Disusun Oleh :
Fitri Hariyati
43218110096
2) Pendekatan Fungsional
Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara
hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses paling kecil (top down).
Pengembangan dilaksanakan denga melihat fungsi atau proses yang harus
dilaksanakan oleh sistem, data yang menjadi masukan atau keluaran, sumber dan
tujuan data, serta tempat penyimpanan data
4) Information Engineering
Sistem dibangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise Pelaksanaan
pengembangan perlu diawali dengan proses perencanaan strategis informasi dan
wilayah bisnis Cakupan pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide
basis) Mengaplikasikan teknik terstruktur dan automated tools
5) Pendekatan Objek
Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang
ada dalam system Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai
atribut (data) dan operasi (layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang
lainnya
Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek
lainnya Setiap objek dapat mempunyai kemampuan poliforisme
1. Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling
terhadap pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume
transaksi on-line.
2. Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau
interview.
3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff
dari sistem informasi.
4. Tujuan yang dicapai.
5. Timbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau
peningkatan penjualan dan profit.
Kegagalan dari sistem informasi bukan hanya pada bagian-bagiannya saja,
tetapi pada keseluruhan sistem yang tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Pengguna harus memahami sistem informasi dan mengembangkan prosedur
manual paralel untuk membuat sistem bekerja secara sempurna. Terdapat faktor
penyebab munculnya masalah pada sistem informasi, faktor tersebut dapat bersifat
teknis dan nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:
1. Desain
2. Data
3. Biaya
4. Operasi
1. Insourcing
Merupakan pekerjaan yang dilakukan dengan memanfaatkan spesialis yang ada dalam
perusahaan tersebut. Contohnya adalah usaha pengembangan ICT dalam perusahaan,
dengan membentuk divisi khusus yang berkompeten di bidangnya, seperti departemen
EDP (Electronic Data Processing). Pada umumnya, alasan utama dari penerapan in-
sourcing adalah faktor biaya.
2. Prototyping
Merupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-
fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan
sebutan prototipe. Keuntungan pengembangan sistem informasi melalui
pendekatan Prototyping :
1) End user dapat berpartisipasi aktif
2) Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
3) Mempersingkat waktu pengembangan SI
4) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
5) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
6) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
7) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
8) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang
diharapkannya.
Kelemahan penggunaan prototyping
1) Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2) Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3) Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4) Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
Kelemahan
1) Kemungkinan tidak cocok dengan kebutuhan organisasi yang bersifat unik
2) Kemungkinan tidak dapat melakukan beberapa fungsi bisnis dengan baik
3) Pencocokan dengan kebutuhan menaikan biaya pengembangan
4. Selfsourcing
Merupakan suatu model pengembangan dan dukungan sistem teknologi informasi yang
dilakukan oleh para pekerja pada suatu area fungsional dalam organisasi dengan
sedikit bantuan dari pihak spesialis sistem informasi atau tanpa sama sekali. Model ini
juga dikenal dengan end-user computing atau end-user development.
Keuntungan
1) Pemakai mengendalikan pembuatan sistem
2) Menghemat waktu dan biaya pengembangan
3) Mengurangi ketertinggalan aplikasi yang dikehendaki
Kelemahan
1) Dapat membuat sistem informasi berkembang biak tanpa dapat dikendalikan
2) Sistem tidak selalu memenuhi dengan standar jaminan mutu
5. Outsourcing
Pelimpahan suatu proses bisnis kepada pihak di luar organisasi yang dianggap mahir
dibidang tersebut. Perusahaan mengambil pendekatan ini untuk lebih fokus
meningkatkan performa “core competency” perusahaan. Misalnya perusahaan
konsultan keuangan dengan 100 karyawan, yang menyerahkan urusan terkait IT,
termasuk penyewaan, pemeliharaan komputer, pembuatan program dan sebagai,
kepada suatu perusahaan outsource IT, sedangkan pekerjaan penunjang diserahkan
kepada pihak lain.
o Menambah lebih banyak peralatan pada komputer yang ada utuk meningkatkan
kapasitas dan kecepatannya.
o Menggantika komputer yang ada dengan komputer yang lebih besar.
Mengganti komputer yang ada dengan jaringan komputer lokal (local area network)
dari komputer-komputer yang lebih kecil.
o Mengevaluasi berbagai alternatif solusi
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif, selanjutnya perlu memilih satu alternatif yang
tampak terbaik. Henry Mintzberg, seorang ahli teori manajemen, mengidentifikasi 3 cara
yang manajer lakukan dalam memiih alternatif terbaik, yaitu:
1. Analisis
Suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan, mempertimbangkan konsekuensi pilihan
tersebut pada tujuan organisasi. Contohnya para anggota sesi JAD(joint application
design atau rancangan apikasi bersama) memutuskan pendekatn yang akan diambil
dalam menerapkna sistm informasi eksekutif.
2. Penilaian
Proses mental dari seorang manajer. Misalnya manajer perusahaan manufaktur
mnerapkan penalamna dan intuisi dalam mengevaluasi taat letak pabrik baru yang
disusulkan oleh model matematika.
3. Tawar menawar
Negoisasi antara beberapa manajer. Contohny adalah perundingan diantara para
anggota komite eksekutif mengenai sistem informasi fungsional yag mana akan
diterapkan.
4. Menerapkan Solusi
Masalah tidak terpecahkan haya dengan memilih solusi terbaik. Solusi ituperlu
diterapakn peralatan komputer juga harus dipasang.