Anda di halaman 1dari 11

Illegal Access

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kasih
sayang-nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi besar Muhammad SAW, nabi akhir zaman teladan kita semua.
Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi adalah salah satu mata kuliah kami
pada semester VI selama menjalani kuliah di Bina Sarana Informatika. Mata kuliah ini
begitu penting bagi kami terutama dalam hal pengenalan etika dan estetika dalam
berinteraksi dengan segala hal yang berkaitan dengan teknologi informasi dan
komunikasi.
Makalah Illegal Access ini merupakan salah satu tugas atau syarat dalam memenuhi
nilai UAS pada mata kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi. Dengan
terselesaikannya makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada segala pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungan, terutama sekali kepada :
1. Orang tua kami tercinta yang telah mendukung langkah gerak kami menjalani
kuliah.
2. Dosen pengajar Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi & Komunikasi yang
telah memberikan dukungan semangat kepada kami dalam hal penyusunan makalah
ini.
3. Rekan-rekan seperjuangan kelas 6F Jurusan Teknik Informatika yang selama ini
telah bahu membahu saling menolong dan saling memberi dorongan semangat dalam
berbagai hal.
Akhirnya, penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
siapa saja yang membacanya, menambah wawasan dan pengetahuan terutama dalam
hal illegal access.
Jakarta, Juni 2014

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN
Cover
Kata Pengantar

Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Etika
2.2 Pengertian Cybercrime
2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Cybercrime
2.2.2 Jenis-jenis Cybercrime
2.3 Pengertian Cyberlaw
2.3.1 Fungsi dari adanya urgensi pengaturan Cyberlaw di Indonesi
2.4 Pengertian Illegal Access dan Illegal Content
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Illegal Access
3.2 Jenis-jenis Illegal Access
3.3 Contoh Kasus Illegal Access
3.4 Illegal Content
3.4.1 Contoh Kasus Illegal Content
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perkembangan Internet yang semakin hari semakin meningkat baik teknologi dan
penggunaannya, membawa banyak dampak baik positif maupun negatif. Tentunya untuk
yang bersifat positif kita semua harus mensyukurinya karena banyak manfaat dan
kemudahan yang didapat dari teknologi ini, misalnya kita dapat melakukan transaksi
perbankan kapan saja dengan e-banking, e-commerce juga membuat kita mudah
melakukan pembelian maupun penjualan suatu barang tanpa mengenal tempat. Mencari
referensi atau informasi mengenai ilmu pengetahuan juga bukan hal yang sulit dengan
adanya e-library dan banyak lagi kemudahan yang didapatkan dengan perkembangan
Internet.Tentunya, tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi Internet membawa dampak
negatif yang tidak kalah banyak dengan manfaat yang ada.Internet membuat kejahatan
yang semula bersifat konvensional seperti pengancaman, pencurian dan penipuan kini
dapat dilakukan dengan menggunakan media komputer secara online dengan risiko
tertangkap yang sangat kecil oleh individu maupun kelompok dengan akibat kerugian
yang lebih besar baik untuk masyarakat maupun Negara disamping menimbulkan

kejahatan-kejahatan baru. Banyaknya dampak negatif yang timbul dan berkembang,


membuat suatu paradigma bahwa tidak ada computer yang aman kecuali dipendam dalam
tanah sedalam 100 meter dan tidak memiliki hubungan apapun juga.
Dalam dunia maya (internet), masalah keamanan adalah satu hal yang sangat
diperlukan. Karena tanpa keamanan bisa saja data-data dan sistem yang ada di internet
bisa dicuri oleh orang lain. Seringkali sebuah sistem jaringan berbasis internet memiliki
kelemahan atau sering disebut juga lubang keamanan (hole).Nah, kalau lubang tersebut
tidak ditutup, pencuri bisa masuk dari lubang itu.Pencurian data dan sistem dari internet
saat ini sudah sering terjadi.Kasus ini masuk dalam kasus kejahatan komputer. Istilah
dalam bahasa Inggrisnya : Cybercrime.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Agar pembaca terkhusus buat penulis mengetahui lebih jauh tentang kejahatan
computer yang di sebut cybercrime dan cyberlaw lebih detile tentang illegal access dan
illegal content, bagaimana cara menghindari dan mengatasi kejahatan cybercrime dan
cyberlaw yang mengatur tentang illegal access dan illegal content.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah diantaranya :
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Etika Profesi Tekhnologi Informasi
komunikasi. Mengetahui tentang illegal access dan illegal content.
Agar masyarakat luas tau akan illegal access dan illegal content.
1.3 Ruang Lingkup
Kejahatan di internet ini populer dengan nama cybercrime. Adanya cybercrime akan
menjadi dampak buruk bagi kemajuan dan perkembangan negara kita serta di dunia pada
umumumnya. Saat ini, internet telah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari
sebagai salah satu wahana komunikasi, maka dari itu makalah ini menjelaskan tentang
illegal access dan illegal content, dan beberapa contoh kasusnya dan penyelesaian
masalah tersebut.
1.4 Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui lebih gampang dan ringkas permasalahan dalam penulisan
makalah ini, kami menggunakan sistematika penulisan ini yang menyangkup keseluruhan
isi dari makalah.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menerangkan secara keseluruhan latar belakang masalah, maksud dan
tujuan makalah ini tersusun, ruang lingkup yang membatasi permasalahaan, serta
sistematika penulisan secara keseluruhan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menerangkan landasan teori yang mencakup, pengertian etika, cybercrame
dan cyberlaw, pengertian dan perbedaan Hacker dan Cracker.
BAB III PEMBAHASAAN

Pada bab ini menerangkan pembahasan lebih detail tentang Hakcer dan Cracker yang
ada di Indonesia beserta hukum yang ada di Indonesia.
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini menerangkan pembahasan kesimpulan dan saran yang mencakup
keseluruhan isi yang terpenting di dalam makalah ini.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Etika
Menurut Maryani dan Ludigdo Etika adalah norma atau azas yang di terima suatu
kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat atau pun di
tempat kerja, sedangkan etika computer diartikan sebagai ilmu bidang yang tidak terkait
secara khusus dengan teori ahli filsafat manapun dan kompatibel dengan pendekatan
metodologis yang luas pada pemecahan masalah etis.
2.2 Pengertian Cybercrime
Menurut Forester dan Morrison Cybercrime adalah tindak kriminal yang di lakukan
dengan menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama, cybercrime
merupakan kejahatan yang memfaatkan perkembangan teknologi computer khusunya
internet.
2.2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Cybercrime
Faktor Politik
Mencermati maraknya cyber crime yang terjadi di Indonesia dengan permasalahan yang
dihadapi oleh aparat penegak, proses kriminalisasi di bidang cyber yang terjadi merugikan
masyarakat. Penyebaran virus koputer dapat merusak jaringan komputer yang digunakan
oleh pemerintah, perbankan, pelaku usaha maupun perorangan yang dapat berdampak
terhadap kekacauan dalam sistem jaringan. Dapat dipastikan apabila sistem jaringan
komputer perbankan tidak berfungsi dalam satu hari saja akan mengakibatkan kekacauan
dalam transaksi perbankan.Kondisi ini memerlukan kebijakan politik pemerintah
Indonesia untuk menanggulangi cyber crime yang berkembang di Indonesia. Aparat
penegak hukum telah berupaya keras untuk menindak setiap pelaku cyber crime, tapi
penegakkan hukum tidak dapt berjalan maksimal sesuai harapan masyarakat karena
perangkat hukum yang mengatur khusus tentang cyber crime belum ada. Untuk
menghindari kerugian yang lebih besar akibat tindakan pelaku cyber crime maka
diperlukan kebijakan politik pemerintah Indonesia untuk menyiapkan perangkat hukum
khusus (lex specialist) bagi cyber crime. Dengan perangkat hukum ini aparat penegak
hukum tidak ragu-ragu lagi dalam melakukan penegakan hokum terhadap cyber crime.

