Anda di halaman 1dari 46

Studi Kasus Cybercrime di

Indonesia
Agus Riyanto, SH, LL.M
Kasus Cybercrime Pertama
Penggelapan Uang Nasabah
Melalui Komputer (Clearing)
BRI Yogyakarta
Putusan Mahkamah Agung tanggal 25 Juni 1984
No. 363 K/Pid/1984
Kasus penggelapan uang di bank melalui komputer (clearing)
ini merupakan kasus pertama di Indonesia yang muncul ke
Pengadilan). Mungkin ada banyak kasus kejahatan komputer
sebelumnya tetapi tidak terungkap atau tidak dilaporkan

Liauw Joen Tjin alias A Een bersama-sama dengan Dalip


Jamhari (karyawan BRI Cab. Katamso Yogyakarta, terdakwa
mengkliringkan beberapa cek/Bilyet giro BRI Cab. Brigjen
Katamso Yogyakarta melalui Bank Niaga Cabang Yogyakarta.

Sebelum mengkliringkan A Een memberitahu hal ini kepada


Dalip Jamhari selaku karyawan BRI Cab. Brigjen Katamso
Yogyakarta, sehingga pada saat petugas kliring BRI CBKY yaitu
Didik Djunaidi menyerahkan warkat kliring yang baru diambil
dari Bank Indonesia Yogyakarta kepada petugas bagian kartu
di BRI CBKY tersebut untuk dipilih yang mana yang masuk
rekening A Een.
Pada saat petugas kartu memilih-milih, Dalip Jamhari
mengambil cek/bilyet giro atas nama A Een untuk disisihkan
dan disembunyikan tanpa sepengetahuan bagian kartu.
Selanjutnya Dalip Jamhari membuka cek/bilyet giro tersebut
ke dalam mesin komputer tidak sebagaimana mestinya,
yaitu tanpa kartu maupun strook mesin, tetapi jumlahnya
(nilai nominal eek/ bilyet giro) masuk ke dalam rekaman
mesin komputer. Lalu kartu nasabah atas nama Ny. Karlina
tidak mengalami mutasi.

Hal tersebut dilakukannya sampai 44 kali, sehingga mencapai


Rp. 815.000.000,- dan melalui validasi tunai sebesar Rp.
10.000.000,- tanpa, dilakukan suatu mutasi pada kartu
nasabah atas nama Ny. Karlina.
Putusan Pengadilan
Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta No. 33/1983 Pid/PN :
Terdakwa Liauw Joen Tjin alias A een telah bersalah melakukan
perbuatan pidana korupsi.
Menghukum dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun
dipotong selama terdakwa berada dalam tahanan sementara.

Pengadilan Tinggi Yogyakarta :


Menguatkan keputusan Pengadilan Negeri Yogyakarta

Putusan Kasasi Mahkamah Agung


Menolak permohonan kasasi jaksa penuntut umum pada
Kejaksaan Negeri Yogyakarta. Hal ini dikarenakan hak untuk
mengajukan permohonan kasasi gugur sebagai akibat tidak
mengajukan memori kasasi.
Tuntutan Jaksa Penuntut Umum sebenarnya 12 tahun penjara.
Tetapi putusan Pengadilan Negeri 10 tahun penjara.
Kasus Cybercrime Kedua
Pembobolan BNI Cabang
New York, USA
Rudy Demsy [RD]telah didakwakan serangkaian perbuatan
pidana yang pasal-pasalnya disusun dalam surat dakwaan
secara kumulatif, yang juga disertai dengan dakwaan
pengganti, yaitu masing-masing sebagai berikut:

Kesatu:
Primair: melanggar Pasal 1 ayat 1 sub a jo Pasal 28 UU No. 3 Tahun
1971 jo. Pasal 51 dan 55 (1) ke-1 KUHP.
Subsidair: melanggar Pasal 1 ayat (2) sub a, jo. Pasal 28 UU No. 3
Tahun 1971 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Lebih subsidair: melanggar Pasal 1 ayat (2) jo Pasal 1 ayat (1) a jo.
Pasal 28 UU No. 3 Tahun 1971 jo. Pasal 55 KUHP.
Lebih Subsidair lagi: melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4
Lebih-lebih Subsidair lagi: melanggar Pasal 363 ayat (1) ke-4 jo Pasal
53 KUHP.

