Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ETIKA PENERAPAN TEKNOGI INFORMASI, SIM DAN PENDUKUNG


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Oleh

KELOMPOK 8

MUHAMMAD RODI MAIZA (22611012078)

RURI CATURINA (22611012113)

ARNAWATI (22611012050)

PASCA SARJANA MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANG BUMI RUA JURAI

1
I. Latar Belakang

Pada umumnya sistem informasi manajemen yang tergambar adalah suatu sistem yang diciptakan
untuk melaksanakan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi. Pemanfaatan
data yang dimaksud adalah berarti penunjang pada tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi
organisasi, atau untuk pengambilan keputusan oleh organisasi tersebut. Dengan kata lain, sebuah
sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua
pengolahan transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberi dukunganinformasi dan
pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan.

Pengolahan informasi adalah sistem-sistem yang juga memberikan sumber-sumber informasi dalam
mendukung fungsi manajerial dan pengambilan keputusan, maka sistem semacam ini disebut sistem
informasi manajemen. Namun, sejalan dengan perkembangan teknologi, teknologi pengolahan data
dengan komputer pada saat ini dan dimasa yang akan datang tidak dapat dihindari lagi untuk
menunjang sistem informasi manajemen. Akibatnya sebuah sistem informasi berdasarkan komputer
akanbetul-betul berbeda dengan sistem- sistem yang dioalah secara manual. Hal ini berarti, pada
dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa komputer, tetapi kemampu
an komputer membuat sistem informasi manajemen (SIM) terwujud. Persoalannya bukan pada
dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi sejauh mana
berbagai proses akan dikomputerisasikan.

Salah satu fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan, yaitu pengambilan keputusan,
seorang pimpinan sebagian besar waktu, perhatian, maupun pikirannya dipergunakan untuk
mengkaji proses pengambilan keputusan. Semakin tinggi posisi seseorang dalam
kepemimpinan organisasi maka pengambilan keputusan menjadi tugas utama yang harus
dilaksanakan. Perilaku dan cara pimpinan dalam pola pengambilan keputusan sangat
mempengaruhi perilaku dan sikap dari pada stafnya. Pengambilan keputusan adalah sebuah
hasil dari pemecahan masalah, jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan
merupakan pemilihan dari salah satu alternatif dari alternatif-alternatif yang ada, serta
pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah atau problema yang dihadapi. Adapun hasil
dari pengambilan keputusan adalah keputusan (decision).

II. Tujuan

2
Tujuan dilakukanannya pembahasan terhadap Etika Penerapan Teknologi Inforamsi,
SIM dan Pendukung Pengambilan Keputusan adalah untuk memahami bagaimana
etika saat menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) dalam kehidupan
sehari-hari khususnya pada saat menjalankan pekerjaan disuatu organisasi atau
perusahaan.

III. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dalam pembahasan ini adalah untuk memanfaatkan
pengetahuan tersebut dalam mengambil keputusan baik secara individu maupun
secara kelompok bahkan keputusan organisasi tersebut. Sehingga keputusan
tersebut dapat meningkatkan kualitas kinerja organisasi atau perusahaan.

IV. LANDASAN TEORI

A. Prinsip Etika Teknologi

O‘Brien mengemukakan berbagai prinsip etika untuk membantu mengevaluasi


potensi bahaya atau resiko dari penggunaan teknologi baru. Prinsip-prinsip etika
teknologi tersebut, adalah:

1. Proporsional. Hal baik yang dicapai melalui teknologi informasi harus lebih besar
dari bahaya atau resiko yang dihadapi, bahkan harus ada alternative yang sama
atau sebanding dengan bahaya resiko yang lebih kecil.

2. Persetujuan berdasarkan informasi. Mereka yng terkena dampak teknologi


informasi harus memahami dan menerima berbagai resikonya.

3. Keadilan. Manfaat dan beban teknologi harus disebarkan secara adil. Mereka
yang mendapat manfaat harus bagian yang adil resikonya, dan mereka yang
tidak mendapat manfaat harus dibebas dari penderitaan akibat peningkatan
resiko yang signifikan.

4. Meminimalisasi resiko yaitu teknologi informasi harus diimplementasikan


sedemikian rupa untuk menghindari resiko yang tidak perlu ada.

3
Tugas para manajer puncak adalah mengawasi apakah konsep- konsep etika dapat
menjangkau seluruh anggota organisasi, mulai dari para manajer tingkat atas
sampai keseluruh karyawan di tingkat bawah. Para eksekutif perusahaan
menggunakan tiga tahap untuk menerapkan konsep- konsep etika, yaitu:

1. Paham perusahaan adalah suatu pernyataan yang ringkas dan jelas mengenai
nilai-nilai yang akan ditegakkan dalam perusahaan.

2. Program etika adalah suatu usaha terdiri dri berbagai aktivitas yang dirancang
untuk memberikan arah bagi para karyawan bagaimana melaksanakan
paham perusahaan.

3. Menetapkan kode etik perusahaan. Banyak perusahaan yang sudah


merencanakan untuk membuat kode etik bagi perusahaan mereka sendiri.
Kadang-kadang kode etik tersebut merupakan adaptasi dari kode etik industri
atau profesi tertentu. Kode etik dapat digunakan secara langsung atau
disesuaikan dulu dengan kondisi perusahaan.

Secara praktis contoh budaya etis tersebut dapat dilakukan organisasi bisnis melalui
komitmen kepada pelanggan, komitmen kepada karyawan, komitmen karyawan
kepada karyawan, komitmen kepada masyarakat dan komitmen kepada pemegang
saham. Komitmen kepada pelanggan dapat diwujudkan dalam bentuk layanan
barang dan jasa berkualitas yang inovatif dan berteknologi sesuai dengan kebutuhan
dan dengan harga yang tepat. Komitmen kepada karyawan dapat dilakukan dengan
membuat lingkungan yang mondorong pertumbuhan yang profesional, mendorong
setiap orang untuk mencapai prestasi terbaik dan mendorong kreatifitas dan
tanggung jawan pribadi. Komitmen karyawan dengan rekan kerjanya berupa saling
menghargai, integritas dan hubungan profesional dengan karyawan, komunikasi
terbuka dan kejujuran. Komitmen kepada masyarakat dapat dilakukan dengan cara
menggunakan sumber daya yang tepat untuk meningkatkan kepedulian kepada
masyarakat dan peduli akan kebutuhan sosial. Komitmen kepada pemegang saham
dilakukan dengan melindungi investasi dan menyediakan informasi secara tepat
waktu.

4
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan

Dalam proses pengambilan keputusan, suatu organisasi tidak terlepas dari faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain: a.Posisi atau
kedudukan Dalam rangka pengambilan keputusan, posisi atau kedudukan dapat
dilihat dalam hal:

a) Letak posisi, sebagai pembuat keputusan, penentu keputusan, atau staf,


tingkatkan posisi, sebagai strategi, policy, peraturan, organisasional, atau teknis.

b) Masalah Masalah atau problem adalah yang menjadi penghalang untuk


tercapainya tujuan, yang merupakan penyimpangan dari yang diharapkan,
direncanakan, dikehendaki atau harus diselesaikan. Masalah dibagi menjadi 2
jenis yaitu masalah yang terstuktur dan masalah tidak terstruktur.

c) Situasi Situasi adalah keseluruhan faktor dalam keadaan uamh berkaitan satu
sama lain, dan yang secara bersama-sama memencarkan pengaruh terhadap
kita beserta yang hendak kita perbuat.

d) Kondisi Kondisi adalah keseluruhan faktor yang secara bersama-sama


menentukan daya gerak, daya berbuat atau kemampuan kita. Sebagian besar
faktor tersebut merupakan sumber daya.

e) Tujuan Tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan perorangan, tujuan unit
(kesatuan), tujuanorganisasi, maupun tujuan usaha pada umumnya telah
tertentu atau ditentukan. Tujuan yang telah ditentukan dalam pengambilan
keputusan merupakan tujuan antara atau objektif.

V. ANALISIS

Pada dasarnya, yang dimaksud teknologi informasi masa depan adalah bahwa
dengan semakin canggihnya komputer maka ada kecendrungan tepenuhi kebutuhan
informasi dari segi:

1. Convergensi (peningkatan pengembangan). Teknologi informasi akan


berkembang terus dan semakin marak. Perancang sistem informasi dan
pemkaiannya akan semakin banyak memanfaatkan teknologi. Data, suara, citra,

5
selera, dan naskah akan dapat diolah seluruhnya dengan menggunakan
komputer yang canggih.

2. Interopability (bekerja tanpa hambatan). Dengan menggunkan komputer yang


canggih mereka dapat berkomunikasi dengan baik, tanpa mengalami hambatan
jarak, waktu, tenaga, biaya, dan pikiran. Mereka dapat saling bertukar informasi
dengan efektif dan efisien.

3. Simplicity (penyederhanaan).Tuntutan bagi terselnggaranya fasilitas untuk saling


berkomunikasi mengarah pada penerapan yang kompleks namun dengan
cara yang relatif sederhana dan mudah. Dengan demikian maka banyak yang
berminat serta dapat menggunakan dengan baik.

4. Disintermediation (tanpa perantara). Para pemakai tidak perlu lagi


menggunakan bantuan orang lain (jasa perantara) dalam memanfaatkan
teknologi informasi karena pemakaian komputer semakin mudah dikuasainya.

Dalam lingkungan sistem informasi, permasalahan - permasalahan etika dapat


muncul di beberapa permasalahan, yaitu:

a. Permasalahan Privasi. Permasalahan privasi adalah tuntutan seseorang untuk


tidak dicampuri, diaawasi atau diganggu oleh orang lain atau organisasi bahkan
oleh negara. Tuntutan privasi dibeberapa negara dil;indungi oleh undang-
undang. Sebagian besar undang-undang privasi di Amerika Serikat dan Ero[pa
didasarkan pada prinsip yang disebut Air Information Practices (FIP) Prinsiples
yang dibuat pada tahun 1973 oleh komite penasehat pemerintah federal yang
terdiri dari departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan dan Departemen
Sosial. prinsip FIP ini mengatur pengumpulan dan penggunaan informasi
tentang individu orang.

b. Permasalahan Kepemilikan Intelektual. Teknologi informasi dengan dunia


digitalnya akan membuat informasi lebih mudah ditransmisikan, disalin sebagian
atau keseluruhan dan dapat dengan mudah dirubah isinya. Jika ini dihubungkan
dengan masalah hak kepemilikan intelektual, maka pelanggaran hak ini akan
semakin meningkat. Dengan kehadiran elektronik termasuk internetakan
menambah kemudahan untuk melanggar hak-hak kepemilikan intelektual
seseorang.Beberapa kasus pelanggaran atas hak kekayaan intelektual tersebut

6
antara lain adalah pembajakan perangkat lunak, softlifting (pemkaian lisensi
melebihi kapasitas penggunaan yang seharusnya), penjualan CDROM illegal
atau juga penyewaan perangkat lunak illegal.

c. Permasalahan Penghentian Kerja Penerapan teknologi informasi selain


mempunyai efek yang positif juga memiliki efek negatif.Dampak negatif dari
penerapan teknologi informasi terhadap pekerja adalah penggantian manusia
dengan teknologi informasi untuk alasan efisiensi.Dalam penerapan TI, manager
sistem informasi (SI) harus mempertimbangkan permasalahan etika ini.
Manajer harus mengatasi efek negatif dari penerapan TI, misalnya bukan
menggantikan manusia dengan teknologi informasi tetapi lebih ke realokasi ke
posisi pada pekerjaan lainnya.

d. Permasalahan Keamanan Permasalahan keamanan sistem informasi


dapatmenimbulkan masalah etika. Seringkali penanganan keamanan
sistem informasi sudah baik, tetapi kelalaian atau kesengajaan seseorang dapat
merusak keamanan yangsudah ada seperti, Meninggalkan terminal tanpa
dijaga, Menuliskan password disuatu tempat yang dapat dibaca oleh oranglain,
Memberitahukan password kepada orang lain.Permasalahan etika muncul ketika
ada seseorang dengan sengaja merusak keamanan dari sistem informasi.

e. Permasalahan Akurasi Permasalahan ini dapat muncul di program aplikasi yang


banyak mengandung kesalahan program dan dapat juga terjadi didatanya.
Permasalahan akurasi di program aplikasi muncul karena pengetesan
program masih belum optimal, sehingga akan terjadi ketidak- akuratan data,
sedangkan keakuratan data sangat penting untuk sistem informasi. Keakuratan
data tergantung dari rancangan dan penerapan komponen pengendalian dari
sistem dan perawatan dari data.

Salah satu fungsi yang sangat penting dalam kepemimpinan, yaitu


pengambilan keputusan. Seorang pimpinan sebagian besar waktu,
perhatian, maupun pikirannya dipergunakan untuk mengkaji proses
pengambilan keputusan. Semakin tinggi posisi seseorang dalam
kepemimpinan organisasi maka pengambilan keputusan menjadi tugas utama
yang harus dilaksanakan. Perilaku dan cara pimpinan dalam pola pengambilan
keputusan sangat mempengaruhi perilaku dan sikap dari pada stafnya.

7
Pengambilan keputusan adalah sebuah hasil dari pemecahan masalah,
jawaban dari suatu pertanyaan sebagai hukum situasi, dan merupakan
pemilihan dari salah satu alternatif dari alternatif-alternatif yang ada, serta
pengakhiran dari proses pemikiran tentang masalah atau problema yang
dihadapi. Adapun hasil dari pengambilan keputusan adalah keputusan
(decision).

VI. KESIMPULAN

Sistem informasi manajemen sangatlah dibutuhkan oleh organisasi baik organisasi


profit ataupun non profit sebagai upaya mempertahankan dan mengembangkan
kelangsungan hidup organisasi, dengan tetap berpijak pada etika dan hukum yang
berlaku. Sistem informasi ini,didasarkan pada nilai-nilai moral dan etika dari para
manajer, spesialis informasi dan pemakai serta hukum yang berlaku demi
tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Namun demikian, dalam
sistem informasi juga tidak terlepas dari permasalahan-permasahan etika yang
muncul seperti permasalahan privasi, kepemilikan intelektual, penghentian kerja,
keamanan, akurasi, dan kesehatan.

Penggunaan teknologi informasidalam sistem informasi organisasi berdampak pada


mutu hidup di dalam maupun di luar organisasi, yakni: pola kemasyarakatan (pola
pekerjaan yang berubah, ciri pekerjaan yang berubah, sistem tanpa tanggapan,
pengurangan dalam kerahasiaan pribadi), dampak ekonomi, dampak organisasi dan
perilaku /sosiologis. (teknologi informasi meratakan organisasi, organisasi
pascaindustri, memahami penolakan organisasi terhadap perubahan). Sedangkan
untuk meminimalisir penyalahgunaan teknologi informasi dapat menggunakan
pendekatan hukum, security teknologi, dan sosial budaya- etika.

Dalam proses pengambilan keputusan, suatu organisasi tidak terlepas dari faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Letak posisi, masalah yang akan datang, situasi
kondisi dan tujuan adalah sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
Maka saat pengambilan keputusan harus mempertimbangkan hal hal tersebut agar
keputusan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

8
DAFTAR PUSTAKA

O’Brien, James A. Pengantar Sistem Informasi; Perspektif Bisnis dan Manajerial,


(Jakarta: Salemba Empat, 2006)

Husein, Fakhiri, dkk. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta : Unit


Penerbit dan Percetakan AMP YKPN. Rochaety, Eti, dkk. 2008. Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Subari, Tata. 2005. Sistem
Informasi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit Andi Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan
Keputusan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai