BAB II
TINJAUAN PUSTAK
A. Korupsi
1) Pengertian Korupsi
mencakup kegiatan yang sah dan tidak sah. Korupsi dapat terjadi di
2.Sejarah Regulasi
10
pemberantasan korupsi.
Harta Benda.
Harta Benda.
suap dari penyuap pasal 5 ayat (1) huruf a dan b (Pasal 5 ayat 2)
Negara menerima suap yang di muat dalam pasal 5 ayat (2), ada 2
pada pasal 5 ayat (1) huruf a Bentuk Kedua ialah pegawai negeri
Tindak pidana korupsi suap pasif meurut pasal ayat 2 ini tidak
rumusan baru yang sebelumnya tidak pernah ada dalam pasal 209.
pidana korupsi member suap menurut pasal 5 ayat (2) juga di pidana
antara pasal 209 dan 419 adalah berbeda. Pasal 209 melindungi
jensi tindak pidana dalam buku II dan Buku III KUHP didasarkan
itu. Juga tidak ambil pusing dengan tumpang tindi antara beberapa
atau janji, padahal di ketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau
kewajibannya.
B.Kriminologi
1. Pengertian Kriminologi
berasal dari kata “crimen” yang berarti kejahatan atau penjahat dan
kriminologi.
mencakup :
masyarakat
syaraf.
15
berkembangnya hukuman.
kejahatan.
masalah manusia.
masyarakat.
penjahat.
terjadinya kejahatan
utama,yaitu :
kriminologi.
Maka dari itu secara garis besar menurut para ahli dapat di
3. Pembagian kriminologi
a) Kriminologis teoritis
dahinya moncong.
B. Kriminologi praktis
B.kejahatan
1. Pengertian kejahatan
penjahat.
pemberian penderitaan.
di biarkan(Negara bertindak).
22
dan dinamik serta dengan perbuatan atau tingkah laku (baik aktif
skala nilai sosial dan atau perasaan hukum yang hidup dalam
bagian:
B.Faktor lingkungan
oleh karena akibat dari hubungan dari nilai- nilai dan sikap-sikap
hukumannya.
dari masyarakat.
prevention.
a) Upaya preventif
kejahatan ulangan.
b. Upaya preventif
30
2.Penghukuman
pelaku kejahatan.
tindak pidana
secara langsung atau tidak langsung, oleh pejabat public atau wakil
diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum terdapat dalam
32
KUHP.
Indonesia.
oleh elit pemerintah. Hal ini menjadi beralasan. Sebab banyak juga
yang punya signifikasi. Lebih dari itu, hanya sebaian kecil pula
Kombinasi kedua jenis pungutan baik itu resmi atau tidak resmi.
34
akan selalu ada imbal tukar antara beban pungutan dengan iklim
paling singkat empat tahun dan paling lama dua puluh tahun dan
pidana denda paling sedkit dua puluh juta rupiah dan paling banyak
Selanjutnya, jika terbukti dan tidak ada alas an pemaaf atau benar-
164 KUHP.
perbuatannya.
pada pasal 351 Ayat (3) KUHP. Pada objek tindak pidana, seperti
terhadap wali murid atau orang tua murid. Hal ini sebagaimana di
negeri saat lulus ataupun penerimaan siswa baru mulai dari tingkat
5. Penyelenggara pendidikan