Kedua: melanggar Pasal 233 KUHP tentang menghancurkan,


merusak atau membuat barang sampai tak dapat dipakai
dihukum penjara 4 tahun.
Rudy Demsy memang pernah bekerja pada BNI 46 Cabang
New York sejak tahun 1980 tetapi kemudian telah berhenti
sejak bulan September 1986. Rudy Demsy pernah bertugas
sebagai operator yang terlatih untuk mengoperasikan
komputer yang berhubungan dengan City Bank, New York
untuk mengenter data dengan memakai password yang
berkode RODEMS.

Rudy Demsy mengaku pernah dilatih untuk mengoperasikan


komputer guna mengenter data pada MANTRUST New York.

Rudy Demsy yang telah berhenti bekerja pada BNI 46 Cabang


New York bersama dengan Seno Adjie secara tidak sah atau
tanpa hak dengan menggunakan Personal Computer merk
APPLE IIC Order No. A. 2M-400 Model No. G. 090 Serial No. T.
0043086, Keybord No. F. 23400 dan Smart Modem 1200 yang
telah diset atau dipasang terlebih dahulu oleh Seno Adjie.
Rudy Demsy telah memindahkan atau mentransfer
(unauthorized transfer) uang milik BNI 46 sejumlah US $.
9,100,000.- yang terdapat pada Rekening (Account) Kantor Pusat
BNI 46 pada CITY BANK New York No. 10957914 ke Rekening
Kantor Cabang BNI-1946 New York (New York Agency) pada
Manufacturcrs Hannover Trust Coy (Mantrust) No. 544772367
Kemudian uang atau dana sebesar US$. 9.100.000,- yang telah
masuk dalam Rekening BNI-1946 Cabang New York pada
Manufacturer Hannover Trust Coy tersebut dipindahkan atau
ditransfer lagi oleh Rudy Demsi dengan menggunakan komputer
sebagai medianya.
Keputusan Pengadilan untuk Rudy Demsy baik bersama-sama
dengan Seno Adjie (dituntut dalam perkara tersendiri) atau
bertindak sendiri, telah melakukan suatu percobaan untuk
mengambil uang sejumlah US$. 18.732.500,- yang seluruhnya
atau sebagiannya adalah milik (kepunyaan) BNI-1946, dengan
maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.
Kasus Cybercrime Keempat
Mutasi Kredit Fiktif Melalui
Komputer Oleh Bank Office
Computer BDN Cabang Bintaro
Jaya
Jakarta
Terdakwa R. Saroso sebagai Back Office Computer pada BDN
Cabang Jakarta Bintaro Jaya, pada antara bulan Agustus 1988
sampai dengan Januari 1989, di Bank tersebut dengan serangkaian
perbuatan berturut-turut, dengan sarana komputer tipe L I merek
Olivetti, meng-entry (membukukan) mutasi kredit atau setoran
tanpa nota ke dalam rekening nasabah.

Perbuatan-perbuatan R. Saroso tersebut di atas dimungkinkan


karena R. Saroso sesuai dengan kedudukannya selaku Back Office
Computer pada kantor BDN Cabang Jakarta Bintaro Jaya, Jakarta
mempunyai kewenangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan
tersebut di atas dengan alat komputer yang dikuasainya

Putusan Pengadilan menyatakan bahwa terdakwa R. SAROSO


SUDARMADJI telah terbukti dengan sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana Korupsi. Menghukum terdakwa tersebut
oleh karena itu dengan hukuman perjara selama 5 (lima) tahun dan
denda Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dengan ketentuan
bahwa apabila denda itu tidak dibayar akan diganti dengan
hukuman kurungan selama 6 (enam) bulan
Kasus Cybercrime Kelima
Sengketa Nama Domain
Mustika Ratu [Tjandra Sugiono
vs PT. Mustika Ratu, Tbk]
Nama Domain Mustika Ratu.com
Kasus Nama Domain (yang pertama di Indonesia)
pendaftaran nama Domain Name.
Mustika Ratu.Com di Amerika tapi digunakan oleh PT
Martina Berto, untuk menampilkan produk-produk Belia
yang merupakan produk Sari Ayu;
Tuntutan di dasari tentang Perbuatan Curang dan
persaingan Usaha tidak Sehat
Didakwa pasal 382 KUHP tetapi tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan, maka terdakwa harus dibebaskan dari
dakwaan Kesatu tersebut
Kasus Nama Domain yang pertama di Indonesia yang dituntut
secara pidana Kasus Nomor : lO75/PID.B/2001/PN.JKT.PST.

