Anda di halaman 1dari 16

ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“ TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS DARI


PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KARYAWAN PT.X.”

Disusun Oleh :

Atiya Karimanisa

43218120106

Dosen :

Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.


ABSTRAK

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi khususnya komputer, etika


komputer dirasa sangat penting bagi masyarakat. Etika dalam penggunaan komputer
sedang mendapat perhatian yang lebih besar daripada sebelumnya. Etika berkomputer
amat penting karena masyarakat memiliki persepsi dan ketakutan tertentu dengan
penggunaan komputer. Fitur-fitur penggunaan komputer yang mengkhawatirkan
masyarakat adalah kemampuan untuk memprogram komputer untuk melakukan apa saja,
fakta bahwa komputer dapat mengubah kehidupan sehari-hari dan fakta bahwa apa yang
dilakukan komputer bisa jadi tidak terlihat oleh orang yang menjadi korban. Masyarakat
secara umum memberikan perhatian terutama karena kesadaran bahwa komputer dapat
mengganggu hak privasi individual, properti dan akses. Sedangkan dalam dunia bisnis
salah satu alasan utama perhatian tersebut adalah masalah pembajakan perangkat alat
lunak yang dapat mengurangi pendapatan penjual perangkat lunak cukup signifikan.
Namun subyek etika komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan.

Komputer adalah peralatan sosial yang penuh daya, yang dapat membantu atau
mengganggu masyarakat dengan banyak cara yang semuanya itu tergantung pada cara
penggunaannya. Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang
mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran
seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi.
PENDAHULUAN

Audit internal perusahaan dapat berkontribusi terhadap penggunaan etis sistem


informasi dengan cara melakukan tiga jenis audit-operasional, finansial, dan beriringan-
serta melibatkan diri dalam desain sistem pengendalian internal.

Direktur infomasi (Chief Infomation Officer-CIO) dapat memainkan peran yang


amat penting dalam praktik etika komputer suatu perusahaan. CIO dapat menjalankan
program proaktif untuk menjaga agar sistem informasi memberikan informasi yang
diperlukan para eksekutif dan manajer untuk mendukung upaya-upaya etis perusahaan
tersebut, agar eksekutif dan manajer bukan hanya memahami infomasi yang
menyediakan data finansial namun juga berkontribusi terhadap perancangannya, agar
elemen-elemen lingkungan seperti pemegang saham dan pemilik memahami bahwa
perusahaan tersebut menggunakan komputernya secara etis, dan agar biata IT tidak
terbuang sia-sia.

Dengan memainkan peranan ini, CIO menjaga agar perusahaanya tersebut


memenuhi kewajibannya untuk menyusun keterangan keunagan secara akrat dan tepat
waktu. Seperti yang diharuskan oleh Undang-undang Sarbanes-Okley. Kunci terhadap
jasa-jasa informasi yang menyediakan dukungan ini adalah gabungan pengendalian
terhadap semua sistem yang akan mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
LITERATUR TEORI

Moral, Etika dan Hukum

 Moral

Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral adalah
institusi social dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Walau berbagai masyarakat
tidak megnikuti satu set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yang mendasar.
Misalnya, anak-anak jepang di ajarkan untuk mengucapkan “terima kasih”

 Etika

Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok atau masyarakat. Etika sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Perbedaan ini di dibidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan –
perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu di gunakan atau dijual. Pada tahun
1990, diperkirakan bahwa pembajakan perangkat lunak mengakibatkan penjual perangkat
lunak AS kehilangan pendapatan tahunan lebih dari $40 milyar.

 Hukum

Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh ototritas berdaulat, seperti
pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yang
mengatur penggunaan komputer. Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru –
umurnya hanya sekitar empat puluh tahun – dan teknologinya berubah sangat cepat
selama periode tersebut. Sistem hukum sulit mengikutinya.

Etika dan jasa informasi

 Menurut James H.Moor,profesor dari Dormouth mendefinisikan etika komputer


sebagai analisis mengenai dampak dan dampak sosial teknologi komputer,serta
formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara
etis. Karna itu terdapat manajer yang paling bertangg ung jawab atas aktivitas
tersebut adalah CIO. Namun bukan hanya CIO sendiri yang bertanggung jawab
atas etika komputer melainkan user computing saat ini.

