Anda di halaman 1dari 5

Eva Veronica

61117017

Ilmu Hukum A1

SOAL.

Pengertian dan istilah Cyber Law dan Pengertian dan istilah Cyber Crime

1. Jelaskan hubungan antara cyber space dan cyber law?


Cyber law dapat dimengerti sebagai hukum siber atau aspek – aspek hukum yang
digunakan untuk mengatasi tindakan kriminal terkait penggunaan sekaligus pemanfaatan
Teknologi dan Informasi. Elemen – elemen dasar yang sangat penting dalam cyber law
sendiri adalah Teknologi dan Informasi. Cyber law sendiri bisa beroperasi dalam cyber
space yang mana merujuk pada pengertian keberadaan dunia virtual atau dunia maya.
Cyber space merupakan suatu dunia yang tercipta dari adanya koneksi antar jaringan
diseluruh dunia, yang sering disebut dengan istilah internet. Dengan demikian,
bekerjanya cyber law sangat tergantung dari keberadaan cyber space karena hal ini yang
membedakannya dengan hukum konvensional.
2. Sebutkan karakterisitik yang ada dalam cyber crime?
Cyber crime diartikan sebagai kejahatan yang dilakukan dengan teknologi siber dan
hanya dimungkinkan terjadi dalam dunia siber. Karakteristik umum yang bisa digunakan
untuk memahami cyber crime adalah pertama, ruang lingkup cyber crime, bersifat global,
melintasi batas negara sehingga sulit untuk dideteksi pelaku dan hukum yang berlaku.
Kedua, sifat kejahatan dari cyber crime, tidak menimbulkan kekacauan yang mudah
terlihat. Ketiga, pelaku kejahatan dari cyber crime, tidak mengenal usia dan bersifat
universal. Bahkan beberapa diantaranya masih anak-anak dan remaja. Keempat, modus
kejahatan dari cyber crime, adalah modus operandi. Dimana modus tersebut hanya bisa
dimengerti oleh orang-orang yang menguasai pengetahuan tentang komputer, teknik
pemrograman dan seluruh bentuk dunia cyber. Kelima, jenis kerugian yang ditimbulkan
dapat berupa material maupun non-material. Seperti waktu, nilai, jasa, uang, barang,
harga diri, martabat, bahkan kerahasiaan informasi.
Perbedaan cyber crime dengan kejahatan konvensial

1. Sebutkan metode – metode yang biasa digunakan dalam tindakan cyber crime?
Beberapa metode yang biasa digunakan dalam cyber crime adalah sniffing atau
penyadapan terhadap lalu lintas data pada suatu jaringan komputer. Snooping atau
pemantauan elektronik terhadap jaringan digital untuk mengetahui password atau data
lainnya. Hacking atau menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Phising atau
kegiatan memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan
informasi data diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website
yang sudah di-deface. DDoS (Distributed Denial of Attacks) adalah tindakan
penyerangan yang dilakukan terhadap server atau komputer di dalam sebuah jaringan
internet.
2. Jelaskan perbedaan cyber crime dan kejahatan konvensional?
Modus operandi cybercrime sangat beragam dan terus berkembang sejalan dengan
perkembangan teknologi, tetapi jika diperhatikan lebih seksama akan terlihat bahwa
banyak di antara kegiatan-kegiatan tersebut memiliki sifat yang sama dengan
kejahatankejahatan konvensional. Perbedaan utamanya adalah bahwa cybercrime
melibatkan komputer dalam pelaksanaannya. Kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan
kerahasiaan, integritas dan keberadaan data dan sistem komputer perlu mendapat
perhatian khusus, sebab kejahatan - kejahatan ini memiliki karakter yang berbeda dari
kejahatan-kejahatan konvensional.

Sejarah cyber law dan cyber crime di Indonesia

1. Jelaskan konteks historis dan sosiologis mengenai cyber crime di Indonesia


menurut anda?
Istilah cyber crime muncul di Indonesia sekitar tahun 1980-an, hal ini sejalan dengan
mulai masuknya internet ke Indonesia sebagai bentuk baru media komunikasi dan
penyedia informasi bahkan sampai kepada transaksi ekonomi. Berdasarkan hal tersebut,
tindak kejahatan berbasis medium komputer dan pemanfaatan internet mulai
bermunculan di Indonesia, misalnya pembajakan program komputer, cracking,
penggunaan kartu kredit pihak lain, ponografi, termasuk kejahatan terhadap nama
domain, dll. Intensitas dalam penggunaan internet oleh masyarakat yang tinggi dalam
berbagai macam hal seperti kebutuhan ekonomi, sosial, dan politik memungkinkan
hadirnya pihak yang menyalahgunakannya untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
Di indonesia sendiri kasus cyber crime banyak ditemui dalam bidang perbankan dan
perdagangan (terutama dengan basis elektronik), hal ini didukung dengan keberadaan
berbagai macam platform yang memungkinkan setiap orang bisa terhubung dan
tersedianya akses informasi setiap orang di internet.
2. Jelaskan pentingnya UU ITE Tahun 2008 untuk mengatasi cyber crime di Indonesia
menurut anda?
Harus diakui bahwa Indonesia belum mengadakan langkah-langkah yang cukup
signifikan di bidang penegakan hukum (law enforcement) dalam upaya mengantisipasi
kejahatan dunia maya seperti dilakukan oleh negara-negara maju di Eropa dan Amerika
Serikat. Kesulitan yang dialami adalah pada perangkat hukum atau undang-undang
teknologi informasi dan telematika yang belum ada sehingga pihak kepolisian Indonesia
masih ragu-ragu dalam bertindak untuk menangkap para pelakunya, kecuali kejahatan
dunia maya yang bermotif pada kejahatan ekonomi/perbankan. Hal ini menyebabkan
masih sering digunakan pasal – pasal dalam KUHP yang mengatur kejahatan
konvensional untuk mengatasi permasalahan cyber crime. Dengan demikian, adanya UU
ITE Tahun 2008 merupakan iniasi awal yang cukup baik untuk permasalahan cyber crime
di Indonesia, meskipun masih banyak kekurangan karena komponen lain diperlukan
untuk menguatkan landasan hukum bagi setiap pelanggaran yang terjadi.