Tuntutan di dasari atas melanggar ketentuan pasal 382 bis KUHP


pada dakwaan kesatu, dan pasal 48 ayat (1) yo pasal19 huruf b
Undang-undang No.5 tahun 1999; tentang Perbuatan Curang
dan Persaingan Usaha tidak Sehat.

Saat itu UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi


Elektronik belum ada, sehingga dakwaan terhadap tersangka
Tjandra Sugiono diarahkan kepada KUHP dan UU No. 5 Tahun
1999.

Kasus ini adalah landmark case tentang cybercrime di


Indonesia
Bahwa terdakwa Tjandra Sugiono pada waktu dan tempat tersebut
diatas telah mendaftarkan nama Domain Name. Mustika Ratu.Com
di Amerika. Tjandra Sugiono bekerja di PT Martina Bertho sejak
bulan September 1999 sampai dengan 2000 jabatan sebagai G.M.
Internasional Marketing, tugasnya mengembangkan pemasaran
produk diluar Indonesia khususnya Negara Asia target pemasaran
yang ditetapkan perusahaan.
Dengan didaftarkan penggunaan nama Domain Mustika-Ratu.Com
oleh Tjandra Sugiono di PT. Martina Berto, maka PT. Mustika Ratu
Tbk tidak dapat melakukan sebagian transaksi dengan calon mitra
usaha yang berada diluar negeri menduga bahwa PT. Mustika Ratu,
Tbk tidak aktif lagi sehingga tidak dapat menemukan informasi
mengenai PT. Mustika Ratu, Tbk
Tjandra Sugiono mengetahui PT. Mustika Ratu, Tbk sudah dikenal
namanya dan terdaftar baik didalam maupun diluarnegeri dengan
adanya kejadian tersebuti dari regional ekspor manager
menyampaikan yang berkedudukan di Saudi Arabia kebingungan
ketika menentukan Web site pada internet Mustika Ratu.Com yang
isinya menampilkan produk-produk belia yang merupakan produk
Sari Ayu;
Pasal 382 bis KUHP dalam dakwaan Kesatu yang didakwakan kepada
Tjandra Sugiono tidak terbukti secara sah dan meyakinkan, maka
terdakwa harus dibebaskan dari dakwaan Kesatu tersebut
(vrijspraak);

Tjandra Sugiono sama sekali tidak menghalangi konsumen khususnya


dari PT. Mustika Ratu Tbk atau pelaku pesaingannya untuk tidak
melakukan hubungan usaha dengan pelaku usaha pesaingnya

Tidak mungkin pula saat Undang-undang berlaku surut (Nullum


delictum Linepraevia lege poendi) artinya peristiwa pidana tidak akan
ada, jika ketentuan pidana dalam Undang-undang tidak ada terlebih
dahulu;

Menyatakan bahwa tindak pidana dan yang didakwakan kepada


Tjandra Sugiono tersebut diatas, dalam dakwaan kesatu dan dakwaan
kedua tersebut, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan; Oleh
karena itu membebaskan terdakwa dari segala tuntutan (vrijspraak)
Kasus Cybercrime Keenam
Hacker Situs KPU oleh Dani
Firmansyah
Dani Firmansyah yang sebelumnya bekerja di PT Dana Reksa,
berhasil menjebol server tnp.kpu.go.id pada tanggal 17 April
2004. Dalam aksinya itu, Danny berhasil menembus kunci
internet protocol (IP) PT Dana Reksa dan dari situlah Dani
berhasil menembus server KPU tersebut.
Danny yang berhasil menjebol sever juga mengacak-acak
sejumlah partai yang ikut pemilu dengan mengganti nama-
nama partai tersebut. Misalnya, Partai Golkar diganti menjadi
Partai Jambu, Partai Demokrat menjadi Partai Mbah Jambon,
dan PKS menjadi Partai Kolor Ijo.
Danny mengaku perbuatannya adalah iseng dan penasaran
atas pernyataan pejabat KPU tentang sistem keamanan IT
milik KPU tersebut. Sehingga memang tidak ada niat jahat
terhadap tindakannya itu, tetapi tujuannya hanya sekedar
mengingatkan saja.
Danny bukanlah Hacker, tetapi cenderung Craker.
No Sebelum Serangan Setelah Serangan