Alasan Pentingnya Etika Komputer

 Kelenturan logika adalah kemampuan memprogram komputer untuk melakukan


apa pun yang kita inginkan. Komputer bekerja tepat seperti yang diinstruksikan
oleh programernya.

 Faktor Transformasi adalah alasan kepedulian pada etika komputer ini


didasarkan pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara kita
melakukan sesuatu.

 Faktor Tak Kasat Mata adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak
hitam. Semau operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi
internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemograman
yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan penyalahgunaan
yang tidak terlihat.

nilai-nilai pemograman yang tidak terlihat adalah perintah-perintah yang


programmer kodekan menjadi program yang mungkin dapat atau tidak menghasilkan
pemrosesan yang diinginkan pemakai.
perhitungan rumit yang tidak terlihat bebrbentuk program-program yang demikian
rumit sehingga tidak dimengerti oleh pemakai. Program-program ini umumnya
model matematika kompleks atau penerapan kecerdasan buatan.
penyalahgunaan yang tidak terlihat meliputi tindakan yang sengaja melanggar
hukum dan etika.

Hak atas komputer

Komputer adalah peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat di pisahkan dari
masyarakat.yakni bahwa masyarakat memiliki hak akses komputer,keahlian
komputer.,sppesialis komputer dan pengambilan keputusan komputer.
a. Hak atas akses komputer

Setiap orang tidak perlu memiliki komputer,seperti juga tidak setiap orang memiliki
mobil. Namun,pemilikan atau akses komputer merupakan kunci mencapai hak-hak
tertentu lainnya. Misalnya akses komputer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang
baik.

b. Hak atas keahlian komputer

Saat komputer mula-mula muncul,ada ketakutan yang luas dari para pekerja bahwa
komputer akan mengakibatkan pemutusan kerja masal. Hal itu tidak terjadi.
Kenyataannya,komputer telah menciptakan pekerjaan lebih banyak dari pada yang di
hilangkan.

c. Hak atas spesialis komputer

Mustahil setiap orang memperoleh setiap pengetahuan dan keahlian komputer yang di
perlukan. Karena itu kita harus memiliki akses ke para spesialis tersebut.

d. Hak atas pengambilan keputusan komputer

Walaupun masyarakat tidak banyak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan


mengenai bagaimana komputer di terapkan,masyarakat memiliki hak tersebut.

Hak atas Informasi

 Hak atas privacy : meningkatnya kemampuan computer untuk digunakan bagi


pengintaian, dan yang lain adalah meningkatnya nilai informasi dalam dalam
pengambilan keputusan. Pemerintah federal mengatasi sebagian masalah ini
dalam Privacy Act of 1974.
 Hak atas Akurasi : komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi yang
tidak dapat dicapai oleh sstem nonkomputer.
 Hak atas kepemilikan : para penjual perangkat lunak dapat menjaga hak milik
intelektual mereka dari pencurian melalui hak cipta, paten, dan perjanjian lisensi.
Hingga tahun 1980-an, perangkat lunak tidak dilindungi oleh UU hak cipta atau
paten.
 Hak atas Akses : banyak informasi tersebut yang telah diubah menjadidatabase
komersial yang menjadikannya kurang dapat diakses masyarakat. Dengan
melihat fakta bahwa komputer dapat mengakses data dari penyimpanan lebih
cepat dan lebih mudah dari teknologi lain.

Kontrak sosial jasa informasi

Yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Jsa informasi
membuat konterk tersebut dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang
di pengaruhi oleh output informasinya. Kontrak ini tidak tertulis etapi tersirat dalam
segala sesuatu yang di lakukan jasa informasi.

Kontrak tersebut menyatakan bahwa:

• Komputer tidak akan digunakan untuk sengaja mengganggu privacy seseorang.

• Setipa ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemerosesan komputer.

• Hal milik intelektual akan di lindungi.

• Komputer akan dapat di akses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar


dari ketidak tahuan informasi.

Kode-kode Etik

A. Kode prilaku profesional ACM.

ACM dibentuk pada 1947 dan sekarang merupakan perkumpulan profesional komputer
AS tertua. Dan memiliki 80.000 anggota di seluruh dunia. Kode prilaku profesional
terdiri dari lima canon;

 Seorang anggota ACM selalu bertindak dengan integritas.


 Seorang anggota ACM harus berusaha meningkatkan kemampuannya serta
kemampuan dan prestiseprofesi.
 Seorang anggota ACM bertanggung jawab atas pekerjaannya.
 Seorang anggota ACM bertindak dengan tanggung jawab dan profesional.
 Seorang anggota ACM harus menggunakan pengetahuannya dan keahlian
khususnya untik kesejahteraan umat manusia.

B. Kode etik DPMA

Didirikan pada tahun 1951 dan memliki sekitar 35.000 anggota di seluruh dunia.misinya
adalah”menjunjung manajemen informasi yang efektif dan bertanggun jawab untuk
kebaikan para angotanya,para bemberi kerja,dan masyarakat bisnis.

C. Kode etik ICCP

Didirikan tahun 1973 dengan maksud memberi sertifikat pada para profisional komputr.
Sertifikat ICCP meliputi Certified Computer Programer (CCP) dan certified in data
processing (CDP). Untuk mendapat sertifikat, pelamar harus lulus ujian dan setuju untuk
terikat pada kode etik ICCP.

D. Kodde etik ITAA

Didirikan tahun 1961 sebagai suatu asosiasi bagi organisai-organisasi yang memasarkan
perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.keanggotaanya meliputi
ratusan perusahaan seperti Microsoft dan Lotus DevelopmentComporation.dan terdiri
atas prinsip-prinsip dasar yang mengatur penilaian,komunikasi dan kualitas jasa dengan
klien.

E. Model SRI

Idealnya,semua perlumpulan profesional bergabung membuat suatu kode etik. Kode etik
tersebut harus membahas tanggung jawab setiap orang dalam profesi dalam hal etika
penggunaan komputer. Model sri ini unik karena tidak terbatas pada profesional
komputer yang beroprasi dalam lingkungan bisnis, tetapi luas jangkkauannya.
ETIKA DAN SPESIALIS INFORMASI

Banyak peneliti yg telah mempelajari keyakinan etis para spesialis informasi. Penelitian
ini biasanya menggunakan scenario pertentangan etika.

Penelitian SRI

Dua penelitian selama tahun 1970-an dan 1980-anmemberikan sebagian besar data yg
mengganmbarkan keyakinan etis dari para spesialis informasi yg bekerja. Penelitian ini
bias menggunakan scenario pertentangan etika.

ETIKA DAN CIO

Perilaku CIO dipengaruhi oleh sejumlah factor. Faktor-faktor tersebut ada dlm hirarki.
Dibawah ini terdapat tekanan social yg dapat berasal dari orang atau kelompok di luar
perusahaan.

Persepsi Etika CIO

Scott J. Vitell dan Donald L.Davis mengumpulkan data dari 61 profesional SIM. Data
penelitian ini menggambarkan bagaimana etika mempengaruhi kinerja manager, sesuai
presepsi manager dan bawahannya.

1. Memanfaatkan Kesempatan Untuk Bertindak Tidak Etis

2. Etika Membuahkan Sukses

3. Perusahaan dan Manager Memiliki Tanggung Jawab Sosial

Rencana Tindakan untuk Mencapai Operasi

Sepuluh langkah dalam megnelompokkan perilaku dan menekankan standar etika dalam
perusahaan :
o formulasikan suatu kode perilaku
o tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti
penggunaan jasa computer untuk pribadi dan hak milik atas program dan
data komputer
o jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggaran – seperti teguran,
penghentian dan tuntutan
o kenali perilaku etis
o fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan
dan bacaan yang disyaratkan
o promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasi pada
karyawan
o simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap
spesialis informasi untuk semua tindakannya, dan kurangi godaan untuk
melanggar dengan program-program seperti audit etika
o dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan
pelanggar etika dengan cara yang sama
o dorong partisipasi dalam perkumpulan professional

CAKUPAN PERSPEKTIF VERSUS CAKUPAN DESKRIPTIF

Cakupan perspektif untuk MIS menentukan bagaimana MIS sebaiknya dikembangkan


dan digunakan di dalam suatu perusahaan. Jelas ini merupakan pendekatan yang lebih
baik untuk menampilkan materi kepada mahasiswa yang memasuki dunia bisnis
dibandingkan dengan memberikan cakupan deskriptif yang menjelaskan bagaimana hal-
hal yang sedang dilaksanakan.

