NIM : 2010211320192
Identitas Terdakwa:
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Gg. Sauyunan No. 100/91A RT. 006 RW.02 Kelurahan
Agama : Islam
Kronologi kasus
genggam milik terdakwa dengan merk Lava Iris model 758 berwarna putih.
tersebut serupa dengan akun milik saksi Gde Brawiswara Putra. Pada saat itu
Adriansyah menduga bahwa akun tersebut milik saksi Gde Brawiswara Putra,
sehingga saksi Adriansyah tertarik dengan perangkat lunak trading forex yang
nama Diah Nasution yang diberikan oleh saudari Amel yaitu Customer
aplikasi robot trading forex akan aktif dalam waktu tiga sampai lima hari
7840179031 atas nama Diah Nasution serta tidak ada Customer Service
menyerupai akun milik saksi Gde Brawiswara Putra. Saksi Adriansyah berkonsultasi
terkait keinginan saksi Adriansyah untuk menggunakan aplikasi robot tersebut lewat
sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang
dalam Pasal 28 Ayat (1) jo. Pasal 45A Ayat (1) UU ITE. Namun, selain Pasal 28
Ayat (1) UU ITE yang dipenuhi unsur-unsurnya oleh terdakwa, terdakwa juga
tindak pidana Pasal 35 UU ITE, meskipun Pasal 35 UU ITE merupakan salah satu
dakwaan penuntut umum. Inti pokok permasalah dalam penelitian ini adalah dimana
seharusnya Jaksa Penuntut Umum memberi hukuman terberat dulu daripada teringan
tetapi kasus tindak pidana manipulasi informasi elektronik berbasis akun palsu di
Umum memberikan tuntutan ringan kemudian terlebih dulu kemudian tuntutan berat
kepada terdakwa karena dalam kasus ini mengunakan undang-undang khusus dan lex
specialis.
Bentuk dakwaan yang diterapkan pada kasus tindak pidana manipulasi informasi
concursus realis.
dengan Pasal 28 dan juga Pasal 35 UU ITE dan membuktikan kedua pasal tersebut
sehingga menjadi dasar bagi majelis hakim untuk kemudian menentukan pasal mana
yang paling tepat dalam hal menjatuhkan sanksi pidananya. Putusan Nomor
perbuatan manipulasi informasi elektronik berupa akun palsu di media sosial dapat
diancam pidana.