Pengertian Etika
Etika berasal dari dari Bahasa Yunani ethos, yang berarti karakter. Etika adalah
satu set kepercayaan, standar, atua pemikiran yang mengisi sutau individu, kelompok,
atau masyarakat. Semua individu bertanggung jawab kepada masyarakat atau perilaku
mereka. Masyarakat dapat berupa suatu kota, negara atau profesi.
Etika dapat sangat berbeda dari satu masyarakat ke masyarakat lain. Kita
melihat perbedaan ini di bidang computer dalam bentuk perangkat lunak bajakan-----
perangkat lunak yang digandakan secara illegal lalu digunakan atau dijual. Pada tahun
1994 diperkirakan 35% perangkat lunak yang digunakan di Amerika Serikat telah
dibajak, dan angka ini telah melonjak menjadi 92% di Jepang dan 99% di Thailand.
Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa para pemakai computer di Jepang
danThailand kurang etis dibandingkan pemakai Amerika Serikat. Namun tidak pasti
demikian. Beberapa kebudayaan, terutama di negara-negara Timur, menganjurkan
sikap berbagi. Suatu pepatah Cina mengatakan, “Orang yang berbagi patut dihargai,
orang yang tidak berbagi patut dicerca.”
B. Jenis-Jenis Etika
1. Etika Deskriptif
Menelaah secara kritis dan rasional
Berbicara tentang fakta apa adanya
Dasar mengambil keputusan
2. Etika Normatif
Perilaku ideal manusia
Norma yang berfungsi sebagai tuntunan
2. Program Etika (ethics program) adalah upaya yang terdiri atas berbagai aktivitas
yang di desain untuk memberikan petunjuk kepada para karyawan untuk
menjalankan kredo perusahaan. Aktivitas yang biasa dilakukan adalah sesi orientasi
yang diadakan untuk para karyawan baru. Selama sesi ini perhatian cukup besar
ditujukan untuk masalah etika. Contoh lain dari program etika adalah audit etika
(ethics audit), di mana seorang auditor internal akan bertemu dengan seorang
manajer dalam beberapa sesi selama beberapa waktu yang bertujuan untuk
mempelajari bagaimana unit manajer tersebut melaksanakan kredo perusahaan.
3. Kode Perusahaan Yang Disesuaikan. Banyak perusahaan merancang sendiri kode
etik perusahaan mereka. Terkadang kode-kode etik ini merupakan adaptasi dari
kode untuk industry atau profesi tertentu. Di bab yang akan datang akan dipelajari
kode etik untuk profesi system informasi.
E. Meletakkan Kredo, Program, dan Kode pada Tempatnya Kredo
Penggunaan computer di dunia bisnis diarahkan oleh nilai moral dan etis
manajer, spesialis informasi, dan pengguna, serta hukum yang berlaku. Hukum adalah
yang termudah untuk diinterpretasikan karena bersifat tertulis. Tetapi etika tidak
terdefinisi demikian tepat, dan mungkin bahkan tidak disetujui oleh semua anggota
masyarakat.
Kredo perusahaan memberikan dasar untuk pelaksanaan program etika
perusahaan. Kode etik tersebut menggambarkan perilaku-perilaku tertentu yang
diharapkan dilaksanakan oleh para karyawan perusahaan dalam berinteraksi antara satu
dengan lain dan dengan elemen-elemen lingkungan perusahaan.
Satu hal amatlah penting : CIO tidak menanggung tanggung jawab manajerial
untuk penggunaan komputer secara etis sendiri. Eksekutif-eksekutif lain juga harus
memberikan kontribusi. Keterlibatan di seluruh perusahaan ini merupakan kebutuhan
absolute dalam era komputasi pengguna akhir masa kini, dimana para manajer di semua
wilayah bertanggung jawab untuk menggunakan computer di wilayah mereka secara
etis. Selain para manajer, seluruh karyawan bertanggung jawab untuk tindakan mereka
yang berkaitan dengan komputer.
Integritas butuh untuk dikembalikan ke dalam dunia bisnis. Sejak tahun 2002,
para CEO dan CFO diharuskan oleh hukum untuk menandatangani keakuratan laporan
keuangan mereka. Persyaratan ini meletakkan tanggung jawab di bahu para eksekutif
serta unit pealyanan informasi perusahaan dan unit pelayanan informasi yang
berkenaan dengan bisnis untuk memberikan informasi finansial yang dibutuhkan
kepada para aeksekutif.
Pelayanan informasi merupakan posisi kunci yang memiliki pengaruh terbesar
dalam memenuhi tuntutan pemerintah maupun masyarakat akan pelaporan keuangan
yang akurat. Sedangkan seorang eksekutif memiliki tanggung jawab terhadap informasi
penuh waktu, CIO merupakan orang yang tepat untuk memimpin upaya-upaya untuk
memenuhi tujuan pelaporan ini. CIO dapat memenuhi ekspetasi pelaporan keuangan
dengan cara mengikuti program yang mencakup hal-hal berikut :
1. Mencapai tingkat pemahaman yang lebih baik akan pemahaman prinsip-prinsip
akuntansi. Maksudnya adalah CIO diharapkan untuk memahami prinsip-prinsip
bisnis dan operasional bisnis serta lebih memahami system akuntansi.
2. Mempelajari system informasi yang menyelesaikan laporan keuangan dan
mengambil Tindakan perbaikan. CIO harus memulai proyek untuk mengulas
system pemrosesan transaksi dan system informasi wilayah bisnis untuk menjaga
agar system tersebut beroperasi dengan efektivitas maksimum berdarakan laporan
penemuan pemimpin proyek.
3. Mendidik eksekutif perusahaan mengenai system-sistem keuangan. Sesi formal
harus dijadwalkan dengan para eksekutif perusahaan untuk mengkaji system
keuangan-pemrosesan transaksi, informasi keuangan, dan informasi eksekutif.
Manajer keuangan dipastikan harus sangat mewakili dalam komite pengawasan
MIS agar mereka aktif berpatisipasi dalam semua proyek system yang berhubungan
dengan system keuangan.
4. Mengintegrasikan ke dalam system informasi alarm yang memperingatkan
eksekutif terhadap aktivitas yang membutuhkan perhatian. Sistem informasi
eksekutif dan system informasi keuangan harus dipelajari untuk mengevaluasi
kapabilitas system tersebut untuk memperingatkan eksekutif akan adanya indikator
bahwa beberapa aktivitas melampaui batas. Selain itu, mengidentifikasi factor
kunci keberhasilan merupakan hal penting bagi perusahaan untuk memenuhi
tujuannya, dan factor ini merupakan tolak ukur untuk dimonitor system tersebut
secara harian .
5. Secara aktif berpatisipasi di dalam memberikan informasi keuangan kepada elemen
lingkungan. CIO harus diikutsertakan dalam program pertemuan pemegang saham
untuk mengidentifikasi informasi yang harus dimasukkan ke dalam laporan
pemegang saham dan informasi yang harus dipresentasikan dalam pertemuan, serta
untuk menjawab berbagai pertanyaan pada saat pertemuan.
6. Mengendalikan dengan ketat keuangan yang dihabiskan untuk sumber daya
informasi. Sistem pelaporan harus melibatkan semua tingkatan manajemen
pelayanan informasi dan semua unit usaha dalam menjustifikasi pengeluaran untuk
peranti keras dan peranti lunak dan sumber daya informasi lain yang harus
dimasukkan dalam anggaran operasional dan pengelolaan dana setelah disetujui.
I. Pengaruh Sarbane-Oxley
Jika CEO dan CFO harus menandatangani keuangan perusahaan, maka CIO dan
pelayanan informasi harus memberikan informasi keuangan yang memiliki empat
dimensi informasi (relevansi, keakuratan, ketepatan waktu, dan kelengkapan). Dan jika
semua perusahaan harus memiliki staf auditor internal, mereka harus diwakili dalam
penyusunan semua system informasi, bukan hanya system keuangan.
1. SOX 404
Ketetapan SOX yang memberikan dampak terbesar pada TI adalah bagian 404,
yang membahas tentang penilaian manajemen mengenai pengendalian keuangan.
Bagian ini mensyaratkan bahwa harus terdapat suatu bentuk pengendalian internal
terhadap pelaporan keuangan.
Agar memenuhi persyaratan pengendalian yang diwajibkan oleh SOX, seorang
CIO harus menjaga agar pengendalian seperti ini berbeda di dalam sistem selama
proses perencanaan sistem. Aktivitas perencanaan harus mencakup:
Identifikasi sistem yang memainkan peranan dalam pelaporan keuangan.
Identifikasi resiko yang dihadapi sistem ini
Mendesain pengendalian yang mengatasi resiko ini
Mendokumentasikan dan menguji pengendalian tersebut
Memonitor efektifitas pengendalian seiring waktu
Memperbaharui pengendalian sebagaimana Dibutuhkan
CIO harus memastikan agar CEO, CFO, dan para eksekutif lain memahami
pengendalian tersebut dan memberitahu mereka mengenai perkembangan
pengendalian melalui penggunaan mekanisme pelaporan komite pengawas MIS.
2. SOX 409
Dalam Ketetapan SOX lain yang mempengaruhi pelayanan informasi adalah
409, yang membahas mengenai pengungkapan secara real time. Ini berarti bahwa
perusahaan tersebut harus mampu melaporkan perubahan mengenai kondisi
keuangannya secara real time – atau pada saat perubahan berlangsung. Ketetapan
lain dari 409 menyebutkan bahwa perusahaan diisyaratkan untuk menyimpan
kertas-kertas salinan tinjauan audit selama 5 tahun dan hal ini termasuk ke dalam
catatan elektronik.