Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANJAMEN

Dosen Pembimbing
H. Nono Sugiono, SE. MM.

Disusun Oleh
Iis Nurlela

PRODI AKUNTANSI
STIE MANDIRI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi manajemen ( SIM ) adalah salah satu dari lima subsistem utama
CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam
perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Subunit dapat didasarkan
pada area fungsional atau tingkatan manjemen.
SIM menyediakan informasi bagai pemakai dalam bentuk laporan dan output dari
berbagai simulasi model matematika. Laporan dan output model dapat disediakan
dalam bentuk tabel atau grafik.
Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja sistem informasi, tetapi terutama
penting bagi sistem informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis
informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah dampak negatif
dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.
SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar komputer
tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada
tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan
pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari system informasi?
2. Bagaimana pendekatan kontemporer system informasi?
3. Bagaimana peran baru system informasi dalam organisasi?
4. Bagaimana mempelajari penggunaan system informasi yaitu peluang baru dengan
teknologi informasi?
1.3 Tujuan
1. Memahami pengertian system informasi
2. Mengetahui pendekatan kontemporer system informasi
3. Mengetahui peran baru system informasi dalam organisasi
4. Mengetahui penggunaan system informasi yaitu peluang baru dengan teknologi
informasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem
Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal
manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk menghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan
keputusan mengenai penjualan. Secara teknis sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan
dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan keputusan dan pengawasan
dalam suatu organisasi. Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi 2, sistem informasi
manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS). CBIS atau selanjutnya disebut sistem
informasi (SI) adalah jenis sistem informasi yang menggunakan computer.

Pengertian system informasi menurut para ahli,

“Definisi Sistem Informasi - Menurut Mc leod Sistem Informasi merupakan sistem yang
mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber dan
menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi”

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat
manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada
pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom., MM,
2005:36)”
“Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, membantu dan mendukung kegiatan operasi, bersifat
manajerial dari suatu organisasi dan membantu mempermudah penyediaan laporan yang
diperlukan. (Erwan Arbie, 2000, 35)”

“Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian
rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan saling
mendukung sehingga menjadi suatu informasi yang berharga bagi yang menerimanya. (Tafri
D. Muhyuzir, 2001, 8)” “Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi adalah suatu
kombinasi terartur apapun dari people (orang), hardware (perangkat keras), software
(piranti lunak), computer networks and data communications (jaringan komunikasi), dan
database (basis data) yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam
suatu bentuk organisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 tentang
komponen sistem informasi”

“Leitch Rosses (dalam Jugiyanto, 2005 : 11) mengemukakan sistem informasi adalah suatu
sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan” “Menurut Lani
Sidharta (1995: 11),

“Sebuah sistem informasi adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi
dari komponen – komponen manual dan komponen – komponen terkomputerisasi yang
bertujuan untuk mengumpulkan data, memproses data, dan menghasilkan informasi untuk
pemakai”

“Sistem informasi didefinisikan Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto
HM., (1999: 11), “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
“Menurut Gordon B. Davis (1991: 91), “Sistem informasi adalah suatu sistem yang
menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai dengan instruksi dan
mengeluarkan hasilnya.”

Contoh Sistem Informasi :


• Sistem reservasi pesawat terbang
• Sistem untuk menangani penjualan kredit kendaraan bermotor
• Sistem biometric
• Sistem POS (point-of-sale)
• Sistem telemetri
• Sistem berbasiskan kartu cerdas (smart card)
• Sistem yang dipasang pada tempat-tempat publik yang memungkinkan seseorang
mendapatkan informasi seperti hotel, tempat pariwisata, pertokoan, dan lain-lain
• Sistem layanan akademis berbasis web
• Sistem pertukaran data elektronis (Electronic Data Interchange atau EDI)
• E-government atau sistem informasi layanan pemerintahan yang berbasis internet.

Sifat Sistem Informasi


1. Tidak harus kompleks
2. Bisa saja menggunakan sebuah computer.
3.
Kemampuan Sistem Informasi (Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999):
• Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dengan kecepatan tinggi
• Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antarorgansiasi yang murah, akurat, dan
cepat
• Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi
mudah diakses
• Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak di seluruh dunia dengan cepat
dan murah.
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam
suatu tempat atau pada beberapa lokasi
• Menyajikan informasi dengan jelas yang menggugah pikiran manusia
• Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semiotomatis dan tugas-tugas yang dikerjakan
secara manual
• Mempercepat pengetikan dan penyuntingan
• Melaksanakan hal-hal di atas jauh lebih murah daripada kalau dikerjakan secara manual.