Faktor Ekonomi

Kemajuan ekonomi suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh promosi barang-barang
produksi. Jaringan komputer dan internet merupakan media yang sangat murah untuk
promosi. Masyarakat dunia banyak yang menggunakan media ini untuk mencari barangbarang kepentingan perorangan maupun korporasi. Produk barang yang dihasilkan oleh
indutri di Indonesia sangat banyak dan digemari oleh komunitas Internasional. Para
pelaku bisnis harus mampu memanfaatkan sarana internet dimaksud. Krisis ekonomi
yang melanda bangsa Indonesia harus dijadikan pelajaran bagi masyarakat Indonesia
untuk bangkit dari krisis dimaksud. Seluruh komponen bangsa Indonesia harus
berpartisipasi mendukung pemulihan ekonomi. Media internet dan jaringan komputer
merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat
untuk mempromosikan Indonesia.
Faktor Sosial Budaya
Faktor social budaya dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :
Kemajuan Teknologi Informasi
Dengan teknologi informasi manusia dapat melakukan akses perkembangan lingkungan
secara akurat , karena disitulah terdapat kebebasan yang seimbang, bahkan dapat
mengaktualisasikan dirinya agar dapat dikenali oleh lingkunganya.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia dalam teknologi informasi mempunyai peranan penting sebagai
pengendali sebuah alat.Teknologi dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran Namun dapat
juga untuk perbuatan yang mengakibatkan petaka akibat dari penyimpangan dan
penyalahgunaan.
Komunitas Baru
Dengan adanya teknologi sebagai sarana untuk mencapai tujuan, di antaranya media
internet sebagai wahana untuk berkomunikasi, secara sosiologis terbentuk sebuah
komunitas baru di dunia maya. Komunitas ini menjadi populasi gaya baru yang cukup di
perhitungkan
Dampak Cybercrime Terhadap Keamanan Negara
Dampak terhadap keamanan dalam negri berupa kepercayaan dunia terhadapa
Indonesia , berpotensi menghancurkan Negara, keresahan masyarakat pengguna
computer dan dampak cybercrime terhadap keamanan dalam negri.

2.2.2 Jenis-jenis Cybercrime


Unautehorized Access to Computer System and Service
Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu system jaringan
computer secara tidak sah, Tanpa ijin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik system
jaringan computer yang di masukinya. Biasanya pelaku kejahatan atau hacker
melakukanya dengan maksud sabotase atau pencurian informasi penting dan rahasia.

Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya karna merasa tertantang untuk mencoba
keahlianya menembus suatu system yang memiliki tingkat proteksi tinggi.
Data Forgery
Merupakan kejahatan dengan memalsukan data pada dokumen dokumen penting yang
tersimpan sebagai scripless document melalui internet. Kejahatan ini biasanya di tunjukan
pada dokumen dokumen e-commerce dengan membuat seolah olah terjadi salah ketik
pengetikan yang akhirnya akan menguntungkan pelaku karena korban akan memasukan
data pribadi dan nomor kartu kredit yang dapat di salahgunakan.
Cyber Espionage
Merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan
mata mata terhadap pihak lain, dengan memasuki system jaringan computer (computer
network system) pihak sasaran. Kejahatan ini biasanya di tunjukkan terhadap saingan
bisnis yang dokumen.
Cyber Sabotage and Extortion
Suatu kejahatan yang paling mengerikan dan mengenaskan. Kejahatan seperti ini pada
umumnya dilakukan dengan cara membuat gangguan, perusakan ataupun penghancuran
terhadap suatu data.
Offensse Against Intellectual Property
Kejahatan ini ditunjukan terhadap hak atas kekayaan intelektual yang dimiliki pihak lain
di internet. Sebagai contoh, peniruan tampilan pada webpage suatu situs milik orang lain
secara illegal, penyiaran suatu informasi di internet yang ternyata merupakan rahasia
dagang orang lain dan sebagainya.
Infringements of Privacy
Kejahatan ini biasanya di tunjukan terhadap keterangan pribadi seseorang yang
tersimpan pada formulir data pribadi yang tersimpan secara komputerisasi, yang apabila
di ketahui oleh orang lain maka dapat merugikan korban secara materil maupun
inmateril seperti nomor kartu kredit, nomor PIN atm, cacat atau penyakit tersembunyi dan
sebagainya.
Illegal Contents
Merupakan kejahatan dengan memasukan data atau informasi ke internet tentang suatu
hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat di anggap melanggar hukum atau mengganggu
ketertiban umum. contohnya pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang akan
menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain.
2.3 Pengertian Cyberlaw
Cyberlaw adalah hukum yang digunakan di dunia cybercrime (dunia maya), yang
umumnya diasosiasikan dengan Internet.Cyber law dibutuhkan karena dasar atau fondasi

dari hukum di banyak negara adalah ruang dan waktu. Sementara itu, Internet dan
jaringan komputer mendobrak batas ruang dan waktu ini .
2.3.1 Fungsi dari adanya urgensi pengaturan Cyberlaw di Indonesia:
Berfungsi untuk Kepastian Hukum, untuk mengantisipasi implikasi-implikasi yang timbul
akibat pemanfaatan TI. Dan adanya variable global, yaitu persaingan bebas dan pasar
terbuka.
2.4 Pengertian Illegal Access dan Illegal Content
Illegal Access Adalah Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke
dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa
sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya.Biasanya pelaku
kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi
penting dan rahasia.Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya karena merasa
tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat
proteksi tinggi.
Illegal Contents merupakan kejahatan dengan memasukan data atau informasi ke internet
tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat di anggap melanggar hukum atau
mengganggu ketertiban umum.contohnya pemuatan suatu berita bohong atau fitnah yang
akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Illegal Access
Illegal Access adalah Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki atau menyusup ke
dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa
sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Biasanya pelaku
kejahatan (hacker) melakukannya dengan maksud sabotase ataupun pencurian informasi
penting dan rahasia.Namun begitu, ada juga yang melakukan hanya karena merasa
tertantang untuk mencoba keahliannya menembus suatu sistem yang memiliki tingkat
proteksi tinggi.
3.2 Jenis-jenis Illegal Access
Illegal Access sebagai tindak kejahatan murni
Dimana orang yang melakukan kejahatan yang dilakukan secara di sengaja, dimana
orang tersebut secara sengaja dan terencana untuk melakukan pengrusakkan, pencurian,
tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau system computer.
Illegal Access sebagai tindakan kejahatan abu-abu
Dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan criminal atau bukan karena dia
melakukan pembobolan tetapi tidak merusak, mencuri atau melakukan perbuatan anarkis
terhadap system informasi atau system computer tersebut.
Illegal Access yang menyerang individu

Yaitu, kejahatan yang dilakukan terhadap orang lain dengan motif dendam atau iseng
yang bertujuan untuk merusak nama baik, mencoba ataupun mempermaikan seseorang
untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Contoh : Pornografi, Cyberstalking, dll.
Illegal Access yang menyerang hak cipta (Hak milik)
Kejahatan yang dilakukan terhadap hasil katya seseorang dengan motif menggadakan,
memasarkan, mengubah yang bertujuan untuk kepentingan pribadi atau umum ataupun
demi materi atau nonmateri.
Illegal Access yang menyerang pemerintah
Kejahatan yang dilakukan dengan pemerintah sebagai objek dengan motif melakukan
terror, membajak ataupun merusak keamanan suatu pemerintahan yang bertujuan
untuk mengacaukan system pemerintahan, atau menghancurkan suatu Negara.
3.3 Contoh Kasus Illegal Access
3.3.1 Kasus Pertama
Dua warga Indonesia berhasil bobol kartu kredit via online. Dua warga Indonesia ini
berhasil membobol kartu kredit secara online milik perusahaan di luar negeri. Kedua
pembobol ini bernama Adi dan Ari mereka berhasil menerobos sistem perbankan
perusahaan asing, seperti Capital One USA, Cash Bank USA dan GT Morgan Bank USA
kemudian membobol kartu kredit milik perusahaan ternama tersebut. Setelah berhasil
kedua pelaku tersebut menggunakan kartu kreditnya untuk membeli tiket pesawat Air Asia
lalu tiket tersebut dijual pelaku dengan harga yang sangat murah. Tidak tanggungtanggung untuk menarik pembeli mereka sengaja memasang iklan seperti di situs
weeding.com dan kaskus. Dan hebatnya lagi dari pengakuan kedua pembobol tersebut
mereka mempelajari teknik bobol credit card ini secara otodidak.
Penyelesaian
Setelah berhasil membobol kartu kredit dari ricop yaitu perusahaan yang memproduksi
anggur di san francisco mereka berhasil ditangkap oleh polda metro jaya ditempat
terpisah, di Jakarta dan Malang. Dari tangan mereka berhasil diamankan barang
buktiseperti laptop, dua blackberry, modem, komputer, buku tabungan bca dan daftar
perusahaan yang akan menjadi target pembobolan.
3.3.2 Kasus Kedua
Situs pribadi milik Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang beralamat di
http://presidensby.info kemarin pagi, Rabu (9/1/2013), sempat di-deface oleh cracker.
Setelah dilacak, sang peretas ternyata bukan berasal dari Jember seperti yang tertulis
pada halaman situs yang di-deface.
"IP-nya bukan berasal dari jember, namun berasal dari salah satu negara bagian di
Amerika Serikat," kata kepala pusat informasi dan humas departemen kominfo, Gatot S.
Dewa Broto saat dihubungi liputan6.com via telepon, kamis (10/1/2013). Gatot
menambahkan, sang hacker mengubah IP (Internet Protocol) untuk menghilangkan jejak.
"Kelihatannya ada yang iseng," lanjut Gatot lagi tanpa menyebutkan alamat IP yang
dimaksud. Diakui Gatot, pihak pejabat di kepresidenan telah berkoordinasi dengan

