Anda di halaman 1dari 26

PEMBUATAN SITUS ONLINE PERUSAHAAN

DALAM AKTIFITAS PEMASARANNYA


MENGGUNAKAN METODE SDLC

UNIVERSITAS MH.THAMRIN
KAMPUS AKA

Anggota : Anisa Aprilia (3022161021)


Laras Lia Wulandari(3022161034)
Yumina Serdawati Siki(3022161043)
Kelas : AKP – A8
Jurusan : Akuntansi Konsenterasi Perpajakan
I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Era globalisasi yang canggih saat ini membuat dunia semakin sempit, dalam
artian bahwa kendala jarak tidaklah menjadi masalah yang berarti saat ini. Dahulu kala
aktivitas perdagangan mengharuskan pembeli untuk datang ke suatu tempat
bertemu secara langsung dengan penjualnya, jelas ini akan mengakibatkan
kesulitan tersendiri bagi si pembeli yang berada di lokasi yang jauh dari penjual,
namun setelah kecanggihan dunia teknologi informasi hal tersebut menjadi sangatlah
mudah. Sebagai dampak dari fenomena ini para pakar telah mengembangkan
orientasi baru dalam bidang informasi yang dikenal dengan nama Sistem Informasi
Manajemen (SIM) atau Management Information System (MIS). Sistem informasi
merupakan kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu, mempunyai beberapa komponen yang saling terkait dan membentuk jalinan
kerja yang kompak untuk mencapai sasaran.

Salah satu teknologi informasi tersebut yang dimaksud yakni teknologi


informasi Web yang memudahkan pengguna lain yang berada di luar sana untuk
mengakses secara online sehingga pembeli dan penjual tidaklah lagi terhalang oleh
jarak dalam hal membeli produk serta memasarkan produk. Banyak sekali contoh-
contoh situs yang menggunakan transaksi penjualan dan pembelian secara online,
misalnya www.amazon.com yang berada di Luar Indonesia, serta
www.shopee.com yang berada di Indonesia.

1.2 TUJUAN PENULISAN


Dalam makalah ini, penulis mencoba untuk memaparkan tahap-tahap atau teknik
yang digunakan untuk membuat sistem informasi website menggunakan metodologi
SDLC yang terfokus pada metode dan teknis-teknis yang digunakan di dalam
metodologi tersebut.

ii
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang informasi,
dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol
sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat
terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan
lingkungan pesaingnya.

Sistem informasi manajemen dapat digambarkan sebagai suatu piramida


dimana pada lapisan terbawah atau lapisan dasar terdiri dari informasi,
penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan kedua terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.
Lapisan keempat atau lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Berikut di bawah ini adalah gambar piramida yang menjelaskan hal tersebut.

SIM
untuk manajemen
SDSI dalam perencanaan dan pengambilan keputusan
Sumber informasi untuk operasional sehari-hari

Informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dsb

iii
Gambar 1 Piramida Sistem Informasi Manajemen

iv
Definisi dari SIM yang umum dikenal oleh orang yakni sistem manusia/mesin
yang terpadu (integrated) dalam penyajian informasi guna mendukung fungsi
informasi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah struktur
organisasi/perusahaan. SIM ini sendiri terdiri dari beberapa perangkat seperti
perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) komputer, prosedur
pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuat database.

Tujuan dibentuknya SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang


bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik itu keputusan yang
rutin dalam operasional sehari-hari maupun keputusan yang sifatnya strategik.
Banyak sekali kegunaan atau fungsi sistem informasi, berikut beberapa contoh
kegunaan atau fungsi tersebut:
1. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-
transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu
produk atau pelayanan mereka.
2. Sistem informasi untuk pengendalian operasional, dimana pengendalian
operasional yakni proses pemantapan agar kegiatan operasional lebih efisien
dan dilaksanakan secara efektif. Pengendalian operasional ini menggunakan
prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
Berikut ini pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasional; 1) proses
transaksi, 2) proses laporan, dan 3) proses pemeriksaan.
3. SIM untuk fungsi organisasi yang dianggap sebagai suatu federasi subsistem
yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi.
Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi untuk membentuk
SI yang berhubungan dengan fungsingnya, walaupun akan menyangkut
database, model base, dan beberapa program komputer yang biasa untuk
setiap subsistem fungsional.

