Anda di halaman 1dari 10

Komputer & Masyarakat

ETIKA KOMPUTER

Oleh:

YAFI MUHAMMAD FAYYADH


361642005

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA KARYAWAN B

STIMIK INDONESIA MANDIRI

2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Hubungan antara hukum dan teknologi internet tentu saja akan menjadi hal yang
unik. Faktor yang utama adalah undang-undang itu sendiri harus siap namun dalam kenyataan
apabila ada kasus yang baru biasanya kita belum siap untuk menentukan
hukumannya.Dunia cyber sebagai manifestasi sistem informasi dan telekomunikasi yang
terpadu dalam suatu jaringan global, adalah ruang tanpa batas yang dapat diisi dengan
sebanyak mungkin katagori. Baik yang sudah ada, akan ada, dan mungkin akan terus
berkembang.

Kemajuan teknologi komputer, teknologi informasi dan teknologi komunikasi


menimbulkan suatu tindak pidana baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan
tindak pidana konvensional.Penyalahgunaan komputer sebagai salah satu dampak dari ketiga
perkembangan tersebut tidak terlepas dari sifatnya yang khas sehingga membawa persoalan
baru yang agak rumit untuk dipecahkan, berkenaan dengan masalah penanggulangannya.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat rumusan masalah sebagai
berikut :

Apakah etika komputer itu?


Apakah isu-isu dalam etika komputer?
Apakah cybercrime itu?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui definisi dari etika komputer serta cakupan-cakupan
yang termasuk didalamnya.
Untuk mengetahui apa saja isu-isu dalam etika komputer
Untuk mengetahui definisi dari cybercrime

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etika Penggunaan Komputer

Etika dalam penggunaan komputer sedang mendapat perhatian yang lebih besar
daripada sebelumnya.Masyarakat secara umum memberikan perhatian terutama karena
kesadaran bahwa komputer dapat menganggu hak privasi individual.Dalam dunia bisnis salah
satu alasan utama perhatian tersebut adalah pembajakan perangkat alat lunak yang
menggerogoti pendapatan penjual perangkat lunak hingga milyaran dolar setahun.Namun
subyek etika komputer lebih dalam daripada masalah privasi dan pembajakan. Komputer
adalah peralatan sosial yang penuh daya, yang dapat membantu atau mengganggu masyarakat
dalam banyak cara, semua tergantung pada cara penggunaannya.

Ada tiga alasan utama minat masyarakat yang tinggi pada etika komputer, yaitu:
1. Kelenturan logika (logical malleability) adalah kemampuan memprogram komputer
untuk melakukan apapun yang diinginkan. Komputer bekerja tepat dan sesuai seperti
yang diinstruksikan oleh pembuat program. Kelenturan logika inilah yang bisa
menakutkan masyarakat, tetapi pada dasarnya masyarakat tidak takut terhadap
computer. Sebaliknya masyarakat bisa takut terhadap orang-orang yang memberi
perintah di belakang komputer.
2. Faktor transformasi. Alasan kepedulian pada etika komputer ini didasarkan pada
fakta bahwa komputer dapat mengubah secara drastis cara melakukan sesuatu. Sebagai
contoh yang baik adalah surat elektronik (e-mail) yang tidak hanya memberikan cara
berkomunikasi yang lain, tetapi memberikan cara berkomunikasi yang sama sekali
baru. Transformasi seruapa dapat dilihat cara mengadakan rapat. Jika pada masa lalu
rapat harus dilakukan dengan berkumpul secara fisik, maka saat ini dapat dilakukan
dalam bentuk konferensi video (video conference).
3. Faktor tak kasat mata (invisibility factors). Alasan lain minat masyarakat pada etika
komputer adalah karena semua operasi internal komputer tersembunyi dari
penglihatan. Operasi internal yang tidak nampak ini membuka peluang pada nilai-nilai
pemrograman yang tidak terlihat (perintah-perintah yang programer kodekan menjadi
program yang mungkin dapat atau tidak menghasilkan pemrosesan yang diinginkan
pemakai), perhitungan rumit yang tidak terlihat (bentuk program-program yang
sedemikian rumit sehingga tidak dimengerti oleh pemakai), dan penyalahgunaan yang
tidak terlihat (tindakan yang sengaja melanggar batasan hukum dan etika).

2
Oleh karena itu masyarakat sangat memperhatikan etika komputer, masyarakat
mengharapkan bisnis diarahkan oleh etika computer.Dengan demikian dapat meredakan
kekhawatiran tersebut.Etika adalah kepercayaan tentang hal yang benar dan salah atau
yang baik dan yang tidak. Etika dalam sistem informasi dibahas pertama kali oleh Richard
Mason (1986), yang mencakup PAPA, yaitu :
1. Privasi
2. Akurasi
3. Properti
4. Akses
Privasi menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari
pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya. Contoh
kasus:
1. Junk mail
2. Manajer pemasaran mengamati e-mail bawahannya
3. Penjualan data akademis
Akurasiterhadap informasi merupakan faktor yang harus dipenuhi oleh sebuah
sistem informasi.Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang menggangu,
merugikan, dan bahkan membahayakan. Contoh kasus: Terhapusnya nomor keamanan
sosial yang dialami oleh Edna Rismeller Akibatnya, kartu asuransinya tidak bisa
digunakan bahkan pemerintah menarik kembali cek pensiun sebesar $672 dari rekening
banknya.
Hak ciptaadalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang
penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya.Hak seperti ini mudah
untuk didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masa hidup penciptanya
plus 70 tahun.Contoh :Patenmerupakan bentuk perlindungan terhadapkekayaan intelektual
yang paling sulit didapatkankarena hanya akan diberikan pada penemuan-
penemuaninovatif dan sangat berguna. Hukumpaten memberikan perlindungan selama 20
tahun.Hukum rahasia perdaganganmelindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau
kontrak.
Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui
untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserahkan pada orang lain atau
dijual.
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua
kalangan.Teknologi informasi diharapkan malah tidak menjadi halangan dalam

3
melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru
untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak.
- MORAL, ETIKA DAN HUKUM
Moral : tradisi kepercayaan mengenai per ilaku benar atau salah
Etika : satu set kepercayaan, standart atau pemikiran yang mengisi suatu individu,
kelompok dan masyarakat.
Hukum : peraturan per ilaku yang dipaksakan oleh otoritas berdaulat,seperti
pemerintah pada rakyat atau warga negaranya.

Penggunaan komputer dalam bisnis diarahkan oleh nilai-nilai moral dan etika dari para
manajer, spesialis informasi dan pemakai dan juga hukum yang berlaku.Hukum paling mudah
diiterprestasikan karena berbentuk tertulis.Dilain pihak etika dan moral tidak didefinisikan
secara persis dan tidak disepakati oleh semua anggota masyarakat.

- Hak Sosial Dan Komputer


Masyarakat memiliki hak-hak tertentu berkaitan dengan penggunaan komputer, yaitu :

Hak atas komputer :


1. Hak atas akses komputer
2. Hak atas keahlian komputer
3. Hak atas spesialis komputer
4. Hak atas pengambilan keputusan komputer

Hak atas informasi :


1. Hak atas privasi
2. Hak atas akurasi
3. Hak atas kepemilikan
4. Hak atas akses

2.2. Isu-isu Pokok Etika Komputer

1. Kejahatan Komputer

Kejahatan komputer dapat diartikan sebagai Kejahatan yang ditimbulkan karena


penggunaan komputer secara ilegal (Andi Hamzah, 1989). Selanjutnya, seiring dengan
perkembangan pesat teknologi komputer, kejahatan bidang ini pun terus meningkat. Berbagai
jenis kejahatan komputer yang terjadi mulai dari kategori ringan seperti penyebaran virus,
spam email, penyadapan transmisi sampai pada kejahatan-kejahatan kategori berat seperti
misalnya carding (pencurian melalui internet), DoS (Denial of Services) atau melakukan
serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target sehingga ia tak dapat memberikan
layanan lagi, dan sebagainya.

4
2. Cyber Ethics

Salah satu perkembangan pesat di bidang komputer adalah internet. Dengan internet
tersebut, satu komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan komputer lain di
berbagai belahan dunia.

