Adapun cara yang dapat dilakukan penyidik KPK untuk dapat menangkap tersangka
yang bersembunyi dan menjadi warga negara Singapura adalah dengan cara
sebagai berikut:
Ekstradisi adalah penyerahan oleh suatu negara kepada negara yang meminta
penyerahan seseorang yang disangka atau dipidana karena melakukan suatu
kejahatan di luar wilayah negara yang menyerahkan dan di dalam yurisdiksi wilayah
negara yang meminta penyerahan tersebut, karena berwenang untuk mengadili dan
memidananya.
Artinya ekstradisi merupakan upaya dari suatu negara kepada negara lain agar
negara tersebut menyerahkan orang yang dimaksud untuk diadili di negara yang
memintanya.
Terdapat syarat ekstradisi yang pada umumnya dilakukan oleh kedua belah negara
yakni kejahatan tersebut diakui oleh kedua negara kecuali kejahatan politik [4] karena
kejahatan tersebut bersifat subjektif dan dapat terjadi jika negara tersebut tingkat
demokratisasinya sangat rendah.
Perjanjian (treaty) ekstradisi antar negara, dalam hal ini adalah Indonesia dengan
Singapura, nantinya akan diratifikasi menjadi hukum nasional berbentuk undang-
undang.
Akan tetapi, apabila belum ada perjanjian ekstradisi, maka ekstradisi dapat
dilakukan berdasarkan hubungan balik antar negara dan apabila kepentingan
Indonesia menghendakinya.
Hal tersebut sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) UU Ekstradisi yang menyebutkan:
Dalam hal belum ada perjanjian tersebut dalam ayat (1), maka ekstradisi dapat
dilakukan atas dasar hubungan baik dan jika kepentingan Negara Republik
Indonesia menghendakinya.
Perjanjian ini bermanfaat untuk mencegah dan memberantas tindak pidana yang
bersifat lintas batas negara salah satunya adalah tindak pidana korupsi.
Perjanjian ekstradisi ini akan menciptakan efek gentar (deterrence) bagi pelaku
tindak pidana di Indonesia dan Singapura. Terlebih lagi tersangka korupsi yang
melarikan diri ke Singapura dapat dengan mudah ditangkap oleh KPK dengan
berdasarkan perjanjian ekstradisi ini.
Bantuan timbal balik dalam masalah pidana, yang selanjutnya disebut Bantuan,
merupakan permintaan Bantuan berkenaan dengan penyidikan, penuntutan, dan
pemeriksaan di sidang pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan Negara Diminta.
Pasal tersebut menjelaskan bahwa dua negara dapat melakukan perjanjian untuk
tujuan bertukar informasi dan bantuan lain dalam upaya menegakkan hukum pidana.
5. menyampaikan surat;
Permintaan bantuan akan ditolak oleh salah satu negara (sesuai dengan rincian
dalam perjanjian) untuk tindak pidana politik atau berdasarkan hukum militer, atau
jika tindak pidana tidak dihukum secara sama di kedua negara.[7]
Baca juga: Cara Menarik Dana Pencucian Uang yang Ditempatkan di Luar
Negeri
Sejauh ini, Indonesia sudah memiliki kerjasama MLA multilateral di regional Asia
Tenggara melalui MLA in Criminal Matters yang sudah ditandatangani hampir semua
negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia. MLA ini juga sudah diratifikasi oleh
Indonesia dengan UU 15/2008.
Artinya pihak Indonesia dalam hal ini KPK dapat meminta pihak Singapura untuk
mengidentifikasi atau mencari orang yang telah masuk dalam daftar pencarian orang
atau koruptor kabur ke Singapura atau menjadi warga negara Singapura.
Demikian jawaban dari kami tentang menangkap koruptor kabur ke luar negeri,
semoga bermanfaat.
Dasar Hukum: