Anda di halaman 1dari 2

Jelaskan macam-macam perjanjian kerja dan pelindungan di waktu kerja, serta jelaskan

perjanjian penanggungan hutang dan hapusnya perikatan berdasar ketentuan yang berlaku?

JAWAB:

Selamat malam,

Macam-macam perjanjian kerja diatur dalam Pasal 56-66 UU Ketenagakerjaan, yaitu terdapat 4
macam perjanjian kerja, diantaranya:
Perjanjian Kerja Dibuat untuk Waktu Tertentu (PKWT); pekerja dengan jenis kontrak PKWT
dikenal dengan sebutan tenaga kerja kontrak/outsourcing. PKWT didasarkan pada 2 hal yaitu
jangka waktu tertentu dan selesainya suatu pekerjaan. Jadi apabila telah mencapai jangka
waktu tertentu atau telah menyelesaikan suatu pekerjaan dalam kontrak maka selesai juga
perjanjian kerja yang dibuat tersebut. Syarat teknis PKWT adalah tidak ada masa percobaan,
pekerjaan dilakukan sekali selesai atau sifatnya sementara, pekerjaan paling lama 3 tahun,
untuk pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru hanya dapat dilakukan paling lama 2
tahun dan dapat diperpanjang untuk satu kali paling lama 1 tahun, pekerjaan bersifat musiman,
dan pekerjaan berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru atau produk tambahan yang
masih dalam percobaan atau penjajakan. Pekerja kontrak demi hukum menjadi pekerja tetap
jika perusahaan tidak memenuhi syarat administratif terkait jumlah pekerja tetap, tenaga
kontrak mengerjakan pekerjaan lebih dari satu jenis atau satu musim, tenaga kontrak musiman
mengerjakan pekerjaan tetap yang tidak mengejar pesanan atau target tertentu, tenaga
kontrak melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru dalam waktu lebih dari 2
tahun, dilakukan pembaharuan perjanjian kerja terhadap tenaga kontrak yang melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan produk baru, kegiatan baru atau produk tambahan yang
masih dalam masa percobaan atau penjajakan, dan pembaharuan PKWT tidak melalui masa
tenggang waktu 30 hari setelah berakhirnya perjanjian kerja.
Perjanjian Kerja Dibuat untuk Waktu Tidak Tertentu (PKWTT); pekerja dengan PKWTT
merupakan pekerja tetap yang mempunyai hak-hak yang lebih besar. Hak pekerja tetap diatur
dalam peraturan kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ciri-ciri pekerja tetap adalah ada
masa percobaan, jika dibuat lisan harus ada surat pengangkatan dan gaji sesuai peraturan
perusahaan, dengan tidak melanggar peraturan perundangan. Perjanjian kerja berakhir jika
pekerja meninggal dunia, telah mencapai usia yang ditetapkan dalam kontrak, adanya putusan
pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga penyelesaian perselisihan hubungan
industrial yang mempunyai kekuatan hukum tetap, adanya keadaan atau kejadian tertentu
yang dicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjanjian kerja
bersama.
Perjanjian Kerja Pemborongan Pekerjaan (PKPP); perjanjian kerja yang digunakan dalam
pekerjaan pemborongan dapat berupa PKWT atau PKWTT. Perlindungan dan syarat pekerja
pada perusahaan pemborong minimal sama dengan perlindungan dan syarat pada perusahaan
pemberi kerja atau sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Perjanjia Kerja Penyediaan Jasa Pekerja (PKPJP); merupakan perjanjian kerja yang
menggunakan perusahaan penyedia jasa pekerja untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan
yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi, tetapi tidak boleh digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses
produksi.
penanggungan adalah suatu perjanjian di mana seorang pihak ketiga, guna kepentingan
debitur, mengikatkan diri untuk memenuhi perjanjian debitur, jika debitur sendiri tidak
memenuhinya (Pasal1820 KUHPerdata). Perjanjian penangggungan dapat dilakukan terhadap
perjanjian pokok yang dimintakan pembatalannya (Pasal 1821 KUHPerdata). Perjanjian
penanggungan tidak dapat dilakukan untuk syarat yang lebih berat dan nilai yang lebih besar,
tetapi dapat dilakukan untuk syarat yang lebih ringan dan nilai yang lebih kecil serta dapat
dilakukan tanpa sepengetahuan dan persetujuan debitur.

Menurut Pasal 1381 KUHPerdata, perikatan hapus karena 10 hal, yaitu:


karena pembayaran; pemenuhan perikatan oleh siapa pun yang berkepentingan, seperti orang
yang turut berutang atau penanggung utang, bahkan pihak ketiga asalkan bertindak untuk dan
atas nama debitur. (Pasal 1382 KUHPerdata)
karena penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan; jika kreditur
menolak pembayaran, maka debitur dapat melakukan penawaran pembayaran tunai atas apa
yang harus dibayarnya, dan jika kreditur juga menolaknya maka debitur dapat menitipkan uang
atau barangnya kepada Pengadilan (Pasal1040 KUHPerdata)
karena pembaruan utang (Novasi); suatu perjanjian ketika perikatan yang sudah ada
dihapuskan dan diganti dengan perikatan yang baru.
karena perjumpaan utang atau kompensasi; keadaan manakala dua orang salaing berutang
sehingga terjadi perjumpaan utang, perjumpaan utang tersebut dapat menghapus utang satu
sama lain.
karena pencampuran utang; pencampuran kedudukan debitur dan kreditur menjadi satu
sehingga hapuslah perikatan antara debitur dan kreditur.
karena pembebasan utang; penryataan kehendak kreditur bahwa debitur dibebaskan dari
utang. syarat pembebasan utang adalah harus dibuktikan dan tidak dapat hanya diduga-duga.
karena musnahnya barang yang terutang; jika barang tertentu yang menjadi pokok persetujuan
musnah, tidak dapat diperdagangkan, atau hilang hingga tidak diketahui sama sekali apakah
barang itu masih ada atau tidak serta barang itu musnah atau hilang di luar kesalahan debitur
dan sebelum ia lalai menyerahkannya.
karena kebatalan atau pembatalan; jikaperjanjian dibuat oleh orang yang tidak cakap maka
perjanjiantersebut batal demi hukum (Pasal 1320 KUHPerdata)
karena berlakunya suatu syarat pembatalan
karena lewat waktu (daluwarsa);
terima kasih

Sumber: Modul HKUM4402 Hukum Perjanjian

Anda mungkin juga menyukai