“Cyber Law”
Disusun Oleh :
Putri Jennyta (
Najwa
Naufal Arsyad
Universitas Krisnasdwipayan
Fakultas Hukum
2021
KATA PENGANTAR
Dengan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karna dengan rahmat-nya kami telah
dapat menyelesaikan penyusunan makalah cyber law ini. Dan kami ucapakan terima kasih pula
untuk dosen dan teman-teman yang telah mendukung kami menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik mungkin. Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas bahasa inggris. Kami
berharap semuah pihak dapat mendukung makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu di tingkatkan mutunya. Dan makalah
ini semoga dapat bermanfaat untuk teman-teman yang membacanya.oleh karena itu, saran dan
kritik sangat kami harapkan.Tujuan pembuatan makalah ini adalah salah satu memenuhi syarat
untuk mendapatkan nilai tugas terbaik mata kuliah bahasa inggris di universitas
krisnadwipayana. Sebagai bahan penulisan di ambil dari beberapa narasumber yang mendukung
pembuatan makalah ini. Saya menyadari tanpa kerja sama yang baik dan dukungan semuah
pihak, maka makalah ini tidak akan berjalan dengan lancar.
Oleh karena itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Drs.Anwar Sihombing, MBA. M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Ini. Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, meskipun dalam
laporan ini masih banyak kekuranganya. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cyber Law
2.2 Bentuk Regulasi dalam Cyber Law
2.3 Aspek-Aspek dalam Cyber Law
2.4 Contoh Penerapan Cyber Law di Indonesia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan yang pesat dalam teknologi dan akses informasi menimbulkan interaksi
yang dilakukan bukan hanya secara fisik melainkan secara interface. Dampak yang timbul
dari adanya komunitas cyber yang telah terbentuk adalah dengan mudahnya duduk di dalam
rumah atau tempat kerja, kita dapat mendapatkan informasi-informasi yang di inginkan.
Akan tetapi, terdapat dampak negatif dari adanya cyber yang biasa di kenal dengan istilah
Cyber Crime sendiri apabila diterjemahkan secara bebas berarti kejahatan dunia maya yang
dapat berbentuk seperti pencurian data, pemalsuan data, pencurian uang, pornografi,
cracking, hingga berbagai tindakan yang tidak diperbolehka.
Oleh karna itu untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi masalah cybercrime ini
banyak negara-negara didunia yang mencoba melakukannya dengan membuat suatu
intrumen hukum yang mengatur kejahatan tersbut yang dikenal dengan nama Cyber Law.
Pada negara maju, ketika peran dunia cyber ini sangat diperlukan dan vital. Seperti sistem
pertahanan dan keamanan, sistem ekonomi yang sudah menggunakan teknologi dan akses
yang memanfaatkan dunia cyber dalam skala yang luas, maka jelas pengaturan akan adanya
cyber law akan sangat berkembang dengan pesat.
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa pengertian tentang Cyber Law?
2) Apa aspek-aspek dalam Cyber Law?
3) Bagaimana bentuk regulasi dalam Cyber Law?
4) Bagaimana bagaimana penerapan Cyber Law di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
Secara yuridis, cyber law tidak sama lagi dengan ukuran dan kualifikasi hukum tradisional.
Kegiatan cyber meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan
hukum yang nyata. Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang berdampak sangat nyata
meskipun alat buktinya bersifat elektronik. Dengan demikian subjek pelakunya harus
dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah melakukan perbuatan hukum secara nyata.
4. Aspek Privasi
Di banyak negara maju di mana komputer dan internet sudah diaskes oleh mayoritas
warganya, privasi menjadi masalah tersendiri. Makin seseorang menggantungkan
pekerjaannya kepada komputer, makin tinggi pula privasi yang dibutuhkannya. Ada
beberapa persoalan yang bisa muncul dari hal privasi ini. Pertama, informasi personal
apa saja yang dapat diberikan kepada orang lain? Lalu apa sajakah pesan informasi
pribadi yang tidak perlu diakses orang lain? Apakah dan bagaimana dengan pengiriman
informasi pribadi yang anonim.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSAKA