Jelaskan apa yang dimaksud dengan hakikat pendidikan nilai dalam pendidikan umum dan
berikan contoh yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anda!
2. Indonesia terdiri dari berbagai suku, budaya dan agama dan itu bagian dari kekayaan negara
kita, dengan adanya keberagaman tersebut tidak jarang memunculkan sikap etnosentrisme,
prejudis, dan diskriminasi. Jelaskan bagaimana etnosentrisme, prejudis, dan diskriminasi dapat
menjadi sumber permasalahan bagi bangsa Indonesia. Berikan contoh kasus untuk memperjelas
jawaban Anda!
3. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat akan tetapi hal itu berbanding
terbalik dengan kondisi moral manusia, cukup banyak terjadi krisis moral di Era sekarang.
Menurut anda, apakah kemajuan teknologi saat ini sebanding dengan kualitas peradaban
manusia secara keseluruhan, atau bahkan sebaliknya? Jelaskan dan berikan contoh kasus untuk
memperjelas jawaban anda!
Jawaban
2. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap yang memandang budayanya sendiri lebih baik dan
lebih tinggi dibandingkan dengan budaya kelompok masyarakat lain. Sikap
etnosentrisme cenderung membuat suatu kelompok masyarakat memandang budaya
lain lebih rendah sehingga dapat memicu timbulnya pertikaian antara kelompok
masyarakat. Contoh etnosentrime, yaitu:
1. Adanya keharusan untuk menikah dengan perempuan atau laki-laki dari kebudayaan
yang sama.
2. Sistem kasta yang menganggap kelompok brahmana lebih agung dibandingkan dengan
kelompok pedagang.
Prejudis (Prasangka)
Diskriminasi
Ketiga sikap tersebut termasuk sikap yang perlu dihindari untuk menjaga keutuhan
bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam suku bangsa dan kelompok. Selain itu,
ketiga sikap tersebut juga dapat menyebabkan terjadi pertikaian dan bentrok
antarkelompok masyarakat.
3. Situasi perkembangan teknologi saat ini sebenarnya selaras dengan peradaban manusia.
Sekarang manusia sudah sangat maju begitu pun teknologi yang ada. Namun ada beberapa
peradaban yang belum selaras dengan perkembangan teknologi hal ini dipengaruhi oleh budaya
atau adat istiadat yang menolak masuknya perkembangan teknologi.
Sebagai contoh, bias kita lihat seperti suku – suku pedalaman Indonesia maupun suku
pedalaman yang berada di luar negeri seperti afrika. Mereka masih menganggap tabu
perkembangan teknologi sehingga belum bias mengikuti alur perkembangan zaman.