Anda di halaman 1dari 7

RESUME BAB 3

NAMA : Yuyu .F

NIM : 202167083

Kelas : A Akuntansi

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI

Moral, Etika dan Hukum


Dalam kehidupan kita sehari-hari kita dihadapkan oleh banyak pengaruh, baik pengaruh
yang positif maupun pengaruh negatif. Sebagai warga masyarakat yang berkesadaran
sosial tinggi, kita ingin melakukan apa yang benar secara moral, etika, dan menurut
hukum. Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar
daripada sebelumnya. Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena
kesadaran bahwa komputer dapat menganggu hak privasi individual.
 Moral
Moral adalah tradisi kepercayaan mengenai perilaku benar dan salah. Moral
adalah institusi sosial dengan suatu sejarah dan seperangkat aturan. Moral
dipelajari orang seja kecil dimana seorang anak suda diperkenalkan perilaku moral
untuk membedakan mana yang baik dan yang buruk, mana yang boleh dilakukan
dan tidak, atau mana yang merupakan tindakan terpuji dan tercela (Arief, 2009:
226).
 Etika
Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti “karakter”. Etika (ethics)
adalah sekumpulan kepercayaan, standar, atau teladan yang mengarahkan, yang
merasuk ke dalam seseorang atau masyarakat. Menurut Arief (2008: 228)
pengertian etika adalah “Etika merupakan prinsip-prinsip mengenai suatu yang
benar dan salah yang dilakukan setiap orang dalam menentukan pilihan sebagai
pedoman perilaku mereka. Tidak seperti moral, etika bisa jadi amat bervariasi dari
satu komunitas dengan yang lain. Keberagaman di bidang komputer ini terlihat

1
dalam bentuk peranti lunak bajakan (pirated software) peranti lunak yang
diduplikasi secara ilegal dan kemudian digunakan atau dijual.
 Hukum
Hukum (law) adalah peraturan perilaku formal yang ditetapkan oleh otoritas yang
berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga negaranya. Hingga
kini sangat sedikit hukum yang mengatur penggunaan komputer. Pada tahun 1966,
kasus kejahatan komputer pertama menjadi berita ketika seorang programmer
untuk sebuah bank mengubah suatu program komputer sehingga sehingga
program tersebut tidak akan menandai rekeningnya. Ia dapat terus menulis cek
meskipun tidak ada uang di dalam rekeningnya. Tiipuan ini bekerja sehingga
komputer tersebut rusak, dan pemrosesan manual mengungkapkan rekening
dengan saldo yang sudah negative dan tidak ditandai tersebut.

Alasan Pentingnya Etika Komputer


Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada
komputer, yaitu :

 Kelenturan logika adalah kemampuan memprogram komputer untuk melakukan


apa pun yang kita inginkan.
 Faktor Transformasi adalah alasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan
pada fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan
sesuatu.
 Faktor Tak Kasat Mata adalah karena komputer dipandang sebagai suatu kotak
hitam. Semau operasi internal komputer tersembunyi dari penglihatan.

Etika dan Jasa Informasi


Menurut James H.Moor,profesor dari Dormouth mendefinisikan etika komputer sebagai
analisis mengenai dampak dan dampak sosial teknologi komputer,serta formulasi dan
justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis.

Hak Sosial dan Komputer


1. Hak Atas Komputer
Komputer adalah peralatan yang begitu penuh daya sehingga tidak dapat di
pisahkan dari masyarakat yakni bahwa masyarakat memiliki hak akses komputer,
keahlian komputer, spesialis komputer, dan pengambilan keputusan komputer.
a. Hak atas akses komputer
Setiap orang tidak perlu memiliki komputer, seperti juga tidak setiap orang
memiliki mobil. Misalnya akses komputer berarti kunci mendapatkan
pendidikan yang baik.
b. Hak atas keahlian komputer
Saat komputer mula-mula muncul, ada ketakutan yang luas dari para
pekerja bahwa komputer akan mengakibatkan pemutusan kerja masal.
c. Hak atas spesialis komputer
Mustahil setiap orang memperoleh setiap pengetahuan dan keahlian
komputer yang di perlukan.
d. Hak atas pengambilan keputusan komputer
Walaupun masyarakat tidak banyak berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan mengenai bagaimana komputer di terapkan, masyarakat
memiliki hak tersebut.
2. Hak atas Informasi
a. Hak atas privacy: meningkatnya kemampuan computer untuk digunakan
bagi pengintaian, dan yang lain adalah meningkatnya nilai informasi dalam
dalam pengambilan keputusan.
b. Hak atas Akurasi: komputer dipercaya mampu mencapai tingkat akurasi
yang tidak dapat dicapai oleh sstem nonkomputer.
c. Hak atas kepemilika: para penjual perangkat lunak dapat menjaga hak milik
intelektual mereka dari pencurian melalui hak cipta, paten, dan perjanjian
lisensi.
d. Hak atas Akses: banyak informasi tersebut yang telah diubah
menjadidatabase komersial yang menjadikannya kurang dapat diakses
masyarakat.

Kontrak sosial jasa informasi

3
Kontrak ini tidak tertulis tetapi tersirat dalam segala sesuatu yang di lakukan jasa
informasi. Kontrak tersebut menyatakan bahwa:

 Komputer tidak akan digunakan untuk sengaja mengganggu privacy seseorang.


 Setipa ukuran akan dibuat untuk memastikan akurasi pemerosesan komputer.
 Hal milik intelektual akan di lindungi.
 Komputer akan dapat di akses masyarakat sehingga anggota masyarakat terhindar
dari ketidak tahuan informasi.

