Anda di halaman 1dari 18

1

MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen

Disusun Oleh :
1. Herni Tasik Ma’dika( 221054)
 Menguraikan Konsep Dasar SIM
2. Widya Rahmadani Eka Suci( 221072)
 Menganalisis Jenis Sistem informasi di berbagai
tingkat perusahaan
3. Iqnasia Irel (221055)
 Membandingkan Metodologi Pemodelan Dan
Pengembangan Sistem
4. Stifanny Gabriel Dating (221053)
 Menguraikan Implementasi Manajemen Basis
Data di Perusah
Sistem informasi manajemen 1
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ”Sistem
Informasi Manajemen”. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen

Penulis dalam penulisan makalah ini menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Khususnya kepada Dosen kami yang telah memberi tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.

Demikian makalah ini kami buat, agar bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih
atas kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan makalah ini menjadi lebih
baik.

makassar,10 april 2023

Penyusun

Sistem informasi manajemen 2


3

BAB I

PEMBAHASAN

A. MENGURAIKAN KONSEP DASAR SISTEM


INFORMASI MANAJEMEN

Sistem adalah sekumpulan unsur (elemen/kegiatan/prosedur) yang saling


terpadu dan bekerjasama satu sama lain.

Manajemen menurut Mary Parker (Stoner & Freeman, 2000) adalah seni


melaksanakan pekerjaan melalui orang-orang (The art of getting things done
through people). Meskipun banyak definisi manajemen yang telah diungkapkan
para ahli sesuai pandangan dan pendekatannya masing-masing. Walaupun
demikian, yang dimaksud manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan,
kepemimpinan, evaluasi dan pengawasan, dan sistem informasi manajemen.

Sistem Informasi Manajemen merupakan kegiatan yang dilakukan sekelompok


unsur dalam sebuah organisasi yang saling terkait dalam usaha memecahkan
suatu masalah dengan memanfaatkan sumberdaya manajemen sehingga sampai
pada sebuah pemberian informasi yang mendukung pengambilan keputusan.

 James Alter (1992): Kombinasi antarprosedur kerja, informasi, orang dan


teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam
sebuah organisasi.
 Bodnar & Hopwood (1993): Kumpulan perangkat keras dan perangkat
lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data dalam bentuk
informasi yang berguna.
 Turban, McLean, dan Waterbe (1999): Sistem yang mengumpulkan,
memproses, menyimpan, menganalisa, dan menyebarkan informasi untuk
tujuan yang spesifik. Intinya, SIM mengelola data atau informasi masukan
hingga menghasilkan informasi untuk berbagai pihak.

Sistem informasi manajemen 3


4

 Gordon B. Davis: system manusia dan mesin yang menyediakan informasi


untuk mendukung operasi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan
dari suatu organisasi.
 George M. Scott: kumpulan interaksi dari system informasi yang
menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial maupun untuk
kebutuhan operasional.

Secara umum, SIM adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output)
dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan
untuk memenuhi tujuan manajemen.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen

1. Menyediakan informasi yang dipergunakn untuk perencanaan , pengendalian,


pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
2. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
3. Menyediakan informasi yang akan digunakan dalam perhitungan harga
pokok, rekrutmen atau tujuan-tujuan manajerial lain.

Karakteristik Sistem Informasi Manajemen

1. SIM membantu manajer secara terstruktur.


2. SIM dirancang untuk memberikan laporan operasional sehari-hari.
3. SIM sangat bergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan.
4. SIM membutuhkan perencanaan yang matang.

Konsep-konsep Pokok Sistem Informasi Manajemen

Selain kita harus mengetahui definisi dari SIM, kita juga harus mengetahui dan
memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian
informasi, dan nilai informasi. Berikut adalah konsep-konsep pokok SIM.

 Konsep Informasi

Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan


waktu dan mutu.

Sistem informasi manajemen 4


5

 Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi

Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan


dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.

 Konsep Sistem

Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep


sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan
sistem informasi.

 Konsep Organisasi dan Manajemen

Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk


mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting
dalam bentuk keorganisasian.

  Konsep Pengambilan Keputusan

Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional


terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan
dalam organisasi.

 Konsep Nilai Informasi

Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan


menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga
merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan
lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari lingkungan,
misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan
perubahan kurs mata uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke
dalam sistem.

Oleh karena itu, sitem informasi membantu para manajer dan pimpinan
perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan. Informasi

Sistem informasi manajemen 5


6

yang didapat merupakan bahan masukan penting bagi manajer dalam


pengambilan keputusan.