1 Partai Nasional Indonesia Marhaenis Partai Jambu


2 Parai Buruh Sosial Demokrat Partai Kelereng
3 Partai Bulan Bintang Partai Cucak Rowo
4 Partai Merdeka Partai Si Yoyo
5 Partai Persatuan Pembangunan Partai Mbah Jambon
6 Partai Demokrat Kebangsaan Partai Kolor Ijo
7 Partai Perhimpunan Indonesia Baru Partai Dukun Beranak
8 Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Partai Wiro Sablenk
9 Partai Demokrat Partai Air Minum Kemasan Botol
10 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Partai Dibenerin dolo webnya
11 Partai Penegak Demokrasi Indonesia Partai Jangan Marah ya..
12 Partai Persatuan Nahdatul Ummah Indonesia Partai Jambu
13 Partai Amanat Nasional Partai Jambu
14 Partai Karya Peduli Bangsa Partai Jambu
15 Partai Kebangkitan Bangsa Partai Jambu
16 Partai Keadilan Sejahtera Partai Jambu
17 Partai Bintang Reformasi Partai Jambu
18 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Partai Jambu
19 Partai Damai Sejahtera Partai Jambu
20 Partai Golkar Partai Jambu
21 Partai Patriot Pancasila Partai Jambu
22 Partai Sarikat Indonesia Partai Jambu
23 Partai Persatuan Daerah Partai Jambu
24 Partai Pelopor Partai Jambu
Dalam nota pembelaan yang dibacakannya sendiri, Dani
Firmansyah, mengibaratkan situs KPU sebagai rumah yang
terbakar. Terdakwa hacker situs KPU itu menyebut
tindakannya telah mencegah timbulnya kebakaran yang lebih
besar.
Kebakaran tersebut, ujar Dani, bisa terjadi karena adanya
celah keamanan yang tidak ditutup. Pemuda 25 tahun
bernama alias xnuxer ini mengibaratkan aksi hack-nya sebagai
tindakan masuk lewat jendela untuk menyelamatkan rumah
yang terbakar.
Akibat perbuatannya, Dani melanjutkan, KPU kemudian
memperbaiki keamanan situs mereka. "Apa yang saya lakukan
adalah kontribusi saya sebagai warga negara yang baik," tutur
Dani di hadapan Majelis Hakim
Dani Firmansyah didakwa melakukan pelanggaran Pasal 22 c
jo 50 UU No. 36 Tahun 1999 mengenai Telekomunikasi.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan
hukuman 6 bulan 21 hari penjara kepada hacker situs Komisi
Pemilihan Umum (KPU), Dani Firmansyah.
Dani Firmansyah, konsultan Teknologi Informasi (TI) PT Danareksa di
Jakarta, pada Sabtu 17 April 2004 berhasil membobol situs (Cracking)
Pusat Tabulasi Nasional Pemilu http://www.tnp.kpu.go.id milik Komisi
Pemilihan Umum (KPU) di Hotel Borobudur Jakarta Pusat dan
mengubah nama-nama partai di dalamnya menjadi nama-nama
"unik", semisal Partai Kolor Ijo, Partai Mbah Jambon, Partai Jambu, dan
sebagainya.
Modus: dengan mengetes sistem keamanan server pada web site KPU
http://www.tnp.kpu.go.id dengan cara XSS atau Cross Site Scripting
dan SQL Injection.
Barang bukti: router, log file kabinet, server warnet Yogyakarta, server
Danareksa, server KPU, grafik koneksi berupa webalizer, satu buah cd
sofware, satu boks file dan satu buku komputer.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diketuai Hamdi
SH, pada persidangan Kamis 23 Desember 2004, menetapkan vonis 6
bulan 21 hari kepada Dani Firmansyah. Hukuman didasarkan pada UU
RI No. 36 Thn. 1999 tentang Telekomunikasi Pasal 22 c jo. Pasal 38 jo
Pasal 50 dan Subsider pasal 406 KUHP (Menghancurkan dan
merusakkan barang).
Beny Wong pada 14 Juli 2004 melakukan transaksi di Hardy's Supermarket
Batubulan Gianyar, Bali dengan menggunakan kartu kredit Citibank bernomor
4541 7900 1413 0605 atas nama Wahyu Nugroho. Saat itu transaksi berhasil
dilakukan.
Pada tanggal yang sama, Beny Wong kembali berbelanja di Hardy's
Supermarket Sanur, Bali. Dengan menggunakan empat kartu kredit palsu yaitu
Mastercard dari BNI, Visa dari Standard Cartered Bank, serta Mastercard dan Visa
dari Citibank. Namun transaksi gagal dilakukan karena Kartu Kredit yang
digunakan diketahui Palsu.
Pada 14 September 2004 Majelis Hakim Pengadilan Negeri Denpasar yang
dipimpin oleh Hakim Ketua Arif Supratman SH memberikan "hadiah" kepada
terdakwa berupa putusan hukuman penjara selama 3 (tiga) tahun.
Sembilan bulan kemudian, tepatnya 6 Juni 2005, Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Gianyar Bali yang dipimpin oleh Hakim Ketua Gede Ginarsa dan Jaksa
