1. Metodologi Penelitian dan Metode Penelitian Hukum
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh indera manusia. Empiris berarticara-cara yan dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehigga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah arti ilmu tentang cara-cara yang sistematis untuk menambah pengetahuan baru atas pengetahuan yang sudah ada, untuk memperkuat atau menyangkal teori yang sudah ada itu dengan cara yang dapat dikomunikasikan dan dapat dinilai kembali kebenarannya. Metodologi dalam setiap penelitian hukum adalah menguraikan tentang tata cara bagaimana suatu penelitian hukum itu harus dilaksanakan. Sebagai uraian tentang tata cara (teknik) penelitian yang harus dilakukan, maka Metodologi Penelitian Hukum pada pokoknya mencakup uraian mengenai : 1. Metode yang akan dipergunakan Yakni metode pendekatan apa yang sekiranya akan diterapkan dalam penelitian yang harus dilakukan. Apakah memakai metode pendekatan yang bersifat normatif atau mempergunakan metode empiris. 2. Tipe penelitian yang dilakukan Maksudnya, tipe penelitian apa yang patut diterapkan, apakah memakai tipe eksploratif, deskriptif, eksplanatoris atau memakai tipe-tipe penelitian yang lain. 3. Metode populasi dan sampling Penentuan secara tepat untuk populasi dan sampling dalam suatu penelitian hukum adalah penting, karena : a. Untuk menentukan apakah penelitian yang dilakukan itu terhadap semua populasi atau hanya sampelnya saja. b. Dengan penentuan populasi dan sampel yang tepat akan didapat nilai validitas data yang tinggi. Kalau yang diteliti sampelnya saja, maka haruslah disebutkan metode sampling yang dipergunakan. 2. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pendekatan yang biasanya dikaitkan dengan paradigma konstruktivis sosial yang menekankan sifat realitas yang dikonstruksi secara sosial. Proses ini terkait tentang mencatat, menganalisis, dan berusaha mengungkap makna yang lebih dalam dari perilaku dan pengalaman manusia, termasuk keyakinan, perilaku, dan emosi yang saling bertentangan. Para peneliti tertarik untuk mendapatkan pemahaman yang kaya dan kompleks tentang pengalaman orang dan tidak dalam memperoleh informasi yang dapat digeneralisasi ke kelompok lain yang lebih besar. Pendekatan yang diadopsi oleh peneliti kualitatif cenderung induktif yang berarti bahwa mereka mengembangkan teori atau mencari pola makna berdasarkan data yang telah mereka kumpulkan. Ini melibatkan perpindahan dari spesifik ke umum dan kadang-kadang disebut pendekatan bottom-up. Peneliti kualitatif tidak mendasarkan penelitian mereka pada hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya. Namun demikian, mereka dengan jelas mengidentifikasi masalah atau topik penelitian yang ingin mereka jelajahi dan mungkin dipandu oleh lensa teoretis atau semacam landasan teori menyeluruh yang menyediakan kerangka kerja untuk penyelidikan mereka.