Menerapkan Etika dalam Teknologi Informasi


Bantuan dalam bentuk kode etik dan program edukasi etika yang dapat memberikan
fondasi untuk budaya tersebut. Program edukasi dapat membantu menyusun kredo
perusahaan dan meletakkan program etika pada tempatnya. Kode etik dapat digunakan
seperti apa adanya atau disesuaikan dengan perusahaan lain.
Kode Etik
Kode Etik dan Perilakku Professional ACM,bentuk kode etik ACM yang ada saat ini
diadopsi pada tahun 1992 dan berisikan keharusan yang merupakan pernyataan tanggung
jawab pribadi. Kode ini dibagi lagi menjadi empat bagian, antara lain:
 Keharusan moral umum, keharusan ini  berkenaan dengan perilaku moral dan isu-
isu yang pada saat ini mendapatkan perhatian hukum
 Tanggung jawab professional yang lebih spesifik. Hal ini berkenaan dengan
dimensi-dimensi kinerja professional. Isu
 Keharusan kepemimpinan organisasi. Sebagai pemimpin, anggota ACM memiliki
tanggung jawab untuk mendukung penggunaan sah sumber daya computer
mestimulasi orang lain di organisasi untuk memnuhi tanggung jawab sosial,
memungkinkan pihak lain di dalam oraganisasi mendapatkan manfaat  dari
computer, serta melindungi kepentingan para pengguna
 Kepatuhan terhadap kode. Di sini, anggota ACM harus mengindikasikan dukungan
untuk kode etik
Kode Etik dan Praktif Profesional Rekayasa Peranti Lunak
Kode ini mencatat pengaruh penting yang dapat diterapkan para ahli peranti lunak pada
sistem informasi dan terdiri atas ekspektasi di delapan hal penting:
1.      Masyarakat
2.      Klien dan atasan
3.      Produk
4.      Penilaian
5.      Manajemen
6.      Profesi
7.      Kolega
8.      Diri sendiri

Etika dan CIO


Dibawah ini terdapat tekanan social yg dapat berasal dari orang atau kelompok di luar
perusahaan.

1) Persepsi Etika CIO


Data penelitian ini menggambarkan bagaimana etika mempengaruhi kinerja
manager, sesuai presepsi manager dan bawahannya.
1. Memanfaatkan Kesempatan Untuk Bertindak Tidak Etis
2. Etika Membuahkan Sukses
3. Perusahaan dan Manager Memiliki Tanggung Jawab Sosial
2) Rencana Tindakan untuk Mencapai Operasi
Sepuluh langkah dalam megnelompokkan perilaku dan menekankan standar etika
dalam perusahaan :
1) formulasikan suatu kode perilaku
2) tetapkan aturan prosedur yang berkaitan dengan masalah-masalah seperti
penggunaan jasa computer untuk pribadi dan hak milik atas program dan
data komputer
3) jelaskan sanksi yang akan diambil terhadap pelanggaran – seperti teguran,
penghentian dan tuntutan
4) kenali perilaku etis
5) fokuskan perhatian pada etika melalui program-program seperti pelatihan
dan bacaan yang disyaratkan
6) promosikan UU kejahatan komputer dengan memberikan informasi pada
karyawan

5
7) simpan suatu catatan formal yang menetapkan pertanggungjawaban tiap
spesialis informasi untuk semua tindakannya, dan kurangi godaan untuk
melanggar dengan program-program seperti audit etika
8) dorong penggunaan program-program rehabilitasi yang memperlakukan
pelanggar etika dengan cara yang sama
9) dorong partisipasi dalam perkumpulan professional
10) berikan contoh

3) Prinsip dan Pendekatan Hukum


Dengan adanya kejahatan-kejahatan dan kendala-kendala hukum bidang teknologi
informasi seperti yang dibahas pada sub bab sebelumnya saat ini telah lahir suatu
rezim hukum baru yang dikenal dengan Hukum Siber. Istilah hukum siber diartikan
sebagai padanan kata dari Cyber Law, yang saat ini secara internasional digunakan
untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi. Dalam
ruang siber pelaku pelanggaran seringkali menjadi sulit dijerat karena hukum dan
pengadilan Indonesia belum memiliki yurisdiksi terhadap pelaku dan perbuatan
hukum yang terjadi, mengingat pelanggaran hukum bersifat transnasional tetapi
akibatnya justru memiliki implikasi hukum di Indonesia.
Berdasarkan karakteristik khusus yang terdapat dalam ruang siber maka dapat
dikemukakan beberapa teori sebagai berikut :
 Pertama The Theory of the Uploader and the Downloadr Berdasarkan teori
ini, suatu negara dapat melarang dalam wilayahnya, kegiatan uploading
dan downloading yang diperkirakan dapat bertentangan dengan
kepentingannya.
 Kedua adalah teori The Law of the Server. Pendekatan ini memperlakukan
server di mana webpages secara fisik berlokasi, yaitu di mana mereka
dicatat sebagai data elektronik.
 Ketiga The Theory of International Spaces. Ruang siber dianggap sebagai
the fourth space.
4) Perspektif Cyber law dalam Hukum Indonesia
Urgensi cyber law bagi Indonesia terletak pada keharusan Indonesia untuk
mengarahkan transaksi-transaksi lewat Internet saat ini agar sesuai dengan standar
etik dan hukum yang disepakati dan keharusan untuk meletakkan dasar legal dan
kultural bagi masyarakat Indonesia untuk masuk dan menjadi pelaku dalam
masyarakat informasi

Anda mungkin juga menyukai