Penuntut Umum Ida Ayu Surasmi memvonis untuk terdakwa yang sama dengan
putusan hukuman penjara selama 2 (dua) tahun 8 (delapan) bulan. Secara
keseluruhan, hukuman atas terdakwa pemalsuan kartu kredit di Bali itu adalah 5
(lima) tahun 8 (delapan) bulan.
Putusan Hukuman terhadap Beny Wong di Pengadilan Negeri Denpasar dan
Pengadilan Negeri Gianyar Bali tersebut, didasarkan pada Pasal 263 KUHP
(Pemalsuan Surat - Barang siapa membuat surat palsu..., jika pemakaian tersebut
dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, diancam dengan pidana
penjara paling lama enam tahun).
Kasus Cybercrime Keenam
Pencemaran Nama Baik Akibat
Posting di Millis
Presenter SCTV, Rosiana Silalahi, yang melaporkan ekonom
Revrisond Baswir ke Polda DIY. Bermula pada Selasa 1 Maret 2005
silam. Saat itu Rosiana memandu pengambilan gambar talk show
andalan SCTV. Fasilitator acara Bayu Sutiyono, dan Zainal Bakti
bertugas sebagai produser.
Acara itu menghadirkan Kepala Bappenas Sri Mulyani Indrawati dari
unsur pemerintah dan Revrisond Baswir sebagai pengamat
ekonomi. Tema diskusi adalah Pro dan Kontra Kenaikan BBM.
Dalam diskusi itu, Revrisond jengkel. Sebagai orang yang kontra
kenaikan harga BBM, dia tidak mendapat porsi bicara sebanyak Sri
Mulyani. Di akhir diskusi itu, ekonom UGM menilai, acara tersebut
telah direkayasa. Orang yang kontra tidak mendapat porsi bicara
yang layak.
Rosi maupun Bayu langsung mengklarifikasi. Persoalan dianggap
selesai. Ketika talk show itu kemudian disiarkan SCTV pada Rabu, 2
Maret 2005 malam, ketidakpuasan Revrisond rupanya muncul lagi.
Ia merasa banyak omongannya yang diedit.
Diskusi pun masih berlanjut. Bukan di layar kaca, tapi berpindah ke
milis. Kritik terhadap talk show itu bermunculan. Dan Revrisond
pun, sebagaimana bisa dilihat di arsip milis Ekonomi-Nasional
kemudian menuangkan uneg-unegnya.
Kasus Cybercrime Ketujuh
Carding
Polda Jabar menyerahkan penanganan kasus carding yang dilakukan
seorang mahasiswa di Bandung, Buy alias Sam (25), ke Mabes Polri.
Pertimbangannya karena kejahatan yang dilakukan tersangka berdampak
ke berbagai negara, sehingga pengusutannya membutuhkan keterlibatan
pihak Interpol.
Terungkapnya aksi carding di Bandung ini adalah untuk kedua kalinya
ditangani kepolisian, setelah tindak kriminal serupa dilakukan sejumlah
mahasiswa di kota Yogyakarta. Kepolisian menjerat sang mahasiswa
dengan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) soal pencurian dan
atau penipuan mengingat perangkat hukum yang lebih tepat, terutama
soal cyberlaw dan cybercrime di Indonesia belum ada.
Aksi yang diduga dilakukan Buy alias Sam itu telah berlangsung sekitar
satu tahun lalu. Total kerugian penggunaan kartu kredit orang lain untuk
transaksi melalui internet yang dilakukannya mencapai sekitar DM 15 ribu.
Terbongkarnya kejahatan Buy sendiri berawal dari berita teleks Interpol
Wiesbaden No 0234203 tertanggal 6 September 2001 yang melaporkan
adanya penipuan melalui Internet dan diduga melibatkan seorang WNI
yang bertindak sebagai pemesan barang bernama Buy.
Berdasarkan informasi tersebut, Serse Polda Jabar, segera melakukan
pelacakan dan pencarian terhadap Buy yang disebutkan beralamat di
Perumahan Santosa Asih Jaya Bandung. Akhirnya, melalui pengejaran yang
terorganisir, Buy bisa ditangkap di rumahnya, tanpa perlawanan.
Data Statistik Carding 2005
Tahun 2002, kejahatan carding 152 dari 155 kasus
Tahun 2003, kejahatan carding 145 dari 153 kasus
Tahun 2004 kejahatan carding mencapai 177 dari 192
kasus kejahatan internet.
Kota Yogyakarta menduduki peringkat tertinggi untuk
kasus kejahatan carding, disusul dengan Semarang,
Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya, dan Riau.
Kasus Cybercrime
Kedelapan
Steven Haryanto vs BCA
Kasus Klik BCA
Kasus domain name yang memanfaatkan kesalahan ketik
yang mungkin dilakukan oleh nasabah BCA.
Steven Haryanto membeli domain-domain yang sama atau
serupa dengan www.klikbca.com dimana isi dari tiap situs palsu
tersebut sangat mirip dengan situs asli BCA.
Kasus typosquatting :

http://wwwklikbca.com
http://www.kilkbca.com
http://www.clikbca.com
http://www.klickbca.com
http://www.klikbac.com
Akibatnya banyak konsumen BCA yang salah klik dan menjadi
dapat diketahui oleh Steven Haryanto.
Kasus Cybercrime Keenam
Virus I Love You
Worm, menyebar bulan Mei 2000. Pertama kali virus ini
ditemukan di Filipina
Ditulis dengan Visual Basic Script, menyebar melalui
email dan perpindahan file.
Memiliki attachment LOVE-LETTER-FOR-YOU.TXT.VBS.
E-mail memiliki subject ILOVEYOU
Pesan dalam email bertuliskan kindly check the
attached LOVELETTER coming from me.
Mengirimkan salinan dirinya melalui email ke seluruh
alamat yang terdapat di dalam address book dari aplikasi
Microsoft Outlook.
Contoh Kasus: ILoveYou
Ketika akan dieksekusi, baik melalui pembukaan
attachment email maupun file, maka telah terinfeksi
oleh virus tersebut.

Mengganti beberapa file tipe tertentu (VisualBasic


dan Javascript, WindowsShell ; js, jse, css, wsh, sct,
jpg atau jpeg, mp3 atau mp2) dengan salinan dirinya
dan membuat melakukan perubahanterhadap file-
file tersebut berdasarkan jenisnya yang dilakukan
oleh worm adalah menulis ulang ( overwrite)
Kasus Cybercrime
Kesembilan
Hacker web site GOLKAR
Pembobol situs GOLKAR
Kasus Cybercrime
Kesembilan
Cybergambling
Indobetonline.com
MODUS OPERANDI CYBER GAMBLING
WWW.INDOBETONLINE.COM

MENANG-KALAH-SERI
OPERATOR ? KOORD
MENGANALISA PASARAN OPERATOR

REK BCA
0013051205

ALIONG
www.indobetonline.com

BGN KEUANGAN
OPEN ACCOUNT
DEPOSIT MIN 2 JT CEK DANA PLAYER

KONFIRMASI
PLAYER CS
LOGIN PASSWORD
Cybersex [Pornography]
Anggota Satuan Cyber Crime Direktorat Kriminal Khusus Kepolisian Daerah
Metropolitan Jakarta Raya, Rabu 28 Juli 2004 sekitar pukul 11.15 wib, telah
menangkap Johnny Indrawan Yusuf alias Hengky Wiratman alias Irwan
Soenaryo asal Malang, Jawa Timur terkait dengan kasus perdagangan VCD
porno dan alat bantu seks melalui jaringan internet dalam situs
http://www.vcdporno.com

Nama domain http://www.vcdporno.com itu sendiri terdaftar pada Network


Solution, LLC 13200 Woodland Park Drive, Herndon, VA 20171-3025,
Amerika Serikat. Domainnya terdaftar pada 4 Juli 2003 dan akan berakhir
pada 4 Juli 2008 atas nama Lily Wirawan/Johnny Jusuf dengan alamat: 20
Sill Wood Place, Sidney, 2171 Australia. Situs tersebut juga memiliki IP
Address: 69.50.194.230 yang terdaftar di ATJEU PUBLISHING, LLC 5546 West
Irma, Glendale, AZ, United States.