Perkembangan internet memunculkan peluang baru untuk membangun dan


memperbaiki pendidikan, bisnis, layanan pemerintahan dan demokrasi. Namun, Permasalahan
baru muncul setelah terjadi interaksi yang universal diantara pemakainya. Harus dipahami
bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin saja memiliki budaya,
bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. Di samping itu, pengguna internet merupakan
orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse yang tidak memiliki keharusan
menunjukkan identitas asli dalam berinteraksi. Hal itu membuat kita tidak saling mengenal
dalam arti kata yang sesungguhnya atau bahkan satu penghuni dunia maya mungkin tidak
akan pernah bertatap muka dengan penghuni yang lainya. Sementara itu, munculnya berbagai
layanan dan fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak
tidak etis.Permasalahan-Permasalah tersebut di atas, menuntut adanya aturan dan prinsip
dalam melakukan komunikasi via internet.

3. E-commerce

Secara umum dapat dikatakan bahwa e-commerce adalah Sistem perdagangan yang
menggunakan mekanisme elektronik yang ada di jaringan internet.Dalam pelaksanaannya, e-
commerce minimbulkan beberapa isu menyangkut aspek hukum perdagangan dalam
penggunaan sistem yang terbentuk secara on lin networking management tersebut.

Dengan berbagai permasalahan yang muncul menyangkut perdagangan via internet


tersebut, diperlukan acuan model hukum yang dapat digunakan sebagai standar transaksi.

4. Pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual

Sebagai teknologi yang bekerja secara digital, komputer memiliki sifat keluwesan
yang tinggi. Sifat itu di satu sini menimbulkan banyak keuntungan, tetapi di sisi lain juga
menimbulkan permasalahan, terutama menyangkut hak atas kekayaan intelektual.Beberapa
kasus pelanggaran atas hak kekayaan intelektual tersebut antara lain adalah pembajakan
perangkat lunak, softlifting, penjualan CDROM ilegal atau juga penyewaan perangkat lunak
ilegal.Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat pembajakan perangkat
lunak cukup tinggi.

5
5. Tanggung Jawab Profesi

Seiring perkembangan teknologi pula, para profesional di bidang komputer sudah


melakukan spesialisasi bidang pengetahuan dan sering kali mempunyai posisi yang tinggi dan
terhormat di kalangan masyarakat. Oleh karena alasan tersebut, mereka memiliki tanggung
jawab yang tinggi, mencakup banyak hal dari konsekuensi profesi yang dijalaninya. Para
profesional menemukan diri mereka dalam hubungan profesionalnya dengan orang lain,
mencakup pekerja dengan pekerjaan, klien dengan profesional, profesional dengan
profesional lain, serata masyarakat dengan profesional.

Hubungan ini melibatkan suatu keanekaragaman minat, dan Kadang-kadang minat


ini dapat masuk ke dalam bertentangan satu sama lain. Para profesional komputer yang
bertanggung jawab, tentunya sadar dengan konflik kepentingan yang mungkin terjadi dan
berusaha untuk menghindarinya.

Di Indonesia, Organisasi profesi dibidang komputer yang didirikan sejak 1974 yang
bernama IPKIN (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika), juga sudah menetapkan dode etik
yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan pemakaian teknologi komputer di Indonesia.
Kode etik profesi tersebut menyangkut kewajiban pelaku profesi terhadap ilmu pengetahuan
dan teknologi, kewajiban pelaku profesi terhadap masyarakat, kewajiban pelaku profesi
terhadap sesama pengemban profesi ilmiah, serta kewajiban pelaku profesi terhadap sesama
umat manusia dan lingkungan hidup.

2.3.CYBERCRIME

Definisi dan Jenis Kejahatan Dunia Cyber.Sebagaimana lazimnya pembaharuan


teknologi, internet selain memberi manfaat juga menimbulkanekses negatif dengan
terbukanya peluang penyalahgunaan teknologi tersebut. Kriminalitas di internet atau
cybercrime pada dasarnya adalah suatu tindak pidana yang berkaitan dengan cyberspace, baik
yang menyerang fasilitas umum di dalam cyberspace ataupun kepemilikan pribadi.Jenis-jenis
kejahatan di internetterbagi dalam berbagai versi.Salah satu versi menyebutkan bahwa
kejahatanini terbagi dalam dua jenis, yaitu kejahatan dengan motif intelektual.

Biasanya jenis yang pertama ini tidak menimbulkan kerugian dan dilakukan untuk
kepuasan pribadi.Jenis kedua adalah kejahatan dengan motif politik, ekonomi atau kriminal
yang berpotensi menimbulkan kerugian bahkan perang informasi. Versi lain membagi
cybercrime menjadi tiga bagian yaitu pelanggaran akses, pencurian data, dan penyebaran
informasi untuk tujuan kejahatan.

6
Secara garis besar, ada beberapa tipe cybercrime :

a. Joy computing, yaitu pemakaian komputer orang lain tanpa izin. Hal initermasuk
pencurian waktu operasi komputer.
b. Hacking, yaitu mengakses secara tidak sah atau tanpa izin dengan alatsuatu terminal.
c. The Trojan Horse, yaitu manipulasi data atau program dengan jalanmengubah data atau
instruksi pada sebuah program, menghapus, menambah,menjadikan tidak terjangkau
dengan tujuan untuk kepentingan pribadi pribadiatau orang lain.
d. Data Leakage, yaitu menyangkut bocornya data ke luar terutama mengenaidata yang harus
dirahasiakan. Pembocoran data komputer itu bisa berupaberupa rahasia negara,
perusahaan, data yang dipercayakan kepada seseorangdan data dalam situasi tertentu.
e. Data Diddling, yaitu suatu perbuatan yang mengubah data valid atau sahdengan cara tidak
sah, mengubah input data atau output data.
f. To frustate data communication atau penyia-nyiaan data komputer.
g. Software piracy yaitu pembajakan perangkat lunak terhadap hak cipta yangdilindungi
HAKI.

Dari ketujuh tipe cybercrime tersebut, nampak bahwa inti cybercrime adalah
penyerangan di content, computer system dan communication system milikorang lain atau
umum di dalam cyberspace (Edmon Makarim, 2001: 12). Pola umum yang digunakan
untuk menyerang jaringan komputer adalah memperoleh akses terhadap account user dan
kemudian menggunakan sistem milik korban sebagai platform untuk menyerang situs lain.
Hal ini dapat diselesaikan dalam waktu 45 detik dan mengotomatisasi akan sangat
mengurangi waktu yang diperlukan (Purbo, dan Wijahirto,2000: 9).

Cybercrime dapat dilakukan tanpa mengenal batas teritorial dan tidak diperlukan
interaksi langsung antara pelaku dengan korban kejahatan. Bisa dipastikan dengan sifat
global internet, semua negara yang melakukan kegiatan internet hampir pasti akan terkena
imbas perkembangan cybercrime ini.

Berdasarkan survey AC Nielsen 2001 Indonesia ternyata menempati posisi ke


enam terbesar di dunia atau ke empat di Asia dalam tindak kejahatan di internet. Meski
tidak disebutkan secara rinci kejahatan macam apa saja yang terjadi di Indonesia maupun
WNI yang terlibat dalam kejahatan tersebut, hal ini merupakan peringatan bagi semua
pihak untuk mewaspadai kejahatan yang telah, sedang, dan akan muncul dari pengguna
teknologi informasi

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Indonesia merupakan salah satu negara pengguna komputer terbesar di dunia


sehingga penerapan etika komputer dalam masyarakat sangat dibutuhkan. Indonesia
menggunakan dasar pemikiran yang sama dengan negara-negara lain sesuai dengan sejarah
etika komputer yang ada.

Pengenalan teknologi komputer menjadi kurikulum wajib di sekolah-sekolah,


mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA sederajat). Pelajar,
mahasiswa dan karyawan dituntut untuk bisa mengoperasikan program-program komputer
dasar seperti Microsoft Office.Tingginya penggunaan komputer di Indonesia memicu
pelanggaran-pelanggaran dalam penggunaan internet.

Adanya etika komputer berfungsi agar mengubah penggunaan komputer pada hal-
hal yang negatif.Sekarang ini selain hal tersebut etika komputer juga telah memiliki dasar
hukum untuk mengontrol pelanggaran-pelanggaran dalam etika komputer.

3.2. Saran

Untuk menghormati hasil karya orang lain/ciptaan orang lain sebaiknya


menggunakan produk yang asli jangan yang bajakan.

8
Daftar Pustaka

Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi. Yogyakarta: Kanisius.

Simarmata, Janner. 2008. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi.

Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wahyono, Teguh. 2009. Etika Komputer: Tanggung Jawab Profesional di Bidang

Teknologi Informasi. Yogyakarta.

www.google.com ( etika berkomputer)

www.google.com (kejahatan komputer )

Anda mungkin juga menyukai