Pengaruh Pengelolaan Sistem Informasi dalam organisasi

1. Cost of running (penekanan biaya, menaikkan profit).


2. Customer Service (kemudahan pelayanan, meningkatkan performa layanan).
3. Management process (tata tertib laksana pengelolaan informasi).

Peran Strategi Sistem Informasi Manajemen

SIM Merupakan Kumpulan dari Sistem Informasi

 Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan


informasi dan transaksi keuangan.
 Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,

Sistem informasi manajemen 6


7

kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan


dengan pemasaran.
 Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information
systems).
 Sistem informasi personalia (personal information systems).
 Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
 Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
 Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
 Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
 Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
 Sistem informasi analisis software.
 Sistem informasi teknik (engineering information systems).

Tiga aktivitas yang terjadi pada sistem informasi

Sistem informasi manajemen 7


8

Burch & Grudnitski (1989 : 6) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang
menentukan kualitas informasi, yaitu:

1. Akurat
2. Tepat Waktu
3. Relevan

Jenis-jenis Sistem Informasi

1. Transaction Processing Systems (TPS)


2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
4. Decision Support Systems (DSS)
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer‐Support
Collaborative Work Systems (CSCW)
7. Executive Support Systems (ESS)

Sistem informasi manajemen 8


9

B. MENGANALISIS JENIS SISTEM INFORMASI DI BERBAGAI


TINGKAT PERUSAHAAN

Dalam lingkup perusahaan, sistem manajemen memiliki peranan yang lebih


krusial. Pasalnya, sistem manajemen mampu membantu perusahaan untuk
mengontrol serta mengawasi kinerja karyawan dalam kurun waktu tertentu.
Bahkan, bisa dibilang bahwa hal tersebut merupakan kunci kesuksesan dari
sebuah perusahaan.
Seiring dengan perkembangan zaman yang serba digital, sistem manajemen saat
ini telah banyak tersentuh oleh kemajuan teknologi. Hal ini membuat sistem
manajemen berevolusi menjadi sistem informasi manajemen yang mampu
mengolah data berharga dari informasi yang tersedia.  

Secara umum, pengertian sistem informasi manajemen adalah sistem yang dibuat
dengan maksud untuk mengendalikan kinerja perusahaan yang melibatkan
manusia, dokumen, prosedur, dan juga teknologi. Dengan adanya sistem tersebut
kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lebih tepat sasaran dan efisien.

Dalam pengaplikasiannya, sistem informasi manajemen memiliki beberapa jenis


yang lahir demi memberikan manfaat yang diinginkan. Jenis sistem informasi
manajemen tersebut sering kali digunakan oleh perusahaan ataupun instansi
pemerintah.

Untuk lebih jelas memahami mengenai jenis dari sistem informasi manajemen,
simak penjelasannya berikut ini.

1. Supply Chain Management

Jenis sistem informasi manajemen pertama yang sering kali diterapkan oleh
perusahaan adalah Supply Chain Management atau biasa disingkat dengan
SCM. Dalam sistem ini, perusahaan akan memiliki data yang saling
terhubung. Data tersebut meliputi pemasok hingga konsumen akhir.

Saat perusahaan menerapkan sistem manajemen supply chain, seluruh catatan


detail yang berhubungan dengan penyediaan bahan baku yang dilakukan oleh
perusahaan dapat ditemukan. Dengan begitu, manajemen perusahaan akan
lebih mudah dikontrol.

2. Office Automation System

Sistem informasi manajemen yang mengintegrasi server komputer milik


perusahaan adalah Office Automation System atau OAS. Fungsi OAS adalah
sebagai aplikasi yang mampu menyatukan perangkat komputer dalam sebuah
perusahaan dalam suatu wadah yang berhubungan satu sama lain.

Sistem informasi manajemen 9


10

Tujuan dari pengaplikasian sistem ini adalah untuk memperlancar komunikasi


yang dilakukan antar departemen dalam sebuah perusahaan. Sebagai contoh,
saat ingin mengirim email atau pesan kepada departemen lain, karyawan dapat
langsung melakukannya dengan aplikasi OAS.

Kebutuhan akan pelayanan publik seperti Yahoo, Gmail, ataupun media sosial
lainnya pun menjadi lebih kecil. Dengan begitu, komunikasi intra perusahaan
menjadi lebih eksklusif dan terjaga rahasianya.