KEBUTUHAN AKAN BUDAYA ETIKA

Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan
kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Penney pada
JCPenney Colonel John Patterson di National Cash Register, atau Thomas J. Watson, Sr.
di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini CEO
perusahaab seperti FedEX, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang
penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan
tersebut seperti CEO-nya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan
dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen
tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya.
Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan
budaya etika (ethics culture).

Bagaimana Budaya Etika Diterapkan

Tugas dari manajeman tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya
merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap
karyawan. Para eksekutif dapat mencari implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam
bentuk kredo perusahaan, program etika, dank ode perusahaan yang telah disesuaikan.

 Kredo Perusahaan (Corporate credo) adalah pernyataan singkat mengenai nilai-


nilai yang ingin dijunjung perusahaan. Tujuan kredo tersebut adalah untuk
memberitahu individu dan organisasi, baik didalam maupun diluar perusahaan,
akan nilai-nilai etis yang dianut perusahaan tersebut.

 Program Etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas
yang di desain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk
menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi
orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian
cukup besar ditujukan untuk masalah etika.

Kode Perusahaan Yang Disesuaikan.


Banyak perusahaan merancang sendiri kode etik perusahaan mereka. Terkadang kode-
kode etik ini merupakan adaptasi dari kode untuk industry atau profesi tertentu. Di bab
yang akan datang akan dipelajari kode etik untuk profesi system informasi. Meletakkan
Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya.

Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode
etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan
oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan
elemen-elemen lingkungan perusahaan.

Adapun Sepuluh Perintah untuk Etika Komputer Dari Institut Etika Komputer yaitu :

1. Jangan menggunakan komputer untuk membahayakan orang lain


2. Jangan mencampuri pekerjaan komputer orang lain
3. Jangan mengintip file orang lain
4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
5. Jangan menggunakan komputer untuk bersaksi dusta
6. Jangan menggunakan atau menyalin perangkat lunak yang belum kamu bayar
7. Jangan menggunakan sumber daya komputer orang lain tanpa otorisas
8. Jangan mengambil hasil intelektual orang lain untuk diri kamu sendiri
9. Pikirkanlah mengenai akibat sosial dari program yang kamu tulis
10. Gunakanlah komputer dengan cara yang menunjukkan tenggang rasa dan rasa
penghargaan
Undang Undang ITE

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet & Transaksi Elektronik


(ITE) Undang-undang ini, yang telah disahkan dan diundangkan pada tanggal 21 April
2008, walaupun sampai dengan hari ini belum ada sebuah PP yang mengatur mengenai
teknis pelaksanaannya, namun diharapkan dapat menjadi sebuah undang-undang cyber
atau cyberlaw guna menjerat pelaku-pelaku cybercrime yang tidak bertanggungjawab dan
menjadi sebuah payung hukum bagi masyarakat pengguna teknologi informasi guna
mencapai sebuah kepastian hukum.

a. Pasal 27 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan. Ancaman pidana pasal 45(1) KUHP. Pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Diatur
pula dalam KUHP pasal 282 mengenai kejahatan terhadap kesusilaan.

b. Pasal 28 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen
dalam transaksi elektronik.

c. Pasal 29 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman
kekerasaan atau menakut-nakuti yang dutujukkan secara pribadi (Cyber Stalking).
Ancaman pidana pasal 45 (3) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud
dalam pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah)

d. Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
atau melawan hukum mengakses computer dan/atau system elektronik dengan cara
apapun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol system pengaman
(cracking, hacking, illegal access). Ancaman pidana pasal 46 ayat 3 setiap orang yang
memebuhi unsure sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat 3 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 8 (delapan) dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah).

e. Pasal 33 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya system
elektronik dan/atau mengakibatkan system elektronik menjadi tidak bekerja sebagaiman
mestinya.

f. Pasal 34 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan atau memiliki.

