Anda di halaman 1dari 6

Nama : Widya Novalita K

NIM : 032011133112
Kelas : Hukum Acara Pidana A-1
Surat Permohonan Praperadilan

Surabaya, 15 Desember 2020

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Surabaya
Jalan Raya Arjuno No. 16-18
Surabaya

Perihal : PERMOHONAN PRAPERADILAN

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Khalid Fahruddin, S.H. selaku Advokat dari kantor Yahya Harahap Law Firm
yang berkedudukan di Jl. Pattimura Blok VII C No. 18-19, Surabaya. Berdasarkan
surat kuasa khusus tertanggal 12 Desember 2020 bertindak selaku kuasa hukum dari :

Nama : CD
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat lahir : Surabaya, 15 Oktober 2003
Umur : 16 tahun
Agama : Hindu
Pekerjaan : Wiraswasta
Kewarganegaraa : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Kedinding Putih II No. 67, Surabaya
Untuk selanjutnya disebut sebagai PEMOHON PRAPERADILAN

Pemohon yang bertindak sebagaimana tersebut di atas, dengan ini hendak


mengajukan permohonan praperadilan terhadap :
1. PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA c.q. KEPALA KEPOLISIAN
REPUBLIK INDONESIA c.q. KEPALA KEPOLISIAN DAERAH JAWA
TIMUR c.q. KEPALA KEPOLISIAN RESORT KOTA SURABAYA
(TERMOHON)

Adapun alasan-alasan pengajuan Permohonan Praperadilan adalah sebagai berikut :


