Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN

“Pertemuan Ketigabelas”

NAMA : Ni Putu Fiona Adys Citradewi


NIM : 119211415
JURUSAN : Akuntansi (Pagi)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
TAHUN 2021
Tantangan – Tantangan Keamanan dan Etika

 Memahami isu sosial dan etika yang terkait dengan sistem


Etika berasal dari Yunani Kuno: “ethikos”, yang berarti “timbul dari kebiasaan” adalah
prinsip benar dan salah yang dapat digunakan oleh individu yang bertindak sebagai
agen moral yang babeas membuat pilihan untuk mengerahkan perilakunya. Etika
adalah suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi individu, keberadaannya bisa
dipertanggung jawabkan terhadap masyarakat. Etika pun memiliki landasan hukum
dalam penggunaan teknologi informasi yang tersirat di UU ITE tahun 2008, BAB II
asas tujuan pasal 3, yang berbunyi:
“Pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan berdasarkan
asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, itikad baik dan kebebasan memilih
teknologi atau netral teknologi”
Isu etika dalan sistem informasi menjadi sesuatu yang baru dan penting dengan
munculnya internet dan E–commerce. Teknologi internet dah perusahaan digital
membuat lebih mudah untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan mendistribusikan
informasi, terlepas dari perhatian baru tentang penggunaan informasi pelanggan dengan
tepat, perlindungan privacy personal, dan perlindungan kepemilikan intelektual.
Sedangkan moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang
diakui oleh manusia secara universal.
Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Technology Information System adalah
teknologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi
pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan
prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi). Dalam bidang
teknologi informasi, tentunya etika menjadi sangat penting khususnya di era informasi
seperti sekarang ini. Para pelaku dunia IT harus mengetahui etika dalam penggunaan
Teknologi Sistem Informasi.
1. Etika untuk pembuat teknologi informasi
Pembuat adalah orang yang menciptakan teknologi informasi, biasanya adalah
lembaga besar dengan para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun tidak
menutup kemungkinan dilakukan secara individu, dalam membuat teknologi
informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak menjiplak atau
mengambil ide/ info dari orang lain secara ilegal, salah satu contohnya adalah kasus
dimana apple mengugat samsung dikarenakan bentuk produk yang dimuliki
samsung memiliki bentuk yang menyerupai produk apple, dan setelah dilakukan
persidangan akhirnya dimenangkan oleh pihak dari apple.
2. Etika untuk pengelola teknologi informasi
Pengelola adalah orang yang mengelola teknologi informasi, misalnya adalah
provider telekomunikasi, etika bagi pengelola adalah merahasiakan data pribadi
yang dimiliki oleh client mereka, selain itu juga tidak melakukan pelanggaran
perundang-undangan ITE
3. Etika untuk pengguna teknologi informasi
Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu
menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka, etika bagi pengguna
adalah tidak melakukan atau menggunakan apliksi bajakan yang dapat merugikan
pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak merusak teknologi
informasi, contohnya adalah bila mengutip tulisan dari blog atau halaman lain yang
dimasukan kedalam blog pribadi,maka diharuskan untuk menulis atau
mencantumkan backlink sebagai bentuk pertangungjawaban atas kutipan yang telah
dilakukan.
 Etika dalam masyarakat informasi
Terdapat 10 etika komputer menurut Computer Ethics Institute, yaitu:
1. Tidak menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain
2. Tidak boleh memata-matai file orang lain
3. Tidak boleh mengintervensi perkerjaan komputer orang lain
4. Tidak boleh menggunakan komputer untuk mencuri
5. Tidak boleh menyebarkan berita bohong (hoax)
6. Tidak boleh membajak atau mengkopi software berbayar
7. Tidak boleh mengakses atau menggunakan komputer orang lain tanpa ijin yang
bersangkutan
8. Tidak boleh melanggar hak cipta atau hak milik untuk karya dan pemikiran orang
lain
9. Tidak boleh lepas tanggung jawab tentang dampak yang ditimbulkan oleh program
10. Menggunakan komputer dengan tetap menghargai orang lain
 Dimensi moral dalam sistem informasi
Pengenalan TI baru memiliki efek beragam, memunculkan isu etika, sosial dan politik
baru yang harus dihadapi oleh individu, masyarakat dan negara. Isu ini memiliki 5
dimensi moral, yaitu terdiri dari:
1. Hak dan kewajiban informasi
Yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi dan juga kewajiban individu
maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur sejauh mana hak dan
kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam memperoleh informasi dan
apa saja kewajiban mereka terhadap informasi.
2. Kepemilikan hak dan kewajiban
Yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu maupun organisasi dapat
dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti sekarang ini. Seperti
perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan juga hak paten dan lain
sebagainya. Dimensi moral yang kedua ini menekankan bahwa dalam zaman yang
serba canggih ini bagaimana hak-hak pribadi ini bisa terlindungi.
3. Akuntabilitas dan pengendalian
Yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi terhadap bahaya-bahaya yang
mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam penggunaan informasi.
4. Kualitas sistem
Yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi hak-hak
pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi masyarakat
tetap terjaga.
5. Kualitas hidup
Yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi.
Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus
dipertahankan.
Daftar Pustaka

Karmawan, Guisti. 2021. “Masalah Etika Dan Sosial Dalam Sistem Informasi_1,
https://sis.binus.ac.id/2021/03/12/masalah-etika-dan-sosial-dalam-sistem-informasi_1/,
diakses pada 7 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai