Disusun Oleh :
Atiya Karimanisa
43218120106
Dosen :
Komputer adalah peralatan sosial yang penuh daya, yang dapat membantu atau
mengganggu masyarakat dengan banyak cara yang semuanya itu tergantung pada cara
penggunaannya. Perilaku kita diarahkan oleh moral, etika, dan hukum. Undang-undang
mengenai komputer telah diterapkan di banyak negara untuk mengatasi kekhawatiran
seperti hak mendapatkan akses data, hak akan privasi.
PENDAHULUAN
Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral adalah
institusi social dengan suatu sejarah dan daftar peraturan. Walau berbagai masyarakat
tidak megnikuti satu set moral yang sama, terdapat keseragaman kuat yang mendasar.
Misalnya, anak-anak jepang di ajarkan untuk mengucapkan terima kasih
Etika
Etika adalah satu set kepercayaan, standar, atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok atau masyarakat. Etika sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat
lain. Perbedaan ini di dibidang komputer dalam bentuk perangkat lunak bajakan
perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu di gunakan atau dijual. Pada tahun
1990, diperkirakan bahwa pembajakan perangkat lunak mengakibatkan penjual perangkat
lunak AS kehilangan pendapatan tahunan lebih dari $40 milyar.
Hukum
Hukum adalah peraturan perilaku formal yang dipaksakan oleh ototritas berdaulat, seperti
pemerintah, pada rakyat atau warga negaranya. Hingga kini sangat sedikit hukum yang
mengatur penggunaan komputer. Hal ini karena komputer merupakan penemuan baru
umurnya hanya sekitar empat puluh tahun dan teknologinya berubah sangat cepat
selama periode tersebut. Sistem hukum sulit mengikutinya.
Faktor Tak Kasat Mata adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak
hitam. Semau operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan. Operasi
internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai pemograman
yang tidak terlihat, perhitungan rumit yang tidak terlihat dan penyalahgunaan
yang tidak terlihat.
Komputer adalah peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat di pisahkan dari
masyarakat.yakni bahwa masyarakat memiliki hak akses komputer,keahlian
komputer.,sppesialis komputer dan pengambilan keputusan komputer.
a. Hak atas akses komputer
Setiap orang tidak perlu memiliki komputer,seperti juga tidak setiap orang memiliki
mobil. Namun,pemilikan atau akses komputer merupakan kunci mencapai hak-hak
tertentu lainnya. Misalnya akses komputer berarti kunci mendapatkan pendidikan yang
baik.
Saat komputer mula-mula muncul,ada ketakutan yang luas dari para pekerja bahwa
komputer akan mengakibatkan pemutusan kerja masal. Hal itu tidak terjadi.
Kenyataannya,komputer telah menciptakan pekerjaan lebih banyak dari pada yang di
hilangkan.
Mustahil setiap orang memperoleh setiap pengetahuan dan keahlian komputer yang di
perlukan. Karena itu kita harus memiliki akses ke para spesialis tersebut.
Yang memastikan bahwa komputer akan digunakan untuk kebaikan sosial. Jsa informasi
membuat konterk tersebut dengan individu dan kelompok yang menggunakan atau yang
di pengaruhi oleh output informasinya. Kontrak ini tidak tertulis etapi tersirat dalam
segala sesuatu yang di lakukan jasa informasi.
Kode-kode Etik
ACM dibentuk pada 1947 dan sekarang merupakan perkumpulan profesional komputer
AS tertua. Dan memiliki 80.000 anggota di seluruh dunia. Kode prilaku profesional
terdiri dari lima canon;
Didirikan pada tahun 1951 dan memliki sekitar 35.000 anggota di seluruh dunia.misinya
adalahmenjunjung manajemen informasi yang efektif dan bertanggun jawab untuk
kebaikan para angotanya,para bemberi kerja,dan masyarakat bisnis.
Didirikan tahun 1973 dengan maksud memberi sertifikat pada para profisional komputr.
Sertifikat ICCP meliputi Certified Computer Programer (CCP) dan certified in data
processing (CDP). Untuk mendapat sertifikat, pelamar harus lulus ujian dan setuju untuk
terikat pada kode etik ICCP.
Didirikan tahun 1961 sebagai suatu asosiasi bagi organisai-organisasi yang memasarkan
perangkat lunak dan jasa yang berkaitan dengan komputer.keanggotaanya meliputi
ratusan perusahaan seperti Microsoft dan Lotus DevelopmentComporation.dan terdiri
atas prinsip-prinsip dasar yang mengatur penilaian,komunikasi dan kualitas jasa dengan
klien.
E. Model SRI
Idealnya,semua perlumpulan profesional bergabung membuat suatu kode etik. Kode etik
tersebut harus membahas tanggung jawab setiap orang dalam profesi dalam hal etika
penggunaan komputer. Model sri ini unik karena tidak terbatas pada profesional
komputer yang beroprasi dalam lingkungan bisnis, tetapi luas jangkkauannya.
ETIKA DAN SPESIALIS INFORMASI
Banyak peneliti yg telah mempelajari keyakinan etis para spesialis informasi. Penelitian
ini biasanya menggunakan scenario pertentangan etika.
Penelitian SRI
Dua penelitian selama tahun 1970-an dan 1980-anmemberikan sebagian besar data yg
mengganmbarkan keyakinan etis dari para spesialis informasi yg bekerja. Penelitian ini
bias menggunakan scenario pertentangan etika.
Perilaku CIO dipengaruhi oleh sejumlah factor. Faktor-faktor tersebut ada dlm hirarki.
Dibawah ini terdapat tekanan social yg dapat berasal dari orang atau kelompok di luar
perusahaan.
Scott J. Vitell dan Donald L.Davis mengumpulkan data dari 61 profesional SIM. Data
penelitian ini menggambarkan bagaimana etika mempengaruhi kinerja manager, sesuai
presepsi manager dan bawahannya.
Sepuluh langkah dalam megnelompokkan perilaku dan menekankan standar etika dalam
perusahaan :
o formulasikan suatu kode perilaku
o tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti
penggunaan jasa computer untuk pribadi dan hak milik atas program dan
data komputer
o jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggaran seperti teguran,
penghentian dan tuntutan
o kenali perilaku etis
o fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan
dan bacaan yang disyaratkan
o promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasi pada
karyawan
o simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap
spesialis informasi untuk semua tindakannya, dan kurangi godaan untuk
melanggar dengan program-program seperti audit etika
o dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan
pelanggar etika dengan cara yang sama
o dorong partisipasi dalam perkumpulan professional
Opini yang dipegang secara luas di dunia bisnis adalah bahwa bisnis merefleksikan
kepribadian dari pemimpinnya. Sebagai contoh, pengaruh James Cash Penney pada
JCPenney Colonel John Patterson di National Cash Register, atau Thomas J. Watson, Sr.
di IBM menentukan kepribadian dari perusahaan-perusahaan tersebut. Di masa kini CEO
perusahaab seperti FedEX, Southwest Airlines, dan Microsoft memiliki pengaruh yang
penting pada organisasinya sehingga masyarakat cenderung memandang perusahaan
tersebut seperti CEO-nya. Keterkaitan antara CEO dengan perusahaannya merupakan
dasar untuk budaya etika. Jika perusahaan dituntut untuk berlaku etis, maka manajemen
tingkat tinggi harus bersikap etis dalam segala sesuatu yang dilakukan dan dikatakannya.
Manajemen tingkat atas harus memimpin melalui contoh. Perilaku ini disebut dengan
budaya etika (ethics culture).
Tugas dari manajeman tingkat atas adalah untuk meyakinkan bahwa konsep etikanya
merasuk ke seluruh organisasi, dan turun ke jajaran bawah sehingga menyentuh setiap
karyawan. Para eksekutif dapat mencari implementasi ini melalui tiga tingkat, dalam
bentuk kredo perusahaan, program etika, dank ode perusahaan yang telah disesuaikan.
Program Etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas
yang di desain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk
menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi
orientasi yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian
cukup besar ditujukan untuk masalah etika.
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika perusahaan. Kode
etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan dilaksanakan
oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu dengan lain dan dengan
elemen-elemen lingkungan perusahaan.
Adapun Sepuluh Perintah untuk Etika Komputer Dari Institut Etika Komputer yaitu :
a. Pasal 27 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan. Ancaman pidana pasal 45(1) KUHP. Pidana penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Diatur
pula dalam KUHP pasal 282 mengenai kejahatan terhadap kesusilaan.
b. Pasal 28 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen
dalam transaksi elektronik.
c. Pasal 29 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
mengirimkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi ancaman
kekerasaan atau menakut-nakuti yang dutujukkan secara pribadi (Cyber Stalking).
Ancaman pidana pasal 45 (3) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud
dalam pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp 2.000.000.000,- (dua miliar rupiah)
d. Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
atau melawan hukum mengakses computer dan/atau system elektronik dengan cara
apapun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol system pengaman
(cracking, hacking, illegal access). Ancaman pidana pasal 46 ayat 3 setiap orang yang
memebuhi unsure sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat 3 dipidana dengan pidana
penjara paling lama 8 (delapan) dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah).
e. Pasal 33 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya system
elektronik dan/atau mengakibatkan system elektronik menjadi tidak bekerja sebagaiman
mestinya.
f. Pasal 34 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau
melawan hukum memproduksi, menjual, mengadakan untuk digunakan, mengimpor,
mendistribusikan, menyediakan atau memiliki.