangsa-Bangsa merumuskan : Migrasi penduduk sebagai suatu

perpindahan tempat tinggal dari suatu unit administrasi ke unit administrasi yang

lain.3

Migrasi manusia sudah terjadi sejak awal sejarah manusia. Para pakar

beranggapan, di era globalisasi ini, banyak kehidupan mengenaskan dari kaum

migran yang masih belum juga mendapat tempat di media. Sejak dulu, manusia terus

bergerak, mempunyai insting untuk meloloskan diri dari kekurangan dan mencari

penghidupan yang layak. Pergerakan tersebut diliputi mulai dari kontak satu sama

lain, ketegangan, kebutuhan akan sumber daya yang kadang sampai diperebutkan dan

bahkan menimbulkan bentrokan. Namun gerakan-gerakan itulah yang telah

menimbulkan kontak antar-budaya, pertukaran dan pertumbuhan pengetahuan, seni,

ilmu pengetahuan dan perkembangan peradaban modern.4

3 Wahyu Eridiana, Migrasi,


http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/19550505198601
1-WAHYU_ERIDIANA/Migrasi-1.pdf, diakses terakhir pada 24 April 2016

4 Ayu Purwaningsih, Isu Migran Kurang Mendapat Tempat di Media,


http://www.dw.com/id/isu-migran-kurang-mendapat-tempat-di-media/a-16898318,
diakses terakhir pada 24 April 2016
Ada beberapa jenis migrasi yang kiranya perlu diketahui yaitu :

1. Migrasi masuk (In Migration)

Adalah masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)

2. Migrasi keluar (Out Migration)

Adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)

3. Migrasi neto (Net Migration)

Adalah selisih antara jumlah migrasi yang keluar dengan masuk. Jika migrasi yang

masuk lebih besar daripada migrasi yang keluar maka disebut migrasi neto positif

sedangkan jika migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk disebut migrasi

neto negatif.

4. Migrasi Bruto

Adalah umlah migrasi masuk dan keluar

5. Migrasi total (Total Migration)

Adalah seluruh kejadian migrasi,mencakup migrasi semasa hidup (Life time

Migration) dan migrasi pulang (return migration)

6. Migrasi Internasional (International migration)

Adalah perpindahan penduduk dari suatu negara kenegara lain

7. Migrasi semasa hidup (Life Time Migration)

Adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran

8. Migrasi parsial (Partial migration)

Adalah jumlah migran kesuatu daerah tujuan dari suatu daerah asal atau dari daerah

asal kedaerah tujuan


9. Arus migrasi (migration stream)

Adalah jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal kedarah

tujuan dalam jangka waktu tertentu .

10. Urbanisasi (urbanization)

Definisi urbanisasi berbeda beda antara suatu negara dengan negara lainnya tetapi

biasanya pengertiannya berhubungan dengan kota atau daerah pemukiman lain yang

padat.

11. Transmigrasi (Transmigration)

Adalah salah satu bagian dari migrasi. Transmigrasi adalah pemindahan dan /

kepindahan penduduk dari suatu tempat untuk menetap di tempat lain.

Pada dasarnya ada dua faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi yaitu

faktor pendorong dan faktor penarik.

a. Faktor pendorong (push factor) :

1. Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya

daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu

yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau

bahan dari pertanian.

2. Menyempitnya lapangan pekerjaan ditempat asal (misalnya tanah

untuk pertanian di perdesaan yang makin menyempit).

3. Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehingga mengganggu hak azasi

penduduk di daerah asal.


4. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan

5. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim

kemarau panjang atau adanya wabah penyakit.

b. Faktor penarik (pull factor) :

1. Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan

taraf hidup.

2. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.

3. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan,

misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik

lainnya.

4. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan

sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar

tersebut.

Malaysia mengalami jumlah kemasukan penduduk yang agak besar di dunia,

terutama pergerakan tenaga kerja asing. Selain itu, pergerakan penduduk yang lebih

signifikan ke Malaysia terdiri dari pengungsi, pencari tenaga kerja dan pencari suaka.

Seperti mereka yang mengungsi dan mencari pekerjaan dari negara Indonesia,

Filiphina dan Myanmar. Bahkan menurut Opini dari Graeme Hugo bahwa aliran

migrasi jangka panjang yang tidak terdata yang kedua terbesar adalah Indonesia dan

Malaysia setelah Meksiko dan Amerika Serikat.5


5 Zarina Othman dan Nor Azizan Idris, op.cit., hal. 1
Sejak tahun 1960an, Malaysia telah mengalami 3 arus masuknya imigran. Corak

masuknya imigran pasca kemerdekaan berbeda dengan corak saat generasi yang

kebanyakan datang dari Cina dan India, untuk membantu ekonomi kolonial Inggris.

