i
V. Mencapai Manajemen Kualitas dengan Jasa Informasi (IS-
Information Service) 16
BAB 4 MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN
I. Model 17
II. Model Sistem Umum pada Perusahaan 18
III. Management by Exception (MBE) 20
IV. Contoh Model Sistem yang Umum pada Perusahaan 21
BAB 5 PENDEKATAN SISTEM
I. Pemecahan Masalah 25
II. Pendekatan Sistem 27
III. Langkah Demi Langkah Pemecahan Masalah 27
BAB 6 METODOLOGI SIKLUS HIDUP SISTEM
I. Tahap Perencanaan 29
II. Tahap Analisis 32
III. Tahap Perancangan 33
IV. Tahap Penerapan 34
V. Tahap Penggunaan 35
BAB 7 DASAR-DASAR PEMROSESAN KOMPUTER
I. Evolusi Komputer 36
II. Arsitektur Komputer 36
BAB 8 IMPLIKASI ETIS DARI TEKNOLOGI INFORMASI
I. Moral, Etika, dan Hukum 39
II. Perlunya Budaya Etika 40
III. Etika dan Jasa Informasi 41
IV. Hak Sosial dan Komputer 41
ii
Management Information System
Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan
perhatian pada topik ini bersumber dari dua bisnis yang telah menjadi
semakin rumit dan komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik.
Karena itulah pembelajaran mengenai Sistem Informasi Berbasis Komputer
mutlak dikuasai untuk menjalankan bisnis saat ini.
1
Management Information System
2
Management Information System
3
Management Information System
4
Management Information System
5
Management Information System
Sistem Informasi
Manajemen
Sistem Pakar
6
Management Information System
Analis
7
Management Information System
1.
Tahap
Perencanaan
Penerapan
8
Management Information System
Mendefinisikan
Perencanaan Mendukung
masalah
Analisis Melaksanakan
Mengatur Penelitian Sistem
Merancang
Rancangan Mengatur Sistem
Menyiapkan
Penggunaan Mengatur
Sistem
9
Management Information System
Pemegang
10
Management Information System
11
Management Information System
12
Management Information System
Misi
Tujuan
Strategi Proses
13
Management Information System
14
Management Information System
Model IRM
Rencana Strategis
Area Fungsional
15
Management Information System
I. Definisi Kualitas
Suatu definisi kualitas yang paling sederhana namun menangkap
pemikiran mutakhir dalam bisnis, mendefinisikan kualitas sebagai
“kesesuaian dengan spesifikasi pelanggan”.
Ide dasarnya, kualitas bukanlah memenuhi sejumlah kriteria yang
diterapkan perusahaan; sebaliknya kualitas adalah memenuhi kriteria yang
ditetapkan pelanggan. Kunci mencapai jenis kualitas ini adalah
mengetahui siapa pelanggan kita dan apa yang mereka inginkan.
a. Dimensi-dimensi Kualitas Produk (David Garvin)
1) Kinerja
2) Features
3) Keandalan
4) Kesesuaian
5) Daya tahan
6) Kemudahan perbaikan
7) Keindahan
8) Persepsi terhadap kualitas
b. Dimensi-dimensi Kualitas Jasa
(Leonard Berry, A. Parasuraman dan Valerie Zeithmal)
16
Management Information System
1) Berwujud
2) Keandalan
3) Responsif
4) Kepastian
5) Empathy
II. Total Quality Management (TQM)
a. Landasan TQM
1) Kualitas didefinisikan oleh pelanggan
2) Kualitas dicapai oleh pihak manajemen
3) Kualitas adalah tanggung jawab seluruh elemen perusahaan
b. Filosofi TQM
Pencapaian keunggulan perusahaan secara menyeluruh dalam dimensi
produk dan dimensi jasa dengan mencegah timbulnya kualitas yang
buruk (bad quality)
c. Elemen-elemen/perangkat untuk mencapai TQM
1) Peralatan grafis
2) Peralatan statistik
d. Penerapan program TQM pada perusahaan
1) Tentukan TQM sebagai standar perusahaan
2) Tetapkan budaya kualitas
3) Tetapkan pengawasan manajemen puncak
Kerugian dari Kualitas yang Buruk
1) Kehilangan bisnis.