1. Bahwa permohonan praperadilan ini diajukan berdasarkan Pasal 77 Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana (KUHAP) :
Pengadilan negeri berwenang untuk memeriksa dan memutus, sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini tentang :
a. sah tidaknya penangkapan, penahanan, penghentian penyidikan,
atau penghentian penuntutan;
b. ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seorang yang perkara
pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau penuntutan.
Pasal 79 KUHAP :
Permintaan pemeriksaan tentang sah atau tidaknya suatu
penangkapan atau penahanan diajukan oleh tersangka, keluargaatau
kuasanya kepada ketua pengadilan negeri dengan menyebutkan
alasanannya.
Pasal 81 KUHAP :
Permintaan ganti kerugian dan atau rehabilitasi akibat tidak sahnya
penangkapan atau penahanan atau akibat sahnya penghentian
penyidikan atau penuntutan diajukan oleh tersangka atau pihak ketiga
yang berkepentingan kepada ketua pengadilan negeri dengan
menybeutkan alasannya.
Dan Pasal 83 KUHAP.
2. Bahwa semula pemohon CD diduga melakukan tindak pidana tentang
penipuan yang di atur dalam pasal pasal 378 KUHP berdasarkan Laporan
Polisi NO. POL. K/LP/578/V/2020/RESKRIM, tanggal 08 Desember 2020 di
wilayah hukum Kepolisian Resort Kota Surabaya; --------
3. Bahwa laporan polisi sebagaimana tersebut di atas mengenai dugaan adanya
tindak pidana penipuan yang di duga dilakukan oleh pemohon pada pada
tanggal 04 November 2020, pukul 11:30 atau pada waktu antara siang hari di
showroom mobil Jl. Ketintang Surabaya laporan ini tidak disertai bukti kuat
yang bisa dijadikan bukti awal dalam penyidikan; -----------
4. Bahwa atas dasar laporan polisi tersebut di atas, pemohon mengalami proses
penangkapan dan penahanan dengan rincian peristiwa sebagai berikut:
Penangkapan dan penahanan:
- Terjadi pada tanggal 10 Desember 2020 atau paling tidak di bulan
desember 2020, pemohon di tangkap di Pulau Talango, yaitu ditempat
kediamannya, kemudian dibawa ke POLRES Surabaya, penangkapan
pemohon layaknya pelaku kejahatan dengan pemberatan yang tertangkap
tangan;
- Pada saat melakukan penangkapan polisi juga melakukan pemeriksaan dan
penggeledahan di tempat tinggal CD.
- Pada saat dilakukannya pemeriksaan dan penggeledahan seorang polisi
tanpa sengaja memecahkan hiasan kristal berbentuk buah apel, berwarna
hijau muda di ruang tamu. Dan polisi berinisiatif menyita benda tersebut
dan membawanya.
- Sejak penangkapan tersebut di atas, pemohon langsung di tahan sampai
sekarang;
- Pada proses penangkapan dilanjutkan dengan penahanan atas diri
pemohon di atas tanpa di dahului proses hukum berupa pemanggilan
secara patut sebanyak 2 (dua) kali terhadap pemohon;
- Pemohon sama sekali tidak penah menerima Surat Panggilan untuk
menghadap penyidik berkaitan perkara tersebut di atas;
- Hal ini bertentangan dengan pasal 19 ayat (2) KUHAP, dimana seharusnya
pemohon dipanggil dulu secara patut sebanyak 2 (dua) kali, kalau tidak
mengindahkan baru kemudian proses penangkapan diperlukan;
- Proses penangkapan dan penahanan atas diri pemohon ini juga tidak
dilengkapi atau disertai dengan SURAT PENANGKAPAN dan SURAT
PENAHANAN;
5. Bahwa untuk kedua fakta hukum berupa peristiwa penangkapan dan
penahanan atas diri pemohon, oleh pihak penyidik tidak pernah diberitahukan
dan atau ditembuskan kepada keluarganya sehingga secara hukum melanggar
pasal 18 ayat (3) KUHAP dan pasal 21 ayat (3) KUHAP;--------------------
6. Bahwa penangkapan dan penahanan terhadap pemohon atas dasar laporan
Polisi mengenai dugaan tindak pidana penipuan yang di duga dilakukan
pemohon sangat bertentangan dengan proses hukum yang di atur dalam
KUHAP dan sama sekali tidak mencerminkan rasa keadilan yang seharusnya
di junjung tinggi oleh aparat penegak hukum khususnya Kepolisian Resort
Kota Surabaya; -----------------
7. Bahwa sesuai pasal 19 ayat (2), setiap akan melakukan penangkapan
seharusnya aparat Kepolisian Resort Kota Surabaya melakukan langkah
hukum berupa pemanggilan dalam bentuk SURAT PANGGILAN sebanyak 2
(dua) kali yang harus diterima pihak yang bersangkutan dalam hal ini
pemohon, apabila tidak ada tanggapan setelah penggilan resmi sebanyak 2
( dua ) kali baru kemudian pihak aparat Kepolisian Resort Kota Surabaya bisa
melakukan penangkapan itupun harus disertai dengan SURAT PERINTAH
PENANGKAPAN yang sesuai;-----------------
8. Bahwa selama ini pemohon tidak pernah mengetahui atau menerima atau
menandatangani Surat Panggilan atau surat dalam bentuk apapun yang isinya
memberitahukan atau meminta kehadiran pemohon untuk hadir di Kepolisian
Resort Surabaya untuk konfirmasi ataupun melakukan pemeriksaan berkaitan
dengan Laporan Polisi NO. POL. K/LP/578/V/2020/RESKRIM, tanggal 08
Desember 2020 tersebut di atas; ------------------------
9. Bahwa Laporan Polisi NO. POL. K/LP/578/V/2020/RESKRIM, tanggal 08
Desember 2020 mengenai tindak pidana penipuan yang diduga dilakukan oleh
pemohon juga tidak disertai bukti permulaan yang cukup sehingga seharusnya
laporan tersebut tidak bisa dan tidak perlu ditindak lanjuti karena melanggar
pasal 17 jo pasal 21 ayat (1) KUHAP; -----------------------
10. Bahwa permohonan pemeriksaan sidang PRA PERADILAN ini di dasari atas
tidak sahnya penangkapan dan penahanan atas saudara CD atau pemohon,
maka sesuai pasal 77 huruf (a), pasal 79, pasal 81, dan pasal 83 KUHAP
seharusnya permohonan ini bisa diperiksa dan diterima oleh Ketua Pengadilan
Negeri Surabaya; --------------------
11. Bahwa dasar hukum tidak sahnya penangkapan dan penahanan karena tidak
diawali adanya SURAT PANGGILAN 1 (KE SATU) atau SURAT
PANGGILAN 2 (KE-DUA) dan tidak ada SURAT PERINTAH
PENANGKAPAN serta TEMBUSAN SURAT PERINTAH PENAHANAN
pada pemohon dan keluarganya sehingga sudah seharusnya jika Ketua
Pengadilan Negeri mengabulkan permohonan pemohon untuk
seluruhnya;-----------------
12. Bahwa proses hukum pemeriksaan, penangkapan dan penahanan pada perkara
pidana tersebut di atas tidak sesuai dengan aturan hukum atau pasal 19 ayat
(2), pasal 18 ayat (1), dan pasal 21 ayat (3) KUHAP maka kasus ini
seharusnya dihentikan dan perkara pidana tersebut di atas dinyatakan batal
demi hukum; --------------------
13. Bahwa atas penangkapan dan penahanan yang dilakukan aparat Kepolisian
Resort Kota Surabaya tersebut di atas, pemohon merasa banyak dirugikan,
karena nama baiknya yang tercemar dan hiasan rumahnya pecah;
----------------------
14. Bahwa sudah sewajarnya jika Pemohon menuntut adanya Rehabilitasi nama
baiknya atas akibat hukum dari penangkapan yang dilakukan oleh aparat
penegak hukum Resort Kota Surabaya; -----------------------
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, mohon ketua pengadilan negeri Surabaya agar
segera mengadakan sidang praperadilan terhadap terhadap TERMOHON sesuai
dengan hak-hak pemohon sebagaimana diatur dalam pasal 77 sampai dengan pasal 83
serta pasal 97 KUHAP dan mohon kepada ketua pengadilan negeri Surabaya c.q.
hakim yang memeriksa permohonan ini berkenan memeriksa dan menjatuhkan
putusan sebagai berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan pemohon untuk seluruhnya; ---------
2. Menyatakan hukum proses penangkapan dan penahanan pemohon oleh
Kepolisian Resort Kota Surabaya tidak sah dan tidak sesuai dengan pasal 19
ayat (2), pasal 18 ayat (1), dan pasal 21 ayat (3) KUHAP; ------------------
3. Membebaskan pemohon dari tahanan sementara di Polres Kota Surabaya;
------------
4. Menyatakan hukum bahwa segala obyek barang yang disita untuk barang
bukti harus segera dikembalikan kepada pemiliknya masing-masing; ------
5. Menyatakan hukum bahwa proses rehabilitasi nama baik pemohon harus
segera dijalankan; ----------------------
6. Menghukum TERMOHON PRA PERADILAN untuk menanggung segala
biaya yang timbul selama proses rehabilitasi nama baik pemohon dan
memberikan ganti rugi atas rusaknya hiasan rumah miliki pemohon pada saat
dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan di tempat tinggal pemohon;
--------------------
7. Menghukum TERMOHON PRA PERADILAN untuk menanggung seluruh
biaya yang timbul selama pemeriksaan perkara ini; -------------------
Atau
Jika Pengadilan Negeri Surabaya berpendapat lain mohon Putusan yang seadil-
adilnya (ex aequo et bono).

Surabaya, 15 Desember 2020


Hormat Kami,
Kuasa Hukum Pemohon

Khalid Fahruddin, S.H.

Anda mungkin juga menyukai