Menurut Budi Sutedjo (2012:49) teknologi informasi informasi yang berbasis internet berkembang melaluo beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Gelombang pertama, pemanfaatan TI difokuskan untuk peningkatan produktivitas dan memperkecil biaya. Aplikasi yang digunakan antara lain word,excell,power point,access 2. Gelombang kedua, TI difokuskan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer. Jaringan ini dibangun dengan cara menghubungkan komputer- komputer dengan menggunakan kabel dan card sehingga printer,harddisk dan peralatan lain dengan secara serempak/ berbarengan TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF PERUSAHAAN
3. Gelombang ketiga, TI difokuskan untuk
menghasilkan keuntungan lewat pembangunan program sistem informasi. Seperti pada universitas membangun jaringan sistem informasi pelayanan administrasi akademik, sistem informasi pelayanan administrasi keuangan maupun sistem informasi pelayanan umum, yang semuanya berbasis teknologi informasi dan menguntungkan bagi pihak TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERSPEKTIF PERUSAHAAN
4. Gelombang keempat, TI difokuskan untuk membantu
proses pengambilan keputusan dari data kualitatif. Seperti penilaian prestasi karyawan, peningkatan jenjang karier karyawan 5. Gelombang kelima, TI difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui pengembangan jaringan internet. Seperti e-commerce 6. Gelombang keenam, TI yaitu mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless). Seperti seseorang mengakses internet melalui komputer yang terhubung ke telepon seluler SINERGI POSITIF DAN NEGATIF SISTEM INFORMASI DAN STRATEGI PERUSAHAAN
• Dalam perusahaan sistem informasi memiliki sisnergi
negative dan sinergi positif. • Dalam konsep sistem informasi yang sudah dikenal sejak lama, informasi berperan dalam membuat keputusan, termasuk didalamnya keputusan strategi. • Ketidakmampuan sistem informasi perusahaan untuk menyajikan informasi dibutuhkan akan membawa dampak pada strategi perusahaan. • Sedangkan sinergi yang positif adalah sinergi antara sistem informasi yang disajikan dengan baik serta pemahaman strategi perusahaan yang memadai. PENDEKATAN HUMAN-CENTERED DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
• Luthans (1995:27), keberadaan teknologi informasi
secara dramatis telah mempengaruhi stuktur organisasi secara keseluruhan. 1. Teknologi informasi dan keunggulan kompetitif Hubungan antara teknologi informasi dan keunggulan kompetitif lembaga, bahwa lembaga perlu mengembangkan kapabilitas teknologi informasi secara efektif , menghasilkan sistem yang tepat guna,dan mencapai tujuan pembelajaran dengan implementasi teknologi informasi. PENDEKATAN HUMAN-CENTERED DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
• Dalam meningkatkan daya saingnya, Quinn & Hilmer
(1994) mengatakan ada dua strategi yang bisa dikombinasikan yaitu a. Mengkonsentrasikan sumber daya untuk mencapai keunggulan dan memberikan nilai yang unik bagi pelanggan. b. Mencari sumber daya luar yang lebih strategi c. Teknologi informasi merupkan pengendali munculnya berbagai tuntutan dan upaya untuk mengadakan perubahan, baik dalam sturktur maupun proses organisasi lembaga. PENDEKATAN HUMAN-CENTERED DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
2. Faktor Manusia dalam Manajemen Informasi
• Nilai dari kabalitas suatu teknologi informasi lembaga tergantung pada asset manusia, teknologi dan hubungan antara teknologi dengan manajemen lembaga. Peran manusia sebagai aset penting dalam penguasaan dan pengembangan teknologi informasi. Dengan demikian asset manusia secara bersama-sama dengan kedua asset lain dapat meningkatkan nilai lembaga. • Dengan kombinasi pelatihan formal, pengalaman kerja dan kepemimpinan yang terfokus, staf teknologi informasi dapat mengakumulasikan kompetensi dan pengetahuan teknologi menjadi relevan. • Aset teknologi informasi : Manusia , Teknologi , dan Relationship dalam memproses teknologi informasi untuk membangun nilai bisnis agar dapat memenangkan persaingan. PENDEKATAN HUMAN-CENTERED DALAM MANAJEMEN PERUSAHAAN
3. Human Centered Approaches Vs Machine Centered Approaches
• Human Centered Approaches adalah pendekatan yang digunakan dalam manajemen informasi yang menekankan pada pemikiran bagaimana orang menggunakan informasi. Sedangkan yang menekankan bagaimana orang menggunakan mesin (alat) adalahMachine Centered Approaches atau disebut information architecture (Dapenvort,1994) • Hal yang membedakan kedua nya adalah desain teknologi informasi dan proses. Dalam machine centered, teknologi dan proses di desain untuk menyederhanakan apakah yang akan diproses mesin (computer). Dan manusia diharapkan menyesuaikan dengan kelemahan dan keterbatasan computer. Sedangkan dalam human centered desain disebutkan bahwa teknologi dan proses didesain untuk membuat sistem kerja manusia menjadi lebih efektif dan memuaskan. KEMANAN SISTEM INFORMASI, MORAL, ETIKA dan HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI
1. Keamanan Sistem Informasi
• Menurut Hary Gunarto dalam Budi Sutedjo (2002:191-210) terdapat tiga macam pengendalian data dan informasi sebagai berikut; • 1. Pengendalian sistem informasi • Pengendaian dalam hal ini dirensanakan untuk menjaga kualitas serta keamanan peraatan input, proses , output, aktivitas penyimpanan dan distribusi sistem informasi. • 2. Pengendalian prosedural • Pengendalian procedural yang mengatur prosedur pengoperasian administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien. Hal-ha yang dirumuskan dalam penyusunan pengendalian procedural anatara lain; prosedur backup data dan program, prosedur memasuki jaringan computer, dan prosedur pembagian kerja antar staf pengelola teknologi informasi berdasarkan keahlian dan kemampuannya. • 3. Pengendalian fasilitas dan usaha keamanan • Hal ini dilakukan untuk melndungi fasilitas fisik sistem informasi yang berbasis teknologi inormasi serta peralatan endukungnya dari kerusakan dan pencurian. KEMANAN SISTEM INFORMASI, MORAL, ETIKA dan HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI
• Menurut McLeod dalam Budi Sutedjo (2001:90) moral
merupakan kebiasaan dalam mempercayai perilaku baik atau buruk, sedangkan etika merupakan serangkaian petunjuk yang harus diikuti,memiliki standar atau idelaisme yang diterima perorangan,kelompok atau suatu komunitas teknologi informasi. • Menurut James H. Moor dalam Budi Sutejo (2002:208) etika teknologi informasi berperan sebagai alat analisa mengenai sifat dan dampak sosial teknologi informasi, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi informasi tersebut. • KEMANAN SISTEM INFORMASI, MORAL, ETIKA dan HUKUM TEKNOLOGI INFORMASI
• Isu etika yang paling penting antara pelanggaran hak kekayaan
intelektual seperti penggunaan software bajakan, bom e-mail, hacker, cracker,privacy,kebebsan mengkases pornografi dan hokum teknologi informasi. • Menurut Gunarto dalam Budi Sutedjo (1998:209) dasar filosofi etik yang akan dituangkan dalam hokum teknologi informasi sering dinyatakan dalam empat macam nilai kemanusiaan yang universal meliputi; 1) hak solitude (hak untuk tidak diganggu) 2) anonymity (hak untuk tidak dikenal) 3) intimacy (hak untuk tidak dimonitor) 4) reserve (hak untuk dapat mempertahankan informasi individu, sehingga terjaga rahasianya.) Hambatan dalam menghadapi penerapan etika dan hukum pada teknologi informasi dan internet
1. Hambatan dalam menghadapi penerapan etika dan hukum pada
teknologi informasi dan internet antara lain : a. pemahaman mengenai etika dan hokum pada masing-masing kelompok sosial yang berbeda , baik dinegara maju maupun Negara berkembang. b. Hukum merupakan aturan formal tentang perilaku, wewenang atau kekuasaan. Pemerintah yang menentukan subjek atau kewarganegaraan. Indonesia menggagas kerangka etika dan hokum teknologi informasi yang dilakukan oleh para pakar hukum Indonesia yang dibahas melalui mailing list antara lain; telematika@egroup.com, mastel-e-commerce@egroups.com, doit@tropica.com, dan warta-e-commerce@egroups.com Dalam menanamkan budaya etika perusahaan , ada tiga bentuk implementasi yang harus diperhatikan yaitu :
1. membentuk paham etika perusahaan , yang
dibentuk melalui komitmen dengan pelanggannya, para pelaku yang terlibat dalam perusahaan, serta komitmen dengan masyarakat secara umum. 2. Program etika merupakan sistem yang merancang aktivitas ganda untuk memfasilitasi pimpinan dan bawahan yang terlibat dalam perusahaan untuk dapat memahami perusahaan tersebut secara etis 3. Membangun kode etik tersendiri atau bberadaptasi dengan kode etik yang dibuat oleh lembaga lain.