Dan masih banyak lagi Undang-undang yang mengatur tentang ITE

Contoh kasus Hacking


 The 414s
Pada tahun 1983, pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The
414s(414 merupakan kode area lokal mereka) yang berbasis di Milwaukee AS.
Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut melakukan pembobolan 60 buah
komputer-komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer
milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Salah seorang dari antara pelaku tersebut
mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan
hukuman masa percobaan.

 Digigumi (Grup Digital)


Adalah sebuah kelompok yang mengkhususkan diri bergerak dalam bidang game dan
komputer dengan menggunakan teknik teknik hexadecimal untuk mengubah teks yang
terdapat di dalam game. Contohnya : game Chrono Trigger berbahasa Inggris dapat
diubah menjadi bahasa Indonesia. Oleh karena itu, status Digigumi adalah hacker, namun
bukan sebagai perusak.
DAFTAR PUSTAKA

 Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology


Utilization, Management Support, Internal Control, and User Competence on
Accounting Information System Quality. Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
 Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of
Education, Accounting Knowledge, and Utilization Of Information Technology
Toward Quality The Quality of MSME ’ s Financial Reports. The 1st Annual
Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS) 2019, 1(3).
https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573
 Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The
Determinants of Micro, Small and Medium Entrepreneur (MSME) Become
Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity, and Location of Islamic
Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences
(ACEBISS) 2019, 1, (2). https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775
 Nugroho, L., Mastur, A.A., Fardinal, F., Putra, Y.M., (2019). Hajj, Civilization
and Islamic Banking Contribution Discourses. Location of Islamic Banks ). The
1st Annual Conference Economics, Business, and Social Sciences (ACEBISS)
2019, 1(11), http://dx.doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290773
 Putra, Y. M., (2018). Implikasi Etis dari Teknologi Informasi. Modul Kuliah
Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
 Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using
Accounting Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129
 Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing
(Empirical Testing of Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and
Bekasi). EPRA International Journal of Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7),
154-161.
 https://www.google.com/amp/s/hendray.wordpress.com/2017/04/14/contoh-kasus-
pelanggaran-etika-dalam-dunia-maya-dan-teknologi-informasi/amp/
 https://www.google.com/search?
q=kasus+tentang+etika+komputer&source=lmns&bih=566&biw=360&client=ms-
android-
oppo&prmd=inv&safe=strict&hl=id&ved=2ahUKEwjZ5fH4irvpAhW6MHIKHSc
jBk0Q_AUoAHoECAAQAw
 http://dahlanrais.blogspot.com/2015/05/implikasi-etis-dari-teknologi-
informasi.html?m=1
 https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-
oppo&sxsrf=ALeKk007yNBkr9cbtQtJP-bpxMbUqnc3-
Q:1589724542631&q=undang+undang+tentang+etika+komputer&spell=1&sa=X
&ved=2ahUKEwjKup21ibvpAhXP4zgGHYGSBkUQBSgAegQICxAC&biw=360
&bih=566&dpr=2
 http://eptikcyberproject.blogspot.com/2015/05/undang-undang-ite.html?m=1
 https://www.google.com/search?safe=strict&client=ms-android-
oppo&sxsrf=ALeKk00QJum8pRqmtIv0R9wf7fWv659Geg
%3A1589724464092&ei=MEXBXqKOBa-d4-
EPjNSimAo&q=etika+komputer+di+indonesia&oq=etik+komputer+di+&gs_lcp=
ChNtb2JpbGUtZ3dzLXdpei1zZXJwEAEYADIECAAQDTIECAAQDTIHCCEQ
ChCgATIHCCEQChCgATIICCEQFhAdEB46BwgjEOoCECc6BAgjECc6BAgA
EEM6BQgAEIMBOgIIADoCCC46BAgAEAo6BAgAEBM6BggAEAoQEzoICA
AQFhAKEB46BggAEBYQHjoGCAAQDRAKOgYIABANEB5QniNYsE5gxVR
oBXAAeAGAAe0CiAHCHZIBCDAuMTMuNS4ymAEAoAEBsAEP&sclient=m
obile-gws-wiz-serp

Anda mungkin juga menyukai