Arus pasca kemerdekaan Malaysia dimulai antara tahun 1975 hingga 1985, setelah

adanya pelaksanaan kebijakan Malaysia yang berorientasikan ekspor yang

memberikan peningkatan pada pertumbuhan ekonomi. Tarikan kuat perluasan

ekonomi Malaysia ini dilengkapi oleh dorongan negara tetangga yang meningkatkan

aliran keluar tenaga kerja berlebihan untuk mengurangkan tekanan politik dalam

negara. Arus kedua masuknya imigran banyak terjadi pada masa Mahathir Mohamad

sebagai Perdana Menteri (1981-2003) dan seterusnya, hingga masuknya imigran ini

mulai berkurang pada akhir tahun 1990an semasa krisis keuangan di Asia. Arus ketiga

dan hingga kini masih terjadi sejak Malaysia mencatat pertumbuhan dan pemulihan

ekonomi sejak krisis keuangan pada tahun 1997 hingga 1998. Jika dibandingkan

dengan Filiphina dan Indonesia, Malaysia mempunyai pertumbuhan ekonomi yang

sangat tinggi dan angka pengangguran yang rendah. Oleh sebab itu prestasi ekonomi

Malaysia lebih baik dan semakin meningkat dibanding negara-negara tetangganya

dan ini menjadi salah satu factor ketertarikan imigran.6

Perkembangan dan kemajuan ekonomi sesebuah negara akan membuka lebih

banyak peluang pekerjaan bukan saja kepada penduduk lokal tetapi kepada

masyarakat luar. Malaysia, yang angka penduduknya sekitar 27 juta merupakan

antara negara yang pesat perkembangan ekonominya di Asia Tenggara. Keadaan ini

6 Ibid hal. 2
menjadikannya sebagai tempat tumpuan untuk mencari pekerjaan. Ledakan

globalisasi yang semakin pesat mengakibatkan setiap negara mengamalkan dasar

buka pintu, menerima kemasukan pekerja asing. Castells berpendapat bahawa

kekayaan, teknologi dan kekuatan antarbangsa telah mengakibatkan masyarakat dunia

mengalami perubahan yang pesat. Era globalisasi dan informasi dunia telah

meningkatkan integrasi ekonomi, dan pemerintah menghadapi masalah untuk

mengawal kawasan sempadan mereka sendiri.7

Kemasukan pendatang asing terutama yang tidak sah dilihat dapat mewujudkan

masalah politik apabila manfaat dari migrasi tersebut tidak dibagi dengan entitas

yang ada di negara penerima. Kanapathy mengatakan bahawa pengurusan migrasi

merupakan sesuatu tanggungjawab yang kompleks dan mempunyai cabaran yang

tinggi, ditambah dengan faktor keadaan geopolitik dan budaya yang amat

menyukarkan pihak berkuasa untuk mengawal pengaliran warga asing terutama

pendatang asing tanpa izin.

Dengan perkembangan aktivitas industri dan ekonomi yang pesat di Malaysia,

penerimaan masuk pekerja asing merupakan sesuatu yang sulit dielakkan. Tambahan,

pula kekurangan sumber tenaga kerja lokal bagi sektor tertentu menyebabkan peluang

tersebut terbuka bagi pekerja asing. Yang lebih membimbangkan ialah tarikan

tersebut telah menyebabkan berlakunya peningkatan terhadap jumlah pekerja asing

tanpa izin di Malaysia. Kemasukan pendatang asing yang banyak dan tidak dikawal

7 Rusniah Ahmad, Mohamed Naiem Ajis dan Saadon Awang, Permasalahan Pendatang Asing Tanpa
Izin di Malaysia dari Aspek Sosial dan Perundangan, jurnalkanun.dbp.my/wordpress/wp-
content/uploads/2014/11/2-Permasalahan-PATI.pdf permasalahan PATI.pdf, hal. 174
akan mewujudkan kesan sehingga mengancam kepentingan negara penerima.

Sehubungan dengan itu, pemerintah telah melaksanakan berbagai pendekatan untuk

mengatasi berbagai masalah yang wujud akibat kemasukan pendatang asing.

Pendekatan yang telah diperkenalkan oleh pemerintah berbentuk perumusan dasar

dan peraturan melalui kerjasama agensi yang berkaitan dengan negara pengekspor

serta kerjasama ASEAN.8

Wilayah dengan arus masuk migrasi terbanyak terdapat di Selangor, disusul

Pulau Pinang dan selanjutnya Kuala lumpur dan Johor. Para imigran yang masuk

tidak hanya dari dalam negeri maupun luar negeri.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis menarik sebuah rumusan

masalah yaitu :

Bagaimana Kebijakan Malaysia dalam Menangani Isu Migrasi ?