2) Tuntutan hukum.
3) Kehilangan produktivitas.
4) Biaya-biaya.
Keuntungan dari Kualitas yang Baik
17
Management Information System
18
Management Information System
19
Management Information System
I. Model
Model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model mewakili
sejumlah objek atau aktivitas, yang disebut entitas (entity). Para
manajemen menggunakan model untuk permasalahan yang akan
dipecahkan. Objek atau aktivitas yang menyebabkan permasalahan adalah
entitas.
a. Empat jenis dasar model
1. Model fisik
2. Model naratif
3. Model grafik
4. Model matematika
b. Kegunaan model
1) Mempermudah pengertian; suatu model pasti lebih sederhana dari
pada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti jika elemen-
elemennya dan hubungannya disajikan dalam cara yang
disederhanakan.
2) Mempermudah komunikasi; setelah pemecah masalah (problem solver)
mengerti entitasnya, pengertian itu sering perlu dikomunikasikan
20
Management Information System
21
Management Information System
Mesin; Mesin diperoleh dari pemasok. Jika umur mesin telah melewati
masa produktifnya, maka mesin akan dikembalikan ke lingkungan,
mungkin dalam bentuk tukar tambah atau bisa pula sebagai
rongsokan.
Mekanisme
22
Management Information System
23
Management Information System
24
Management Information System
Hampir serupa dengan MBE, dikenal pula yang model yang dinamakan
CSF (Critical Success Factors) –Faktor-faktor penentu keberhasilan.
CFS adalah salah satu kegiatan perusahaan yang berpengaruh kuat pada
kemampuan perusahaan mencapai tujuannya. Perusahaan biasanya
memiliki beberapa CSF. Pada industri mobil misalnya, CSF dapat
diidentifikasi dari gaya penjualan, jaringan dealer, layanan purna jual
maupun pengendalian biaya manufaktur yang ketat. Sistem Informasi
memungkinkan manajer mengikuti CSF dengan melaporkan informasi
tentang CSF.
25
Management Information System
26
Management Information System
b. Kantor Pengacara
Kantor pengacara biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum
profesional yang telah dididik secara khusu dan disahkan untuk
melaksanakan tugas-tugas mereka (beracara di pengadilan). Tugas
mereka lebih menekankan aktivitas mental dari pada fisik. Arus
material yang dilalui kantor pengacara sangat sedikit, terutama berupa
perlengkapan pencatatan seperti kertas catatan, dokumen, alat tulis.
27
Management Information System
28
Management Information System
29
Management Information System
PENDEKATAN SISTEM
I. Pemecahan Masalah
Masalah berarti suatu kondisi yang memiliki potensi untuk menimbulkan
kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa jika dapat
diatasi dengan tepat.
Pemecahan masalah merupakan tindakan memberi respon terhadap
masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan peluang
keuntungannya.
a. Pentingnya pemecahan masalah
Satu set keputusan untuk memecahkan suatu masalah mungkin hanya
membutuhkan sedikit waktu namun dapat mempengaruhi laba
perusahaan hingga ribuan atau jutaan dolar.
b. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Dalam memecahkan masalah, seorang manajer akan membuat banyak
keputusan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.
Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi
yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah
30
Management Information System
tersebut. Biasanya ada beberapa strategi atau aksi yang dapat manajer
pertimbangkan. Salah satu kunci pemecahan masalah adalah
identifikasi berbagai alternatif keputusan.
c. Elemen-elemen proses pemecahan masalah
Agar seorang manajer berhasil dalam pemecahan masalah, harus ada
beberapa elemen. Dua elemen yang sudah pasti ada adalah masalah
dan pemecah masalah (manajer). Solusi bagi suatu masalah harus
memampukan sistem untuk memenuhi tujuannya secara baik, seperti
tercermin pada standar kinerja sistem. Standar ini menggambarkan
keadaan yang diharapkan – apa yang harus dicapai oleh sistem.