2.2 Tantangan Manajemen


Ada banyak teknologi alternatif untuk membantu perusahaan mencapai keamanan
dan kontrol, tapi disiplin organisasi diminta untuk menggunakan teknologi-teknologi
tersebut secara efektif.
1. Tantangan investasi sistem informasi
2. Tantangan strategik bisnis
3. Tantangan globalisasi
4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi
5. Tantangan tanggung jawab dan pengawasan: etika dan keamanan

Pendekatan Kontemporer terhadap Sistem Informasi

1. Pendekatan Teknis
• Ilmu Komputer, fokus pada akses penyimpanan data.
• Metode Kuantitatif, fokus pada praktik manajemen.
• Riset Operasi, fokus pada parameter terpilih.
• Menekankan pada model normatif berbasis matematis pada ilmu sistem informasi
sebagaimana teknologi fisik dan kapabilitas formal pada sistem.
• Disiplin yang disumbangkan pada pendekatan teknis adalah ilmu komputer, ilmu
manajemen dan riset operasi. Ilmu komputer menekankan pada teori tentang
kemampuan menghitung, metode komputasi, dan metode penyimpanan dan akses
data yang efisien. Ilmu manajemen menekankan pada pengembangan model untuk
pengambilan keputusan dan praktek manajemen.
2. Pendekatan Perilaku
• Ahli Sosiologi, mempelajari keterkaitan Individu.
• Ahli Psikologi, mempelajari keterkaitan dengan pola pengambilan keputusan.
• Ahli Ekonomi, mempelajari keterkaitan dengan proses produksi.
• Bagian penting dalam bidang sistem informasi adalah isu perilaku yang muncul
dalam pengembangan dan pemeliharaan jangka panjang dari sistem informasi. Isu
seperti integrasi strategik bisnis, desain, implementasi, utilisasi dan manajemen tidak
dapat digali dengan baik dengan pendekatan teknis.

3. Pendekatan lain Sistem Sosioteknik


• SIM menggabungkan tataran teoritis dari ilmu komputer, ilmu manajemen & riset
operasi dengan orientasi praktis melalui pembuatan sistem dan aplikasi. Juga
menekankan pada isu keperilakuan yang diangkat oleh sosiologi, ekonomi dan
psikologi.
• Perspektif sistem sosioteknik membantu menghindari pendekatan teknologi murni
pada sistem informasi. Penekanannya adalah pada perlunya optimasi kinerja sistem
secara keseluruhan, baik teknis maupun perilaku. Hal ini berarti bahwa teknologi
harus diubah dan didesain agar sejalan dengan kebutuhan organisasi dan individu.

2.3 Peran Baru Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi


• Inisiasi dan perancangan sistem informasi strategis.
• Perencanaan, pengembangan dan pengendalian infrastruktur.
• Menggabungkan internet dan e-commerce kedalam bisnis.
• Mengelola integrasi sistem, termasuk internet, intranet dan extranet.
• Kerjasama dengan tingkat eksekutif dalam menjalankan bisnis.
• Mengelola outsourcing.
• Secara proaktif menggunakan pengetahuan bisnis dan teknologi untuk menggali
ideide inovatif tentang TI.
• Menciptakan aliansi bisnis dengan vendor dan IS Department dalam organisasi lain.
• Menyediakan lingkungan komputasi yang baru.
• Sebagai tambahan dari fungsi tradisioanl : pengelolaan keamanan sistem,
pengembangan dan perawatan, operasional komputer.

Peran Sim Pada Pengambilan Keputusan di dalam Organisasi


Dukungan sistem informasi manajemen pada pembuatan keputusan dalam suatu
organisasi dapat diuraikan menurut tiga tahapan proses pembuatan keputusan, yaitu
pemahaman, perancangan (design), dan pemilihan. Dukungan SIM biasanya melibatkan
pengolahan, file komputer maupun non komputer.
Pada tahap pemahaman hubungannya dengan SIM adalah pada proses penyelidikan
yang meliputi pemeriksaan data baik dengan cara yang telah ditentukan maupun dengan
cara khusus. SIM harus memberikan kedua cara tersebut. Sistem Informasi sendiri harus
meneliti semua data dan mengajukan permintaan untuk diuji mengenai situasi-situasi
yang jelas menuntut perhatian. Baik SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran
komunikasi untuk masalah-masalah yang diketahui dengan jelas agar disampaikan
kepada organisasi tingkat atas sehingga masalahmasalah tersebut dapat ditangani. Pada
tahap ini juga perlu ditetapkan kemungkinankemungkinannya. Dukungan SIM
memerlukan suatu data base dengan data masyarakat, saingan dan intern ditambah
metode untuk penelusuran dan penemuan masalah-masalah.
Pada tahap perancangan (design), kaitannya dengan SIM adalah membuat model-
model keputusan untuk diolah berdasarkan data yang ada serta memprakarsai
pemecahan-pemecahan alternatif. Model-model yang tersedia harus membantu
menganalisis alternatif-altematif. Dukungan SIM terdiri dari perangkat lunak statistika
serta perangkat lunak pembuatan model lainnya. Hal ini melibatkan pendekatan
terstruktur, manipulasi model, dan sistem pencarian kembali data base. Pada tahap
pemilihan, SIM menjadi paling efektif apabila hasil-hasil perancangan disajikan dalam
suatu bentuk yang mendorong pengambilan keputusan. Apabila telah dilakukan
pemilihan, maka peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data untuk umpan balik
dan penilaian kemudian. Dukungan SIM pada tahap pemilihan adalah memilih berbagai
model keputusan melakukan analisis kepekaan (analisis sensitivitas) serta menentukan
prosedur pemilihan. Dukungan SIM untuk pembuatan keputusan terdiri dari suatu
database yang lengkap, kemampuan pencarian kembali database, perangkat lunak
statistika dan analitik liainnya, serta suatu dasar model yang berisi perangkat lunak
pembuatan model-model keputusan.
Pada dasarnya peranan SIM tersebut pada proses pemahaman yang menyangkut
penelitian lingkungan untuk kondisi-kondisi yang memerlukan keputusan. Istilah
pemahaman di sini mempunyai arti sama dengan pengenalan masalah. Kemudian pada
proses perancangan serta pada prosed pemilihan. Sering orang menyatakan bahwa
komputer akan mengambil keputusan, ini merupakan suatu pemyataan yang salah
kaprah dan tidak mengetahui letak peranan komputer serta bagaimana suatu proses
pengambilan keputusan dilakukan.
Keputusan sebenarnya hanya dapat diambil atau dilakukan oleh manusia. Dukungan
SIM pada tahapan penelusuran dapat dilakukan menggunakan perangkat lunak untuk
penelusuran masalah. Pada tahapan ini kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah
mencari atau menyaring keadaan lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal
untuk menunjukkan adanya peluang dan masalah.

Jenis-jenis peluang atau masalah yang ditemukan pada tahapan penelusuran dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
a. Peluang, meliputi:
1) Peluang untuk laba
2) Peluang untuk pengurangan resiko masyarakat
3) Peluang untuk pelayanan

b. Masalah, meliputi:
1) Masalah yang mempengaruhi permintaan akan barang/jasa
2) Masalah yang mempengaruhi prestasi
3) Masalah resiko

Sistem informasi untuk mengidentifikasi peluang atau masalah memerlukan unsur


sebagai berikut:
a. Basis data, meliputi:
1) Basis data masyarakat
2) Basis data lingkungan
3) Basis data lingkungan persaingan
4) Basis data intern organisasi

b. Pengolahan dan penelusuran


1) Penelusuran terstruktur yang kontinyu
2) Penelusuran terstruktur yang khusus (adhoc)
3) Penelusuran tidak terstruktur yang khusus
4) Penelusuran tidak terstruktur yang khusus memerlukan kemampuan SIM untuk
menyediakan sarana pencarian kembali data-data secara langsung (on line)

c. Laporan, meliputi:
1) Keluaran yang langsung untuk perangkat lunak tahapan desain
2) Keluaran yang menyatakan desain keputusan
3) Keluaran yang menyatakan langkah pilihan keputusan yang harus diikuti
4) Keluaran yang menyatakan suatu pemecahan atau peluang yang mungkin tetapi
tanpa indikator-indikator tindakan mendatang

2.4 Peluang Baru Dengan Teknologi Informasi


Perusahaan-perusahaan saat ini memiliki peluang untuk menciptakan website yang
reliabel dan strategi-strategi yang dapat mendukung e-commerce dan e-business. Lebih
mendalam, pendapatan, liabilitas, reputasi, kesan merek – dan bahkan kemampuan
perusahaan untuk bertahan. Pengembangan sistem informasi yang baru membutuhkan
suatu perencanaan sistem teknologi informasi.
Pembuatan perencanaan strategis sistem teknologi informasi adalah sebagai langkah
awal dalam membuat perencanaan sistem teknologi informasi. Pada tahap awal penelitian
dilakukan studi literatur tentang sistem informasi dan perencanaan strategis sistem
teknologi informasi. Tahap selanjutnya dilakukan pengumpulan data dan informasi sesuai
dengan kebutuhan penelitian. Tahap berikutnya dilakukan analisis bisnis dan analisis sistem
teknologi informasi. Analisis bisnis yang dilakukan adalah analisis 5 competitive forces
model Porter, analisis Strength Weaknesses Opportunity Threaths (SWOT), analisis value
chain. Analisis sistem teknologi informasi yang dilakukan adalah analisis Information System
Strategic Grid model McFarlan dan analisis kesenjangan. Bagian akhir analisis dilengkapi
dengan rekomendasi strategi untuk pengembangan sistem teknologi informasi.
Perbandingan antara kondisi sistem teknologi informasi XYZ dan kedua kompetitornya, yaitu
THF dan MAF, dari segi teknis dan spesifikasinya adalah tidak jauh berbeda
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Teknologi informasi merupakan peluang bagi sistem akuntansi manajemen


kontemporer. Pertama, teknologi informasi digunakan untuk mekanisasi tugas akuntan
manajamen, seperti pelaporan, pengumpulan data. Teknologi informasi dalam bentuk yang
berbeda diintegrasikan ke dalam peralatan produksi, dimana data yang dihasilkan akan
disimpan secara otomatis. Hal ini tentu saja akan mempercepat laporan yang berkaitan
dengan produksi. Kedua, teknologi informasi saat ini memungkinkan untuk menyediakan
database yang lebih kompleks sehingga sistem akuntansi manajemen dapat menyajikan
informasi nonkeuangan, misalnya informasi yang berkaitan dengan produk, konsumen,
proses produksi. Informasi ini memudahkan para manajer dalam memonitor dan
menganalisis operasi mereka. Ketiga, teknologi informasi memungkinkan dibuatnya rencana
yang disesuaikan dengan situasi. Simulasi dan skenario bagaimana jika (what if) yang dapat
disajikan oleh teknologi informasi dapat menyediakan berbagai alternatif dari konsekuensi
suatu keputusan, sehingga memungkinkan sistem akuntansi manajemen kontemporer
menyajikan informasi yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan. Keempat, teknologi
informasi memungkinkan sistem akuntansi manajemen kontemporer untuk berperan dalam
menyajikan informasi biaya stratejik.
Peluang tersebut mengindikasikan bahwa teknologi informasi memberikan
tantangan yang menarik bagi para akuntan manajemen. Teknologi informasi yang
berkembang demikian cepat sudah seharusnya memotivasi akuntan manajemen untuk terus
menerus mengikuti perkembangan teknologi informasi yang baru agar dapat secara cepat
beradaptasi dan memanfaatkan teknologi tersebut secara maksimal bagi kepentingan
organisasi tempat mereka bekerja
Daftar Pustaka
1. Miftah Thoha, Perilaku Organisasi, 1996
2. Mamduh M. Hanafi, Drs, MBA., Manajemen, Cetakan Pertama, UPP AMP YKPN,1997.
3. Schermerhorn., Management, Seventh edition, John Wiley & Sons, Inc., 2002.
4. Stoner, James A.F. & Freeman, Edward R., Management, Fifth edition, Prentice-Hall
International edition, 1992
5. Weihrich, Heinz & Koontz, Harold, Management : A Global Perspective, Tenth edition,
McGRAW HILL International edition, 1994
6. Bartol, Kathryn M. & Martin, David C., Management, McGraw Hill Series in Management,
1991
7. Massie, Joseph., Essential of Management, Fourth edition, Prentice Hall,1987
8. Robbins, Stephen P. 2003. Manajemen. Edisi Indonesia. PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.
9. Silalahi, Ulbert. 1996. Pemahaman Praktis : Asas-asas Manajemen. CV.Mandar Maju,
Bandung.
10. Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta:
Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai