0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan5 halaman
Dokumen ini membahas tentang tantangan keamanan dan etika dalam sistem informasi dan manajemen. Terdapat tiga poin utama yaitu etika untuk pembuat, pengelola, dan pengguna teknologi informasi. Selain itu, dibahas pula tentang etika dalam masyarakat informasi yang terdiri dari 10 etika komputer, serta 5 dimensi moral dalam sistem informasi yakni hak dan kewajiban informasi, kepemilikan hak dan kewajiban, akuntabilitas dan
Dokumen ini membahas tentang tantangan keamanan dan etika dalam sistem informasi dan manajemen. Terdapat tiga poin utama yaitu etika untuk pembuat, pengelola, dan pengguna teknologi informasi. Selain itu, dibahas pula tentang etika dalam masyarakat informasi yang terdiri dari 10 etika komputer, serta 5 dimensi moral dalam sistem informasi yakni hak dan kewajiban informasi, kepemilikan hak dan kewajiban, akuntabilitas dan
Dokumen ini membahas tentang tantangan keamanan dan etika dalam sistem informasi dan manajemen. Terdapat tiga poin utama yaitu etika untuk pembuat, pengelola, dan pengguna teknologi informasi. Selain itu, dibahas pula tentang etika dalam masyarakat informasi yang terdiri dari 10 etika komputer, serta 5 dimensi moral dalam sistem informasi yakni hak dan kewajiban informasi, kepemilikan hak dan kewajiban, akuntabilitas dan
UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2021 Tantangan – Tantangan Keamanan dan Etika
Memahami isu sosial dan etika yang terkait dengan sistem
Etika berasal dari Yunani Kuno: “ethikos”, yang berarti “timbul dari kebiasaan” adalah prinsip benar dan salah yang dapat digunakan oleh individu yang bertindak sebagai agen moral yang babeas membuat pilihan untuk mengerahkan perilakunya. Etika adalah suatu kepercayaan atau pemikiran yang mengisi individu, keberadaannya bisa dipertanggung jawabkan terhadap masyarakat. Etika pun memiliki landasan hukum dalam penggunaan teknologi informasi yang tersirat di UU ITE tahun 2008, BAB II asas tujuan pasal 3, yang berbunyi: “Pemanfaatan teknologi informasi dan transaksi elektronik dilaksanakan berdasarkan asas kepastian hukum, manfaat, kehati-hatian, itikad baik dan kebebasan memilih teknologi atau netral teknologi” Isu etika dalan sistem informasi menjadi sesuatu yang baru dan penting dengan munculnya internet dan E–commerce. Teknologi internet dah perusahaan digital membuat lebih mudah untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan mendistribusikan informasi, terlepas dari perhatian baru tentang penggunaan informasi pelanggan dengan tepat, perlindungan privacy personal, dan perlindungan kepemilikan intelektual. Sedangkan moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah yang diakui oleh manusia secara universal. Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Technology Information System adalah teknologi yang tidak terbatas pada penggunaan sarana komputer, tetapi meliputi pemrosesan data, aspek keuangan, pelayanan jasa sejak perencanaan, standar dan prosedur, serta organisasi dan pengendalian sistem catatan (informasi). Dalam bidang teknologi informasi, tentunya etika menjadi sangat penting khususnya di era informasi seperti sekarang ini. Para pelaku dunia IT harus mengetahui etika dalam penggunaan Teknologi Sistem Informasi. 1. Etika untuk pembuat teknologi informasi Pembuat adalah orang yang menciptakan teknologi informasi, biasanya adalah lembaga besar dengan para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan dilakukan secara individu, dalam membuat teknologi informasi tentu harus memperhatikan etika IT yaitu tidak menjiplak atau mengambil ide/ info dari orang lain secara ilegal, salah satu contohnya adalah kasus dimana apple mengugat samsung dikarenakan bentuk produk yang dimuliki samsung memiliki bentuk yang menyerupai produk apple, dan setelah dilakukan persidangan akhirnya dimenangkan oleh pihak dari apple. 2. Etika untuk pengelola teknologi informasi Pengelola adalah orang yang mengelola teknologi informasi, misalnya adalah provider telekomunikasi, etika bagi pengelola adalah merahasiakan data pribadi yang dimiliki oleh client mereka, selain itu juga tidak melakukan pelanggaran perundang-undangan ITE 3. Etika untuk pengguna teknologi informasi Pengguna adalah orang yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu menyelesaikan masalah dan mempermudah pekerjaan mereka, etika bagi pengguna adalah tidak melakukan atau menggunakan apliksi bajakan yang dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak merusak teknologi informasi, contohnya adalah bila mengutip tulisan dari blog atau halaman lain yang dimasukan kedalam blog pribadi,maka diharuskan untuk menulis atau mencantumkan backlink sebagai bentuk pertangungjawaban atas kutipan yang telah dilakukan. Etika dalam masyarakat informasi Terdapat 10 etika komputer menurut Computer Ethics Institute, yaitu: 1. Tidak menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain 2. Tidak boleh memata-matai file orang lain 3. Tidak boleh mengintervensi perkerjaan komputer orang lain 4. Tidak boleh menggunakan komputer untuk mencuri 5. Tidak boleh menyebarkan berita bohong (hoax) 6. Tidak boleh membajak atau mengkopi software berbayar 7. Tidak boleh mengakses atau menggunakan komputer orang lain tanpa ijin yang bersangkutan 8. Tidak boleh melanggar hak cipta atau hak milik untuk karya dan pemikiran orang lain 9. Tidak boleh lepas tanggung jawab tentang dampak yang ditimbulkan oleh program 10. Menggunakan komputer dengan tetap menghargai orang lain Dimensi moral dalam sistem informasi Pengenalan TI baru memiliki efek beragam, memunculkan isu etika, sosial dan politik baru yang harus dihadapi oleh individu, masyarakat dan negara. Isu ini memiliki 5 dimensi moral, yaitu terdiri dari: 1. Hak dan kewajiban informasi Yaitu hak informasi untuk individu maupun organisasi dan juga kewajiban individu maupun organisasi dalam informasi. Dalam hal ini diatur sejauh mana hak dan kewajiban seorang individu maupun organisasi dalam memperoleh informasi dan apa saja kewajiban mereka terhadap informasi. 2. Kepemilikan hak dan kewajiban Yaitu bagaimana hak-hak yang dimiliki individu maupun organisasi dapat dilindungi dalam sebuah lingkup kehidupan digital seperti sekarang ini. Seperti perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual dan juga hak paten dan lain sebagainya. Dimensi moral yang kedua ini menekankan bahwa dalam zaman yang serba canggih ini bagaimana hak-hak pribadi ini bisa terlindungi. 3. Akuntabilitas dan pengendalian Yaitu bagaimana mengendalikan sistem informasi terhadap bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan juga akuntabilitas dalam penggunaan informasi. 4. Kualitas sistem Yaitu standar kualitas sistem yang harus dipenuhi untuk melindungi hak-hak pribadi dan masyarakat serta menjaga agar informasi maupun privasi masyarakat tetap terjaga. 5. Kualitas hidup Yaitu nilai-nilai yang harus terus dijaga dan dilindungi oleh arus informasi. Sehingga informasi juga harus mengetahui kualitas apa saja yang harus dipertahankan. Daftar Pustaka
Karmawan, Guisti. 2021. “Masalah Etika Dan Sosial Dalam Sistem Informasi_1, https://sis.binus.ac.id/2021/03/12/masalah-etika-dan-sosial-dalam-sistem-informasi_1/, diakses pada 7 Desember 2021
Ade Nurzen, SI-PI, Isu Etika, Sosial Dan Politis Saling Berhubungan Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemakaian Internet Pada Perusahaan (Dosen Hapzi Ali, Prof. Dr. MM)