Selanjutnya, manajer harus memiliki informasi yang tersedia.
Informasi itu menggambarkan keadaan saat ini–apa yang sedang
dicapai oleh sistem.
Pemecahan
Informasi
31
Management Information System
Proses:
Manajer mengidentifikasi masalah, memahaminya dan
mengidentifikasi berbagai alternatif (pilihan) solusi serta mengevaluasi
seluruh alternatif solusi yang ada, memilih yang terbaik dan
memastikan bahwa solusi itu berjalan untuk mengatasi masalah.
Dalam proses pemecahan masalah:
• Komputer kurang berperan
• Pengalaman manajer dan insting lebih berperan
• Manajer akan lebih banyak mendapat masukan dari Sistem Informasi
non-komputer
II. Pendekatan Sistem
Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem dalam pemecahan
masalah:
Tahap I (Usaha Persiapan)
Langkah 1: Memandang perusahaan sebagai suatu sistem
Langkah 2: Mengenali sistem lingkungan
Langkah 3: Mengidentifikasi subsistem perusahaan
32
Management Information System
33
Management Information System
34
Management Information System
Siklus hidup sistem (System Life Cycle) adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer,
yang terdiri dari serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah
pendekatan sistem.
1.
Tahap
Perencanaan
Penerapan
35
Management Information System
I. Tahap Perencanaan
Pengembangan subsistem SIBK seharusnya mendapatkan perhatian yang
sama besarnya dalam perencanaan seperti proyek-proyek besar lainnya,
seperti pengenalan produk baru atau konstruksi dari pabrik baru.
a. Keuntungan dari merencanakan proyek SIBK
1) Menentukan lingkup dari proyek.
2) Mengenali berbagai area permasalahan potensial.
3) Mengatur urutan tugas.
4) Memberikan dasar untuk pengendalian.
b. Langkah-langkah dalam tahap perencanaan
1) Menyadari masalah
2) Mengidentifikasi masalah
3) Menentukan tujuan sistem
4) Mengidentifikasi kendala-kendala sistem
5) Membuat studi kelayakan. Ada enam dimensi kelayakan:
• Teknis
• Pengembalian ekonomis
• Pengembalian non ekonomis
• Hukum dan etika
• Operasional
• Jadwal
6) Mempersiapkan usulan penelitian sistem
7) Menyetujui/menolak penelitian proyek
36
Management Information System
37
Management Information System
1
Menyadari
Masalah
2
Mendefinisikan
Masalah
Konsultasi
3
Menentukan
Tujuan Sistem
4
Mengidentifikasi
Kendala Sistem
5
Membuat Studi
Kelayakan
6
Menyiapkan
Usulan Penelitian
7
Menyetujui atau menolak penelitian proyek
8
Menetapkan mekanisme pengendalian
38
Management Information System
1
Mengumumkan penelitian sistem
2
Mengorganisasikan tim proyek
3
Mendefinisikan kebutuhan infromasi
4
Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
5
Menyiapkan usulan
rancangan
7
Menerima atau menolak rancangan
39
Management Information System
1
Menyiapkan rancangan
sistem terinci
2
Mengidentifikasi
alternatif konfigurasi
sistem
3
Mengevaluasi alternatif
Mengatur konfigurasi sistem
4
Memilih konfigurasi
terbaik
5
Menyiapkan usulan
penerapan
6
Menyetujui atau menolak penerapan sistem
40
Management Information System
1
Merencanakan Penerapan
2
Mengumumkan Penerapan
3
MendapatkanSumber
Daya Perangkat Keras
4
Mendapatkan Sumber
Daya Perangkat Lunak
Mengatur Mengatur 5
Menyiapkan
Database
6
Menyiapkan
Fasilitas Fisik
7
Mendidik Peserta
dan Pemakai
8
Masuk ke Sistem Baru
41
Management Information System
42
Management Information System
V. Tahap Penggunaan
2
Mengaudit Sistem
Sistem 3
Rekayasa Ulang
43
Management Information System
DASAR-DASAR PEMROSESAN
KOMPUTER
I. Evolusi Komputer
Komputer besar = Mainframe (perusahaan-perusahaan).
Mainframe yang lebih besar adalah Supercomputer (perhitungan ilmiah).
Era komputer modern = minicomputer (lebih kecil dari mainframe)
Contoh: IBM AS/400
Selanjutnya muncul komputer mikro (microcomputer) dengan ciri
khusus mempunyai chip yang disebut microprocessor.
Dan yang dikenal saat ini adalah diproduksinya computer personal (PC)
yang selain dipakai di perusahaan juga diperuntukkan bagi pemakai
rumahan.
Generasi terakhir munculnya laptop, notebook dan palmtop. Laptop lebih
berat dari pada notebook, namun keduanya memiliki dimensi ukuran
yang relatif kecil.
Palmtop lebih ringan lagi, bisa dimuat dalam saku.
Jenis yang lebih kecil lagi adalah jenis pen computer, antara lain PDA.
44
Management Information System
Unit Pengendalian
Arithmatic and
Logic Unit Unit Penyimpanan
Sekunder
Skema Komputer
45
Management Information System
1) Unit Input
• Keyboard
• Alat penunjuk (mouse, trackball, touch screen, light pen, unit remote
control)
• Alat pembaca optik (OCR=optical character recognition)
• Alat pembaca magnetik (MICR=magnetic ink character recognition)
• Unit pengenal suara (speech recognition unit)
2) Unit Output
• Layar tampilan atau monitor (display screen)
• Layar cetakan: Line printer, Character printer, Non-impact Printer, Page
Printer
• Plotter (suara)
• Microfon (suara)
• Output grafik
3) Perangkat Lunak
• Sistem Operasi (Operating System)
Menjadwalkan tugas
Mengelola sumber daya perangkat keras dan perangkat lunak
Menjaga keamanan sistem
Membagi pakai sumber daya (multi-processing dan multi-
programming)
Menangani interupsi
Menyimpan catatan pemakaian
• Program Utility
• Penerjemah Bahasa
Bahasa generasi pertama – Bahasa mesin
Bahasa generasi kedua – Assembler
46
Management Information System
47
Management Information System
Etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti karakter. Etika adalah
satu set kepercayaan, standar atau pemikiran yang terdapat pada individu,
kelompok atau masyarakat. Etika yang muncul dari perkembangan
teknologi informasi adalah etika yang muncul bersamaan dengan
digunakannya teknologi informasi dari mulai teknologi itu baru dikenal
hingga pada tahap perkembangan terakhir seiring peradaban manusia yang
tiada henti.
48
Management Information System
1
Menetapkan Credo perusahaan
2
Menetapkan Program Etika
3
Menetapkan kode etik perusahaan
49
Management Information System
a. Corporate Credo
Corporate Credo adalah pernyataan ringkas mengenai nilai-nilai yang
ditegakkan perusahaan. Tujuan credo ini adalah menginformasikan
orang-orang dan organisasi-organisasi baik di dalam maupun di luar
perusahaan mengenai nilai-nilai etis perusahaan.
b. Program Etika
Program Etika adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai aktivitas
yang dirancang untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan
corporate credo. Aktivitas yang umum dilakukan adalah pertemuan
orientasi yang dilaksanakn bagi pegawai baru.
c. Kode Etik Khusus Perusahaan
Banyak perusahaan telah merancang kode etik perusahaan mereka
sendiri. Kadang-kadang kode ini diadaptasi dari kode etik industri
tertentu.
50
Management Information System
51
Management Information System
52