Pengaturan cyber law dan cyber crime di Indonesia baik dalam KUHP maupun diluar KUHP

1. Menurut anda, cara - cara seperti apa yang mampu membantu penegakan cyber
law di Indonesia?
Hambatan-hambatan yang ditemukan dalam upaya penerapan cyber law antara lain
berkaitan dengan masalah perangkat hukum, kemampuan penyidik alat bukti, dan
fasilitas komputer forensik. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
hambatan yang ditemukan di dalam melakukan penyidikan terhadap cybercrime antara
lain berupa penyempurnaan perangkat hukum, mendidik para penyidik, membangun
fasilitas forensic computing, meningkatkan upaya penyidikan dan kerja sama
internasional, serta melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan.
2. Apa saja peraturan yang jadi landasan dalam penanganan kasus cyber crime di
Indonesia?
Secara luas, tindak pidana siber ialah semua tindak pidana yang menggunakan sarana
atau dengan bantuan Sistem Elektronik. Itu artinya semua tindak pidana konvensional
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana sepanjang dengan menggunakan bantuan
atau sarana Sistem Elektronik seperti pembunuhan, perdagangan orang, dapat termasuk
dalam kategori tindak pidana siber dalam arti luas.
Akan tetapi, dalam pengertian yang lebih sempit, pengaturan tindak pidana siber diatur
dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik sebagaimana yang telah diubah oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.

Pengertian internet dan fungsi, serta dampak positif dan negatif


1. Jelaskan fungsi keberadaan internet dalam perluasan informasi perangkat hukum
untuk pengetahuan masyarakat menurut anda?
Internet memungkinkan setiap orang bisa mengakses setiap informasi dari berbagai
macam sumber terkait kebutuhannya. Selain itu kehadiran internet menghilangkan jarak
(borderless) antara setiap orang terkait berbagi macam pengetahuan atau bahkan
tranksaksi yang ingin dilakukannya. Pengetahuan mengenai perangkat hukum sering
menjadi permasalahan bagi masyarakat dan penggunaan bahasa yang tidak bisa
dimengerti dan dimaknai oleh setiap orang. Internet berfungsi untuk mengatasi
permasalahan itu terutama dalam aksesibilitas, seperti adanya situs hukumonline.com
yang menyediakan softfile terkait UU dan pasal didalamnya yang bisa dibaca setiap
orang. Selain itu juga dimungkinkannya diskusi secara virtual terkait permasalahan
seputar hukum bagi masyarakat.
2. Transaksi berbasis elektronik (e-commerce) menjadi pilihan utama kebanyakan
orang hari ini, selain efisien dan efektif juga banyak tawaran yang diberikan
didalamnya. Menurut anda, apa saja dampak positif dan negatif dalam transaksi e-
commerce?
Dampak Positif:
a. Belanja menjadi lebih praktis.
b. Bisa membandingkan harga dengan mudah dari satu online-shop ke online shop-
lain.
c. Hemat tenaga dan waktu, tidak perlu berjalan dari satu toko ke toko lain untuk
mendapatkan barang yang diinginkan.
d. Bisa mendapatkan barang dari mana saja, dari luar kota bahkan luar negeri.
e. Harga barang biasanya lebih murah.
f. Membantu perekonomian pedagang kecil.

Namun, dibalik dampak positif pasti ada dampak negatifnya. Berikut adalah beberapa
dampak negatif dari belanja online, yaitu:

a. Kualitas barang yang tidak sesuai dengan gambar


b. Barang yang diterima cacat atau rusak ketika barang dalam pengiriman.
c. Tidak bisa membedakan barang asli atau tiruan.
d. Sering terjadi penipuan, setelah uang ditransfer, barang tidak diterima.
e. Menimbulkan perilaku konsumtif.
f. Rentan aksi pemboboloan rekening jika pembayaran dilakukan melalui Internet.

Anda mungkin juga menyukai