Definisi Korupsi Berbicara masalah korupsi, tentu tidak akan terlepas dari definisi dan
Sejarah korupsi sendiri. Kata ‘korupsi’ berakar pada bahasa latin corruption atau Dari kata
asal corrumpere. Secara etimologi, dalam bahasa Latin kata corruption Bermakna busuk,
rusak, menggoyahkan, memutar balik, dan menyogok. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata
corrupt bermakna orang-orang yang Memiliki korupsi berkeinginan melakukan kecurangan
secara tidak sah untuk Memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi (Jonathan Crowther (ed),
1995). Secara terminologis para ahli memiliki definisi korupsi antara lain: Robert Klitgaard
mendefinisikan “corruption is the abuse of public power For private benefit”, korupsi adalah
penyalahgunaan kekuasaan publik untuKeuntungan pribadi. Korupsi juga berarti memungut
uang bagi layanan yang Sudah seharusnya diberikan, atau menggunakan wewenang untuk
mencapai tujuan Yang tidak sah (Robert Klitgaard dkk., 2002: 3). Sayyid Husain al-Alatas
menyimpulkan bahwa korupsi tidak akan lepas Dari beberapa ciri khusus, yaitu: (a) suatu
pengkhianatan terhadap kepercayaan, (b) penipuan terhadap badan pemerintahan, lembaga
swasta atau masyarakat Umum, (c) dengan sengaja melalaikan kepentingan umum untuk
kepentingan Khusus, (d) dilakukandengan rahasia, (e) melibatkan lebih dari satu orang atau
Pihak, (f) adanya kewajiban dan keuntungan bersama, (g) terpusatnya kegiatan Korupsi pada
mereka yang menghendaki keputusan yang pasti dan mereka yang Dapat mempengaruhinya,
(g) adanya usaha untuk menutupi perbuatan korup Dalam bentuk pengesahan hukum, (i)
menunjukkan fungsi ganda pada setiap Individu yang melakukan korupsi.
PENGERTIAN NARKOBA
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, Bahan adiktif lainnya.Secara
etimologis narkoba atau narkotika Berasal dari bahasa Inggris narcose atau narcosis yang
berarti Menidurkan dan pembiusan. Narkotika berasal dari bahasa Yunani Yaitu narke atau
Narkam Yang berarti terbius sehingga tidak merasakan apa-apa. Narkotika berasal dari
perkataan narcotic yang Artinya sesuatu yang dapat menghilangkan rasa nyeri dan dapat
menimbulkan efek stupor (bengong), bahan-bahan pembius dan obat bius. Dan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia mengistilahkan Narkoba atau narkotika adalah obat yang dapat
menenangkan syaraf, Menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau
Merangsang. Narkoba adalah Obat untuk menenangkan saraf,Menghilangkan rasa sakit, dan
menidurkan (dapat memabukkan,Sehingga dilarang dijual untuk umum). Narkoba
mempunyai banyakmacam, bentuk, warna, dan pengaruh terhadap tubuh. Akan tetapi dari
Sekian banyak macam dan bentuknya, narkoba mempunyai banyak Persamaan, diantaranya
adalah sifat adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian) dan daya habitual (kebiasaan)
yang sangat tinggi. Ketiga Sifat inilah yang menyebabkan pemakai narkoba tidak dapat lepas
dari “cengkraman” nya. Narkoba terdiri dari dua zat, yakni narkotika dan psikotropika.Dan
secara khusus dua zat ini memiliki pengertian, jenis (golongan), Serta diatur dengan undang-
undang yang berbeda. Narkotika diatur dengan Undang – Undang No.35 Tahun 2009,
sedangkan psikotropika Diatur dengan Undang – Undang No.5 Tahun 1997. Dua undang –
Undang ini merupakan langkah pemerintah Indonesia untukMeratifikasi Konferensi PBB
Gelap Narkotika Psikotropika Tahun 1988. Narkotika, sebagaimana bunyi pasal 1 UU No.22
Tahun 1997 di Definisikan sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukanTanaman baik buatan atau semi buatan yang dapat menyebabkan Penurunan atau
perubahan kesadaran, mengurangi sampai menimbulkan nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran
Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
3. Adanya sifat tamak dan egois yang hanya mementingkan diri sendiri.
Dengan gaya hidup modern sekarang ini, orang dengan mudah melupakan Atau
dengan sengaja mengabaikan ajaran-ajaran agama yang dianutnya, lalu Melakukan
tindak pidana korupsi. Ada kalanya uang hasil tindak pidana korupsi Itu digunakan
untuk hal-hal yang berbau religi. Dalam hal ini tentu harus ada Introspeksi diri dari
kita semua, termasuk dari para pemuka agama.
Dalam perspektif sosial korupsi dipandang suatu perbuatan yang dapat Meningkatkan angka
kemiskinan, perusakan moral bangsa, hilangnya rasa percaya Terhadap pemerintah, akan
timbul kesenjangan dalam pelayanan umum dan Menurunnya kepercayaan pemerintah dalam
pandangan masyarakat. Dalam Sistem ini, menerima sesuatu dari rakyat, walaupun untuk
rakyat itu sendiri harus Berkorban dan menderita, tanpa diketahui oleh rakyat itu sendiri
mereka telah Diperlakukan tidak adil oleh oknum-oknum korupsi yang tidak bertanggung
Jawab, merupakan perbuatan tercela dan penerimaan itu jelas dapat dimasukkan Sebagai
perbuatan korupsi.
KORUPSI DALAN PERSPEKTIF POLITIK
Dalam perspektif politik korupsi dapat mempersulit demokrasi dan tata Cara pemerintahan
yang baik dengan cara menghancurkan proses formal, sistem Politik akan terganggu
cenderung tidak dipercaya oleh masyarakat, akan timbul Aklamasi-aklamasi untuk
menguatkan kekuatan politik (menjaga keberlangsungan Korupsi) dan akan timbul
ketidakpercayaan rakyat terhadap lembaga-lembaga Politik.
d. Manipulasi data pelaporan tindakan medis yang berdampak pada besarnya Klaim
pada asuransi kesehatan atau sejenisnya.
• Kalau orang mati lantaran perbuatan itu, yang bersalah dikenakan pidana Seumur hidup
atau pidana selama waktu tertentu paling lama dua puluh Tahun.Di dalam Undang-undang
Tindak Pidana Narkotika, perkara tersebut Termasuk perkara yang didahulukan dari perkara
lain untuk diajukan kepengadilan Guna mendapat pemeriksaan dan penyelesaian dalam
waktu yang sesingkatsingkatnya. Ini sesesuai dengan lex specialis derogat lex generalis. Dan
dalam Pemeriksaan didepan pengadilan, saksi atau orang lain yang bersangkutan dengan
Perkara yang sedang dalam pemeniksaan dilarang dengan sengaja menyebut Nama, alamat,
atau hal lain yang memberi kemungkinan dapat diketahui identitas Pelapor (pasal 28).
4. Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 1971 Instruksi Presiden R.I. No. 6/1971 pada
BAKIN (Badan Koordinasi Intelejen Nasionai) yang diserahi lima masalah yaitu: (1)
Masalah kenakalanAnak-anak, (2) Masalah bahaya narkotika, (3) Masalah subversi,
(4) Masalah Penyelundupan, dan (5) Masalah uang palsu.Di antara masalah-masalah
di atas yang resmi diperbincangkan adalah Masalah penyalahgunaan narkotika.
Berikut ini penulis kemukakan beberapa jenis NAPZA yang cukup Populer ;
1) Candu (Opium)
Opium adalah getah berwama putih yang seperti susu yang keluar dari Kotak biji tanaman
Papaver Somniverum yang belum masak. Jika buah candu Yang bulat telur itu kena torehan,
getah tersebut jika ditampung dan kemudian Dijemur akan menjadi opium mentah. Cara
modern untuk memperosesnya Sekarang adalah dengan jalan mengolah jeraminya secara
besarbesaran, kemudian Dari jerami candu yang matang setelah diproses akan menghasilkan
alkaloida Dalam bentuk cairan, padat, atau bubuk. Sebenarnya tanaman candu sudah dikenal
lama sebagai penghasil Narkotika alami dan merupakan sumber utama bagi jenis narkotik
lainnya, sepertiMorphine, heroine, codeine, dan narcaine. Di sekitar abad keempat sebelum
Masehi diketahui tanaman ini tumbuh subur di kawasan Mediterania.
2. Morphine.
Morphine adalah jenis narkotika yang bahan bakunya berasal dari candu Atau opium. Sekitar
4-21% morphine dapat dihasilkan dari opium. Morphine Adalah prototipe analegtik yang
kuat, tidak berbau, rasanya pahit, berbentuk kristal Putih, dan warnanya makin lama berubah
menjadi kecokelat-cokelatan.Dalam dunia kedokteran, morphine merupakan obat yang
banyak Digunakan, karena dapat menghilangkan rasa sakit. Yakni memiliki daya khusus
Menghilangkan rasa sakit pada urat syaraf. Konon, sejak abad ke 19, para tentara Yang
bertangkat ke medan perang di Eropa dan Amerika dibekali morphine, agar Dapat
menghilangkan rasa nyeri apabila mereka terluka. Pada perkembangan Selanjutnya, karena
kurangnya pengawasan, kasus ketagihan morphine di Kalangan mlliter menjadi merajalela,
sehingga muncul apa yang disebut ―Penyakit Militer‖.Kegunaannya morphine pada
prinsipnya sama saja dengan candu. HanyaSaja morphine boleh digunakan untuk tujuan
medis dengan petunjuk khusus dari dokter. Penggunaan di luar tujuan medis dan ilmu
pengetahuan itu tidak Diperbolehkan karena akan berakibat fatal bagi pemakainya, serta akan
Menimbulkan ketergantungan secara fisik dan psikis. Para pengguna morphine ini Akan
menghadapi beberapa gejala khas antara lain: mengantuk, rasa takut, Halusinasi, rasa
gembira, gagap (berbicara tidak jelas), fungsi koordinasi badan Tidak sempurna, selera
makan hilang, dan anak mata mengecil. Apabila Dikonsumsi secara berlebihan (over dosis),
maka akan berisiko kematian bagi Pemakainya.
2) Heroine
Setelah ditemukan zat kimia morphine pada tahun 1806 oleh Fredich Sertumer. Kemudian
pada tahun 1898, Dr. Dresser, seorang ilmuan Berkebangsaan Jerman telah menemukan zat
heroine.31 Semula zat baru ini (heroine) diduga dapat menggantikan morphine dalam dunia
kedokteran dan Bermanfaat untuk mengobati para morfinis. Akan tetapi, harapan tersebut
tidak Benlangsung lama. Karena terbukti adanya kecanduan yang berlebihan bahkan Lebih
cepat dari pada morphine serta lebih susah disembuhkan bagi para Pecandunya.