3. Enterprise Resource Planning

Selanjutnya adalah sistem informasi manajemen yang dikenal dengan nama


Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem jenis ini sering kali
diaplikasikan oleh perusahaan besar meski bisa juga digunakan oleh
perusahaan dengan skala yang lebih kecil.

Dengan menggunakan enterprises resource planning, manajemen perusahaan


dapat senantiasa melakukan kontrol dan mengelola seluruh unit yang berada di
lingkup perusahaan. Dengan begitu, pengawasan yang dilakukan perusahaan
menjadi lebih maksimal dan dalam segi waktu lebih efisien.

4. Knowledge Work System

Selain ketiga jenis di atas, ada pula sistem informasi manajemen dengan istilah
Knowledge Work System atau KWS. Dengan menggunakan sistem ini,
perusahaan dapat membagikan informasi atau pengetahuan baru dan akan
langsung terintegrasi ke seluruh departemen dalam perusahaan.

Alhasil, seluruh karyawan atau pekerja dapat mengakses informasi tersebut


dan membantu bidang pekerjaan yang sedang dilakukan. Kinerja perusahaan
pun dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien. Karyawan pun tidak perlu
repot mencari informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tanggung
jawab yang dimiliki.

5. Executive Support System

Berfungsi untuk membantu manajer dalam berkomunikasi dengan anak


buahnya, perusahaan dapat memasang Executive Support System atau biasa
disebut ESS. Sistem informasi manajemen ini dapat memudahkan manajer
untuk mengkomunikasikan grafik dan juga informasi pendukung kepada
anggota perusahaan yang berada dibawah tanggung jawabnya.

Jika komunikasi antara manajer dan bawahannya menggunakan sistem ini


berjalan dengan baik, besar kemungkinan kinerja perusahaan akan
berkembang lebih pesat. Jadi, jika pada perusahaan interaksi antara atasan
Sistem informasi manajemen 10
11

dengan karyawan biasa terjalin cukup intens, ada baiknya untuk


mengaplikasikan sistem informasi manajemen ini.

6. Teknologi Expert System dan Artificial Intelligence

Sistem informasi manajemen ini dianggap yang paling modern dan memiliki
potensi yang cukup tinggi dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan
adanya Expert System dan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan,
perusahaan mampu menjalankan aktivitas yang dulunya hanya bisa dilakukan
sumber daya manusia profesional.

Hingga sekarang, teknologi dalam sistem ini dapat menganalisis sebuah


masalah dan berusaha memecahkannya. Bahkan, kinerja yang dilakukan oleh
sistem ini dapat selesai dalam waktu cepat jika sudah terprogram dengan baik.

Dengan begitu, perusahaan dapat memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai


sehingga pengeluaran untuk menggaji SDM dapat dikurangi.

7. Informatic Management System

Dalam pengaplikasian Informatics Management System, sistem akan


diprogram agar bisa membantu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia
penggunanya. Dengan begitu, sistem tersebut akan mempermudah tugas yang
dimiliki perusahaan.

Tak hanya itu, dalam suatu kondisi tertentu, sistem informatics management
mampu menganalisa keputusan yang perlu diambil perusahaan. Cara
pengambilan keputusan tersebut dengan cara menggabungkan program
komputer dari sistem informasi manajemen dengan sekumpulan informasi dan
data yang dimiliki oleh perusahaan.

8. Decision Support System

Jika perusahaan dirasa sering mengalami kesulitan saat harus mengambil


keputusan, perlu menggunakan sistem informasi manajemen jenis Decision
Support System atau biasa disingkat dengan DSS. Saat memiliki sistem
informasi manajemen DSS, program tersebut akan membantu manajer dalam
kegiatan pengambilan keputusan.

Sistem decision support akan memperhitungkan lingkungan kantor atau


perusahaan agar manajer dapat mengambil keputusan yang lebih akurat. Jadi,
melalui pengaplikasian sistem tersebut, manajer mampu menyodorkan
keputusan paling tepat dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan pada
masa itu.

Sistem informasi manajemen 11


12

9. Transaction Processing System

Kegiatan transaksi bagi hampir di seluruh perusahaan dianggap sangat krusial


karena berhubungan langsung dengan kondisi finansial. Jika terjadi sedikit
kesalahan dalam hal perhitungan atau saat melakukan transaksi, bukan tidak
mungkin perusahaan akan mengalami kerugian yang tidak sedikit.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, tak sedikit perusahaan yang


mengaplikasikan sistem informasi manajemen berupa Transaction Processing
System atau TPS. Dengan memiliki sistem informasi manajemen tersebut,
perusahaan akan memiliki sistem transaksi yang terintegrasi serta efektif.

TPS mampu memproses semua transaksi yang dilakukan perusahaan dan


dalam jumlah yang besar sekalipun. Umumnya, TPS akan digunakan oleh
pihak manajerial untuk mendata inventaris perusahaan dan juga menyusun gaji
para pekerjanya.

Dengan begitu, risiko terjadinya kesalahan saat melakukan kegiatan transaksi


rutin tersebut semakin kecil dan perusahaan tidak rentan mengalami kerugian.

10. Group Decision Support System dan Computer-Support Colaborative


Work System

Sesuai dengan namanya, sistem informasi manajemen ini mirip dengan DSS.
Yang berbeda adalah sistem ini lebih menjurus pada solusi untuk kegiatan
yang berbasis berkelompok. Jadi, skala analisa yang dilakukan oleh Group
Decision Support System atau GDSS dan Computer-Support Collaborative
Work System atau CSCWS lebih besar dibanding DSS yang melakukannya
per individu.

Cara kerja dari GDSS ini adalah mengumpulkan terlebih dahulu informasi
yang dibutuhkan perihal suatu group atau kelompok dalam sebuah perusahaan.
Proses pengumpulan informasi tersebut dapat dilakukan dengan menyebar
kuesioner, skenario, ataupun layanan konsultasi. Dengan begitu, perusahaan
dapat mengambil keputusan dalam skala besar dengan lebih cepat dan akurat.

C. MEMBANDINGKAN METODOLOGI PEMODELAN DAN


PENGEMBANGAN SISTEM
System development atau pengembangan sistem adalah proses mendefinisikan,
merancang, menguji, dan mengimplementasikan aplikasi perangkat lunak baru
atau program. Proses dapat mencakup pengembangan internal sistem khusus,
pembuatan sistem basis data, atau akuisisi perangkat lunak yang dikembangkan
pihak ketiga (Farm Credit Administration, 2007).
Terdapat 6 jenis strategi dalam akusisi sebuah aplikasi yakni:

Sistem informasi manajemen 12


13

 Buy the Application


 Lease the Application
 Software-as-a-Service
 Use Open-Source Software
 Outsourcing
 Develop the Application In-house
Pada artikel ini, akan dibahas lebih lanjut mengenai strategi in-house
application development. In-house mengacu pada melakukan kegiatan atau
operasi di dalam perusahaan, alih-alih mengandalkan outsourcing. Suatu
perusahaan menggunakan karyawannya sendiri dan waktu untuk menjaga divisi
atau kegiatan bisnis, seperti pembiayaan atau perantara, in-house. Pendekatan
ini biasanya memakan waktu dan biaya, tetapi biasanya menghasilkan aplikasi
yang lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berikut merupakan model-
model metodologi pengembangan sistem (Rainer & Cegielski, 2011):

(1) System Development Life Cycle. Merupakan pengembangan sistem


tradisional yang digunakan perusahaan untuk large-scale IT Informasi
diolah secara sekuensial dalam SDLC. Secara umum, SDLC dibagi
menjadi 6 tahapan yakni: system investigation, system analysis, system
desingn, programming and test, implementation, dan operation and
maintenance.
(2) Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan dalam pengembangan
sistem. Pendekatan prototyping mendefinisikan daftar awal kebutuhan
pengguna, membangun model sistem, dan kemudian meningkatkan sistem
dalam beberapa iterasi berdasarkan feedback pengguna. Developers tidak
mencoba untuk membuat secara lengkap spesifikasi pengguna untuk
sistem pada awalnya, dan tidak berencana untuk mengembangkan sistem
sekaligus. Prototype merupakan versi kecil dari sistem yang
dikembangkan oleh developers.
(3) Joint Application Design. Metode alternatif lainnya adalah Joint
Application Design atau JAD. JAD adalah metode berbasis kelompok
dalam mengumpulkan kebutuhan pengguna dan membuat desain sistem.
JAD sering digunakan pada tahap analisis dan desain dari tahapan SDLC.
JAD melibatkan pertemuan kelompok yang dihadiri oleh para analis dan
semua pengguna. JAD dasarnya adalah proses pengambilan keputusan
kelompok yang dapat dilakukan secara manual atau otomatis melalui
komputer. Pertemuan ini diperuntukan untuk mendefinisikan dan
menyetujui persyaratan sistem secara bersama.
(4) Integrated Computer – Assisted Software Engineering. Model alternative
lain adalah CASE. CASE adalah pendekatan pengembangan yang
menggunakan alat khusus untuk mengotomatisasi tugas-tugas di SDLC.

Sistem informasi manajemen 13


14

(5) Rapid Application Development. RAD adalah metode pengembangan


sistem yang dapat menggabungkan alat JAD, prototyping, dan ICASE
untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi. Pada tahap pertama RAD,
developers menggunakan sesi JAD untuk mengumpulkan persyaratan
sistem, memastikan bahwa pengguna terlibat secara intensif sejak dini.
Proses pengembangan di RAD terjadi secara berulang, mirip dengan
prototyping. Artinya, persyaratan, desain, dan sistem itu sendiri
dikembangkan dan kemudian mengalami serangkaian, atau urutan,
perbaikan. RAD menggunakan ICASE untuk dengan menyusun
persyaratan dan mengembangkan prototipe. Ketika prototipe
dikembangkan dan disempurnakan, pengguna meninjaunya dalam sesi
JAD tambahan. RAD menghasilkan komponen fungsional dari sistem
final, bukan versi skala terbatas.
(6) Agile Development. Agile development merupakan metodologi
pengembangan perangkat lunak yang memberikan fungsionalitas dalam
interaksi cepat, yang biasanya diukur dalam beberapa minggu. untuk
menjadi sukses, metode ini membutuhkan komunikasi, pengembangan,
pengujian, dan pengiriman yang sering. pengembangan tangkas fokus
pada perkembangan cepat dan kontak pengguna yang sering untuk
membuat perangkat lunak yang menjawab kebutuhan pengguna bisnis.
Prinsip inti dari pengembangan gesit adalah melakukan hanya apa yang
harus Anda lakukan untuk menjadi sukses saat ini.
(7) End-User Development. End-User Development mengacu pada pengguna
akhir organisasi yang mengembangkan aplikasi mereka sendiri dengan
sedikit atau tanpa bantuan formal dari departemen TI.
(8) Object-Oriented Development. OOD didasarkan pada pandangan yang
berbeda secara fundamental dari sistem komputer dalam persepsi yang
menjadi ciri pendekatan pengembangan SDLC tradisional. Pendekatan
tradisional memberikan instruksi langkah demi langkah spesifik dalam
bentuk program komputer, di mana programmer harus menentukan setiap
detail prosedural. Program-program ini biasanya menghasilkan sistem
yang melakukan tugas asli tetapi mungkin tidak cocok untuk menangani
tugas-tugas lain. Sebaliknya, sistem berorientasi objek dimulai bukan
dengan tugas yang harus dilakukan, tetapi dengan aspek-aspek dunia
nyata yang harus dimodelkan untuk melakukan tugas itu.
D. MENGURAIKAN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BASIS DATA DI
PERUSAHAAN
Implementasi Database dalam Bidang Bisnis. Saat ini penggunaan
sistemteknologi informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan di setiap organisasi
atauperusahaan baik dalam skala kecil, menengah, maupun besar. Persaingan
bisnisyang semakin ketat membuat perusahaan tidak memiliki banyak pilihan
untuk bisaunggul dalam persaingan tersebut. Efisiensi dan efektifitas

Sistem informasi manajemen 14


15

perusahaan menjadisebuah kewajiban yang harus dipenuhi bagi perusahaan


untuk bisa menang dalam
low cost strategy
sehingga bisnis dapat berjalan berkesinambungan. Salah satu upaya untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam sebuah perusahaan adalah
penggunaan sistem database dalam pengelolaan data
(1) Implementasi database pada perusahaan retail
Salah satu implementasi database pada bisnis yang sering kita jumpai
adalah perusahaan retail. Database pada perusahaan retail menggunakan
software khusus yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan DBMS, pencarian informasi dapat dilakukan dengan mudah
karena semua informasi telah terintegrasi. Berbeda dengan pencarian
informasi di atas aplikasi Spread sheet dimana kita harustahu nama file,
nama sheet kemudian di kolom dan baris keberapa, baru kita bisa temukan
informasi tersebut. Sistem pengelolaan database dengan DBMS mencakup
aplikasi yang digunakan untuk membuat organisasi logik dari database
dan bagaimana cara mengaksesnya. Desainer software biasanya membagi
database dalam tabel tabel sesuai kebutuhan. Tiap tabel menggambarkan
hubungan antara variabel yang disebut relational database.

Database pada perusahaan retail berisi tentang jumlah persediaan masing-


masing barang, harga barang, data pelanggan, data tanggal kadaluarsa
makanan ,dsb. Masin-masing data terintegrasi berguna bagi proses kinerja
perusahaan. Misalnya, data jumlah persediaan digunakan untuk mengatur
sirkulasi persediaan barang baik yang ada di gudang maupun yang siap
dijual. Penjualan yang cepat harus diikuti manajemen persediaan yang
cepat pula. Bagian keuangan juga bisa dengan cepat bisa menghitung rugi
dan laba dengan data data yang tergabung dalam sistem penjualan. Harga
barang dapat diubah oleh perusahaan sesuai dengan promosi promosi
yang sedang dilakukan. Data pelanggan berguna untuk mengetahui
segmentasi pasar yang membeli produk produk yang ditawarkan
perusahaan sehingga perusahaan dapat menyusun strategi marketing yang
lebih tepat.

Data tanggal kadaluarsa makanan merupakan informasi tambahan yang


digunakan perusahaan untuk mengatur peletakan produk produk makanan yang
dijual. Barang yang lebih dekat dengan tanggal kadarluarsa akan diletakkan di
tempat tempat strategis seperti di bagian paling depan rak, di samping kasir, atau
di bagian produk obral sehingga barang tersebut diharapkan lebih mudah terjual.

Kesuksesan dalam pengelolaan database terletak pada keakuratan dalam


proses pendataan. Langkah pertama dari perusahaan dalam membuat
database adalah membuat standarisasi pada seluruh data-data yang ada.
Sistem informasi manajemen 15
16

Standar tadi meliputi Identifier, Naming, Definition, Integrity Rule, dan


Usage Right Kemudian menentukan jenis aplikasi DBMS apa yang sesuai
untuk dipakai dalam membantu penyusunan dan pemanfaatan data-data
tersebut.
(2) Peran Database dalam Perusahaan
Database memiliki peranan yang sangat penting dalam perusahaan antara
lain :
1. DSS (Decision Support System)
dengan penggunaan database yang dapat mengontrol duplikasi
data,menjaga data tetap konsisten, terstandarisasi, dan memberikan
informasiyang lebih cepat, sangat membantu dalam proses pengambilan
keputusansehingga lebih cepat, tepat dan akurat.

2. Value Added
Memberikan nilai tambah bagi Customer dengan kemampuannya
untukmemberikan informasi tepat, akurat, dan
Uptodat

3. Efisiensi dan Efektivitas


Database memudahkan pengelolaan informasi, memanipulasi data
(input,update, delete), sehingga menghemat banyak waktu yang dapat
digunakanuntuk kegiatan produktif lainnya.

4.CRM Customer Relationship Management)


Data pelanggan yang telah terintegrasi dalam sistem berguna dalam
menjalinhubungan perusahaan dan pelanggan lebih baik. Perusahaan
dapatmenawarkan produk/diskon secara langsung kepada pelanggan.
Perusahaan juga dapat memberikan ucapan selamat ulang tahun yang
berguna dalammembentuk loyalitas pelanggan

Sistem informasi manajemen 16


17

DAFTAR PUSTAKA

Rusdyanha, Makalah Konsep Sistem Informasi ,


https://www.rusdyanha.com/2016/12/makalah-konsep-sistem-informasi.html.

22 Oktober 2015, Makalah Konsep Sistem Informasi Manajemen,


http://makalheducation.blogspot.com/2015/10/makalah-konsep-sistem-informasi.html.

Setiorinishinta, 21 Maret 2016, Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen,


https://setiorinishinta.wordpress.com/2016/03/21/konsep-dasar-sistem-informasi-
manajemen/.

Irene Radius Saretta., 4 Desember 2022,mengenal 10 jenis sistem informasi manajemen


yang sering diterapkan dalam lingkungan perusahaan

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-10-jenis-sistem-informasi-manajemen-yang-
sering-diterapkan-di-lingkup-perusahaan

populer artikel.,30 juli 2020, mode-model metodologi system development

https://sis.binus.ac.id/2020/07/30/model-model-metodologi-system-development/

wordpress.com.,29 Januari 2014.,implementsi database dalam bidang bisnis pada


suatu perusahaan

https://ozye09018119.wordpress.com/2014/01/29/implementasi-database-dalam-bidang-
bisnis-pada-suatu-perusahaan/

Sistem informasi manajemen 17


18

Sistem informasi manajemen 18

Anda mungkin juga menyukai