Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YOSEP CHANDRA SINAGA

NIM : 031353549
TUGAS 2 HUKUM PERDATA INTERNASIONAL HKUM4304

1. Menurut saya terdapat proses renvoi pada kasus ini. Hal ini dikarenakan warga negara
Singapura tersebut meniggal tanpa diketahui siapa ahli warisnya dan tidak terdapatnya
surat wasiat. Renvoi atau yang dikenal juga sebagai doktrin penunjukan kembali
merupakan suatu doktrin yang dapat digunakan untuk menghindarkan pemberlakuan
kaidah atau sistem hukum yang seharusnya berlaku (lex causae) yang sudah ditetapkan
berdasarkan prosedur hukum perdata internasional secara normal dan mengubah acuan
kepada suatu kaidah atau sistem hukum yang lain, seperti contoh kaidah-kaidah hukum
intern lex fori atau sistem hukum lain selain lex causae yang ditunjuk tadi. renvoi digunakan
sebagai alat bagi para hakim untuk merekayasa penentuan lex causae ke arah sistem
hukum yang dianggap akan memberikan putusan yang dianggapnya terbaik. Sehingga
sudah pasti dalam proses renvoi, ada kaidah hukum perdata internasional yang
dikesampingkan.
Hukum yang berlaku pada kasus ini adalah hukum Indonesia karena berdasarkan asas
teritorial harta benda warga Singapura tersebut berada di Indonesia.

2. Jika Anda berposisi sebagai Hakim Pengadilan Virginia maka menurut saya perkawianan
tersebut sah secara hukum karena Berdasarkan Asas-asas utama yang berkembang dalam
Hukum Perdata Internasional tentang hukum yang harus digunakan untuk mengatur
validitas materil suatu perkawinan bahwa Asas lex loci celebrations yang bermakna
bahwa validitas materiil perkawinan harus ditetapkan berdasarkan kaidah hukum dari
tempat di mana perkawinan diresmikan/dilangsungkan. Asas yang menyatakan bahwa
validitas materiil perkawinan harus ditentukan berdasarkan sistem hukum dari tempat
masing-masing pihak ber-domicile sebelum perkawinan dilangsungkan.

3. Menurut saya Teori kualifikasi yang digunakan pada kasus tersebut adalah teori kualifikasi
lex fori dengan kualifikasi sebagai berikut berikut:
a. Menurut HPI Swiss, warisan diatur menurut hukum tempat tinggal terakhir Pewaris,
tanpa dibedakan barang bergerak atau tidak bergerak.
b. Ditentukan hukum Inggris yang berlaku (tempat tinggal terakhir Pewaris), maka
harus ditentukan benda-benda apa yang merupakan benda bergerak (movables) dan
benda tidak bergerak (immovables) menurut hukum Inggris.
c. Hukum Inggris, jika tak ada wasiat, benda movables berlaku hukum dari lex
dimicili Pewaris, terhadap benda immovables berlaku lex rei situs; (letak benda
immovables).
Sedangkan untuk penyelesaian perkara tersebut sebagai berikut:
a. Hakim harus menentukan terlebih dahulu apakah melakukan penunjukan terhadap
negara diamana harta tersebut berada berdasarkan fakta hukumnya.
b. Menentukan apakah harta tersebut memiliki sudah wasiatkan atau masih dalam
kepemilikan sendiri.
c. Karena hakim pertama-tama menunjuk ke arah Hukum negara-negara diaman harta
tersebut berada untuk menentukan kaidah hokum HPI nya, pada tahap ini disadari
bahwa hokum HPI internasional tunduk pada hokum domestic berdasarkan asas lex fori.
d. Hakim menyatakan dalam dikualifikasikan berdasarkan Hukum Inggris (lex fori) dan
berdasarkan lex fori penunjukan terhadap negara-negara hanya merupakan syarat
formal saja karena telah memenuhi semua persyaratan esensial dari Hukum Inggris.
Tidak dipenuhinya persyaratan formal dianggap tidak dapat membatalkan putusan
pengadilan inggris terhadap hak dan kepemilikan harta benda.

Anda mungkin juga menyukai