Dalam setiap subsistem fungsional tersebut terdapat aplikasi untuk proses


transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan
strategis.
2.2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS KOMPUTER
Informasi yang akurat dan relevan sangatlah dibutuhkan setiap anggota dari
organisasi maupun perusahaan, sebagai contoh seorang manager atau pimpinan dalam
membuat keputusan untuk memecahkan masalah pastilah memerlukan informasi yang
akurat dan relevan tersebut. Informasi tersebut disajikan dalam bentuk lisan
maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Pengolahan informasi ini dalam
porsi komputer terdiri dari bidang aplikasi berbasis computer, seperti: Management
Information System (MIS), Decision Support System (DSS), kantor virtual dan system
berbasis pengetahuan. Kita menggunakan istilah sistem informasi berbasis
komputer atau CBIS untuk menggambarkan semua aplikasi tersebut yang prosesnya
dilakukan dengan bantuan komputer dan tidak dengan cara manual (McLeod, Jr.,
2001). Menurut James A. O’Brien dan George M. Warakas dalam bukunya yang
berjudul Management Information System edisi 10 menyatakan bahwa Decision
Support System merupakan sistem informasi berbasis komputer yang mendukung
penyediaan informasi interaktif yang digunakan oleh para manajer maupun pebisnis
profesional selama proses pengambilan keputusan. Sistem pengambilan keputusan
ini menggunakan:
1. Model analisis,
2. Database khusus,
3. Wawasan dan penilaian yang dimiliki si pengambil keputusan, dan
4. Proses memodelkan berbasis komputer untuk mendukung keputusan bisnis
yang semi-struktur.

Sistem informasi manajemen berbasis komputer dalam kenyataannya banyak


membantu pekerjaan manusia, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang masih
menggunakan cara-cara manual. Sebagai contoh adalah penyediaan informasi
akademik yang berkaitan dengan data mahasiswa dapat dilakukan dengan cepat,
sehingga mutu layanan kepada mahasiswa dapat ditingkatkan. Layanan nilai
mahasiswa dapat dilihat sewaktu-waktu melalui komputer yang terhubung dengan
komputer server dan langsung dapat dicetak.
2.3 UNSUR-UNSUR SIM BERBASIS KOMPUTER

Sistem informasi manajemen berbasis komputer memiliki beberapa unsur


yang menjadi bagian dari sistem, sehingga sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.
Para ahli telah menerangkan unsur-unsur pembangunan sistem informasi berbasis
komputer.
Menurut Murdick (1997) terdapat 3 unsur dasar sistem informasi
manajemen berbasis komputer, yakni:

 Hardware (perangkat keras)


Semua bagian fisik komputer, dan dibedakan dengan data yang berada di dalam
atau yang beroperasi di dalamnya, dan dibedakan dengan perangkat lunak
(software) yang menyediakan instruksi untuk perangkat keras dalam
menyelesaikan tugasnya. Contoh dari perangkat keras yakni CPU, Hard
disk, motherboard, main memory, kabel fiber optic, dan lain-lain
(Wikipedia).

 Software (perangkat lunak)


Istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital,
termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang
bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem
komputer yang tidak berwujud. Contoh dari perangkat lunak ini adalah
Windows XP, Microsft Office, PHP, MySQL, dan lain-lain (Wikipedia).

 Brainware (personalia).
(Hendra, 2009) Istilah yang digunakan untuk manusia yang berhubungan
dengan sistem komputer. Manusia merupakan suatu elemen dari sistem
komputer. Manusia adalah yang merancang bagaimana suatu mesin dapat
bekerja sesuai dengan hasil yang diinginkannya. Atau, Brainware adalah
setiap orang yang terlibat dalam kegiatan pemanfaatan komputer/sistem
pengolahan data. Brainware merupakan sumber inspirasi utama bagi
terbentuknya suatu sistem komputer.
Menurut tingkat pemanfaatan terhadap komputer, Brainware digolongkan
dalam empat tingkatan dimulai dari tingkatan yang tertinggi:

a. System Analyst: Penanggung jawab dan perencana sistem dari sebuah


proyek pembangunan sebuah sistem informasi khususnya yang memanfaatkan
komputer.
b. Programmer: Pembuat dan petugas yang mempersiapkan program yang
dibutuhkan pada sistem komputerisasi yang dirancang.
c. Administrator: Seseorang yang bertugas mengelola suatu sistem operasi dan
program-program yang berjalan pada sebuah sistem/jaringan komputer.
d. Operator: Pengguna biasa, hanya memanfaatkan sistem komputer yang
sudah ada

2.4 MODEL SDLC

(Wikipedia) System Development Life Cycle (Siklus Pengembangan Sistem) atau


System Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa
perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model
dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut.
SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat
lunak, yang terdiri dari tahap- tahap: rencana (planning), analisa (analysis), desain
(design), implementasi (implementation) dan uji coba (testing), serta pengelolaan
(maintenance). Dibawah ini diberikan gambar mengenai tahapan System Development
Life Cycle yang diambil dari buku Management Information System edisi 10 tahun
2007 oleh James A. O’Brien dan George M Marakas.
Gambar 2 System Development Life Cycle
2. 5 PERBANDINGAN METODOLOGI
Terdapat 4 metodologi dalam pengembangan sistem informasi berbasis web.
Berikut akan diberikan secara ringkas mengenai 4 perbandingan metodologi
tersebut melalui tabel di bawah ini:

Metodologi Keterangan
Waterfall Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan
namun kurang dalam iterasi pada setiap level. Dalam
pengembangan Web Informasi waterfall memiliki kekakuan
untuk ke iterasi sebelumnya. Diman Web Informasi selalu
berkembang baik teknologi ataupun
lingkungannya.
Prototype Membantu pengguna dalam menilai setiap versi dari sistem.
Sangat baik untuk “aplikasi yang interaktif”. Umumnya
pengguna lebih tertarik pada tampilan dari pada proses pada
sistem. Namun dalam prosesnya prototype cenderung
lambat karena pengguna akan menambah komponen dari
luar sistem. Sehingga kepastian penyelesaian proyek tidak
jelas. Dan target pengguna dalam Web
lebih bervariasi.
Rapid Bentuk dari prototipe dengan “throwaway” jika ada modul
Application yang salah maka akan dibuang. Artinya setiap modul tidak akan
Development dikembangkan sampai selesai, karena jika dianalisa salah
langsung dibuang. “RAD involve building the wrong site
multiple times until the right site falls
out of the process”.
Incremental Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih
Prototype dahulu, kemudian untuk feature dari sistem akan dikembangkan
kemudian. Dengan ini mempercepat dalam
pengimplementasian proyek. Dan hal
ini cocok digunakan dalam sistem informasi Web.
Tabel 1 Perbandingan Metodologi untuk Mengembangkan Sistem informasi
Web
2. 6 FAKTOR-FAKTOR DAN KENDALA SUKSESNYA MEMBANGUN SISTEM
INFORMASI
Terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala atau tantangan, penyebab gagalnya
serta faktor kesuksesan dalam pembangunan sistem informasi, yakni:
1. Faktor kendala atau tantangan pembangunan sistem informasi Web
 Kurangnya informasi dari pengguna.
 Tidak lengkapnya kebutuhan dan spesifikasi yang diperlukan.
 Terdapat perubahan kebutuhan dan spesifikasi ketika proyek berjalan.
 Kurangnya dukungan dari pihak eksekutif.
 Kurangnya kemampuan dari pengguna.

2. Faktor penyebab gagalnya pembangunan sistem informasi Web


 Kebutuhan yang kurang lengkap.
 Kurangnya keterlibatan pengguna.
 Kurangnya resource / sumber daya.
 Hasil yang ingin dicapai tidak realistis.
 Perubahan kebutuhan dan spesifikasi.
 Kurangnya perencanaan.
 Sistem tidak akan digunakan lagi.
 Kurangnya manajemen IT.

3. Faktor penentu suksesnya pembangunan sistem informasi Web


 Keikutsertaan pengguna dalam membangun sistem.
 Dukungan dari manajemen eksekutif.
 Kebutuhan sistem terpenuhi dan jelas.
 Perencanaan yang tepat.
 Tujuan yang akan dicapai memang suatu hal yang realistis.
III. PEMBAHASAN

Belut merupakan sekelompok ikan berbentuk mirip ular yang termasuk dalam
suku Synbranchidae. Belut ini merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan
bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya
licin. Banyak bentuk pengolahan makanan dari ikan belut ini seperti contoh kripik
belut, dendeng belut, dan lain sebagainya. Banyak industri pengolahan makanan
dari ikan belut ini dirasa kurang dalam hal pemasarannya karena masih
menggunakan cara konvensional yakni berjualan di toko-toko maupun lewat
omongan orang yang pernah mengkonsumsi sebelumnya.

Penggunaan media online seperti internet yakni dalam hal pembuatan


website khusus, blog, ataupun social media akan membantu kita dalam
melakukan aktivitas pemasaran produk makanan olahan tersebut ke
masyarakat luas. Namun dalam kenyataannya hal ini tidaklah begitu mudah
untuk diterapkan namun tidak terlalu sulit jika kita paham benar tentang sistem
informasi manajemen yang tepat untuk mempermudah proses tersebut.

Berikut adalah ilustrasi mengenai Marketing Intelligence yang


menggunakan Internet dan intranet di dalam struktur organisasi yang bergerak
di bidang pemasaran makanan olahan dari ikan belut ini.

Gambar 3 Komponen Marketing Intelligent


Metode SDLC (System Development Life Cycle) yang digunakan dalam makalah
ini untuk kasus memasarkan produk agribisnis makanan olahan dari ikan belut
terfokus pada metode dan teknik yang digunakan. Adapun tahap-tahap SDLC yang
harus dipenuhi dalam pembangunan sistem informasi Web ini adalah:

3.1 PLANNING (PERENCANAAN)

Perencanaan (planning) terdiri atas 2 tahapan yakni:


1.Feasibilities Studies
Dari sisi feasibilities studies diharapkan perusahaan atau organisasi yang akan kita
buat semisal PT. Mandala Abadi yang bergerak di bidang pengolahan
makanan jadi produk agribisnis ikan belut haruslah mempunyai kekuatan
hukum yakni legalitas perusahaan. Struktur organisasi yang jelas, visi dan misi
organisasi juga menjadi bagian yang penting dalam menjalankan perusahaan.

2. System Investigation
Menggunakan beberapa cara seperti wawancara kepada pengguna, pengisian
kuesioner, maupun observasi. Pengisian kuesioner ini kepada pengguna
ditujukan untuk mengetahui permintaan dari pengguna.
Contoh pengisian kuesioner pada pengguna seperti di bawah ini:
SURVEY KEBUTUHAN PEMBUATAN WEB ONLINE
DATA PENGGUNA (PERSONAL/PERUSAHAAN)
NAMA R A C H MA T A G U S T I AN

PERUSAHAAN P T . M A N D A L A ABAD I

TELEPON 0 8 5 6 1 0 4 1 6 36

NAMA WEBSITE W W W . M A N D A L A - A B A D I . C O . I D

NAMA EMAIL R A C H M A T @ M A N D A L A - A B A D I . C O . I D

ALAMAT J L . T E B E T B A R A T D A L A M 8 B N O . 2
J A K A R T A S E L A T A N 1 2 8 1 0

DETIL PROYEK
NAMA PROYEK S I T U S P E R U S A H A A N O N L I N E
DESKRIPSI
P E M B U A T A N S I T U S O N L I N E U N T U K PROYEK
M E M A S A R K A N P R O D U K MAKANA N
J A D I O L A H A N B E L UT

SERVIS YANG DIGUNAKAN


WEB
E - COMMERCE
DEVELOPMENT
WEBSITE
DESIGN H T ML
WEB HOSTING
SERVICE Y A
GRAPHIC
P H O T O S H O P ; FLAS H
DESIGN
ONLINE
Y A ( P A Y P A L )
PAYMENT
SEARCH ENGINE
OPTIMIZATION Y A

TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN


ASP -

ASP.NET -

PHP Y A

VB -

VB.NET -

LAINNYA T I D A K TAHU
DATABASE YANG DIGUNAKAN
MS ACCESS Y A

MS SQL -

MYSQL Y A

LAINNYA T I D A K TAHU
WAKTU PENGERJAAN
MULAI PROYEK 2 J A N U A R I 201 2
SELESAI PROYEK 3 1 M A R E T 2012
PELUNCURAN
WEBSITE 1 A P R I L 2 012
PERKIRAAN
R P . 5 . 0 0 0 . 000
BIAYA

Tabel 2 Form Kuesioner Tahap Planning


Dari form kuesioner yang tertulis dapat dirangkum kembali bahwa PT. Mandala
Abadi:
 Menginginkan situs penjualan online dengan desain website HTML
dilengkapi dengan Flash dan Photoshop ataupun bentuk lainnya untuk
desain grafisnya.
 Menggunakan fitur SEO (Search Engine Optimization)
 Pihak perusahaan menginginkan adanya MS Access dan MySQL untuk
penggunaan database.
 Waktu pengerjaan proyek 3 bulan untuk siap ditampilkan.
 Biaya yang dikeluarkan oleh PT. Mandala Abadi sebesar Rp.5.000.000
(tidak dinegosiasikan).

Setelah form kuesioner diterima, maka selanjutnya adalah tahap negoisasi


untuk lebih detil seperti kesepakatan waktu, harga, dan lain-lain. Apabila
dianggap sudah tetap dengan isian dari kuesioner dan sepakat, maka masuk ke dalam
tahap analisa.

Dapat diberikan contoh time scheduling pada pembuatan web tersebut di


bawah ini menggunakan MS Project 2007.

Gambar 4 Time Schedulling Proyek Pembuatan Web (Tabel)


Gambar 5 Time Schedulling Proyek Pembuatan Web (Grafik

3.2ANALISA
Tahap ini dibagi menjadi beberapa sub bagian, seperti tahap analisa
teknologi yang digunakan, analisa mengenai informasi apa yang ingin
disampaikan di dalam website, serta analisa dari sisi pengguna.
1. Analisa Teknologi
Dari permintaan perusahaan PT. Mandala Abadi yang tercantum di
dalam kuesioner isian proyek, tercantum bahwa perusahaan menginginkan
adanya desain grafis maka diperlukan teknologi seperti Adobe
Photoshop, dan Macromedia Flash. Disamping itu untuk website penjualan
online diperlukan data-data seperti informasi produk, informasi harga
produk, informasi berita, dan lain-lain yang kesemuanya di record ke
dalam satu database. Sedangkan untuk pembayaran online bisa digunakan
teknologi PayPal seperti pada contoh gambar di bawah ini. Dengan
terlebih dahulu membuat akun di PayPal menggunakan kartu kredit.
Di bawah ini beberapa contoh gambar ketika melakukan pendaftaran
PayPal.

Gambar 6 Pendaftaran Online di PayPal

Gambar 7 Contoh Pembayaran di Website Perusahaan

Biaya yang dikeluarkan oleh PT. Mandala Abadi sebesar Rp.5.000.000 dan tidak
adanya negoisasi atas harga lainnya, maka tidak dimungkinkan untuk membeli
produk berlisensi seperti dari Microsoft. Untuk mengatasi permasalahan ini maka
digunakan produk Open Source seperti PHP dan MySQL untuk database.
2. Analisa Informasi
Membagi 2 jenis data yakni data static (tetap) dan data dynamic
(dinamis). Untuk data static berupa profil perusahaan, visi dan misi,
sejarah perusahaan, dan latar belakang perusahaan. Sedangkan untuk
data dynamic yakni data yang berubah seketika dalam setiap periode
(hari atau jam). Data dynamic yang dimaksud berupa informasi stok
barang, informasi harga barang, informasi berita, dan lain-lain.

3. Analisa Pengguna
Mengindentifikasikan kategori pengguna yang akan mengunjungi website
perusahaan, yakni: a) pengguna yang tidak memahami teknologi web dapat
menjelajah isi web tanpa adanya kesulitan, dan b) pengguna yang sudah
paham betul akan teknologi web dan akan terus mengunjungi situs guna
mendapatkan informasi.

3.3TAHAP DISAIN
Pada form kuesioner tercantum bahwa PT. Mandala Abadi menginginkan
adanya record database maka harus diperhatikan pembuatan META tags di
setiap HTML yang dibuat sebagai indeks dalam mesin pencari, serta
memperhatikan disain dari database seperti contoh tabel dibawah ini.
Tabel 3 Record Database ID Pelanggan
No Nama ID
Pelanggan Pelanggan
1 Bedu ID123456
2 Anto ID123457
3 Joko ID123458
4 Wahyu ID123459

Tabel 4 Record Database Harga dan Jenis Barang


No Nama Barang Kode Harga Keterangan
Barang
1 Kripik Belut KR500GR Rp.10.00 Kripik Belut 500
0 gr
2 Kripik Belut KR250GR Rp. 5.000 Kripik Belut 250
gr
3 Dendeng Belut DD250GR Rp.15.00 Dendeng Belut
0 250 gr
4 Dendeng Belut DD100GR Rp. 6.000 Dendeng Belut
100 gr

Tabel 5 Record Database Stok Barang


No Nama Kode Stok
Barang Barang Gudang
1 Kripik Belut KR500GR 50 bks
2 Kripik Belut KR250GR 28 bks
3 Dendeng DD250GR 25 bks
Belut
4 Dendeng DD100GR 7 bks
Belut

Selain aspek disain database yang telah disebutkan sebelumnya, pada sisi
tampilan di website harus diperhatikan pula penggunaan warna serta ukuran
tulisan, dan latar belakang yang akan menjadi nilai tambah tersendiri
sehingga pengguna akan menjadi lebih mudah dalam menjelajah isi website.
3.4TAHAP IMPLEMENTASI DAN UJI COBA
Implementasi
Pembuatan website perusahaan menggunakan program PHP untuk bahasa
penulisan HTML dan MySQL untuk record database. Tidak lupa untuk
memperhatikan link-link pada setiap halaman, penggunaan gambar yang tepat
guna, melakukan pengecekan terhadap sistem record database.

Uji Coba
Pengujian yang dilakukan meliputi uji coba pada berbagai macam browser
yang berbeda untuk melihat tampilan dari website serta pengecekan terhadap
konten dokumen yang ada di dalam website, seperti: a) contact person yang
dapat dihubungi guna membedakan antara Web master dengan penulis
dokumen, b) Authority Web, yakni mencantumkan link lain jika kita mengambil
isi dari situs lain,
c) ketepatan waktu, seperti batas waktu untuk suatu informasi tertentu
maupun ketika ada update untuk informasi-informasi harga, diskon, artikel,
dan lain-lain yang menampilkan perubahan tanggal, hari, jam, menit dan
detik.

3.5TAHAP MAINTENANCE (PERAWATAN)


Tahapan atau langkah ini merupakan langkah terakhir yang harus dipikirkan
oleh perusahaan guna menjaga keberlanjutan bisnis menggunakan media online.
Pada tahap ini difokuskan perawatan pada aspek software dan hardware yang
digunakan untuk Web Server, serta pemilihan ISP (Internet Service Provider)
untuk domain.
Berikut ini ditampilkan contoh disain dari pembuatan Web Perusahaan
menggunakan Microsoft Publisher.

Gambar 8 Tampilan Beranda Contoh Situs mandala-abadi.co.id

Gambar 9 Tampilan Kategori Produk Yang Dipasarkan


IV. KESIMPULAN

Penggunaan teknologi informasi yang canggih saat ini membantu sekali


perusahaan- perusahaan baik skala kecil maupun besar dalam keberlanjutan
bisnisnya. Tahapan dalam pembuatan sistem teknologi informasi berbasis website
pada makalah ini menggunakan tahapan metodologi pada SDLC (System
Development Life Cycle) yakni berfokus pada metode dan teknis yang digunakan
seperti: a) tahapan planning (perencanaan), b) tahap analisa, c) tahap disain, d)
tahap implementasi dan uji coba, dan e) tahap maintenance (pemeliharaan).
Studi yang dilakukan pada makalah ini diambil dari berbagai macam literatur
seperti tips dan trik dalam merancang sistem website serta artikel mengenai
sukses dan gagalnya dalam merancang website.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan pembaca lainnya bisa menerapkan
metode- metode lainnya dalam meningkatkan bisnis pada perusahaan mereka
menggunakan metodologi pada SDLC tersebut
V. DAFTAR PUSTAKA

i Rachmat38e.blogstudent.mb.ipb.ac.id
ii Davis, B. Gorgon. 1995. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta.
Penerbit: PT. Gramedia.
iii McLeod, R., Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen. (Terjemahan Hendra
Teguh) Jakarta: Pearson Education Asia, PT. Prenhallindo. (Buku asli
diterbitkan tahun 1998).
iv O’Brien, James A. And George M. Marakas. 2007. Management
Information System 10th Edition. New Jersey: McGraw Hill Irwin.
v Murdick, R. G., Ross, J. E., Clagget, J.R. 1997. Sistem Informasi Untuk
Manajemen Modern edisi ketiga (Terjemahan J. Djamil) Jakarta: Erlangga.
(Buku asli diterbitkan tahun 1984).
vi Wikipedia. 2011. Perangkat keras. From:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_ keras. Diakses tanggal 22 Desember
2011.
vii Wikipedia. 2011. Perangkat lunak. From:
http://id.wikipedia.org/wiki/Perangkat_ lunak. Diakses tanggal 22 Desember
2011.
viii Jatnika, Hendra. 2009. Pengertian Brainware. From: http://hendra-
jatnika.web.id/ index.php/bra/132-pengetian-brainware. Diakses tanggal 22
Desember 2011.
ix Frese, Robert And Dr. Vicki Sauter. 2003. Project Success and Failure:
What Is Success, What is Failure, and How Can You Improve Your Odds
For Success?. From:
http://www.umsl.edu/~sauterv/analysis/6840_f03_papers/frese/. Diakses
tanggal 22 Desember 2011.

Anda mungkin juga menyukai