Terdakwa diancam hukuman Pidana Penjara paling lama 2 (dua) tahun 8


(delapan) bulan, karena melanggar Pasal 282 KUHP (Kejahatan terhadap
Kesusilaan - Barangsiapa menyiarkan, ..dimuka umum, .gambaran atau
benda yang telah diketahui isinya melanggar kesusilaan, .).
Cyber Terrorism
Beberapa waktu lalu di tahun 2004, Kepolisian RI berhasil menangkap
pelaku pembuat situs yang ditengarai merupakan situs yang digunakan
oleh Kelompok Jaringan teroris di Indonesia untuk melakukan propaganda
terorisme melalui Internet.
Domain situs teroris http://www.anshar.net dibeli dari kartu kredit curian
(hasil carding). Hasil penelusuran menunjukkan, situs tersebut dibeli atas
nama Max Fiderman. Max Fiderman tentunya bukan nama asli, alias nama
samaran. Max Fiderman sebenarnya orang baru di belantara carding.
Setelah menguasai sedikit ilmunya, Max diduga berhasil dibujuk
untuk membeli domain http://www.anshar.net dengan kartu kredit
curian.
Menurut hasil penyelidikan dengan menggunakan Software Visual
Trace Route, Max Fiderman menggunakan Matrix untuk online, IP
Addressnya adalah 202.152.162.x dan 202.93.x. Matrix adalah salah
satu jenis kartu telepon seluler GSM pascabayar yang dikeluarkan oleh
PT. Indosat.
Terdakwa pembuat situs diancam hukuman UU RI No.15 Thn 2003
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.
Kasus Cybercrime
Kesepuluh
Spamming di Indonesia
SPAMMING
Spam :
Pengiriman surat elektronik kepada orang yang
tidak dikenal yang biasanya berisi hal sebagai
berikut: Penawaran bisnis; Virus; dan Pornografi.

Spammer :
Pihak yang melakukan tindakan Spamming
===========================================
SPAM adalah unsolicited email (email yang tidak
diminta) yang dikirim ke banyak orang
Sejarah SPAM
Makanan kaleng (daging campur) dari Hormel
NEWSGROUP spam
AND
e-mail FORUM SPAM
spam

SPAMDEXING

MESSAGING
spam

ONLINE GAME
MOBILE PHONE MESSAGING spam
spam
Doni Budiutoyo
Steven Haryanto
Pemerhati IT Roy suryo
Koordinator Master Webnet
ICT Watch

TERJERAT EMAIL SAMPAH


Metro TV Pk.14.30
28 Oktober 06

Ada keterbatasan karena pengirim spam sebagian besar dari luar negeri.
Kerugian yang di-akibatkan karena SPAM yaitu : Waktu + Adm in Server
Trend Sehat dengan bekerja sama dengan provider Telekomunikasi !!
Memberi saran untuk :
Tidak sembarangan mempublikasikan email serta,
harus menjaga kondisi komputer pribadi !
Bekerjasama dengan Dirjen Postel dalam penanganan Spam!
Kasus Kasus Lainnya
Kasus Pencemaran Nama Baik melalui Internet
(Polres Jakarta Pusat).
Kasus Prita Mulya Sari vs RS Omni.
Kasus Transaksi Fiktif Oleh Merchant Bank X.
Kasus Facebook.
Kasus Jual Beli Dalam Transaksi Perdagangan
Berjangka melalui SMS.
Kasus Kasus Lain Yang berakhir damai.
Sumber Literatur
Edmon Makarim, Pengantar Hukum Telematika
: Suatu Kompilasi Kajian, RadjaGrafindo
Persada, Jakarta, 2005
Edmon Makarim, Materi Sosialisasi RUU ITE,
Depkominfo, RI, Jakarta, 2007.

Anda mungkin juga menyukai