Anda di halaman 1dari 4

Nama Harneno Kasturi

NIM : 041129274

Kasus
Andi (52 tahun) seorang pengusaha kerajinan rotan bertempat tinggal di Jl. Awiligar
No 1E, Kota Bandung. Kerajinan rotan yang dibuat Andi sangat digemari oleh
masyarakat terutama oleh orang asing. Banyak pesanan yang Andi terima dari
mancanegara namun tidak seluruhnya dapat dipenuhi oleh Andi karena terkendala
kekurangan modal. Untuk itu Andi meminjam uang kepada Eddy (50 tahun), seorang
pengusaha jual beli mobil yang beralamat di Jl. Braga No.5 Kota Bandung. Perjanjian
utang piutang tersebut dilaksanakan dihadapan Notaris di kota Bandung yang
bernama Dinda, SH, Mkn., pada tanggal 2 Agustus 2018 dalam perjanjian No. 200,
dimana dalam perjanjian tersebut Andi meminjam uang kepada Eddy  sebesar Rp.
200.000.000,-  dengan jaminan tanah milik Andi  yang terletak di Jl. Cimenyan No. 15
Kota Bandung tercatat sebagai Hak Milik No. 177 seluas 800 m2 serta sebuah mobil
merk Xenia keluaran tahun 2016 atas nama Andi. Berdasarkan perjanjian itu Andi 
harus melunasi utangnya dengan cicilan tiap bulannya sebesar Rp. 10.000.000,-
ditambah bunga 4% selama 20 bulan. Setelah berjalan setahun ternyata Andi hanya
membayar utang pokoknya saja sebesar Rp. 120.000.000,- tanpa membayar bunga.
Bahkan pada bulan berikutnya Andi  tidak membayar sama sekali baik pinjaman
pokok maupun bunga, sehingga total tunggakan Andi adalah Rp. 80.000.000,-
ditambah bunga sebesar Rp. 8.000.000,- Hal ini membuat Eddy melalui
pengacaranya memberikan teguran kepada Andi  pada tanggal 15 September  2019
dan tanggal 5 Oktober 2019, namun Andi  selalu mengelak dengan berbagai alasan.
Hal ini membuat Eddy menderita kerugian waktu, tenaga, pikiran dan mengalami
kerugian dana sekitar Rp. 80.000.000,-. Setelah dua somasi tidak dihiraukan oleh
Andi, akhirnya pada tanggal 8 Nopember 2019 Eddy meminta pengacaranya
Saputra, SH, M.H dari Kantor Advokat dan Konsultan Hukum LBH Putra, Jl. Kopo No.
20, Kota Bandung, mengajukan gugatan terhadap Andi di Pengadilan Negeri kota
Bandung di Jl. RE. Martadinata No. 74-80, Bandung, Jawa Barat.
Pertanyaan:
1. Berdasarkan kasus di atas mahasiswa diminta untuk “Membuat Surat Gugatan” ke
Pengadilan Negeri kota Bandung melalui kuasa hukumnya!
2. Dalam mempersiapkan suatu gugatan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan
agar tidak terjadi kekeliruan dalam membuat gugatan? Jelaskan
Bandung , (08 November 2019)

Kepada
Yth. Ketua
Pengadilan Negeri kota Bandung.
di-.
Jl. RE. Martadinata No. 74-80,
Bandung, Jawa Barat.

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya :


Nama : Eddy
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Braga No.5 Kota Bandung
Pekerjaan : swasta

Berdasarkan surat kuasa khusus Nomor…tanggal…memberikan kuasa kepada :


Nama : Saputra, SH, M.H
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Advokat, berkantor di kota bandung selanjutnya
disebut sebagai PENGGUGAT ;

Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap Andi berkedudukan di


Jl. Awiligar No 1E, Kota Bandung untuk selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT ;

I. Objek Sengketa :
Surat,XI No12 , Tanggal 08 November 2019
(pasal 1 angka 9 UU Peradilan TUN).

II. Tenggang Waktu Gugatan : 90 Hari


- Bahwa Objek Sengketa diterbitkan Tergugat tanggal 08 November
2019
- Bahwa Objek Sengketa tersebut diterima /diketahui Penggugat pada
tanggal 08 November 2019
- Bahwa gugatan a quo diajukan pada tanggal 08 november 2019
- Bahwa oleh karenanya Gugatan a quo diajukan masih dalam tenggang
waktu sesuai dengan pasal 55 UU Peradilan TUN 90 hari.
(pasal 55 UU Peradilan TUN).

III. Kepentingan Penggugat Yang Dirugikan :


Penggugat merasa dirugikan karena Penggugat adalah pemilik/menguasai
sesuai dengan alat bukti surat perjanjian piutang./pihak yang dituju Surat
Objek Sengketa utang piutang dst. (pasal 53 UU Peradilan TUN)

IV. Posita/Alasan Gugatan :


(Uraikan kronologi dan alasan gugatan,
misal : - Keputusan Obiek Gugatan diterbitkan Tergugat melanggar UU, PP,
Perda dll.
- Dan/atau Melanggar Asas-asas umum pemerintahan yang baik.)

V. Permohonan Penundaan :
- Bahwa Objek sengketa ternyata akan dilaksanakan pada tanggal
08 februari 2020, sehingga terdapat keadaan mendesak .
- Bahwa apabila Surat Objek Sengketa dilaksanakan maka
Penggugat akan sangat dirugikan/terdapat keadaan yang sulit
untuk dikembalikan/dipulihkan seperti keadaan semula.
- Bahwa fakta fakta diatas telah memenuhi ketentuan pasal 67 UU
Peradilan TUN.
- Bahwa oleh karenanya Penggugat mohon agar diterbitkan
Penetapan yang berisi perintah kepada Tergugat agar menunda
Pelaksanaan Objek Sengketa, sampai perkara a quo berkekuatan
hukum tetap.
(pasal 67 UU Peradilan TUN).

VI. Petitum/Tuntutan :
A. Dalam Penundaan.
- Mengabulkan Permohonan Penundaan yang diajukan Penggugat.

B. Dalam Pokok Perkara/Sengketa.


1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat 12 No XI tertanggal 08
November 2019
3. Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Surat2 No XI tertanggal 08
November 2019
4. Menghukum Tergugat membayar biaya perkara ;

Hormat Kami,
Penggugat/ Kuasa Hukum Penggugat,

Saputra, SH, M.H


2. Dalam mempersiapkan suatu gugatan hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan agar tidak terjadi kekeliruan dalam membuat gugatan? Jelaskan
Jawab :
hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat surat gugatan:

Pihak yang akan digugat, apakah sebagai pribadi atau sebagai suatu badan hukum
atau sebagai kedua-keduanya?
Di pengadilan mana gugatan akan diajukan? (perlu dilihat dari domisili si Penggugat)
Jenis gugatan apa yang akan dibuat? Apakah Gugatan Wanprestasi atau Gugatan
Perbuatan Melawan Hukum (PMH).
Bukti-bukti apakah yang dimiliki oleh klien (Penggugat), apakah buktinya lengkap
atau hanya sebagian atau hanya berupa fotokopi?
Apakah Tergugat mempunyai aset yang akan disita sebagai jaminan agar kalau
gugatan dikabulkan tidak menjadi sia-sia?
Perlu dijelaskan kronologis masalah yang menimbulkan sengketa yang merugikan
klien kita. Kemudian dikonfirmasikan kembali kepada klien jika masih ada data yang
tidak jelas.
Setelah data bukti telah lengkap sebagaimana yang dimiliki klien kita dan peristiwa-
peristiwa hukum yang terjadi telah membentuk suatu kelengkapan dalam pembuatan
suatu gugatan, maka langkah pertama adalah membuat surat kuasa lebih dulu.
Dalam membuat suatu gugatan, sebenarnya harus dikumpulkan lebih dulu data yang
dimiliki klien. Tentunya data tersebut berkaitan dengan bukti-bukti yang dimiliki oleh
klien.
Kadang-kadang, bukti-bukti yang diajukan klien kita tidak relevan dengan
permasalahan yang dihadapi. Bila demikian maka kita harus pandai
mengingatkannya sehingga seluruh data bukti diserahkan seluruhnya.
Dengan data bukti yang lengkap akan memudahkan kita menentukan langkah-
langkah hukum yang akan menyelesaikan masalah tersebut.
Apabila data bukti yang akan mendukung gugatan klien kita sudah terkumpul,
adakalanya diperlukan suatu investigasi terhadap para pihak yang akan digugat.
Apakah pihak yang akan digugat merupakan orang perorangan, kumpulan orang
atau suatu badan hukum
Kadang-kadang dapat digugat sebagai perorangan dan sekaligus badan hukumnya
bila kita sulit mengklarifikasi siapa yang bertanggung jawab atas kerugian yang
diderita klien kita.
Kemudian perlu juga diteliti alamat tempat tinggal terakhir perorangan yang akan
digugat dan domisili badan hukum yang terakhir.

Demikian pula bila yang digugat adalah bank cabang maka terhadap bank cabang
tersebut dapat digugat secara berdiri sendiri dan bukannya kantor pusat bank
tersebut yang digugat.
Pada waktu melakukan investigasi, juga perlu dicek kembali aset-aset yang masih
dimiliki oleh pihak yang akan digugat.
Letak batas-batas tanah yang mungkin akan diajukan sebagai jaminan atas gugatan
klien kita harus jelas diketahui batas-batasnya juga data pendukungnya.

Anda mungkin juga menyukai