NIM : 2118000023
D. AUDIT INFORMASI
Saat menyusun etiks penggunssn komputer, satu kelompok dapat memegan peranan yang
amat penting. Mereka adalah parara auditor internal. Perusahaan dengan semua ukuran
mengadalkan auditor eksternal (external auditor) dari luar organisasi untuk memverifikasi
keakuratan catatan akuntansi. Perusahan-perusahaan yang lebih besar memiliki staf tersendiri
yang berfungsi sebagai auditor internal (internal auditor), yang melaksanakan analisis yang
sama seperti auditor eksternal namun memiliki tanggung jawab yang lebih luas.
Posisi Audit Internal dalam Organisasi
1. Pentingnya Objektivitas
Hal unik yang ditawarkan auditor adlah objektivitas. Mereka beroperasi secara indevenden
terhadap unit-unit bisnis perusahaan dan tidak memiliki hubungan dengan individu atau
kelompok lain di dalam perusahaan. Agar auditor dapat menjaga objektivitas, mereka harus
menyatakan bahwa mereka tidak menginginkan taggung jawab operasinal sistem yang mereka
bantu kembangkan. Mereka hanya bekerja dengan kapasitas sebagai penasihat.
2. Jenis Aktivitas Audit
Terdapat empat jenis dasar audit internal, antara lain:
a. Audit Finansial
Audit finansial meverifikasi catatan-catatan perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang
dilaksanakan auditor eksternal.
b. Audit Operasional
Audit operasional tidak dilaksanakann untuk memverifikasi keakuratan catatan, melainkan untuk
memvalidasi efektivitas prosedur. Audit jenis ini merupakan jenis pekerjaan yang dilakukan o;eh
analisis sistem pada tahap analisis dari masa siklus perencangan sistem. Sistem yang dipelajari
hampir selalu berbentuk virtual dan bukan fisik, namun tidak selalu melibatkan komputer.
Ketika para auditor internal melakasakan audit operasional, mereka mencari tiga fitur sistem
dasar:
§ Kecukupan pengendalian. Apakah sistem tersebut didesain untuk mencegah, mendeteksi, atau
memperbaiki kesalahan?
§ Efisiensi. Apakah operasional sistem tersebut dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mencapai
produktivitas yang terbesar dari sumber daya yang tersedia?
§ Kepatuhan dengan kebijakan perusahaan. Apakah sistem tersebut memungkinkan perusahaan
tersebut untuk mencapai tujuannya atau memecahkan masalahnya dengan cara yang disarankan?
c. Audit Berkelanjutan
Audit berkelanjutan sama dengan audit internal tetapi audit berkelanjutan berlangsung terus-
menerus.
d. Desain Sistem Pengendalian Internal
Dalam audit operasional dan beriringan, auditor internal mempelajari sistem yang sudah ada.
Namun auditor idak harus menunggu hingg sistem diimplementasikan untuk mempengaruhi
sistem tersebut. Auditor internal selayaknya berpartisipasi secara aktif dalam perancangan sistem
karena dua alasan. Pertama biaya untuk memperbaiki kelemahan sistem meningkat secara
dramatis seiring dengan siklus masa hidup sistem. Kedua, untuk melibatkan para auditor internal
dalam perancanan sistem adalah mereka menawarkan keahlian yang dapat meningkatkan kualitas
sistem tersebut.
3. Substansi Audit Internal
Melibatkan audit internal dalam tim perancangan sistem merupakan suatu langkah yang baik
untuk mendapatkan sistem informasi yang terkendali dengan baik, dan sistem tersebut
merupakan langkah yang baik untuk memberikan yang mereka perlukan kepada manajemen
informasi guna mencapai dan mengelola operasional bisnis yang beretika.
Moral adalah tradisi informal peilaku baik, yang tetap konstan dari satu mayarakat ke
masyarakat lain. Etika adalah kepercayaan, standar, dan teladan yang ditunjukan sebagai
panduan untuk individu dan masyarakat. Hukum adalah peraturan perilaku formal yang
diterapkan oleh otoritas yang berwenang, seperti pemerintah, terhadap subjek atau warga
negaranya.
Masyarakat mengharapkan komputer untuk digunakan secara eis karena tiga alasan
utama, yaitu: Kelenturan secara logis berarti bahwa komputer dapat diprogram untuk
melakukan hampir apa saja yang ingin kita lakukan. Faktor transformasi logis menyadari bahwa
komputer dapat mengubah cara kita mengerjakan sesuatu dengan drastis. Faktor
ketidaktampakan mengakui bahwa seluruh operasi internal komputer tersebut tersembunyi dari
pengelihatan. Ketidaknampakan operasi internal ini memberikan kesempatan terjadinya nilai-
nilai pemograman yang tidak tampak, penghitungan rumit yang tidak tampak, dan
penyalahguanaan yang tidak tampak.
DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Raymond dan George P. Schell. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.