D. Kerangka Pemikiran
Setiap isu yang ada di suatu negara akan menimbulkan dampak baik dan buruk

bagi negara tersebut, sehingga akan di munculkan suatu kebijakan untuk mengontrol

isu yang sedang atau telah berlangsung di negara tersebut. Di penelitian ini isu yang

diangkat adalah migrasi di Malaysia untuk menjelaskan kebijakan apa yang di ambil

Malaysia penulis menggunakan teori kebijakan luar negeri.

8 Ibid hal. 175


Konsep kebijakan luar negeri (foreign policy) merupakan seperangkat rencana dan

komitmen yang menjadi pedoman bagi perilaku pemerintah dalam berhubungan

dengan aktor-aktor lain di lingkungan eksternal yang bertujuan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara. Selanjutnya, rencana dan komitmen

tersebut diterjemahkan ke dalam langkah atau tindakan yang nyata berupa mobilisasi

sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan suatu efek dalam pencapaian

tujuan.9 Berbeda dengan pendapat Rosneau, Holsti mendefinisikan kebijakan luar

negeri sebagai tindakan atau gagasan yang dirancang oleh pembuat kebijakan untuk

memecahkan masalah atau mempromosikan suatu perubahan dalam lingkungan, yaitu

dalam kebijakan sikap atau tindakan dari negara lain.10


Selanjutnya, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu

negara yang terdiri dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah semua kondisi

yang berasal dari negara yang bersangkutan, seperti: a) kepentingan ekonomi dan

keamanan (economic/security needs). b) geografi dan karakteristik topografi

(geographical and topographical characteristic). c) atribut nasional (national attributes),

faktor ini dapat diartikan sebagai karakteristik umum dari sebuah negara bangsa. d)

struktur pemerintah/philosofi (government structure and philosophy), yaitu struktur yang

digunakan oleh suatu negara. e) opini publik (public opinion), hanya diberlakukan bagi

masyarakat yang memiliki kebebasan penuh untuk menyuarakan aspirasinya kepada

pemerintah. f) Birokrasi (bureaucracy), mengenai proses kebijakan luar negeri suatu

9JamesN.Rosenau,1969,InternationalPoliticsandForeignPolicyaReaderinResearchand
Theory,London:aDivisionofMacmillanPublishingCo.,Inc.,

10 K.J.Holsti,1992,InternationalPoliticsAFrameworkForAnalysisdalamSixthEdition,Printed
intheUnitedStateofAmerica:PrenticeHall.Inc.,
negara. Terakhir adalah g) pertimbangan etik (ethical consideration), mengacu pada

tindakan apa yang dilakukan oleh suatu negara untuk dapat mencapai tujuannya.11
Di sisi lain, faktor eksternal terdiri dari: pertama, struktur sistem internasional

(structure of the system), yang mengacu pada tatanan internasional. Kedua,

karakteristik/struktur ekonomi internasional (characteristics/structure of world economy),

mengacu pada perkembangan sistem perekonomian dunia. Ketiga, kebijakan dan tindakan

aktor lain ( the policies and actions of other state), yaitu respon dari pihak lain atau

negara lain terhadap isu internasional yang sedang terjadi. Keempat, masalah global

dan regional yang berasal dari pihak swasta (global and regional private problems

arising from private activities), mengacu pada masalah-masalah yang dilakukan oleh

pihak swasta. Kelima, hukum internasional dan opini publik (international law and

world opinion).12
Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan luar negeri suatu

negara. Namun demikian, untuk menganalisanya, dapat dilakukan dengan

mempertimbangkan atau menjelaskan satu atau beberapa faktor saja yang

mempengaruhi kebijakan tersebut. Ini merupakan cara yang sederhana untuk

menganalisa kebijakan luar negeri.13 Dengan demikian, melalui faktor internal dan

eksternal dalam konsep kebijakan luar negeri tersebut, maka difokuskan pada faktor

internal yaitu kepentingan ekonomi, politik dan keamanan. Sedangkan faktor eksternal

difokuskan pada struktur dalam karakteristik/struktur internasional.

11 Ibid.,hal271

12Ibid.,hal.287

13MarijkeBreuning,2007,ForeignPolicyAnalysisAComparativeIntroduction,NewYork:
PalgraveMacmillan,
E. Argumen Pokok

Berdasarkan uraian di atas argument pokok mengenai kebijakan yang di ambil oleh

Malaysia antara lain :

1. Memanfaatkan Tenaga Kerja Asing dalam memajukan ekonomi dalam

negeri dengan identitas tenaga kerja asing yang telah terdata dengan baik.
2. Para pengungsi dan pencari suaka, pemerintah Malaysia melalui UNHCR

di Malaysia mendata dan memposisikan sebagai negara kedua dimana

menampung terlebih dahulu para pengungsi dan pencari suaka sebelum

diserahkan ke negara ke 3 sebagai tempat mereka menetap nantinya.

F. Metode Penelitian

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, sedangkan

teknik penelitian yang digunakan bersifat deskriptif, dimana data yang dikumpulkan

kemudian disusun dan dipaparkan.

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini akan digunakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan metode studi pustaka (library research) yaitu 20 suatu metode dengan

menggunakan bahan-bahan pustaka seperti buku, jurnal, surat kabar, serta internet.

2. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini akan digunakan analisis deskriptif kualitatif. Melalui

metode ini, penulis mencoba untuk memaparkan permasalahan melalui data-data

yang dikumpulkan untuk mendapatkan gambaran yang sebenarnya kemudian

menganalisanya dan menarik hubungan-hubungan dari variabel-variabel yang ada,

menginterpretasikan dan kemudian menarik kesimpulan

G. Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih jauh bagaimana kebijakan

yang dilakukan oleh Malaysia dalam menangani isu migrasi.

H. Batasan Penelitian

Dalam rangka mempermudah penulisan penelitian ini penulis memberikan

batasan penelitian sejak tahun1960an hingga 2016. Dipilihnya batasan tersebut

karena Malaysia mulai kemasukan Imigran pada tahun 1960an dan memiliki 3 arus

dan terus terjadi hingga sekarang. Jangkauan di luar tahun tersebut sedikit disinggung

selama masih ada keterkaitan dan relevansinya dengan tema yang sedang di bahas.

I. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan bab-bab selanjutnya, penulis akan membagi pembahasan ke

dalam lima bab, dengan perincian masing-masing bab sebagai berikut :

BAB I merupakan pendahuluan yang terdiri dari alasan pemilihan judul, latar

belakang masalah, rumusan masalah, kerangka dasar pemikiran, asumsi dasar,

metode penelitian, tujuan penelitian, jangkauan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II Sejarah arus migrasi yang terjadi di Malaysia, serta factor penyebab migrasi

di Malaysia dan Jenis migrasi yang dilakukan.

BAB III Menjelaskan bagaimana Malaysia memanfaatkan tenaga kerja asing dalam

memajukan ekonomi dalam negeri dengan identitas tenaga kerja asing yang telah

terdata dengan baik.

BAB IV Bagaimana Malaysia memposisikan diri sebagai negara kedua dimana

menampung para pengungsi dan pencari suaka sebelum diserahkan ke negara ke 3

sebagai tempat mereka menetap nantinya.

BAB V Kesimpulan

Daftar Pustaka
Buku :

James N. Rosenau, 1969, International Politics and Foreign Policy a Reader in


Research and Theory, London: a Division of Macmillan Publishing Co., Inc.
K.J. Holsti, 1992, International Politics A Framework For Analysis dalam Sixth
Edition, Printed in the United State of America: PrenticeHall.Inc.

MarijkeBreuning,2007,ForeignPolicyAnalysisAComparativeIntroduction,New
York:PalgraveMacmillan.
Zarina Othman dan Nor Azizan Idris. (2015). Migrasi dan Keselamatan. Kuala
Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka.
Internet :
Wahyu Eridiana, Migrasi,
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195505051986
011-WAHYU_ERIDIANA/Migrasi-1.pdf, diakses terakhir pada 24 April 2016
Ayu Purwaningsih, Isu Migran Kurang Mendapat Tempat di Media,
http://www.dw.com/id/isu-migran-kurang-mendapat-tempat-di-media/a-
16898318 . diakses terakhir pada 24 April 2016
Rusniah Ahmad, Mohamed Naiem Ajis dan Saadon Awang, Permasalahan
Pendatang Asing Tanpa Izin di Malaysia dari Aspek Sosial dan Perundangan,
jurnalkanun.dbp.my/wordpress/wp-content/uploads/2014/11/2-Permasalahan-
PATI.pdf permasalahan PATI.pdf, hal. 174, diakses terakhir pada 24 April
2016

KEBIJAKAN MALAYSIA DALAM MENANGAI ISU MIGRASI


Proposal Skripsi
Oleh :
Wendy Saputra
151130119

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

Anda mungkin juga menyukai