Anda di halaman 1dari 2

NAMA : YOSEP CHANDRA SINAGA

NIM : 031353549
TUGAS 1 HUKUM dan HAK ASASI MANUSIA/ HKUM4208

1. Konsep pernikahan dini dalam Peraturan Perundang-undangan Indonesia adalah adalah


perkawinan yang dilakukan sebelum laki-laki dan perempuan calon mempelai mencapai
usia 19 tahun. Hal ini berdasarkan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (“UU
16/2019”) mengatur bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita sudah
mencapai umur 19 tahun.
Sedangkan kedudukan hukum pernikahan dini dalam Peraturan Perundang-undangan
Indonesia yuridis tidak sah karena bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang–
undangan, terkait batas umur minimal yang boleh diizinkan bagi laki-laki dan perempuan
yang hendak kawin, yang ditetapkan dalam Pasal 7 ayat 1 UU No.16 Tahun 2019 Tentang
Perubahan atas UU No.1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Kontradiksi terjadi ketika kami
temukan bahwa dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 15 ayat 1, dikatakan bahwa,
untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga, perkawinan hanya boleh dilakukan calon
mempelai yang telah mencapai umur yang ditetapkan dalam pasal 7 Undang-undang No.1
tahun 1974 yakni calon suami sekurang-kurangnya berumur 19 tahun dan calon isteri
sekurang - kurangnya berumur 16 tahun. Selanjutnya di jelaskan pula bahwa pembatasan
usia untuk menikah bukan merupakan bentuk dari pelanggaran HAM akan merupakan
upaya perlindungan anak yang belum siap untuk menjalani kehidupan perkawinan.
Sumber referensi : https://www.hukumonline.com/klinik/a/hukumnya-menikah-di-usia-dini-
lt5b8f402eed78d
file:///C:/Users/USER/Downloads/37-Article%20Text-405-1-10-20210328.pdf
BMP Hukum dan HAM HKUM4208 Modul 3

2. Akibat dilakukannya pernikahan dini dari aspek biologis, yaitu :


a. Banyaknya kematian ibu hamil dan angka melahirkan yang relatif tinggi karena
minimnya pengetahuan dan informasi kesehatan reproduksi terutama para ibu-ibu
muda. Karena bentuk akibat dari minimnya pengetahuan dan informasi berakibat pada
perdarahan yang banyak apda saat melahirkan, gangguan kesehatan ibu dan usia ibu
yang masih belia (di bawah 20 tahun) atau terlalu tua (di atas 34 tahun) pada saat hamil
dan melahirkan.
b. Alat reproduksi perempuan di bawah usia 20 tahun belum matang benar, sehingga
kehamilan di usia muda tidak baik bagi kesehatan reproduksi.
c. Perkawinan anak-anak juga ditengarai beresiko terkena kanker serviks yang
dikarenakan oleh human papiloma virus (HPV). Hal ini disebabkan masih rapuhnya
leher rahim remaja putri karena pembentukan sel-sel rahim yang belum sempurna.
Kondisi itulah yang membuat leher rahim tidak kuat membendung serangan HPV.
Akibat dilakukannya pernikahan dini dari aspek fisiologis dapat menimbulkan terjadinya
kecemasan, stress, depresi dan perceraian.
Sedangkan akibat dilakukannya pernikahan dini dari aspek ekonomi Pernikahan dini rentan
melahirkan keluarga miskin karena rendahnya pendidikan sehingga rendah pula akses
pekerjaan yang didapat. Ketidaksiapan finansial rentan membuat keluarga baru menjadi
keluarga miskin. Apalagi, jika pasangan pernikahan dini tersebut langsung hamil dan
memiliki anak.
Sumber referensi : BMP Hukum dan HAM HKUM4208 Modul 3
https://www.haibunda.com/parenting/20181120175500-62-28599/dampak-psikologis-dan-
fisik-pernikahan-usia-dini-bagi-anak
https://siapnikah.org/dampak-ekonomi-pada-pernikahan-dini/

3. Dispensasi perkawinan merupakan upaya bagi mereka yang ingin menikah namun belum
mencukupi batas usia untuk menikah yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sehingga
orang tua bagi anak yang belum cukup umurnya tersebut bisa mengajukan dispensasi
nikah ke Pengadilan Agama melalui proses persidangan terlebih dahulu agar mendapatkan
izin dispensasi perkawinan. Sedangkan untuk prosedur pengajuan dispensasi perkawinan
ke Pengadilan telah diatur dalam Pasal 7 ayat (2) jo. Pasal 1 huruf b UU Perkawinan dan
PP Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang
Perkawinan menjelaskan bahwa pengajuan dispensasi itu harus diajukan ke Pengadilan
sesuai dengan wilayah tempat tinggal Pemohon. Maka, dalam hal ini kedua orang tua dari
pihak laki-laki atau kedua orang tua dari pihak perempuan harus mengajukan “Dispensasi
Nikah” ke Pengadilan, bagi yang beragama Islam (muslim) mengajukan ke Pengadilan
Agama (PA), dan bagi yang bergama non muslim mengajukan ke Pengadilan Negeri (PN)
untuk melaksanaan perkawinan dibawah umur.:
Sumber referensi : https://sugalilawyer.com/cara-mengajukan-dispensasi-nikah-di-
pengadilan/

Anda mungkin juga menyukai