Kepada Yth,
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kendari
Di –
Kendari
antara
ARIF RAHMAN :-----------------------------------------------------PENGGUGAT
lawan
NURSYAM PUJIANTO, S.E. :----------------------------------------------------TERGUGAT
Dengan Hormat,
Saya,
Nama Lengkap : DAVID HARDIAGO, S.H., M.H.
Tempat Lahir : Raha
Umur / Tanggal Lahir : 48 Tahun / 30 Maret 1968
Tempat Tinggal : Kompleks Citra Land Blok H 01 No. 1, Jalan Malaka, Anduonohu, Kota
Kendari, Sulawesi Tenggara
Adalah Advocat dan konsultan Hukum Pada Kantor Pradi Law Office yang beralamat Hukum di Jalan
Sao-Sao Nomor 93 Kendari, Sulawesi Tenggara, yang berdasarkan surat kuasa tanggal 8 Juni 2016
bertindak untuk dan atas nama :
Nama : NURSYAM PUJIANTO, S.E.
Tmpat Lahir : Solo
Umur / Tanggal Lahir : 35 Tahun / 24 Desember 1979
Tempat Tinggal :Perumahan Dian Anyar Blok S3 Nomor 03 Kelurahan Watubangga, Kecamatan
Baruga
Agama Islam : Islam
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Kebangsaan : Indonesia
Pekerjaan : Direksi P.T. MEKAR JAYA
Dengan ini Tergugat mohon menyampaikan replik sebagai tanggapan dari jawaban Tergugat,
tertanggal 25 Juli 2016, sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
1. Bahwa dalam positanya Penggugat beberapa kali mengungkapkan bahwa antara
Penggugat dan Tergugat sering berkomunikasi melalui media social tanpa pernah
mmenyebutkan jenis media sosial yang di maksud. Sedangkan kita ketahui bersama
bahwa jenis media sosial yang saat ini hidup di masyarakat sangatlah banyak.
- Bahwa terhadap hal ini Penggugat beranggapan bahwa dengan tidak menyebutkan
secara spesifik jenis sosial media yang digunakan Penggugat dan Terguugat untuk
berkomunukasi bukanlah hal mendasar yang dapat menjadikan sebuah gugatan
menjadi cacat formil dengan alasan gugatan kabur ( obscuur libel). Karena apapun
jenis sosial media yang di gunakan dalam berkomunikasi tidak akan berpengaruh
terhadap kerugian-kerugian yang timbul akibat wanprestasi yang dilakukan oleh
Tergugat.
- Bahwa salah satu syarat formil yang dalam suatu gugatan adalah harus berisikan
posita (dasar gugatan) yang jelas dan spesifik sehingga dalam hal ini Tergugat
beranggapan bahwa yang dimaksud spesifik adalah termasuk di dalamnya jenis sosial
media yang di gunakan Pengugat ddan Tergugat untuk berkomunukasi. Sekiranya
Penggugat tidak mampu memberitahukan jenis sosial media yang digunakan, artinyaa
Penggugat juga tidak akan mampu membuktikan benar/tidaknya percakapan tersebut
telah terjadi.
2. Bahwa dalam gugatannya, Penggugat juga secara sepihak telah memastikan besar
keuntungan yang di raih oleh Tergugat setiap bulannnya tanpa pernah mengkonfirmasi
hal tersebut terlebih dahulu. Sehingga dapatlah dipastikan bahwa dalam hal ini Penggugat
hanya sekedar mengarang cerita versinya sendiri tanpa sumber yang jelas (kabur).
- Bahwa terhadap hal ini sekiranya telah terjawab dengan jelas dalam poin ke-6 (enam)
gugatan Kami yaitu:
“Bahwa pada tanggal 28 Januari 2015 Tergugat memberitahukan kepada Penggugat
melalui percakapan media sosial bahwa uang yang telah disetorkan oleh Penggugat
Pada tanggal 28 Desember 2014 untuk Kerjasama Perdagangan Kayu Bulat (LOG)
sebesar Rp. 350,000,000,- (Tiga ratus lima puluh juta rupiah) sudah menjadi sebesar
Rp. 450,000,000,-(Empat ratus lima puluh juta rupiah). Artinya Tergugat
mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 100,000,000,- (seratus puluh juta
rupiah) dari Kerjasama Perdagangan Kayu Bulat (LOG) dengan perhitungan
Rp.450,000,000,- (empat ratus lima puluh juta rupiah) – Rp. 350,000,000,-(tiga ratus
lima puluh juta rupiah maka keuntungan bersih Rp. 100,000,000,- (seratus puluh
juta rupiah)/bulan”
- Bahwa memang benar Terggugat telah pernah menginformasikan bahwa Tergugat
mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dari
kerjasama antara Penggugat dan Tergugat, tetapi hanya pada bulan pertama dan untuk
selanjutnya Tergugat tidak lagi mendapatkan keuntungan yang sama, justru Tergugat
mendapat kerugian yang mengakibatkan kondisi keuangan Perusahaan Tergugat
menurun drastis.
3. Bahwa dalam gugatannya Penggugat memperkarakan Terguguat atas dalil Wanprestasi
tetapi Penggugat juga memasukkan tuntutan biaya (Lawyers Fee ) yang sama sekali tidak
bersinggungan dengan isi perjanjian sehingga hal ini semakin menambah kabur bentuk
gugatan yang di ajukan.
- Bahwa dalam hal ini, Tergugat telah keliru dalam menafsirkan apa yang kiranya
dapat menjadi petitum dalam perkara perdata yang tidak hanya membatasi terhadap
apa yang tertuliskan dengan jelas dalam perjanjian tetapi juga segala kerugian yang
timbul sebagai bagian dari wanrestasi yang dalam hal ini dilakukan oleh Tergugat.
- Bahwa menurut Prof. R. Subekti, S.H., ada 4(empat) hal yang dapat di katakan
wanprestasi, yaitu :
1. Tidak melakukan sesuatu;
2. Tidak memberikan sesuatu;
3. Melakukan sesuatu tapi terlambat ;
4. Melakukan sesuatu yang tidak di larang.
Dan keempat-empatnya harus bersesuaian dengan isi perjanjian yang ada. Sehingga
jelaslah sudah bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan wanprestasi maka
harus menguji empat hal tersebut terhadap isi perjanjian yang dalam hal perjanjian antara
Penggugat dan Tergugat.
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kendari,
menerima seluruh eksepsi Tergugat tersebut.-----------------------------------------------------------
Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kendari
yang memeriksa dan mengadili perkara ini menjatuhkan putusan :
DALAM EKSEPSI :
1. Menerima dan mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya.
2. Menolak Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat
diterima/Niet Ontvankelijk Verklaard.
3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara
ini.
Atau apabila Mejelis Hakim yang Mulia berpendapat lain, maka mohon putusan yang seadil-
adilnya (ex aqueo et bono).
Hormat Kami
Hormat Kuasa Tergugat