kementerian kominfo dan Indonesia Security Incident Response Team on Internet


Infrastructure (ID-SIRTII) selaku lembaga pengawas keamanan internet di Indonesia.
Ketua ID-SIRTII Rudy Lumanto menurut Gatot langsung memberikan laporan ke istana.
Seperti diketahui, halaman situs presidensby.info sempat berubah tampilan menjadi latar
belakang hitam, dengan tulisan "Jember Hacker Team" yang seolah-olah menunjukan
bahwa sang peretas berasal dari jember.
Penyelesaian
Pembobol situs resmi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini akhirnya bisa diamankan
oleh tim Cyber Crime mabes polri. Pelaku Wildan Yani Ashari yang merupakan teknisi
komputer di tangkap di tempat kerjanya di warnet surya com di jalan letjen suprapto.
3.3.3 Kasus Ketiga
Situs resmi Kepolisian Negara Republik Indonesia, www.polri.go.id, dibobol hacker.
Ketika mengakses situs tersebut, pengunjung akan menemui kegagalan, alamat web
tersebut tak bisa di akses sama sekali. Setelah itu, pengakses akan diarahkan ke
alamat http://www.polri.go.id/backend/index.html. Jika berhasil mengakses situs tersebut,
akan muncul gambar dua orang sedang mengangkat bendera di atas sebuah bukit.
Tampilan layar berwarna hitam dan tercantum tulisan jihad mengatasnamakan Islam.
Penyelesaian
Mahasiswa berinisial AK, akhirnya berhasil ditangkap polisi. Kabareskrim polri komjen
pol Ito Sumardi mengatakan mahasiswa tersebut masih diperiksa apakah bertindak
sendiri atau berkelompok. Penangkapan dilakukan di jawa.
3.3.4 UU UTE yang bersangkutan dengan kasus di atas
Pasal 35 UU UTE menjelaskan.
Pelaku yang menyebarkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
bermuatan illegal content dapat perseorangan atau badan hukum, sesuai isi pasal 1 angka
21 UU ITE bahwa Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia,
warga negara asing, maupun badan hukum. Keberadaan badan hukum diperjelas
kembali dalam pasal 52 ayat (4) UU ITE bahwa korporasi yang melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 sampai Pasal 37 UU ITE, termasuk menyebarkan
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan illegal
content dikenakan pemberatan pidana pokok ditambah dua pertiga.
Seperti perbuatan penyebaran informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik seperti
dalam Pasal 27 sampai Pasal 29 harus memenuhi unsur :
a. Illegal Contents seperti penghinaan, pencemaran nama baik, pelanggaran kesusilaan,
berita bohong, perjudian, pemerasan, pengancaman, menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu, ancaman kekerasan atau menakut-nakuti secara pribadi
b. Dengan sengaja dan tanpa hak, yakni dimaksudkan bahwa pelaku mengetahui dan
menghendaki secara sadar tindakannya itu dilakukan tanpa hak. Pelaku secara sadar
mengetahui dan menghendaki bahwa perbuatan mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik adalah memiliki muatan melanggar kesusilaan. Dan tindakannya
tersebut dilakukannya tidaklegitimate interest.

3.4 Illegal Content


Illegal Content merupakan kejahatan dengan memasukan data atau informasi ke
internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat di anggap melanggar
hukum atau mengganggu ketertiban umum.contohnya pemuatan suatu berita bohong
atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri pihak lain.
3.4.1 Contoh Kasus Illegal Contents
Contoh Kasus Belakangan ini marak sekali terjadi pemalsuan gambar yang dilakukan
oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dengan cara mengubah gambar
seseorang (biasanya artis atau public figure lainnya) dengan gambar yang tidak senonoh
menggunakan 11 aplikasi computer seperti photoshop.Kemudian gambar ini
dipublikasikan lewat internet dan ditambahkan sedikit berita palsu berkenaan dengan
gambar tersebut.Hal ini sangat merugikan pihak yang menjadi korban karena dapat
merusak image seseorang. Dan dari banyak kasus yang terjadi, para pelaku kejahatan ini
susah dilacak sehingga proses hukum tidak dapat berjalan dengan baik.
Akhir-akhir ini juga sering terjadi penyebaran hal-hal yang tidak teruji kebenaran akan
faktanya yang tersebar bebas di internet, baik itu dalam bentuk foto,video maupun beritaberita. Dalam hal ini tentu saja mendatangkan kerugian bagi pihak yang menjadi korban
dalam pemberitaan yang tidak benar tersebut, seperti kita ketahui pasti pemberitaan yang
di beredar merupakan berita yang sifatnya negatif.
Biasanya peristiwa seperti ini banyak terjadi pada kalangan selebritis, baik itu dalam
bentuk foto maupun video.Seperti yang dialami baru-baru ini tersebar foto-foto mesra di
kalangan selebritis, banyak dari mereka yang menjadi korban dan menanggapinya
dengan santai karena mereka tidak pernah merasa berfoto seperti itu.Ada juga dari
mereka yang mengaku itu memang koleksi pribadinya namun mereka bukanlah orang
yang mengunggah foto-foto atau video tersebut ke internet, mereka mengatakan ada
tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab melakukan perbuatan tersebut.Ada juga
yang mengaku bahwa memang ponsel atau laptop pribadi mereka yang didalamnya ada
foto-foto atau video milik pribadi hilang, lalu tak lama kemudian foto-foto atu video
tersebut muncul di internet.
Yang menarik dari Hukuman atau sangsi untuk beberapa kasus seseorang yang terlibat
dalam Illegal content ini ialah hanya penyebar atau yang melakukan proses unggah saja
yang mendapat sangsi sedangkan yang mengunduh tidak mendapat hukuman apa apa
selain hukuman moral dan perasaan bersalah setelah mengunduh file yang tidak baik.
3.4.2 UU UTE yang bersangkutan dengan peristiwa kasus di atas
Pelaku yang menyebarkan informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
bermuatan illegal content dapat perseorangan atau badan hukum, sesuai isi Pasal 1 angka
21 UU ITE bahwa Orang adalah orang perseorangan, baik warga negara Indonesia,
warga Negara asing, maupun badan hukum. Keberadaan Badan Hukum diperjelas
kembali dalam Pasal 52 ayat (4) UU ITE bahwa Korporasi yang melakukan perbuatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 sampai Pasal 37 UU ITE, termasuk menyebarkan

informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang bermuatan illegal


content dikenakan pemberatan pidana pokok ditambah dua pertiga.
Seperti peristiwa perbuatan penyebaran informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik
seperti dalam Pasal 27 sampai Pasal 29 harus memenuhi unsure :
a. Illegal Contents seperti penghinaan, pencemaran nama baik, pelanggaran kesusilaan,
berita bohong, perjudian, pemerasan, pengancaman, menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu, ancaman kekerasan atau menakut-nakuti secara pribadi.
b. Dengan sengaja dan tanpa hak, yakni dimaksudkan bahwa pelaku mengetahui dan
menghendaki secara sadar tindakannya itu dilakukan tanpa hak. Pelaku secara sadar
mengetahui dan menghendaki bahwa perbuatan mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau
dokumen elektronik adalah memiliki muatan melanggar kesusilaan. Dan tindakannya
tersebut dilakukannya tidaklegitimate interest.
3.4.3 Perbuatan pelaku berkaitan illegal contents dapat dikategorikan sebagai berikut :
a. Penyebaran informasi elektronik yang bermuatan illegal content.
b. Membuat dapat diakses informasi elektronik yang bermuatan illegal content.
c. Memfasilitasi perbuatan penyebaran informasi elektronik, membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik yang bermuatan illegal content (berkaitan dengan pasal 34 UUI).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Di dunia ini banyak hal yang memiliki dualisme yang kedua sisinya saling
berlawanan. Seperti teknologi informasi dan komunikasi, hal ini diyakini sebagai hasil
karya cipta peradaban manusia tertinggi pada zaman ini. Namun karena keberadaannya
yang bagai memiliki dua mata pisau yang saling berlawanan, satu mata pisau dapat
menjadi manfaat bagi banyak orang, sedangkan mata pisau lainnya dapat menjadi sumber
kerugian bagi yang lain, banyak pihak yang memilih untuk tidak berinteraksi dengan
teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai manusia yang beradab, dalam menyikapi
dan menggunakan teknologi ini, mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan
bermanfaat bagi sesama, kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai
kebaikan terhadap sesama, kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan
merugikan bagi orang lain untuk selanjutnya kita menghindari atau memberantasnya jika
hal itu ada di hadapan kita.
4.2 Saran
Setiap pengguna aktif internet harus selalu waspada terhadap segala tindakan
kejahatan dunia maya yang dapat mengancam setiap waktu tanpa sadar atau
tidak.Pngguna internet harus memberikan proteksi diri terhadap data pribadi yang di
unggah kedalam media social internet atupun dalam media penyimpanan perangkat
komunikasi.Penegak hukum atas kasus kejahatan di dunia maya agar lebih tegas dalam
mengambil keputusan sanksi pidana berdasarkan hukum yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai